16.Tidak sepenuhnya bersalah

" Ayah kenapa Tante cantik tidak boleh jadi Bunda Ario?" tanya bocah laki-laki itu heran karena baru kali ini dia melihat sang ayahnya marah.

" Karena dia bukan bunda Arka ... Ayah mau Arka paham tentang itu." kekecewaan atas sikap Kanaya membuat Ario menjadi sensitif sehingga dia bisa mengucapkan kalimat yang tersirat kebencian terhadap Kanaya.

" Iya Arka paham Ayah ... Tapi Arka sayang Tante cantik dan Arka ingin Tante cantik jadi Bunda Arka." rengek Arka sekali lagi pada Ario.

" Papa pun inginkan Tante cantik jadi Bunda Arka tapi kalau Tante cantik tidak mau ... Masa ia kita maksa?" terpaksa Ario mengatakan hal sejujurnya agar anak kesayangannya itu tidak terlalu berharap. Karena jika harapan tidak sesuai dengan kenyataan pasti yang ada hanya perasaan kecewa seperti yang pernah dia rasakan di dirinya sendiri.

" Ayah buat dong Tante cantik supaya sayang sama Ayah .. Biar Tante cantik bisa jadi bunda Arka ya Ayah." permintaan Arka benar - benar membuat Ario pusing dan tidak menyangka Arka akan meminta permintaan seperti itu.

" Tidak semudah itu sayang karena Tante cantik sudah punya pacar." Ario terpaksa harus jujur dari pada Arka terus merengek.

" Pacar?" Arka tidak percaya kalau ternyata Kanaya sudah punya pacar.

" Iya pacar."

" Siapa?" Arka menjadi ingin tahu siapa yang sekarang berstatus pacar Kanaya Tante cantik nya itu.

" Om Denis." jawab Ario tenang tanpa ada beban.

" Yah ... kalau begitu Arka akan bilang ke Om Denis supaya putus karena Arka tidak mau punya Bunda kecuali Bunda nya Tante cantik." Arka berbicara seolah menyakinkan Ario bahwasanya dia bisa meminta pada Denis dengan mudah.

" Kok gitu?" Ario bingung kenapa Arka bisa mengatakan hal itu.

" Iya pokonya Arka tidak mau punya Bunda selain Tante cantik. Ya Allah Arka mau Tante cantik saja yang jadi Bunda Arka ya Allah.. Amin." Arka menengadahkan tangan dan berdoa dengan sungguh seolah meminta pada Allah agar Kanaya menjadi bundanya. Arka berdoa dengan tulus dan itu membuat Ario merasa sangat sedih karena Arka sampai berdoa seperti itu padahal orang yang di doakan nya tidak mau menjadi ibu Arka.

...****************...

Sesampainya di rumah Ario duduk di sebuah kursi santai di balkon rumah dan Nadia mendatangi Ario yang termenung " Kamu kenapa kok sedih?".

" Aku kesal pada Kanaya Ma dan mengatakan semua perasaan aku." Ario berjalan dan berdiri ditepi balkon.

" Kenapa lagi bukannya senang bertemu dengan Kanaya wanita yang paling kamu cintai? kok malah jadi uring - uringan?" dan Nadia mendudukkan bokongnya di kursi kosong yang ada di balkon itu.

" Aku sudah males lihat dia Ma, lebih baik aku nikah saja dengan orang lain. Karena sudah tujuh tahun aku merasakan rasa bersalah selama karena yang aku tahu dia sudah tiada setelah melahirkan Arka. Sekarang setelah aku tahu dia masih hidup tidak juga ada kejelasan malah setiap kita ketemu selalu berantem kayak tikus dan kucing. Padahal aku hanya ingin bicara dari hati ke hati."

" Kok langsung menyerah? Dulu waktu Mama suruh kamu nikah dengan orang lain kamu tidak mau, selalu merasa bersalah dan sekarang setelah ketemu orang nya .. Kamu malah menyerah gitu aja? Ario kamu sudah menghabiskan waktu dan merasa bersalah pada Kanaya selama tujuh tahun ini. Itu bukan waktu yang sebentar itu karena yang kamu tahu dia sudah tiada , dan kamu selalu bisa hidup dan selalu mencari-cari bayangan nya. Kenapa sekarang setelah kamu tahu dia masih hidup dan sehat dan kamu tinggal mengejar cinta kamu dan wujudnya ada malah menyerah begitu saja?" Nadia marah karena anaknya itu bertindak bodoh.

" Kayaknya lebih enak larut dalam penyesalan dan bayangan orang yang kita cintai dari pada berjuang tapi yang diperjuangkan malah pilih orang lain Ma."

" Maksudnya?"

" Mama tahu sendiri Kanaya sudah punya pacar dan pacar nya Denis Ma sepupu aku sendiri."

" Aduh Mama males ya ngomong ngulang ngulang lagi ... Sekarang kamu sendiri yang ambil keputusan lagian kamu itu aneh nunggu bertahun-tahun tahu kalau dia tidak mungkin hidup lagi bisa dan sekarang dia sudah ada di depan mata malah bilang tidak sanggup padahal tinggal actionnya malah Cemen ( takut )."

" Tapi Ma ..."

" Tidak ada tapi-tapian kalau kamu tidak mampu biar Mama yang maju dan mengatakan semua pada Kanaya. Bila perlu kita langsung bawa penghulu dan langsung Mama nikah kan kalian saat itu juga. Tinggal satu atap dan menjadi keluarga kecil bahagia." kata Nadia sebel lihat anaknya itu tidak percaya diri.

" Tidak gitu juga konsepnya Mama."

" Habis kamu lamban sekali. Pokoknya kamu nyerah Mama maju." ancam Nadia pada Ario yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

...****************...

Masih di ruang kerja Bima, Kanaya masih ingin tahu kenapa Ario begitu pada nya "Dia kok gitu ya Bim?" Kanaya tidak habis pikir kenapa Ario yang lembut bisa berubah menjadi kasar.

" Dia sangat mencintai kamu Kanaya dan dia merasa bersalah pada mu selama tujuh tahun ini."

"Maksudnya?"

" Setelah kejadian itu terjadi dia mencari kamu kemana - mana tapi tidak juga bisa menemukan kamu Nay dan sampai pada akhirnya ibu mu menghubungi Ario dan mengatakan kamu sudah tiada saat melahirkan Arka dan menyerahkan seorang bayi pada nya."

" Iya tapi rasa benci aku ke dia itu sudah berakar hingga sulit di cabut Bim." Kanaya meluapkan emosi dan isi hatinya.

" Mungkin karena kamu tidak tahu bagaimana dia menjalani hidupnya selama tujuh tahun ini dan aku juga tahu sebenarnya Ario tidak sepenuhnya bersalah. Kanaya kamu perlu tahu dia menyimpan semua keburukan mu dan dia pasang badan untuk melindungi mu dari sebuah aib." Bima memuntahkan semua uneg-uneg yang tidak lagi mampu dia simpan karena Kanaya begitu membenci Ario sahabat nya.

" Maksudnya bukan salah dia sepenuhnya bagaimana? Jelas - jelas dia sudah mengambil kesucian aku dimalam itu dan membuang aku seperti sampah."

" Mungkin kalau kamu masih ingat pasti kamu akan malu dengan apa yang sebenarnya terjadi dan yang jelas aku ulangi dia sangat mencintai mu. Mungkin kalau kalian di ikat dengan tali pernikahan mungkin tidak akan serumit ini."

"Bima kau bisa jelasin ke aku bagaimana dan apa yang sebenarnya terjadi."

" Aku tidak bisa menjelaskan nya karena aku sudah berjanji pada Ario untuk tidak memberi tahukan nya. Permisi aku masih banyak pekerjaan." Bima langsung mengerjakan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dikerjakan dengan cepat - cepat karena sebenarnya dia hanya ingin Kanaya meninggalkan ruangan nya dan tidak ingin berdebat dengan Kanaya.

" Baiklah kalau begitu aku pamit."

" Terimakasih sebelumnya."

" Iya sama - sama."

Kanaya berjalan dan meninggalkan ruangan Bima dengan seribu pertanyaan di kepala nya. Dia berjalan menuju parkiran mobilnya, namun di sepanjang jalan kata - kata Bima terus berputar di kepalanya bahwa Ario tidak sepenuhnya bersalah.

" Jika perkataan Bima itu benar ... Berarti ada yang disembunyikan oleh Ario dan dia tidak menjelaskan nya pada ku ... Kira - kira apa yang tidak aku ketahui yang terjadi di malam itu." lirihnya sambil terus mengulang memori kejadian malam itu dan dia tidak menemukan kesalahan yang dia buat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!