LUNCH WITH YOU

Sarah masih terpaku terdiam di hadapan Michelle, ia bingung apa yang akan ia lakukan.

"sarah ... sarah ..." Michelle memanggil Sarah berkali-kali dan ia pun bangun dari duduknya dan menghampiri Sarah yang berdiri menunduk terdiam.

"hei... sarah!" Michelle menyentuh bahu Sarah, sontak Sarah yang semula terdiam menjadi terkejut.

"a..ii..iyaa paa..pak..." gagap Sarah

"kenapa, kamu keberatan atas permintaan saya?" tanya Michelle

"bukan begitu pak, yang berhak ikut ke segala pertemuan kantor itu bukan saya pak tapi mbak Nita " ucap Sarah

"heum ... ga perduli saya maunya kamu!" Michelle menyilangkan kedua tangannya menjawab sembari tersenyum manis

"mana ponselmu" pinta Michelle

"maaf untuk apa yaa pak?" tanya Sarah penuh ragu, namun lagi-lagi Michelle hanya tersenyum dan mengadahkan tangannya seraya meminta ponsel milik Sarah, dan Sarah pun mau tak mau memberikan ponsel miliknya, Michelle mulai membuka ponsel sarah.

"oowh ... ini pacarnya!" ucap Michelle dalam hati, ia melihat wallpaper layar ponsel Sarah terdapat foto Sarah dan Niko.

"nih, di situ ada no hpku, dan no hp kamu sudah aku simpan di ponsel ku." Ucap Michelle seraya tersenyum.

"ohh iyaa pak" ucap Sarah perlahan

"kamu bisa nyetir?" tanya Michelle

"bisa pak,"

"bisa bawa motor?" tanya Michelle kembali

"iya pak bisa" ucap Sarah sembari mengangguk perlahan

"good! kamu harus siap bila mana aku butuh bantuan kamu siang atau malam, karena aku belum paham kota ini jadi aku mau kamu yang menemani aku dan bantu aku bisa,kan?" tegas Michelle sembari memandang wajah sarah dan tersenyum manis

"haaah! kenapa harus gue! aduuhh yang lain ajahh sih,pak Michelle ganteng sih cuma kok gue takut yaa" bisik hati Sarah.

"kenapa kok diem, takut yaa? apa ga mau?" tanya Michelle kembali seraya menggoda sarah

"ahh iyaa pak bila itu masih masuk dalam tugas kantor saya siap, tapi apa tidak berlebihan pak?, saya merasa tidak enak dengan mbak Nita, mbak Nita sekretarisnya pak Michelle!" ucap Sarah mencoba menjelaskan.

"mulai hari ini dia hanya bertugas menulis agenda dan melaporkan semua meeting dan pertemuan, sisanya dia stay di kantor, dan kamu selalu ikut aku, titik gak pake nolak" tegas Michelle tak ada wajah senyum lagi melainkan wajah tegas.

"hhhhmmm " Sarah menarik nafas dalam dalam.

"baik pak" Sarah hanya menjawab singkat

"yasudah kamu kembali ke meja kerja kamu lagi tunggu kabar dari nita bila aku akan keluar kantor" ucap Michelle, dan Sarahpun hanya mengangguk mengiyakan dan ia segera meninggalkan ruangan Michelle dengan degup jantung yang tak beraturan.

Michelle Roberto Anderson, seorang pria tampan anak dari pengusaha kaya raya asal jerman bernama Abigail Anderson, berkulit putih,berwajah oriental, mempunyai tinggi 180 berbadan kekar, wajahnya yang oriental terkadang menjadi buah bibir karena wajahnya berbeda dari sang ayah.

Setelah kepergian Sarah Michelle kembali duduk dan menyandarkan tubuhnya di kursi miliknya, matanya terpejam dan sesekali ia tersenyum.

"Sarah Cantika Anugrah, hheuummm" Michele menyebutkan nama itu sembari tersenyum.

Dengan langkah tergesa-gesa Sarah kembali ke tempat duduk, semua orang yang berada di dalam ruangan itu menatap Sarah dengan aneh.

"Sar, are you oke?" tanya Nina

"yes ... im ok." ucap Sarah sembari meneguk minumnya, lalu Sarah bekerja seperti biasanya namun fikirannya sedikit kalut memikirkan perkataan dari Michelle ia khawatir akan menjadi bahan perbincangan oleh semua karyawan, jam makan siang pun tiba, ketika Sarah akan melangkah kan kakinya untuk mencari makan siang, tiba-tiba ponsel sarah bergetar,dengan hati hati Sarah membuka ponselnya ia tak yakin itu dari Niko karena niko tak pernah mengirimkan chat padanya ketika makan siang.

"ikut aku makan siang aku tunggu di basement" chat dari Michelle membuat mata Sarah terbelalak.

"waduh ... kenapa mulai siang ini sih aduhh gimana ini" Sarah terlihat kebingungan dan gelisah.

"sar ayoo" ajak Nina

"eh ... heumm nin lo duluan deh, gue nanti ajah " ucap Sarah menolak ajakan Nina

"lohh emang lo gak makan" tanya Nina

"makan sih ... tapi gue mau telepon Niko dulu" Sarah mencoba berbohong untuk meyakinkan Nina.

"ohh ywdh gue duluan yaaa" ucap Nina seraya meninggalkan kursinya dan berlalu pergi, sedari tadi ponsel sarah tak henti-hentinya berdering Michelle berkali kali mencoba menelepon Sarah.

"halo,"

"Sarah aku udah nunggu hampir 15 menit loh, dan aku di basement sendirian tanpa supir nungguin kamu, bisa gak kamu keluar agak cepat" ucap Michelle bicara perlahan namun tegas

"ohh iyaa pak maaf, iyaa saya segera turun" Sarahpun bergegas turun menuju basement.

Sesampainya di basement di kejauhan Michelle melihat kedatangan sarah, ia tampak kebingungan mencari mobil yang di Kendarai oleh michele, dan Michelle pun menyalakan mesin dan lampu mobilnya untuk memberikan tanda bahwa ia menunggu Sarah.

Sarah pun berjalan cepat dan mengetuk pintu mobil Michelle

"tok ... took ... maaf pak maaf" ucap Sarah, ia melihat raut wajah Michelle yang sedikit merenggut karena kesal.

"lain kali kalo aku suruh turun, yaa turun jangan pake lama!" ketus Michelle

"maaf, tadi ada pekerjaan yang harus saya selesaikan,"

"bohong! kamu takut yaa saya apap-apain?" tanya Michelle

"heeemmm, sarah ... sarah...! emang aku terlihat mesum ya di mata kamu? aku cuma ingin makan siang sama salah satu karyawan aku ajah kok aku ingin tau bagaimana sih tingkah polah pegawai di kantor aku ini" jelas Michelle panjang lebar

"aduhh Sar lo bikin pak Michelle kesinggung" bisik hati Sarah

"maaf pak, saya tidak berfikir seperti itu, saya hanya terkejut saya fikir bapak akan ajak saya keluar untuk semua hal itu besok, bukan siang ini" jelas Sarah.

"el ... panggil aku ell ... jangan bapak jangan Michelle, aku mau kamu panggil aku ell ..." Michelle memotong ucapan Sarah

"ah ... hmm pak ... tapi saya..." ucap sarah tergagap

"ell ...!" Michelle menegaskan kembali

"oh ... ahh ... hmmm iyaa ell..." ucap sarah hati-hati.

"gitu dong, kita mau makan apa nih?" tanya Michelle.

"terserah pak mi ... ehh,ell ajah " Sarah tertunduk tak berani menatap wajah Michelle, sedangkan Michelle sedari tadi selalu tersenyum lebar memandang wajah Sarah.

Michelle pun melajukan kendaraannya mencari tempat untuk makan siang, tak lama kemudian Michelle memarkirkan kendaraannya di salah satu rumah makan. Michelle dan Sarah pun segera duduk ditempat yang sudah di pesan sebelumnya. Tak lama kemudian makan siang pun dihidangkan

"kenapa ini semua kesukaan gue, dari mana pak Michelle tau ini makanan kesukaan gue" bisik hati Sarah ketika melihat menu sop iga dan sate kambing.

"ahh mungkin hanya kebetulan ajah" bisik hati Sarah kembali

"sar ayoo di makan," ucap Michelle

"ahh iyaa pak" Sarah dan Michelle pun menyantap makan siangnya bersama. Setelah selesai sarah melihat jam di tangannya wktu menunjukan pukul 12.50

"pak, eh, ell ini sudah mau masuk jam kerja," ucap sarah

"kenapa,takut kan aku yang menggaji kamu hahah, aku sudah telepon pak Danu , kalo kamu telat masuk nya dan kamu ikut aku meeting keluar" ucap Michelle dengan santai nya.

"haaaah ... aduhh jadi bahan gosip ini maah, duh gustii kacau." ucap Sarah dalam hati ia sedikit panik, namun Michelle hanya santai sembari memainkan ponselnya.

"sebenarnya maunya apa sih pak Michelle ini? mau bikin gue kesusahan apa keenakan sih,duhh pusiing ..." ucap Sarah ia mencoba menenangkan dirinya dengan berkali kali meminum minumannya.

Siang itu menjadi awal pertemuan Michelle dan Sarah sebagai atasan dan pegawainya,mau tidak mau Sarah harus mengikuti keinginan Michelle, ia tidak tahu apa yang akan Michelle perintahkan untuk Sarah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***