Sampai di depan rumah, Alice turun dari mobil dan merasa sedikit pusing karena kelelahan dan dia hanya makan sedikit hari ini. Dia langsung cepat masuk kerumah sebelum dia pingsan di luar dan membuat tetangganya kesulitan.
"Apa dia sakit parah?, kenapa dia sangat pucat."
"Alice, kapan kau bisa berhenti membuat ku binggung begini"
Sean yang masing di depan rumah Alice hanya menghela nafas panjang, dan segera pergi dari sana saat hari sudah mulai gelap
------------
TRINGG....TRING......
"Halo..?"
"Selamat pagi Putri tidur "
"Pagi juga Dinda, apa ada tugas dadakan?"
"Yaampun Al ini hari sabtu loh, kita ga kerja, kenapa pikiranmu isinya hanya kerjaan mulu sih"
"Terus ngapain nelpon?"
"Ayo kita ke mall C aku mau beli beberapa barang, kita nanti ketemu di parkiran ya"
"Oke aku siap-siap dulu, bye"
Setelah mendapat telepon Alice langsung bersiap dan dia juga minum viitamin yang dia beli kemarin sebelum keluar rumah, Alice menggunakan kaos biasa dan celana kulot terlihat biasa tapi dia tetap terlihat cantik apa lagi dengan rambutnya yang digerai.
Sean dan rekan kerjanya juga bertemu di mall C, tempat Alice dan Dinda ingin berbelanja, ini bukan sebuah kebetulan tapi memang sudah di rencamakan Sean dengan sengaja.
"Dinda, maaf aku lama, tadi macet soalnya"
"Iya gapapa Al aku juga baru sampai, ayo kita makan dulu, aku belum sarapan"
"Oke, aku juga belum sarapan ,hehehe"
Mereka masuk ke dalam cafe yang cukup ramai, mereka duduk di pojok di dekat jendela, di sana tidak terlalu berisik karna jauh dari meja kasir.
Saat masuk ke dalam Alice sekilas melihat Sean di antara keramaian, tapi dia tidak terlalu memikirkannya karna dia tidak terlalu peduli dengan pria itu.
Berbeda dengan Sean yang merasa panas saat melihat Alice juga melihat kearahnya, tidak tau mengapa tapi rasanya sangat panas.
Setelah mereka makan Alice meminum beberapa obat dan itu tidak lepas dari pandangan Sean yang selalu melihatnya dari jauh.
"Al kamu sakit?" Dinda kaget melihat Al yang mengeluarkan obat dari tasnya
"Engga Din, aku cuman kecapean aja, kan kemarin kau tau sendiri aku kurang istirahat "
"Kau yakin gapapa, atau mau aku temani kerumah sakit aja?"
"Gapapa Din, dari pada mikirin itu mending kita jalan mengelilngi mall ini sekarang"
"Yaudah tapi kalau cape bilang biar kita istirahat"
Alice hanya tersenyum manis pada Dinda, dia merasa sangat senang karna ada yang memperhatikannya. Berbeda dengan Sean yang gelisah karna tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.
"Sean!!" suara lembut wanita menyadarkan Sean dari lamunanya, tapi Sean acuh tak acuh pada pemilik suara itu.
'Sean, kamu ngapain disini, kamu ngikutin aku ya, kamu kan bisa bilang langsung kalau mau jalan sama aku"
pemilik suara itu duduk di sebelah Sean dan menyentuh tangan besarnya tanpa permisi
"Menjauhlah dan jangan menyentuhku"
Disaat yang bersamaan Alice melihat kejadian itu saat ingin keluar dari cafe.
"Jadi dia nungguin pacarnya ya, pantas aja"
Sean yang melihat Alice langsung menarik tangannya dan melapnya dengan tisue yang ada di meja, entah kenapa dia merasa panik dan dia merasa sedang selingkuh.
Sean langsung pergi dari dalam cafe itu tanpa mengucapkan apa-apa pada wanita yang menyentuhnya tadi, dia hanya pergi kearah Alice dan Dinda pergi, namun dia tetap menjaga jarak aman supaya tidak ketahuan.
Wanita yang di cafe tadi tidak menyerah begitu aja, dia juga ikut pergi mengejar Sean entah apa tujuannya tapi dia sangat merepotkan dan terlalu percaya diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments