12.Sudah tidak suci

Ario yang tidak mau terlihat bahwa ada kekecewaan di wajah nya langsung mengalihkan pembicaraan dan bertanya kepada Arka " Anak Ayah sudah mandi belum nih?"

" Sudah dong Ayah , tuh Arka wangi kan? Kan Ayah bilang Arka harus mandi kalau sudah waktunya mandi tidak boleh ditunda - tunda." jawab Arka dan langsung duduk di pangkuan Ario.

" Anak pintar." Ario mencium puncak kepala Arka dan Kanaya yang melihat interaksi antara ayah dan anak itu membuat Kanaya semakin bersalah dan lagi - lagi air mata yang tidak di undang itu kembali mengalir. Cepat - cepat Kanaya menyeka nya takut terlihat oleh orang yang ada di situ. Tapi pemandangan itu tidak terlewatkan dari penglihatan Nadia namun Nadia pura - pura tidak melihat hal itu.

" Pak kami permisi dulu ... Arka Tante pulang dulu ya sayang." kata Kanaya tersenyum walaupun hatinya seakan tidak mampu untuk meninggalkan rumah Marino karena tidak mau berpisah dari Arka. Tapi dia tidak boleh egois dan tidak mungkin juga dia mengambil hak asuh Arka karena tidak ada ikatan pernikahan antara Ario dan Nadia. Lagi pula Kanaya sudah menelantarkan Ario selama tujuh tahun ini dan dia tidak lebih baik dari Ario dalam segi ekonomi dan sosial. Apalagi dia sendiri yang memberikan Arka pada Ario lebih tepatnya ibu Ratna yang merupakan ibu kandung dari Kanaya.

" Yah kok cepat amat Tante pulangnya?" protes Arka cemberut.

" Tante maunya juga lama - lama tapi Tante tidak bisa." kata Kanaya tersenyum dan matanya beradu pandang dengan Ario.

" Terimakasih atas kunjungan nya dokter Kanaya." kali ini Nadia yang menjawab.

" Ahh saya jadi malu, kalau begitu saya pamit dulu ya Pak Bu, seharusnya saya yang berterima kasih karena sudah di perkenankan bertamu dan melihat Arka." kata Kanaya tersenyum.

" Kok buru - buru apa tidak sebaiknya kita makan dulu , bukan begitu Denis?" kata Nadia yang masih ingin agar Kanaya berlama lama tinggal di rumah nya.

" Saya masih ada praktik ibu, tapi kalau mas Denis mau di sini dulu tidak apa-apa." jawab Kanaya sopan.

" Iya Om Tante saya juga ada operasi malam ini." kata Denis yang sedari tadi tidak suka karena Ario mencuri - curi pandang pada Kanaya gadis yang dia cintai.

"Ooh begitu? Ya kalau begitu saya tidak ada alasan lagi untuk tahan kalian lebih lama di sini" kata Nadia tersenyum penuh arti.

" Kami permisi dulu, Arka Tante pulang dulu ya?"

" Tapi aku boleh dong main tempat Tante cantik." kata Arka tersenyum dan sangat berharap Kanaya menjawab dengan kata iya.

" Iya tentu dong."jawab Kanaya.

" Yes ... Terimakasih Tante nanti Arka main kerumah Tante deh sama Ayah. Iya kan Ayah?" kata Arka tersenyum kegirangan.

" I ... Iya sayang " jawab Ario kikuk.

" Tuh kan Tante Ayah Arka mau." kata Arka pada Kanaya dan Kanaya hanya bisa tersenyum kikuk.

" Apa - apaan kok si Ario mau deketin wanita yang aku sukai pakai Arka. Aku tidak akan izinkan Ario merebut Kanaya dari aku." kata Denis dalam hati dan raut wajah Denis berubah pias.

" Mas Denis ayo kita pulang!" ajak Kanaya dan kata - kata Kanaya itu membuyarkan lamunan Denis.

" Ooh iya Nay ... Om Tante aku pamit dulu ... Aku pamit ya bro. Om pamit dulu ya Arka." kata Denis tersenyum pada mereka semua.

" Saya pamit Pak Bu." Kanaya masuk ke mobilnya Denis lebih dulu tanpa berpamitan pada Ario dan sebelum Denis menyusul Kanaya ke mobil , Denis berbisik ke telinga Ario.

" Jangan coba-coba merebut Kanaya dari aku karena Kanaya itu milik aku." kata Denis pada Ario.

" Aku tidak akan merebut Kanaya dari kamu tapi dia sendiri yang akan mendekat ke aku Denis. Jadi bersiaplah untuk kehilangan Kanaya." kata Ario penuh percaya diri.

Begitulah Ario dan Denis sedari kecil selalu bersaing untuk mendapatkan sesuatu dan sekarang mereka bersaing untuk mendapatkan wanita yang sama - sama mereka suka.

Setelah Kanaya dan Denis pulang mereka duduk di ruang keluarga, Nadia langsung berkata " Jadi .. wanita yang Papa bilang dokter muda cantik itu Kanaya dan dokter muda yang dekat dengan Kanaya itu Denis?"

" Iya Ma." jawab Marino datar seolah tahu kalau Nadia kecewa , apalagi sekarang mereka tahu Kanaya adalah ibu kandung Arka cucu mereka.

" Berat memang kalau bersaing dengan saudara sendiri ... Tapi bagaimana pun kamu harus berjuang sendiri Ario demi Arka, walaupun sebenarnya itu tidak muda. Mama lihat saat Kanaya melihat Arka terlihat jelas kalau Kanaya memang sangat menyayangi Arka tapi saat melihat kamu tidak seperti itu masih ada sorot kebencian di matanya." kata Nadia kuatir anaknya menyerah untuk memperjuangkan cintanya.

" Aku tahu Ma dia pasti sangat membenci ku tapi jika dia tahu cerita sebenarnya mungkin dia akan merubah pandangan nya terhadap aku Ma." kata Arka tersenyum getir, ya Ario bukan sepenuhnya bersalah. Sebenarnya itu terjadi karena dia ingin menyelamatkan Kanaya dari pengaruh obat perangsang tapi karena tidak bisa mengontrol diri akhirnya terjadilah peristiwa dimana Ario melampiaskan hasrat karena Kanaya yang meminta dan menginginkan nya. Namanya juga Ario lelaki normal dia terbawa suasana dan kebetulan saat itu mereka adalah sepasang kekasih.

...****************...

Di dalam mobil Denis berkata " Aku tidak suka melihat Ario curi pandang pada kamu Kanaya."

" Kenapa? Kan .. kita tidak berstatus pacaran seperti kata mas tadi. Mas aku tidak suka kamu bilang kalau kita itu pacaran." kata Kanaya marah karena dia memang tidak suka dengan jawaban Denis pada Ario. Karena Denis tidak tahu apa - apa tentang siapa Kanaya dan Ario , hanya saja dia juga tidak suka Denis terlalu banyak berharap karena saat ini dia ada tujuan baru dalam hidup yaitu Arka. Walaupun dilain sisi dia juga senang paling tidak dengan jawaban Denis yang mengatakan bahwa mereka pacaran, karena itu membuat Ario seolah semakin membenarkan apa yang dia yakini itu benar. Dimana bahwasanya Kanaya sengaja meninggalkan Arka dengan begitu Ario bisa membencinya.

" Kanaya mungkin aku egois tapi jujur aku ingin sekali membuat kamu jadi milikku dan jika aku tidak mendapatkan nya , aku akan terus berusaha karena usaha tidak akan mengkhianati hasil." kata Denis tersenyum penuh arti.

" Maksudnya?" kata Kanaya.

" Aku akan memperjuangkan mu sampai titik darah penghabisan walaupun aku harus bersaing dengan sepupu aku." kata Denis sungguh - sungguh " Aku akan menghargai apapun keputusan mu, tapi sebelum keputusan itu keluar dari mulut kamu aku akan setia menunggu sampai kamu siap." kata Denis lagi.

" Terimakasih Mas .. Aku kira kau akan egois dan melakukan hal yang tidak terpuji demi mendapatkan aku." kata Kanaya tersenyum ke arah Denis.

" Maksudnya melakukan apa? Kamu pikir aku lelaki apaan? Aku punya prinsip Kanaya jika aku tidak memiliki kamu Allah pasti akan memberikan yang lebih baik karena semua rancangan Allah adalah yang terbaik bagi umat nya. Maaf mungkin akan naif terdengar jika aku mencintaimu itu tidak melebihi cinta ku kepada Allah. Jika kita ditakdirkan berjodoh maka kita akan bersatu."

Kata - kata Denis mencubit perasaan Kanaya dan belum pernah ada lelaki yang seperti ini memperlakukan Kanaya dengan begitu terhormat dan sangat di hargai ditambah Denis adalah pria Sholeh "Terimakasih mas kamu mau menghargai aku sebagai wanita dan menunggu cinta ku. Tapi mungkin kamu tidak akan berkata seperti ini kalau kau tahu aku sudah tidak suci lagi." Kanaya mengatakan itu agar Denis bisa buka mata kalau dia bukan wanita yang diimpikan.

Deg

Perasaan Denis seperti ditusuk benda asing mendengar apa yang dikatakan oleh Kanaya "Maksudnya?" Denis benar - benar terkejut mendengar pernyataan Kanaya.

" Iya Mas aku sudah tidak suci lagi karena aku pernah menjadi korban pelecehan seksual tujuh tahun yang lalu." kata Kanaya sedih dan tertunduk diam.

Denis mengehentikan laju mobilnya dan mengangkat dagu Kanaya seraya berkata "Aku bukan mencari kesucian tapi aku mencari wanita dengan kejujuran dan aku sangat menghargai itu."

Kanaya terdiam dan yang semula dia berpikir Denis akan kecewa ternyata tidak itu membuat Kanaya semakin merasa bersalah pada Denis.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***