Alice hanya menatap Dinda yang tertawa puas dengan malas, dia merasa jika tidak diakhiri maka akan terus berlanjut nantinya, dan ujung-ujungnya dia keceplosan dia mau di jodohkan dengan siapa.
----------------
Setelah selesai dengan pekerjaan kantor, semua departemen pemasaran pergi ke tempat yang sudah di pesan Dinda, jaraknya cukup jauh dari kantor mereka.
Saat tiba di tempat yang di pesan Alice langsung terpukau karena tempatnya indah sesuai dengan harga, dan tentunya hanya mereka aja yang ada disana
"Waaaa... Tempatnya bagus Din, ga sia-sia aku ngeluarin duit"
"Ya jelas dong harus bagus, kita harus buat perpisahan yang bermakna dan bahagia"
"Makasih ya Din" Alice tersenyum haru pada Dinda
"Biasa aja kali, kaya baru pertama kali aja aku pesanin tempat kaya gini"
"Hehehehehe"
Mereka berdua masuk kedalam dan ikut bergabung dengan yang lainnya, mereka menghabiskan waktu dengan bersenang-senang, tidak ada yang mengeluarkan air mata sesuai dengan yang diperintahkan Dinda.
Mereka minum,makan,menari dan bernyanyi dengan puas dan karena besok adalah sabtu jadi mereka tidak perlu menahan diri untuk bersenang-senang.
"Alice ayo minum lagi gelas mu sudah kosong, kau ga bisa pergi dari sini sebelum mabuk"
"Aku sudah cukup mabuk Din"
"Bu Alice sini aku tuangkan minumannya"
"Baiklah"
Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 dan waktunya untuk pulang ketempat masing-masing. Karena Dinda dan Alice sudah tidak sanggup untuk menyetir bahkan berjalan normalpun ga sanggup. Rekan Dinda mengubungi jasa supir dan memberi alamat rumah Dinda
Supir itu sudah tidak muda lagi, jadi rekan kerjanya itu tidak khawatir menitipkan Direkturnya itu. Supir mengendarai mobil Dinda dengan kecepatan normal dan dia tidak berani ngebut karena yang dibawanya adalah orang mabuk. Saat di persimpangan ada mobil yang mengklakson terus dan mobilnya di hentikan paksa dari depan.
Orang yang menghentikan itu adalah Sean, Sean turun dari mobilnya dan mengetuk kaca sopir itu.
"Pak, kenapa Bapak keras kepala?"
"Siapa anda?,kenapa menghalangi jalan"
"Aku suami orang yang ada di dalam mobil ini, aku hanya mau menjemputnya"
Supir itu tidak percaya dengan Sean dan langsung mengunci semua pintu. Sean berjalan ke pintu belakang tempat Alice duduk, tapi dia tidak bisa membuka pintunya karena terkunci.
"Pak, buka pintunya"
"Maaf, tapi saya tidak bisa memberikan pelanggan saya pada orang aneh dan mencurigakan seperti anda"
"Jangan membuang-buang waktu ku pak, Aku harus membawa istri ku pulang"
"Zaman sekarang banyak modus penipuan seperti yang anda lakukan sekarang ini. Apa buktinya kalau dia istri anda, lagi pula anda tidak memakai cincin pernikahan,dan Nona itu juga tidak memakai cincin di jarinya."
Sean merasa kesal dan tangannya langsung menerobos masuk lewat jendela dan membuka pintu supir itu dengan cepat.
"Jangan pancing kesabaran Ku Pak, wanitaku sekarang mabuk dan dia merasa tidak nyaman, jadi aku harus membawanya"
Supir yang seumuran dengan ayahnya itupun hanya diam ketakutan karena nada bicara dan ekspresi Sean tadi, awalnya Sean tidak mau bersikap kasar tapi dia tidak tahan lagi melihat Alice yang bergerak tidak nyaman di dalam.
Sean membuka pintu dan memindahkan Alice dengan hati-hati ke dalam mobilnya, setelah itu dia meminta maaf pada sopir itu dan pergi begitu saja
-------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments