15. Bunda

Sebelum berangkat ke sekolah Arka, Ario sempat ragu , karena dia takut kalau Kanaya tidak mau berbicara pada dirinya dan Kanaya bertambah benci akan dirinya.

" Kenapa? Kamu ragu?" tanya Nadia pada Ario yang terlihat melamun.

" Iya Ma aku takut Kanaya mengusir aku seperti yang sudah-sudah." Ario saat ini memang sangat tidak percaya diri apalagi kemarin dia melihat Kanaya bersama dengan Denis di cafe dan terlihat sangat bahagia. Tertawa bahagia bersama lelaki lain membuat nyali Ario semakin menciut untuk mendekati Kanaya.

" Kalau kamu memang sayang dan cinta Kanaya kamu harusnya berjuang ... Kalau kamu tidak percaya diri berjuang untuk diri kamu berjuanglah untuk Arka biar dia punya Mama kandung bukan Mama sambung." Nadia mengatakan itu agar Ario percaya diri untuk memperjuangkan Arka untuk mendapatkan kasih sayang ibunya.

" Baiklah Ma Ario akan memperjuangkan nya demi Arka." kata Ario tersenyum dan langsung mengajak Arka berangkat ke sekolah.

" Arka ayo kita berangkat ke sekolah!" ajak Ario pada bocah kecil itu.

" Ok Ayah , Arka berangkat dulu ya Oma Opa." Arka mencium pipi dan punggung tangan kedua orang tua paruh baya itu.

" Hati - hati sayang ." Nadia tersenyum manis pada Arka namun dibalik senyuman itu tersimpan kesedihan yang mendalam mengingat cucunya itu tidak bisa bersama ibu kandungnya. Nadia tidak mau Arka melihat kesedihan itu dia langsung menunduk dan melanjutkan makannya.

...****************...

Sesampainya di sekolah Arka Ario langsung menuju ruangan Bima untuk sekedar berbincang dengan sahabat nya itu.

" Aku tahu kamu bukan mau bertemu dengan aku kan?" tuding Bima sambil tersenyum.

" Bima aku kesini memang ingin bertemu dengan mu dan juga ingin menemani Arka, karena katanya dia takut di suntik." dusta Ario pada Bima sahabat nya.

" Ario kau tidak usah membohongi aku .. aku kenal kau sudah lama, bahkan mungkin aku lebih kenal siapa dirimu dari pada dirimu sendiri." kata Bima dan Ario tidak bisa menghindari apa yang dikatakan oleh Bima.

" Kenapa kau begitu yakin bro?" Ario masih belum juga mau mengakui nya.

" Itu karena itu kan? " Ario langsung melihat ke arah yang di tunjukkan oleh Bima dan disana ada sosok wanita yang sangat dia cintai yaitu Kanaya. Memang benar kata Bima Kanaya yang menjadi alasan utama Ario ke sekolah Arka , saat ini Kanaya sudah tiba dengan rombongan dokter lain dan sudah memulai menata acara sosial itu.

" Sudahlah pergi selesaikan masalah mu dan raih cinta Bunda Arka itu untuk mu." kata Bima memberikan semangat kepada sahabatnya Ario yang tampak ragu untuk mendekati Kanaya.

" Aku takut dia marah dan semakin membenci aku Bim."

" Ayok kita ke sana kamu lupa aku siapa di sekolah ini? Tidak mungkin dia berani pergi dan meninggalkan kita."

" Ahh iya aku lupa kalau Pak Bima ini adalah pemilik sekolah ini." Ario membuat Bima jumawa.

Ario dan Bima berjalan menuju aula tempat acara itu diadakan.

" Assalamualaikum dokter Kanaya?" sapa Bima pada Kanaya.

" Waalaikumsalam ... Bima? Kamu?" Kanaya sedikit terkejut melihat Bima yang merupakan sahabat Ario ada di tempat yang sama.

" Iya aku Bima senang bisa bertemu dengan aku dan masih mengenal aku."

" Siapa yang bisa melupakan saksi hidup tentang hubungan aku dengan ..."

" Dengan aku ... Assalamualaikum bunda Arka." Ario menimpali kalimat Kanaya yang sempat terhenti.

" Kau? Ngapain kau ada di sini?" Kanaya menjadi emosi melihat ada sosok Ario di depan nya.

" Jangan ge'er bunda Arka aku ada di sini untuk anak dan sahabat aku."

" Arka?"

" Tante cantik!" Arka langsung memeluk tubuh Kanaya.

" Arka Tante rindu sekali sama Arka." Kanaya juga membalas pelukan Arka.

" Sama Arka juga Tante rindu banget!" serunya pada Kanaya.

" Ya sudah sekarang biar Arka Tante periksa ya?" Kanaya mulai memeriksa Arka dengan stetoskop nya.

" Ok Tante cantik." Arka begitu bersemangat ketika diperiksa oleh Kanaya dan semua itu tidak luput dari perhatian Ario. Ario hanya tersenyum bahagia melihat ibu dan anak itu berinteraksi.

" Sayang sekarang kamu sudah selesai di periksa sekarang kamu ke dokter gigi ya? Itu sama teman Tante dokter Arumi."

" Ok Tante cantik lagi pula Arka tidak takut kok diperiksa oleh dokter gigi, karena kata Ayah gigi Arka bagus. Nih coba Tante cantik lihat." Arka menunjukkan barisan giginya.

" Iya sayang Tante tahu, makanya Tante suruh Arka periksa giginya."

Sewaktu Arka di periksa Ario mendekati Kanaya dengan dorongan Bima.

" Kanaya apa kabar?"

" Seperti nya jawaban itu tidak perlu dijawab karena anda dapat lihat sendiri bukan?" kata Kanaya sinis.

" Maaf aku tidak tahu harus memulai dari mama dan maaf jika pertanyaan aku itu tidak berkenan ... Jujur saat ini aku gugup." aku Ario pada Kanaya.

" Gugup? Seorang pemilik perusahaan dengan bisnis milyaran gugup menghadapi seorang Kanaya yang bukan siapa-siapa? Hello tolong jangan lah berbohong berlebihan tuan."

" Aku tidak bohong mungkin benar untuk memimpin perusahaan bernegosiasi dengan klien itu hal mudah tapi untuk berbicara pada orang yang kita cintai tentu dua hal yang berbeda."

" Cinta? Kalau cinta tidak mungkin anda membuat saya menjadi sangat membenci anda. Jika sudah tidak ada lagi yang ingin dibicarakan silahkan pergi karena saya masih banyak pekerjaan." Kanaya semakin kesal karena Ario mengatakan cinta nya.

" Kanaya tidak bisakah kau memaafkan kesalahan ku demi Arka?"

" Demi Arka? Hello ... tuan Ario Putra Marino Nugraha kemana kau saat aku membutuhkan mu, dimana kau saat aku butuh tanggungjawab dari seseorang yang sudah membuat aku kehilangan kesucian? Tolong jangan jadikan Arka sebagai alasan untuk meluruskan kejahatan mu."

" Kanaya aku sudah mencari mu kemana - mana tetap saja aku tidak menemukan kamu. Aku telepon kamu tapi handphone mu tidak bisa dihubungi. Sampai tiba saatnya ibu Ratna memberikan Arka kepada ku dan mengatakan kamu sudah tiada."

Kanaya terdiam sejenak seperti kehabisan kata-kata dan mencerna setiap kalimat yang Ario katakan " Kenapa kau tidak tanya dimana makam ku jika memang kau yakin aku sudah tiada?"

"Aku sudah tanya kan ... Tapi ibu Ratna Mama kamu bilang tidak perlu aku tahu dimana makam kamu karena dia mengharamkan aku untuk menangis untuk minta maaf dinisan mu dan setelah mengatakan itu dia pergi. Aku ingin kejar dia tapi dia bilang mulai hari itu dimana aku bertemu dengan nya aku tidak boleh mencarinya dan dia tidak mau berhubungan dengan kami. Sekarang kalau kau sudah dengar cerita aku , siapa yang kejam aku atau ibu kamu?"

Kanaya terkejut mendengar cerita selanjutnya dan dia sempat menangis.

" Sudahlah aku tidak mau dengar cerita palsu mu karena tidak mungkin Mama berkata seperti itu."

" Terserah kamu mau percaya atau tidak yang jelas tidak ada dalam kalimat aku yang aku kurangi atau pun aku tambah." Ario meninggalkan Kanaya yang masih menangis.

Pikiran Kanaya semakin kacau dan tidak menyangka ibu nya sanggup melakukan itu.

Semua acara sudah selesai dan sekarang Kanaya mau berpamitan pada Bima.

" Pak Bima semua rangkaian acara hari ini sudah selesai. Saya pamit lebih dulu."

" Aku tidak setua itu Kanaya jangan panggil aku dengan sebutan Pak. Panggil mama saja." protes Bima.

" Bim aku pulang dulu ... Arka pamit sama Om Bima." titah Ario pada Arka tanpa sedikit pun memperdulikan Kanaya yang ada di ruangan itu.

" Sama Tante cantik juga kan Ayah?" pinta Arka pada Ario.

" Tidak perlu cukup Om Bima saja."

" Kenapa begitu Ayah?"

" Tidak apa-apa sayang karena terkadang lebih baik kita menghargai orang yang menghargai kita."

" Om Bima Arka pulang dulu ... Maaf Tante Arka tidak bisa pamit sama Tante cantik."

Kanaya memeluk tubuh Arka kecil " Sayang ini Bunda ... Bunda sayang Arka hiks hiks hiks."

" Arka mau Tante cantik jadi Bunda Arka tapi ..." Arka melihat kearah Ario dan Ario masih menunjukkan wajah yang kurang bersahabat.

" Arka kita pulang dan tidak ada bunda - bunda karena bunda Arka sudah tiada." Ario dan Arka meninggalkan ruangan Bima dan Kanaya yang mendengar kalimat Ario terasa sangat sakit.

"Kanaya kamu sabar ya? Ario tidak sengaja mengatakan itu." kata Bima untuk menenangkan kan perasaan orang yang sangat dicintai oleh sahabat nya itu.

Terpopuler

Comments

Dede Dengah Rumayar

Dede Dengah Rumayar

up yang banyak thor😬

2024-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!