Sesampainya di rumah Sarah segera membersihkan badannya setelah itu ia meraih jaket dan kunci motor tak lupa pula ia memakai helm agar lebih aman di jalan raya.
"sar, kamu mau kemana baru juga pulang!" tanya mama ketika melihat sarah turun dari kamarnya.
"mau ke rumah aminah mah" ucap Sarah
"yasudah hati hat, jangan malam-malam sar pulang nya kamu baru pulang kerja,"
"iyaa mah,Sarah pergi dulu yaa mah" pamit Sarah ia beralasan ke rumah aminah padahal ia ingin menyambagi atm terdekat untuk mentransfer sejumlah uang untuk Niko. sepulang dari atm Sarah melajukan kendaraannya dengan santai fikirannya kalut malam itu. Akhirnya ia memutuskan mampir ke cafe langganan yang biasa Sarah datangi.
"makin ke sini Niko kayak ngandelin gue banget yaa, dan gue harus ngomong gimana yaa sama Niko masalah mama pengen banget ketemu orang tua nya" bisik hati Sarah, tiba tiba ponsel Sarah berdering membuyarkan lamunan nya
"halo,"
"kamu lagi dimana?" tanya Niko
"hmm di rumah, sudah aku transfer yaa" lanjut Sarah
"aku bukan mau ngomongin uang, tadi mama sama papa kamu datang ke rumah sakit" ucap Niko suaranya sedikit tercekat
"oh ya, kok mama ga cerita" ucap Sarah
"kamu sengaja ya telepon ibu karena orang tuamu ingin kenal dengan orang tuaku" ketus Niko pada Sarah
"yank, apa salah aku ingin orang tua kita saling kenal kita sudah lama yank berpacaran dan kedua orang tua kita belum ada yang kenal," ucap Sarah dengan nada kesal
"iyaa aku faham, tapi apa harus di saat aku sakit orang tuamu bicarakan keseriusan, aku belom siap sar jujur ajah aku belom siap materi, mental dan lain-lain" ucap Niko, jawaban yang tak ingin Sarah dengar.
"ohh jadi kamu mau aku nunggu dan terus nunggu yank kalo kamu sudah ada pembicaraan serius ke hadapan orang tuaku aku bisa sedikit lega makanya aku minta orang tuamu ke Jakarta aku cumaa..." ucapan Sarah terhenti karena Niko memotong pembicaraan Sarah
"udah udah stop intinya kamu mau cepet cepet nikah kan memang nya kamu ga bisa tunggu aku satu atau dua tahun lagi..!!"bentak niko
"apaa setahun atau 2tahun???yank! kita udah 4 tahun pacaran loh,kamu sama sekali ga ngomongin tuh mau bagaimana sama hubungan kita ,tunangan dulu atau apa kek"
"udah udah sar aku pusing kamu nuntut banget sih. suatu saat bila semuanya udah siap juga aku ajak kamu nikah kok.."Niko kesal dan menutup telponnya
"haloo...yank..haloo"cucap sarah
"brengsek ...! astaghfirullah ... capek juga kalo kayak gini" bisik hati Sarah dadanya terasa sesak air matanya mulai terjatuh, suara ya perlahan parau, malam itu setelah menutup telepon dari Niko, sarah kembali melajukan kendaraannya dan Sarah kembali terhenti di taman yang tak jauh dari tempat tinggal nya , tak lama berselang ponsel Sarah kembali berdering Sarah. mengira Niko meneleponnya kembali.
"pak Michelle??!" ucap Sarah ketika nama Michelle yang muncul di layar ponselnya, dengan cepat ia mengangkat telepon dari atasannya itu.
"halo"
"halo sar, kamu dimna" tanya Michelle
"di kamar pak" ucap Sarah berbohong
"jangan bohong aku ga suka, kamu habis nangis suara kamu beda" tanya Michelle kembali.
"hmmm iya saya lagi di taman pak suntuk habisnya di rumah" ucap sarah
"hmm jangan cengeng,,!" tiba tiba Michelle berkata seperti itu pada Sarah, dan membuat sayrah terdiam
"heheh gak kok ... aku ga cengeng" ucap Sarah dengan sedikit tertawa
"hmm yasudah, makasih yaa sar untuk hari ini, aku sayang kamu sar" ucap Michelle, mendengar pernyataan perasaan dari michelle membuat Sarah terkejut dan diam
"ga usah di jawab aku ga minta kok kamu juga sayang sama aku yang penting kamu tau aku sayang kamu Sarah, kamu pulang yaa istirahat besok kan libur dan kita juga gak jadi ke bali untuk cek resort,"
"ahh iyaa pak baik, pak Michelle juga istirahat yaa yang cukup dan jangan lupa minum obat" ucap Sarah memberanikan memberi perhatian ke Michelle
"iyaa makasih yaa sar" ucap Michelle dan ia segera menutup teleponnya
"hmmm gue di sakiti niko malam ini dan di malam yang sama pula ada seseorang yang menawarkan rasa sayang itu gue makin bingung akan perasaan gue sendiri, apa ini yaa cobaan nya kalo mau melangkah ke jenjang yang lebih serius tapi apa gue yang bego tetap pertahankan Niko" Sarah berbicara kepada dirinya sendiri, diliriknya jam di tangannya sudah pukul 9 malam, dan Sarah bergegas untuk pulang.
sesampainya di rumah ternyata papa dan mama belum tidur mereka masih menonton tv dan menunggu Sarah pulang.
"sar! baru pulang" tanya papa
"iyaa pa, kok papa belom tidur" Sarah menghampiri papa dan mencium lembut pipi papa nya itu
"kamu ini udah gede masih ajah sering cium papa emang ga malu nyiumin kakek kakek"ledek papa
"hahah ya ga lah pa.. kan papa cinta pertama sarah "sarah duduk di samping papa dan memeluknya
"mah lihat nih manja banget" papa menunjuk Sarah yang memeluk nya, mama hanya tersenyum
"oia sar mama sama papa tadi siang ke rumah sakit jenguk Niko dan Alhamdulillah kita ketemu sama ibu nya Niko, tapi mama mau tanya sama kamu" mama membetulkan duduknya dan mulai serius berbicara
"ada apa ma?" tanya Sarah sedikit ragu
"sar, kamu pernah ga sih ngobrolin hubungan kamu untuk ke jenjang yang lebih serius?, mama perhatikan kemarin di saat mama ketemu ibu nya Niko dan papa sedikit berbicara ke arah situ Niko keliatannya ga suka deh sar" ucap mama seraya menjelaskan
"hmm mungkin waktunya belum tepat ajah kali mah,"
"belom tepat gimana sar! coba mama tanya, kamu udah pacaran berapa lama?" tanya mama
"hmm 4tahun mah" Sarah menjawab sambil tertunduk
"4 tahun?? udah lama kan sar? mau sampe kapan kamu sama Niko cuek ajah," ucap mama, belum selesai mama berbicara tiba tiba bi siti ART di rumah Sarah menghampiri mama
"maaf bu ada telepon dari den egar" ucap bi Siti
"ohh iya..iyaa" mama bangun dari duduk nya dan mengampiri pesawat telepon yang tak jauh dari ruang keluarga.
"sar, papa mau tanya nak,"
"knp pa?" jawab sarah
"kamu masih nyaman sama Niko?" tanya papa seraya memandang serius ke putrinya tersebut
"hmm jujur Sarah juga bingung masih nyaman atau enggak, karena sifat Niko banyak berubah pa" jawab Sarah
"kamu gak coba buka hati untuk yang lain sar, dan papa rasa Niko itu sepertinya tergantung banget sama kamu, papa tau dia baru punya pekerjaan yang enak dua tahun ini, dan menurut papa itu sudah cukup untuk dia memikirkan masa depan sama kamu, apa Niko ada hal lain sampe dia gak mau bicarakan hal yang serius?" tanya papa kembali
"bingung pah!" Sarah tertunduk
"ga usah bingung cerita sama papa" papa merangkul Sarah dan memeluknya.
"Niko selalu bilang belum siap karena masih banyak cicilan rumah dan kendaraan,"
"astaghfirullah sarah.. yang benar kamu niko ngomong begitu" tiba tiba mama memotong pembicaraan sarah
"sar, cicilan rumah kendaraan bisa di lalui bisa di bayar bersama di saat kamu sudah menikah kan??" ucap mama sedikit jengkel
"kamu ikut bayar cicilan dan bantu niko?" tanya papa tapi Sarah hanya menggeleng kan kepala
"jangan bohong" mama menepuk paha Sarah dengan keras.
"aaaww iiss mama apaan sih sakit tau" Sarah meringis kesakitan
"kamu bohong yaa sar, papa tau watak kamu seperti apa,jujur ajah papa ga bakal marah"
"hmm iyaa pah ... Sarah ikut bantu cicil karena sarah fikir nanti nya kan kita akan menikah dan pasti milik bersama" ucap Sarah ia terdiam.
"hmmm papa sudah duga itu, papa dan mama selalu perhatikan kamu sar kamu bekerja dengan penghasilan yang cukup besar namun papa lihat kamu ga pernah beli apa yg kamu mau" ucap papa
"iyaa boro boro beli yang kamu mau perawatan ke salon ajah ajah mama ga pernah lihat" ketus mama ia mulai kesal
"ihh mama Sarah emang ga mau ke ..." belum selesai Sarah berbicara mama sudah memotong ucapan Sarah.
"alahh gak ada wanita yang gak suka ke salon sarah..! , sarah mama gak masalah kamu gak mau pernah kasih uang ke mama ga masalah sarah, karena mama masih ada usaha papa juga masih kerja di kantornya mama cuma ingin kamu punya uang tabungan untuk pribadi kamu apa yang kamu mau beli, bukan habis untuk bantu Niko dan kenapa sih kamu ga mau cerita sama mama" tanya mama dengan kesal ia menggurui Sarah
"bukan ga mau cerita mah, sarah rasa Sarah bisa kok atasin ini semua" ucap Sarah seraya memanyunkan bibirnya
"udah udah gini ajah, Sarah papa ga akan nyuruh kamu putus atau lanjut dengan Niko mulai hari ini kamu papa awasi, mah ambil ponsel papa yang masih baru yang hadiah dari kolega papa ya" papa menyuruh mama dan mama bangun dari duduk ya menuju kamar tidur mereka
"pah mau ngapain sih" ucap Sarah sedikit khawatir
"Sarah papa lakuin ini karena sayang sekali sama kamu nak, papa gak mau kamu salah langkah dan salah pilih pendamping hidup karena menikah itu cukup sekali seumur hidup nak" ucap papa seraya membelai rambut putrinya itu.
"yasudah Sarah nurut ajah yang terbaik papa mau jodoh in Sarah juga gak apa-apa"
"hahah ga akan, papa gak akan jodohin kamu memang nya ini zaman siti nurbaya" papa berkata sembari tertawa
"papa hanya ingin tau kelakuan Niko bagaimana, sini ponsel kamu, kartu atm kamu juga dan kartu kredit kamu" papa meminta semuanya dari Sarah, Sarah hanya diam menuruti semua permintaan papa, …tak lama kemudian mama datang membawa ponsel baru
"nih pah" mama menyodorkan ponsel ke suaminya
"mang usman maaang sini mang" panggil papa ke supir pribadi nya tak lama mang usman masuk
"ada apa pak" tanya mang usman pada papa
"belikan saya kartu perdana yaa di depan itu ya" papa menunjuk ke arah luar rumah Sarah dan tak lama pak Usman pergi untuk mencari kartu perdana.
Beberapa menit kemudian pak Usman telah kembali dan membawa kartu perdana untuk ponsel baru Sarah dengan sigap papa memasang dan mensetting, dan seluruh kontak di ponsel lama Sarah di pindahkan ke ponsel baru Sarah kecuali no hp niko
papa bertanya dengan detail satu persatu nama kontak di ponsel Sarah
"Michelle ??siapa sar?"vtanya papa
"ahh itu CEO nya Sarah pah di kantor,"
"oohh berarti dia penting yaa sar" ucap papa sarah hanya mengangguk mengiyakan
"nih pakai yang ini ponsel kamu papa sita papa ingin tahu bagaimana Niko memperlakukan kamu dan besok papa kasih uang cash untuk pegangan kamu selama papa sita atm kamu, 2 juta untuk satu bulan cukup ga?" tanya papa
"cukup pa cukup" ucap Sarah.
"yasudah, besok pagi kasih Sarah uang cash mah, kita mulai pantau dia" ucap papa tegas, papa bangun dan bergegas ke kamar tidur untuk beristirahat, mama hanya tersenyum dan memeluk Sarah.
"mama harap kamu mengerti Sarah mama sama papa lakukan ini karena kami khawatir dan takut kamu salah pilih"bmama mencium pipi Sarah, Sarah hanya senyum ketir dalam hatinya bercampur rasa takut akan kemarahan Niko
"yasudah sana istirahat besok mas Egar mau ke sini mau nginep untuk beberapa hari" ucap mama
"ohh yaa si kutil ikut dong" ucap sarah ia memanggil keponakannya nya lucu itu dengan kutil
"issh kamu itu kutal kutil Bumi Sarah namanya Bumi"
"iyaa Bumi nama Bumi, tapi badan kagak gendut malah kecil keberatan nama tuh ka Egar," Sarah berbicara sembari tertawa
"yasudah mah Sarah mau tidur dulu yaa capek" pamit Sarah ia segera masuk ke dalam kamarna dan merebahkan tubuhnya fikirannya campur aduk malam itu ia memikirkan perkataan orang tuanya, ia juga terbayang akan kejadian tadi siang bersama Michelle dan ketakutan nya pada Niko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
meE😊😊
bagus ortu yg tegass.. aku suka.. biar ktauan juga loreng y s niko
. bner2 degh bnerrr bgd pen nampol tuh klo ad org y.. kebawa emosi bgd pdhl cma novel🤣🤣🤣
2021-09-07
1
NiaKirana
sarah bego banget deh..
greget jdinya...
masa mau dmanfaatin mulu sih
2021-08-04
1
Bab Wilker
biasanya cicilan dah lunas semua terus ditinggalin cowok kayak gitu bkl milih cewek lain klw beneran cinta cowok gak bakalan biarin cewek nya kesusahan apalagi menjadi beban buat ceweknya nyata banget tuh Niko mau manfaatin doank
2021-08-03
1