Ada rasa bangga karna pimpinan pusat mengenalku dan ada sedikit cemas tentang apa yang dibicarakan staff di kantor pusat tentang ku.
--------------------
Setelah penyambutan selesai , semua oarang kembali ke tempatnya masing-masing dan mulai mempersiapkkan apa yang akan di presentasikan mereka di ruang rapat nanti.
Semua departemen pemasaran juga ikut sibuk untuk rapat dadakan yang diadakan, rapat kali ini cukup menegangkan dan aku yang harus berbicara di depan pimpinan utama.
"Tidak apa-apa Al, semua akan baik-baik saja, kau bisa melakukannya, ini bukan yang pertama kali ok"
"Iya Din makasih untuk kata-kata dukungannya, tapi tetap saja jantungku berdetak kencang"
"Kau pasti bisa, kami mengandalkan mu Bu Direktur. hehehe"
"Astaga...." (menghela nafas)
"Ayo kita masuk, sekarang giliran kita"
----------------------
Saat melihat departemen lain yang keluar dari ruangan dengan ekspersi menyedihkan, menambah rasa takutku bisa saja aku dipecat karna salah bicara bukan?
Masuk kedalam ruangan biasa digunakan untuk rapat, tapi entah kenapa suasananya berbeda , suasana sekarang terasa sangat mencekam dan membuatku merinding.
Sampai moderator membuat ku mau tidak mau harus bersikap profesional
"Bu Alice di persilahkan untuk memulai"
"Terimakasih"
Aku langsung berdiri dan memulai presentasi yang sudah kami siapkan, meskipun takut dan merasa akan pingsan aku harus tetap bersikap profesional, aku tidak ingin usaha ku menjadi sia-sia hanya karena rasa takut.
Saat diakhir presentasi ada yang masuk dan aku tidak terlalu memperhatikan siapa, karena aku hanya berfokus pada akhir dari presentasi ku. sampai suara tepuk tangan menyadarkan ku dari rasa kawatirku.
PROK PROK PROK
Aku langsung mengangkat kepalaku karena kaget dan binggung apa yang terjadi sebenarnya. semua oarang dalam ruangan tepuk tangan untuk ku termasuk pimpinan pusat.
"Bu Alice, anda sangat profesional dan tidak berbelit-belit, saya langsung dapat mengerti maksud dan hasil dari presentasi anda hari ini"
"Terimakasih pak, tapi ini juga berkat rekan tim saya yang bekerja untuk menaikkan pemasaran dan ikut berkontribusi memberikan ide"
"Ya anda benar, kerja tim itu sangat perlu, dan sekarang saya sangat mengerti kenapa anda menjadi pembicaraan di luar sana"
"Terimakasih pak,kami izin pamit undur diri"
Aku dan tim ku keluar dari ruangan dengan rasa puas dan merasa seperti mendapat kehidupan kedua, dan tanpa ku sadari ada sepasang mata yang terus elihatku sejak tadi,namun Dinda menyadari itu.
"Baiklah mari kembali ke tempat masing-masing dan karena presentasi kali ini sukses, ayo kita rayakan malam ini dengan makan besar "
"YEEEEE"
"Dinda jangan lupa pesan tempat untuk kita, aku yang akan traktir"
Semua orang bersorak kegirangan dan kembali ketempat masing-masing, kecuali Dinda yang menarikku masuk ke dalam ruangan ku.
"Din kenapa?"
"Al kamu ga sadar matanya ngikutin kamu terus?"
"Hah...siapa?"
"Itu yang tadi datang terlambat keruangan, yang datangnya diakhir presentasi"
"Aku gak liat Din, aku hanya fokus ke presentasi tadi, memangnya kenapa"
"Aku gak tau dia siapa tapi dari awal dia masuk tuh, dia liatin kamu terus sampai kita keluar"
"Apa iyaaaa....mungkin persaan kamu aja kali"
"Yaudah kalau ga percaya, aku balik aja kalau gtu. oh iya aku udah pesan tempat nanti kita berangkat bareng ya"
setelah Dinda keluar aku kembali bekerja, tapi perkataanya membautku sulit berkonsentrasi.
"siapa yang datang terlambat tadi kenapa dia meliahtku terus?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Dama9_
Author keren! Jangan pernah berhenti menulis ya, saya tak sabar menunggu kelanjutannya!
2024-03-04
4