8. Kanaya

Setelah puas tidur Ario ingin meminum secangkir kopi yang mungkin bisa membuat dirinya sedikit rileks dan dia pergi keluar dan mencari secangkir kopi di cafetaria rumah sakit yang ada disitu.

" Mau kemana kamu nak?" tanya Nadia pada Ario yang ingin keluar.

" Iya Ayah mau kemana?" kini Arka yang bertanya pada sang ayah.

" Ayah mau cari kopi Arka, aku pamit dulu ya Ma." kata Ario pada kedua orang yang sangat dia sayangi itu.

" Ok ayah tapi jangan lama ya Ayah?" pesan Arka pada Ario.

" Dengerin itu anak kamu dia mau kamu tidak lama lama di luar." kini sang Mama mengingatkan Ario agar cepat kembali.

" Iya Arka sayang Ayah sebentar saja kok ... Aku sebentar kok Ma jagain Arka dulu ya Ma aku cuma mau cari kopi!"

Nadia hanya mengangguk memberikan jawaban pada sang anak begitu juga dengan Arka.

Ketika sampai di cafetaria dia melihat sosok Kanaya ada di sana sedang duduk sendiri melamun memikirkan tentang Denis yang baru saja mengutarakan isi hatinya.

" Bagaimana bisa mas Denis secepat itu menyatakan perasaannya pada aku ... Padahal kita baru juga kenal beberapa minggu ini dan jawaban apa yang akan aku berikan untuk nya sementara aku tidak ada perasaan apa-apa pada dirinya." batin Kanaya yang masih asyik dalam lamunannya.

Sementara Ario seperti melihat hantu karena sepengetahuannya Kanaya wanita yang sangat dia cintai sudah meninggal. Ario merasa tidak mungkin Kanaya hidup kembali dan kalau benar Kanaya masih hidup tega sekali Kanaya meninggalkan Arka yang masih bayi dan tidak perduli sedikitpun kepada buah hatinya. Pikir Ario dalam batinnya " Kanaya."

Kanaya terkejut mendengar suara Ario dan dia langsung berbalik " Kamu benar Kanaya kan?" tanya Ario tidak percaya kalau ternyata Kanaya masih hidup dan sekarang ada didepan matanya.

" Bukan aku bukan Kanaya ... Maaf saya tidak kenal dengan Anda. Permisi!" kata Kanaya dan segera berdiri dari duduknya dan melangkah ingin pergi meninggalkan Ario yang sedang ada di cafetaria itu.

" Kanaya jangan bilang kamu tidak kenal dengan aku sementara yang kamu lakukan berbeda dengan orang yang tidak pernah kenal." kata Ario sambil tersenyum sinis.

" Kata ibu mu kamu sudah meninggal dunia tapi ternyata kamu sangat sehat dan bugar, seperti yang aku lihat saat ini. Apa maksud semua ini? Tolong jelaskan aku butuh penjelasan!"

" Aku tidak tahu arah pembicaraan kamu ... Maaf aku harus pergi karena aku ada praktik." ketika Kanaya ingin pergi Ario kembali berkata.

" Wow ternyata kau sudah jadi dokter sekarang? Wow aku tahu kenapa ibu mu bilang kau meninggal dunia agar kau bisa dengan tenang belajar tanpa harus memikirkan anak mu kan?. Agar ... Kau bebas tanpa beban ... Tapi tidak perlu kau tinggalkan anak mu dan berpura - pura meninggal? Aku tahu Kanaya aku memang iblis seperti kata ibu mu tujuh tahun lalu. Tapi setidaknya aku tidak pernah mengkhianati kamu dan tetap setia kepada kamu dan yang lebih penting aku tidak pernah menelantarkan anak ku. Setiap tahun aku selalu merasa berdosa saat merayakan ulang tahun anak kita ... Sementara kamu bersenang - senang tanpa beban sedikit pun sedikit pun dan tidak pernah memikirkan anak kita ... Ooh bukan anak kita tapi anak ku .... Anak ku Kanaya." air mata Ario akhirnya jatuh tanpa diundang perasaan nya sangat hancur dan sedih mengingat kenangan tujuh tahun yang lalu ibu Ratna mengatakan bahwa Kanaya sudah meninggal tapi kenyataannya tidak seperti itu.

" Kamu bicara apa? Aku tidak paham sama sekali. Anak? Anak apa? Bukannya anak yang aku lahir kan itu sudah meninggal tujuh tahun lalu?" kata Kanaya tersenyum sinis karena yang Kanaya tahu anaknya sudah meninggal bahkan dia belum sempat memberikan nama untuk anaknya itu.

" Sekarang aku tahu siapa kamu dan bagaimana keluarga kamu demi ambisi kamu rela beranggapan anak kamu sudah tiada dan tidak menaruh sedikitpun curiga pada ibu mu. Tapi kau perlu tahu ... Anak mu saat ini masih sangat sehat Kanaya!" Ario benar benar di sulut emosi dan dia meninju tembok hingga tangan nya berdarah. " Padahal kalau kamu memang mau lanjut sekolah lagi aku tidak akan pernah menghalangi nya Kanaya? Aku tidak menyangka hanya demi karir kamu rela melakukan hal sekejam ini pada anak mu sendiri , ibu seperti apa kamu ini. Kamu tinggalkan anak mu dan melupakan nya dan menganggap dia sudah tiada dan membiarkan dia hidup tanpa kasih sayang seorang ibu."

Deg

Kanaya tidak percaya dengan apa yang baru dia dengar bahwa anaknya masih hidup "Tidak mungkin anak itu sudah tiada kamu jangan membuat aku merasa bersalah tuan Ario yang terhormat." Kanaya frustasi dengan kenyataan yang baru saja dia dengar karena memang dia sama sekali tidak tahu kalau anak yang dia lahir kan masih hidup dan sehat.

Ario menarik tangan nya dengan kasat dan membawa Kanaya ke ruangan Arka di rawat. Ketika Kanaya melihat ruangan itu Kanaya teringat dengan sosok anak yang bernama Arka.

Deg

"Apa Arka anak aku?" batin Kanaya saat melihat Ario menarik nya keruangan Arka di rawat.

" Lihat ... lihat Kanaya anak mu masih hidup. Iya memang saat ini dia sedang sakit." kata Ario dengan suaranya yang tinggi dan suara Ario membuat yang ada di ruangan itu kaget. Yang lebih mengejutkan lagi Ario membawa Kanaya dan menarik tangan Kanaya dan hampir membuat Kanaya tersungkur.

" Tante cantik? Ayah kenapa ayah marah sama Tante cantik?" tanya Arka dengan suara berat karena memang Arka masih lemah karena belum sembuh benar.

" Tante?" Ario tidak percaya kalau Arka mengenal sosok Kanaya.

" Iya ayah itu Tante cantik yang Arka bilang ke Ayah kemarin. Kenapa Ayah memarahi Tante cantik seperti itu sampai Tante cantik hampir jatuh?" protes Arka tidak suka dengan tindakan sang ayah yang hampir menyakiti Tante cantik nya

" Dia bukan Tante cantik kamu sayang ... Tapi dia adalah Ib ..."

Belum selesai kalimat Ario Kanaya sudah mengehentikan Ario agar tidak meneruskan kalimatnya.

" Cukup jangan teruskan, Ario aku mohon jangan hiks hiks hiks." Kanaya pergi meninggalkan Ario , Arka dan juga Nadia , sementara Nadia dan Arka bingung dengan sikap Kanaya dan apa yang terjadi sebenarnya antara Ario dan Kanaya. Belum sempat Nadia bertanya pada Ario, Ario sudah berlari untuk mengejar Kanaya.

" Kanaya ... Tunggu ... !!!" teriak Ario namun Kanaya tidak memperdulikan teriakan Ario dan Kanaya lagi lagi pergi dan meninggalkan Ario tanpa penjelasan apa pun seperti yang dilakukan nya tujuh tahun yang lalu.

Tentu Kanaya perlu penjelasan dari ibunya Ratna karena yang Kanaya tahu anaknya sudah tiada tapi mengapa sekarang dia menerima kenyataan kalau anaknya masih hidup. Sementara kata ibunya anaknya tiada saat dilahirkan dan semua pertanyaan dalam benaknya itu hanya ibu Ratna sang Mama yang tahu jawabannya.

Kanaya pulang ke kerumah ibu nya dan ingin menemui sang ibu. Untuk mengetahui kebenaran cerita Ario siapa sebenarnya yang berbohong ibu atau Ario yang berbohong kepada dirinya.

...****************...

Di kamar rawat inap Arka, Ario kembali dan duduk diam di sofa ruang rawat itu dengan wajah sedih dan murung.

Tidak ada satu pun yang berani bertanya kepada Ario, ada hubungan apa antara Ario dan Kanaya sebenarnya. Termasuk Marino yang baru mengetahui kejadian yang dilihat oleh Nadia dan menceritakan kepada suaminya.

" Ma ... " Ario memeluk tubuh Nadia dan bahunya bergetar hebat Ario menangis dan Nadia membisikkan sesuatu di telinga anaknya.

" Sayang kita bicara di luar kasihan Arka nanti dia sedih melihat kamu menangis begini." Ario mengangguk tanda mengerti.

Marino yang mendengar ucapan Nadia langsung berkata " Pakai ruangan Papa bicara lah di sana."

Nadia dan Ario menurutinya dan mereka berjalan ke arah ruangan Marino.

" Sudah sekarang kita sudah bicara di sini ... Menangislah nak jika itu membuat kamu puas untuk meluapkan semua perasaan mu ... Tidak ada yang salah jika seorang lelaki menangis." Kata Nadia sambil mengelus pundak Ario seperti memberikan semangat pada anaknya itu.

" Aku sangat sedih Ma ... Karena ternyata ibu nya Kanaya sudah membohongi Aku." kata Ario dengan deraian air mata yang terus keluar tanpa di undang.

" Maksud kamu gimana sayang? Mama tidak mengerti coba kamu ceritakan dengan tenang." Nadia mengambil segelas air putih agar Ario bisa lebih tenang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!