"Kau milikku Alice, hanya milikku.. Tidak ada yang bisa jadi priamu selain aku, jadi jangan pernah bermimpi untuk kabur dariku sayang" Sean berbisik halus di telinga Alice
Setelah beberapa saat Sean mengembalikan Alice ke posisi awal dan memakaikan selimut kecil untuknya.
Dia merasa malu sendiri karena hal yang dilakukannya tadi, bisa-bisanya dia tanpa sadar mengangkat Alice ke pangkuannya dan tanggannya mengelus punggung mulus Alice tanpa malu, dia masih bisa merasakan mulusnya punggung Alice di tanggannya
"Sial...aku bisa gila kalau dia semanis ini" Sean mengumpat keras dengan wajah yang memerah
-----------------
Setelah dsampai di depan rumah Alice, Sean membuka pintu dengan kunci yang di dapat dari tas Alice.
Sean memindahkan Alice ke kamarnya dengan hati-hati, dan memposisikannya dengan nyaman
"Aku harus langsung pulang setelah ini, dia terlalu manis"
Sean membuka sepatu Alice dan memakaikan selimut, sama seperti kejadian di kantor saat Alice mabuk juga
"Kau mau pergi gitu aja?, sama kaya dulu pergi tanpa ngucapkan kata apapun?" Alice menahan baju Sean saat ingin pergi dari kamarnya
Melihat wajah kecewa Alice Sean hanya bisa diam tanpa bicara apapun, dia tidak tau harus bersikap bagaimana
"Sudah kuduga kau memang tidak bisa diharapkan, kau pasti membenciku sekarang" Alice melepaskan tangganya dan masuk ke dalam selimut
Sean masih tetap diam di tempatnya dengan pikiran kosong, wajah Alice yang manis membuatnya binggung antara pergi atau ikut bergabung dengan Alice dan memeluknya di kasur kecil itu.
"Aku benar-benar gila karna kau Alice, bisa-bisanya kau bicara begitu sama laki-laki normal" Sean duduk di kursi yang ada di sana mengacak-acak rambutnya kesal
"Apa-apaan ekspresinya tadi, dia ga tau apa kalau dia mabuk jadi tambah manis dah itu manisnya gak ketulungan" Sean merasa frustasi sendiri karena tidak tau harus berbuat apa, sampai dia menyadari satu hal.
"EEH!!, Sebentar berarti semua orang yang ada disana ngeliat muka manisnya yang mabuk"
"ANJIR LAAH!!, Ga betul ini, kami harus cepat nikah jadi dia hanya boleh mabuk di depanku , hanya aku yang bisa liat istriku yang manis ini mabuk" Sean melihat Alice yang tidur dengan tenang di kasurnya.
"Tapi gimana caranya biar dia setuju untuk nikah?, Apa harus ku hamili dulu biar dia ga ada alasan nolak lagi?"
Sean berjalan mondar-mandir cukup lama di kamar Alice hanya karena memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari Alice
Sean pergi ke dapur dan memeriksa kulkas untuk mengambil air dingin, dia perlu mendinginkan pikirannya.
"Sean ini semua salah mu sendiri, siapa suruh kau pergi gitu aja tanpa bilang apa-apa,waktu dia bilang suka harusnya aku ga pergi karena malu"
"Begoooo, kenapa dulu aku ga langsung meluk dia terus jujur aja kalau aku juga suka!"
Sean merasa kesal dengan dirinya sendiri karena merasa bodoh, dia membuka bebrapa kancing kemejanya dan menggulung tangan kemejanya
Sean kembali ke kamar Alice, awalnya dia hanya mau memastikan kalau Alice tidak apa-apa lalu langsung pergi setelah itu, tapi dia duduk kembali dan menatap Alice cukup lama.
Tanpa sadar Sean ikut bergabung dengan Alice untuk tidur bersama, entah kenapa tapi kakinya berjalan sendiri ke arah Alice dan dia langsung tidur sambil memeluk wanitanya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments