SARAH CANTIKA ANUGERAH gadis bertubuh gemuk namun cantik ia seorang yang pemalu penakut dan insecure ia memang tak memiliki tubuh langsing seperti wanita lain namun ia memiliki hati yang sangat baik,
Pagi itu Sarah bangun lebih pagi dan bergegas menunaikan kewajiban umat muslim ia menjalankan ibadah sholat subuh, pagi itu setelah selesai ia pun turun ke dapur untuk membantu mamanya menyiapkan sarapan.
"sar, gimana keadaan niko?" tanya mama
"Alhamdulillah mah sudah membaik,"
"hmm syukurlah" ucap mama
"oia sar, apa kamu gak sebaiknya telepon orang tua Niko untuk ke sini pacaran kamu sudah lama sar! mama belum sama sekali bertemu dengan orang tuanya, sekalian ia menjenguk Niko di rumah sakit" ucap mama, di wajahnya terlihat raut ke khawatiran
"iyaa ma nanti Sarah coba ngomong dulu yaa ke Niko" ucap sarahy ia berupaya menenangkan hati mama nya pagi itu. Sarah sudah cukup lama berpacaran dengan Niko namun keluarga Sarah tak ada yang mengetahui bagaimna wajah orang tua Niko ,setelah selesai sarapan bersama orang tuanya Sarah bergegas berangkat ke kantor.
Sesampainya di kantor betapa terkejutnya Sarah ternyata Michelle sudah berada di kantor ia tertidur di sofa yang ada di dalam ruangannya Sarah dengan hati hati menghampiri Michelle yang tengah tertidur ia pandangi wajah Michelle ketika tidur terlihat sangat lelap.
"ganteng yaa lelaki sempurna" bisik hati Sarah tanpa sadar ia memandang terlalu dekat dan tiba-tiba Michelle membuka matanya.
"Sarah?" 'ucap Michelle ketika melihat Sarah berada tepat di depan wajahnya, Sarah panik ia menjauh dari Michelle
"hmmm ma..maaf pak .." Sarah bicara dengan terbata bata, Michelle bangun dari tidurnya dan ia pun menyandarkan tubuhnya ia mengusap wajahnya dan melihat jam di tangannya
"karyawan yang lain sudah datang semua yaa sar?" tanya Michelle
"hmm iyaa pak..tapi maaf kenapa pak Michelle ada disni?" tanya Sarah dengan hati-hati
"aku habis dri rumah sakit ngurusin Fery kalo pulang ke rumah kejauhan jadi aku kesini" terang Michelle,
"pak Michelle mau di buatkan kopi atau teh dan mau sarapan apa?" tanya sarah, Michelle memandang dingin ke Sarah dan kembali menutup matanya.
"teh hangat saja sarapannya terserah mau di kasih apa asal jangan bubur ayam aku ga suka!"ucap Michelle dengan dinginnya.
"ah baik pak" sarah segera pergi meninggalkan Michelle
"saar tunggu" Michelle memanggil saryah dan langkah syarah pun terhenti
"iyaa ada apa pak?"
"kamu ke supir pribadi ku di bawah bilang sama di pulang ke rumah ambil baju kantor aku minta ajah sama si mbok"
"ah baik pak..." sarah mengangguk dan pergi
"pak..pak..paaaak, kapan kamu manggil aku ell..." gerutu Michelle pagi itu.
Setelah membeli sarapan pagi untuk Michelle Sarah segera menyiapkan sarapan dan teh hangat, lalu ia suguhkan ke hadapan Michelle
"ini apa Sarah" suara Michelle terdengar dingin
"nasi uduk pak" ucap sarah hati-hati, lalu ia mencoba memakan nasi uduk yang telah di siapkan oleh Sarah, satu suap ia mencoba menikmati dua suap dan sepertinya ia menyukai rasa nasi uduk itu dan tiba tiba
"sarah ini apa...?" ia mengambil salah satu toping di dalam nasi uduk itu
"hemmm... itu jengkol pak" ucap Sarah ia merasa khawatir Sarah takut Michelle enggan memakannya, ia mencium jengkol yang ada di atas sendoknya
"hhuueeekksss ... iihh apaan sih ini sar bau banget!";Michelle mendorong piring sarapannya ia tak suka dengan bau jengkol yang khas, di dalam hati Sarah bercampur aduk antara lucu dan takut.
"maaf pak maaf saya kira pak Michelle suka" Sarah segera membereskan meja Michelle, Michelle hanya diam dan meminum banyak air tak ada kata yang keluar dari bibirnya.
siang hari setelah makan siang semenjak kejadian penolakan kemarin Michelle terlihat dingin dan senyum nya hilang dari wajah nya
"kok jadi canggung gini.. tapi gak apa-apa deh memang harusnya seperti ini toh aku cuma bawahan pak Michelle gak pantes banget kalo gue sampe nerima perasaannya pak Michelle lagi pula gue kan punya niko yang nantinya akan jadi suami gue" fikir Sarah siang itu.
Ditengah kesibukan tiba-tiba Nita masuk ke dalam ruangan Michelle
"siang pak" sapa Nita
"iyaa ada apa nit"
"maaf pak salah satu pembangunan resort yang memakai jasa kita sudah rampung pak dan bapak bisa segera untuk mengecek ke sana pak apakah mau di wakilkan atau bapak cek sendiri" tanya Nita
"resort yang dimana yang di bali, atau yang di labuan bajo?" tanya Michelle ke Nita untuk meyakinkan
"yang di bali pak,"
"ohh okee saya ajah yang berangkat pesan kan dua tiket untuk saya dan Sarah" ucap Michelle
mata Sarah terbelalak, ia panik karena baru kali ini ia mendapat tugas ke luar kota bersama CEO nya pula, tapi ia juga khawatir karena keadaan Niko masih belum sembuh.
"ahh baik pak, akan saya pesan kan tiketnya pak" setelah selesai Nita langsung pergi meninggalkan ruangan Michelle
"maaf pak.. kita tugas ke bali!?" tanya sarah namun Michelle hanya diam tak menjawab
"maaf pak saya bisa tolak tugas kantor ini tidak pak?" Sarah masih saja mencoba berbicara, dengan kesal Michelle menutup berkas laporan dengan kencang dan menatap dingin ke Sarah
"kenapa kamu tolak kamu kan sekretaris pribadi saya kemana saya pergi ya kamu ikut"
"tapi orang tua saya sedang sakit pak,"
"orang tua atau pacar kamu yang sakit!!!??," suara Michelle sedikit meninggi membuat Sarah terkejut
"dari mana pak Michelle tau yaa" bisik hati Sarah ia terlihat gugup
"hmmm..maaf pak,"
"kamu lebih mengutamakan pacar kamu, dari pada pekerjaan kamu, Sarah saya gya suka yaa kamu bohong! saya gak mau tau kamu pamit sana sama calonmu untuk tugas ke luar kota lusa nanti" perintah Michelle dengan nada dinginnya ia berbicara pada sarah
"tapi pak..." Sarah mencoba berbicara kembali
"aku gak suka penolakan dalam tugas kerja" Michelle memandang dingin ke Sarah, Sarah hanya diam di perlakukan seperti iti oleh Michelle
"hmmmm pulang kerja aku harus bicara dulu sama Niko yaudah lah mau gimana lagi gue gak bisa nolak"bucap Sarah dalam hatinya.
Sepulang dari tempatnya bekerja ia langsung bergegas menuju rumah sakit tempat Niko dirawat ketika di parkiran Sarah bertemu seseorang yang ia kenal.
"Wina...!" ia melihat adik sepupunya Wina tengah berjalan di area parkir
"winaaaa" Sarah memanggil dan melambaikan tangannya
"ehh mbak Sarah" senyum Wina tersungging di bibir tipis nya
"kok kamu disini lagi ngapain?" tanya Sarah
"ohh ini mbak istrinya temannya mas arga di rawat jadi aku jenguk tadi ini baru mau pulang" terang Wina
"ouwh looh gak sama arga?"
"mas arga lagi ke Kalimantan mbak jadi aku yang jenguk sendiri" Wina sedikit manyun, yaa suami Wina adalah seorang pengusaha batu bara ia sering bepergian ke luar kota dan koleganya pun banyak di luar sana, sarah hanya tersenyum mendengar celoteh Wina
"beruntung banget yaa Wina, hhhhaaaah udah ahh Sarah takdir setiap orang itu berbeda beda" ucap Sarah dalam hatinya
"mbak Sarah sendiri disini ngapain?" tanya Wina
"aku mau jenguk Niko,"
"loohh mas Niko kenapa Mbak? sakit?" tanya Wina ia pun terkejut dengar kabar itu
"dia kecelakaan win udan hampir 3 hari dia dirawat dan ak ke sini mau sekalian minta izin akan ada tugas ke luar kota lusa nanti jadi aku gak bisa nemenin Niko" ujar Sarah
"heummm begitu pasti mas Niko ngerti kok mbak dia pasti izinin" Wina berbicara sembari tersenyum manis.
"yaa mudah mudahan, yaudyh deh Wina aku masuk dulu yaa"
"iyaa mbak aku juga mau pulang"
"yaudah kamu hati hati yaa wina, salam buat tante dan oom" ucap Sarah merekapun bersalaman mencium pipi dan berpisah di parkiran.
Sarah segera masuk ke kamar niko di dapatinya niko sedang bermain ponsel
"yang, gimana keadaannya?" sarah membelai pipi Niko
"yaa Alhamdulillah udah enakan ko, knp?? kok keliatan nya murung gak mau cerita ma aku?" tanya Niko
"hmm gini yang, aku lusa harus ke bali mau cek resort di sana aku mungkin gak bisa nemuin dan nemenin kamu itu juga klo kamu ngizinin" jelas Sarah
"sayaaang, aku izinin kok toh itu tanggung jawab pekerjaan kamu, kan? gak apa-apa aku juga udah enakan kok" ucap Niko dengan pandangan lembut dan jari jemarinya membelai sarah, lalu Sarah memeluk Niko dengan manja.
"aduuhh kenapa baby bear aku jadi manja banget" Niko membelai rambut Sarah dan mencium kening sarah
"hehehe,lagi pengen manja aja, emang ga boleh?" ucap sarah
"boleh doong boleh banget" niko mencium kembali kening Sarah
"seandainya Niko selalu bersikap hangat dan lembut seperti ini terus setiap hari mungkin gue gay akan bete dan sakit hati tapi apalah daya gue gak bisa lepas dari niko, dan bagaiman pun kami ribut pasti gue akan selalu memafkan dan kembali pada niko, terkadang gue bingung apakah ini cinta atau hanya rasa takut, takut bila tidak ada lagi orang yang akan nerima gue apa adanya kayak Niko" fikiran itu berkecamuk di dalam batin sarah,i a bingung dengan perasaannya akhir akhir ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KPN NI OTHOR NUNJUKKIN KBUSUKAN NIKO K WINA.
2023-02-21
0
meE😊😊
trima lo apa ad nya? mksd ada apa nya kalii.. ad uang niko mau ga ad uang ya dia ga mau....
mkin gregeett ihh pen cpet2 kbongkar ksian sarah.. d selingkuhin aplg slingkuh y ma spupu y sndri
2021-09-07
2
Nur Khotimah
aaaaa ...itu kan visualnya bini nya Liam ang .
2021-08-02
2