SKANDAL

Sesampainya di rumah Sarah, Sarah hanya diam enggan untuk turun, Michelle pun hanya diam.

"seharusnya dia yang tanggung jawab dan antar aku bukan kamu" ucap Sarah Seketika memecah kesunyian

"hhhhhh ... saar...! udah lah, jangan diinget inget lagi ya gak apa apa kok aku yang antar kamu aku juga gak akan ngomong apa-apa ke orang tua kamu, yaa! ayoo turun" ucap Michellel lalu Sarah turun dari kendaraan Michelle diikuti oleh Michelle, Michelle menekan bel berkali kali tak lama kemudian pintu pun terbuka

"assalamualaikum mas" sapa Michelle pada Egar

"waalaikum salam," Egar mengernyitkan dahinya ia merasa asing dengan Michelle.

"saya antar Sarah pulang maaf kalo sarah pulang telat malam ini, oh iyaa perkenalkan saya Michelle" Michelle menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Egar

"saya Egar kakanya Sarah" ucap Egar, Sarah yang berada di belakang Michelle hanya tertunduk.

"sar ayoo masuk istirahat besok kamu ga usah kerja dulu ya" pinta Michelle, Sarah pun masuk, Egar terlihat kaget dengan kondisi Sarah malam itu, namun Sarah tak banyak bicara ia langsung masuk bergegas ke kamarnya.

"sory adek gue kenapa??" ucap Egar

"saya ga bisa jelasin mas karena saya ga punya hak untuk menjelaskan, mas tanya Sarah saja yaa" ucap Michelle dengan hati-hati, Egar hanya menarik nafas dalam-dalam.

"yasudah makasih yaa sudah antar Sarah pulang,"

"iyaa mas sama-sama kalu begitu saya pamit mas, assalamualaikum" pamit Michelle pada Egar.

"waalaikum salam" egar menjawab salam Michelle, Egar masuk dan menutup pintu nya

"kok cowok tadi muka nya ga asing yaa kayak pernah lihat" bisik hati Egar, ia berjalan perlahan ke kamar Sarah di kamar, Sarah sudah merebahkan tubuhnya di sampingnya ada bumi yang sedang tidur dengan lelapnya

"sar.." ucap Egar

"ahh iyaa mas ada apa" tanya Sarah

"tadi itu siapa?"

"itu pak michelle atasan sarah di kantor mas"

"ouh, terus kamu ada apa kenapa bisa luka-luka gituh" tanya Egar sembari melihat luka di tubuh Sarah.

"hmmmm mas jangan cerita sama mama ya" Sarah tertunduk, Egar semakin curiga dengan sikap adiknya itu.

"Niko kasarin Sarah mas " ucap Sarah terbata bata

"haah ... apaa ...! kamu di kasarin? di tampar? di pukul?" tanya Egar pada sarayh, Sarah hanya diam menangis terisak.

"brengsek itu orang udah kamu cepet cepet putusin si Niko! gak beres itu orang, belom rumah tangga ajah dia udah berani main tangan apalagi udah nikah bisa di bunuh kamu Sarah" Egar terlihat emosi, setelah berbincang dengan kaka laki lakinya Sarah mencoba istirahat dan memejamkan mata, tubuhnya masih terasa sakit, ia memandangi wajah Bumi keponakannya yang malam itu tidur bersama Sarah di peluknya Bumi malam itu.

Pagi harinya Sarah berangkat dengan tergesa-gesa ia tak ingin mama papa nya tau atas apa yang menimpanya semalam. Sesampainya di kantor seperti biasa Sarah mempersiapkan kopi pahit untuk Michelle, walaupun ia merasakan tangannya masih sakit dan agak membengkak.

Michelle berjalan menuju ruangannya.

"Nita kamu cancel semua kerjaannya Sarah yaa hari ini dia ga masuk" ucap Michelle, namun Nita hanya mengernyitkan dahinya.

"hah ga masuk, Sarah masuk ko pak! itu di dalem udah datang dari jam 7 pagi" Nita menunjuk ke arah ruangan Michelle,

"haah yang bener kamu nita" Michelle terkejut dengan pernyataan Nita, Nita hanya mengangguk mengiyakan segera Michelle masuk untuk melihat apakah benar Sarah bekerja hari ini sedangkan ia menyuruh Sarah untuk beristirahat di rumah beberapa hari.

"Sarah...!!" panggil Michelle

"iyaa pak" sahut Sarah

"kenapa kamu kerja aku kan bilang kamu harus istrihat di rumah" ucap micheulle dengan nada khawatir, Sarah hanya tersenyum geli.

"ihh kamu nakal banget yaa ternyata" Michelle mencubit kedua pipi Sarah.

"aaawww ampun ... ampun sakitt" rengek Sarah malah makin membuat michelle gemas.

"tangan mu masih bengkak" Michelle meraih lengan Sarah

"aaaw.." Sarah meringis kesakitan.

"ck ... tuh kan ke dokter ajah yaa ga usah kerja!" ucap Michelle

"ga ah gak apa apa kok nanti mau di pijit ajah palingan cuma keseleo" ucap Sarah

"yasudah terserah kamu ajah, ga usah di paksakan mengetik laporan kalo tangan mu masih sakit" ucap Michelle sembari berjalan ke mejanya

Pukul 9 pagi Nita masuk ke dalam ruangan Michelle.

"maaf pak, ada tamu tapi ingin bertemu dengan Sarah" jelas Nita.

"siapa?" Michelle bertanya dengan rasa penasaran, begitu juga dengan Sarah.

"namanya Arga pak!" ucap Nita.

"sar kamu kenal?" tanya Michelle pada Sarah.

"ooh iyaa dia suaminya adik sepupu aku, dimana Arga nya mbak Nita?" tanya Sarah

"di lobi sar" ucap Nita dan Sarah terbangun dari duduknya

"tunggu ... biar Arga kesini saja ke ruangan saya" ucap Michelle dengan aura dinginya ia sangat berhati-hati dengan tamu lelaki Sarah karena ia khawatir Sarah akan celaka lagi.

"haah ... di bawa ke ruangan ini pak?" ucap Nita keheranan

"iyaa, kenapa ga bisa??" tanya Michelle dengan dinginnya

"baik pak.." Nita meninggalkan ruangan michelle dan segera memanggil Arga di lobi.

"pak.. dia suaminya adik sepupu aku" ucap Sarah

"terserah, kamu masih dalam pengawasan aku sar.! kamu ga bisa nolak" ucap Michelle dengan nada dingin tanpa menoleh ke Sarah yang berdiri di hadapannya. Tak butuh waktu lama Arga masuk ke dalam ruangan Michelle.

"hai Arga apa kabar?" sapa Sarah

"Alhamdulillah baik mbak Sarah, semalam arga ke rumah bude tapi mbak belum pulang, ternyata sibuk kerja jadi wanita karir rupanya" ucap Arga

"ehemm eheemmm" Michelle berdehem.

"ehh iyaa kenalin ini Michelle atasan aku di sini" ucap Sarah seraya mengenalkan Arga ke Michelle

"arga,"

"Michelle," mereka bersalaman.

"ayoo silahkan duduk" Michelle mengajak Arga untuk duduk.

"ahh ada apa Arga ke sini pasti ada hal penting kan" tanya Sarah

"iyaa sih mbak, Arga mau minta bantuan mbak, dan Arga yakin mbak pasti faham" ucap Arga, Sarah hanya diam ia tak mengerti maksd perkataan Arga.

"maksdnya apaa sih Arga?, mbak jadi bingung" ucap Sarah.

"ahh susah mbak ngejelasinnya, yang jelas Arga mau hari ni juga mbak ikut Arga ke hotel" ucap Arga.

"wait.. wait ... hotel? lo mau bawa sarah ke hotel ....!" suara Michelle meninggi ia merasa kesal.

"sabar pak, sabar" Sarah mencoba menenangkan Michelle

"ups ... sory sory maksud aku, aku minta bantuan mbak Sarah buat bantu masalah kantor aku dan kebetulan berkasnya ada di hotel tempat aku nginep gitu mbak, pak michelle, yaa itu juga kalo di izinkan kalo ga yaa aku harus di izinkan karena cuma mbak Sarah yang faham" jelas Arga.

"gue ikut!!" ucap Michelle

"paak...??" mata Sarah terbelalak sembari menoleh dan melotot ke Michelle, Arga hanya tersenyum

"keliatan banget ni cowok demen sama mbak Sarah" bisik hati Arga

"boleh itu lebih baik pak, biar ada yang melindungi mbak Sarah" ucap Arga kembali.

"oke ... berangkat sekarang" ajak Michelle

"tapi pak ..." Sarah sedikit ragu

"ada aku ... ayoo Arga "ajak Michelle ke Arga

"perasaan gue ko ga enak gini yaa tumben Arga minta bantuan gue kan dia udah punya tim sendiri" ucap Sarah dalam hatinya,

Tak butuh waktu lama Sarah, Michelle dan Arga sudah sampai di hotel yang di tuju.

"hotel kencana??" senyum Michelle.

"iyaa ada apa" tanya Arga , Michelle segera mengeluarkan ponsel dari sakunya

"halo Fery ... gue di hotel lu nih ... lu ada di kantor ga" tanya Michelle, Sarah dan Arga saling berpandangan , ternyata hotel kencana milik pribadi keluarga Fery sahabatnya itu

"ada bro ... lu ngapain ke hotel gue?, hahaha mau check in loo ya" ledek Fery.

"suee lo ga lah, udah lo kesini perasaan gue ga enak" pinta michellye, dan segera Fery menutup teleponnya.

"pak ... ada apa?" tanya Sarah

"gak da apa apa" ucap Michelle sesampainya di kamar 402 Arga mengehentikan langkahnya tak lama kemudian ada seorang room servis datang menghampiri Arga

"siang pak,"

"siang mas, ayoo silahkan ketuk,"

"arga ada apa sih" Sarah semakin bingung, Michelle hanya diam mencoba mengamati yang akan terjadi.

"permisi ... room servise" ucap si mas room servise tapi tak ada sahutan dari dalam.

"tok.. took. took.. permisi room servis" berkali kali si mas memanggil dan mengetuk pintu tak lama kemudian pintu di buka terdengar suara pria berkata sedikit kasar.

"ada apa yaa gue gak manggil room service" ucap pria itu, Sarah terkejut ia mengenal suara itu dengan cepat Arga menendang pintu kamar hotel dan si pria itu jatuh tersungkur.

"mbak Sarah masuk mbak...!!!" teriak Arga, Sarah dan Michelle pun berlari masuk.

"NIKOO...!!!!" teriak Sarah histeris ia melihat niko hanya memakai handuk di bagian bawah, ia setengah telanjang

"BRENGSEK...!!!" suara Arga meninggi ia menonjok wajah Niko.

"BOOUUGHHHT... " bogem mentah melayang di wajah Niko seketika itu wanita yang berada di kamar hotel pun keluar dari toilet yang hanya memakain selimut

"mas Arga"

"WINAAA!!!" ucap Sarah ia tak percaya calon suaminya itu berselingkuh dengan adik sepupu ya sendiri.

"mas .... aku bisa jelasin mas ..." Wina menangis mencoba meminta Arga untuk mengerti.

"JELASIN APA LAGI WINA!!! JELASIN APAA!!!, LO MAU UANG BERAPA JUTA PUN GUE KASIH, LU FIKIR GUE GA TAU LU ADA MAIN SAMA CALON SUAMI KAKA LO SENDIRI!!!" teriak Arga ke Wina

"maafin aku mas aku khilaf" tangis Wina pecah, Sarah masih menangis ia tak menyangka Niko dan Wina mempunyai skandal besar.

"KHILAF???, HAAHAA khilaf kok berkali kali" Arga mencengkeram pipi Wina

"mbak Sarah lihat kelakuan 2 orang sampah ini, kita sama sama di khianati mbak" suara Arga bergetar menahan kecewanya.

"GUE SAMA WINA SALING MENYUKAI MENCINTAI DAN DIA GA CINTA SAMA LO" Niko menunjuk Arga seolah ia tak peduli akan kehadiran Sarah mendengar ucapan Niko membuat michelle naik pitam dengan cepat ia meninju habis habisan wajah Niko

"BRENGSEK, NGOMONG BEGITU DEPAN CALON ISTRI LO DASAR SAMPAH GA PUNYA OTAK.!" Michelle meninju wajah Niko

"LO SIAPA IKUT CAMPUR!!" teriak Niko pada Michelle

"LO GA HARUS TAU SIAPA GUE, YANG JELAS GUE GA TERIMA SARAH LO SAKITIN, OOHH GUE BARU INGET LO ITU SEPASANG MANUSIA MESUM YANG DI RUMAH SAKIT KAN" ucap michelle nafasnya memburu Michelle hendak meninju kembali wajah Niko dan dengan cepat sarah mengehentikan Michelle

"udah ... udah ... ell..udah..udah cukup" suara Sarah bergetar, ia masih menahan sesak di dadanya.

"puas.. kamu nik...apa salahku sama kamu sampe kamu selingkuh di belakang aku dengan sepupu ku sendiri, kamu minta waktu untuk pernikahan aku sabar, kamu minta uang minta ini itu aku kasih tapi ini balasan kamu tegaa kamu Niko" ucap Sarah dengan suara parau dan terisak

"aku menyukai Wina," ucap Niko perlahan

"PLAAAKKKK" Sarah menampar wajah Niko, Niko hanya diam mendapatkan perlakuan itu dari Sarah.

"mbakk maafin Wina mbak" Wina berlari memeluk Sarah

"maaf ... enak banget lo minta maaf, lo mau si Niko?? AMBIL SAMA LO GUE GA BUTUH COWOK SAMPAH KAYAK DIA!!" suara sarah meninggi seraya memukul kepala Wina, Michelle menenangkan sarah dengan menahan tangannya agar berhenti memukul Wina namun Wina masih saja memeluk Sarah

"aku minta maaf mbak maaaaf" suara Wina pilu.

"lepas...wina, LEPASSS!!! " teriak sarah

"PPLAAAAK..PLAAAAK..." Sarah menampar Wina dan Niko ,

"Lo bedua sampah, gue bersumpah lo berdua ga akan pernah hidup nyaman dan bahagia" tunjuk Sarah ke Wina dan Niko

"BRENGSEK....!!!" teriak Sarah ia menendang perut niko dan menendang Wina hingga ia jatuh tersungkur tanpa adanya yang bantu Wina untuk berdiri, nafas Sarah terengah-engah menahan sesak dan emosi.

"ell, ada apa ini? ooow... looh si mesum dan si mbak manja ko disini" ucap Fery karena ia kenal dengan mereka sewaktu Fery di rawat di rumah sakit

"fer panggil security bawa mereka ke kantor polisi" pinta michelle

"mas.. aku ga mau mas.. aku malu bagaimana kalo sampai keluarga besar tau aku malu" ucap Wina merajuk sembari menangis

"malu..?? masih punya malu lo.." ucap Arga

"jangan bawa aku sar kita selesaikan di sini sar aku mohon sar...aku janji akan berubah aku janji" Niko bersimpuh di hadapan sarah

"maaf.. aku gak mau di selesai di sini aku mau kamu dan wina jujur di hadapan keluarga besar aku dan bawa orang tua kamu dan hubungan kita cukup sampai di sini ajah, aku udah ga mau tau tentang kalian" ucap sarah, ia menepis tangan Niko dan meninggalkan Niko, Sarah berlari meninggalkan kamar itu dengan rasa sesak di dadanya.

"SAR.. SARAH LO GA AKAN TEGAA KAN LAKUIN INI KE GUE." teriak Niko namun sarah hanya diam berjalan cepat meninggalkan kamar yang mengeri kan itu ia tak menyangka bahwa selama ini ia di permainkan oleh sepupu dan kekasihnya itu, air mata Sarah jatuh membasahi pipi langkahnya terhenti, dadanya terasa sesak lalu ada jemari yang memegang bahu Sarah, Sarah menoleh dengan mata yang memerah, sarah menangis dan memeluk michelle dengan erat.

"sakit banget ell.. tega banget dia sama gue..." tangis Sarah pecah di pelukan Michelle, ymichelle pun memeluk Sarah dengan erat, sembari menepuk dan mengelus punggung Sarah seraya menguatkan Sarah.

"ya tuhan kenapa Sarah mendapatkan Masalah sebesar ini ia pasti sangat sakit hati" bisik hati Michelle.

"gue ga mau kenal dia gue ga mau kenal Wina gue ga mau mereka ada di hidup gue brengsek" ucap Sarah dengan tangisnya yang pecah.

"iyaa iyaa aku tau kamu tenangin dulu kita pulang ya, aku janji aku akan selalu bantu kamu ada di samping kamu, oke!" ucap Michelle seraya menenangkan Sarah yang dari kemarin fikiran dan hatinya kacau karena ulah Niko dan kini ia harus menerima kenyataan pahit bahwa calon suaminya terlibat hubungan terlarang dengan adik sepupu nya sendiri.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BETUL DUGAANKU KLO WINA ADA MAIN SAMA NIKO, GOBLOKNYA SARAH, WINA LBH GOBLOK, UDH BRSUAMI MSH AZA SELINGKUH DN BERZINAH BRKALI KALI, APA WKTU MLM PERTAMA ARGA GK RASAIIN SI WINA PERAWAN ATAU UDH GK PRAWAN..

2023-02-21

0

Prolice Sadarita

Prolice Sadarita

bersyukur ketawan sebelum menikah klu sdh menikah lebih sakit lagi

2022-10-29

0

meE😊😊

meE😊😊

puasss bgd akhir y kbongkar jg kebrukan mrk.. tinggl d tndang aja ma kluarga bsar y

2021-09-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!