" Ario telah menodai kesucian seorang gadis yang sangat Ario cinta ma setelah kami wisuda waktu itu dan gadis itu hamil dan Ario tidak tahu kalau dia hamil sampai Mama nya kembali menghubungi dan menelepon Ario juga ingin bertemu dengan Ario setelah sepuluh bulan Ario tidak pernah bertemu dengan Kanaya. Ibu Ratna mama Kanaya menyerahkan anak Ario kepada Ario. Jujur ma selama ini Ario tidak tahu keberadaan gadis itu karena waktu kejadian itu terjadi Ario ingin bertanggung jawab namun dia menolak dan pergi meninggalkan Ario. Ario juga mencari keberadaan Kanaya tapi ... ketika Ario ke tempat kosnya dia sudah pergi dan Ario tidak tahu dia dimana karena dia mengganti nomor teleponnya Ma."
" Lalu gadis itu mana sekarang kan kamu sudah ketemu dengan ibunya tentunya kamu bisa tanya kenada ibunya?"
" Kata Mama nya di sudah tiada Ma."
" Apa? Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un." ucap Nadia sambil menutup mulutnya.
" Iya Ma dia sudah tiada dari dunia ini dan sekarang anak ini hanya punya kita sebagai keluarga nya Ma ... karena nenek atau ibu dari Kanaya itu tidak mau mengakui anak ini sebagai cucunya. Karena menurut nya anak ini lahir dari korban perkosaan."
" Apa? Jadi kamu mengulang apa yang pernah dilakukan Papa kamu Ario. Ya Allah kenapa jadi begini kenapa ini harus terjadi lagi dengan kamu nak?" batin Nadia karena Nadia tidak mau kalau anaknya tahu apa yang dilakukan oleh sang Papa kepada Mama nya puluhan tahun yang lalu, karena aib suami nya adalah tanggung jawab Nadia untuk menutupinya rapat rapat.
" Sudahlah kalau begitu sekarang kita berikan dia nama."
" Kira kira nama yang cocok untuk bayi ini siapa ya Ma?"
" Nama gadis itu siapa?"
" Kanaya Ma." jawab Ario dengan nada berat mengingat Kanaya sudah tiada setelah melahirkan bayinya.
" Kalau begitu kita kasih dia nama Arka Ario Putra Nugraha gabungan dari nama kamu dan Kanaya." kata Nadia sambil mengendong bayi Arka penuh kasih sayang.
" Iya Ma nama yang bagus aku setuju. Tapi Ma bagaimana dengan Papa? Aku takut Papa marah karena ini Ma." kata Ario cemas dan membayangkan kemarahan sang Papa.
" Papa mu akan mengerti nanti Mama yang beri penjelasan pada Papa Kamu. Kamu tenang saja Papa tidak akan marah tapi mungkin Papa akan kecewa." kata Nadia sambil tersenyum pada sang anak.
Ya bagaimana seorang Marino akan marah karena dia juga sudah melakukan hal yang sama terhadap Nadia. Mungkin ini hukum karena atau konsekuensi yang harus dia terima karena dosa nya di masa lalu. Tapi perasaan kecewa tentu akan Marino rasakan karena kejadian puluhan tahun yang lalu terjadi lagi bedanya dia bertemu dengan Ario setelah tujuh tahun kemudian setelah kejadian itu.
Sementara Ario tahu saat anaknya dilahirkan namun mengetahui ibu atau wanita yang dia cintai sudah tiada.
" Kasihan kamu nak harus menanggung dosa yang pernah Papa mu perbuat." batin Nadia.
" Ma ... Aku pergi dulu Mama jaga baby Ar baik baik." kata Ario sambil tersenyum.
" Kamu mau kemana?" tanya Nadia heran.
" Aku mau membeli kebutuhan baby Ar perlengkapan bayi karena aku ingin menebus dosa aku kepada baby Ar dan Kanaya mam." kata Ario sambil tersenyum sedih karena mengingat dosa dosanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ginaa Pesekk
Keren thor
2024-03-04
0
Sandi
👍👍
2024-03-04
0
Amri Iqbal
Ilmu B.indo ABG kuhhh🌾
2024-03-04
0