Siang itu sarah masih di kediaman michelle ia berdiri mematung melihat Michelle sedang mengecek laporan keuangan milik mbak Atik,
"mau sampe kapan kamu berdiri di situ" ucap Michelle dingin tanpa menoleh ke Sarah.
"sampai bapak selesai cek laporannya pak" ucap Sarah dengan sedikit tersenyum, namun Michelle hanya menarik nafas dalam-dalam.
"padahal kita cuma berdua sarah, tapi kamu masih saja menimbulkan jarak di antara kita" bisik hati Michelle, setelah selesai Michelle memberikan laporan keuangan ke Sarah dan tanpa sengaja jemari Sarah menyentuh jemari Michelle.
"ya Allah pak Michelle kok panas banget" ucap Sarah ia terlihat panik, ia segera menyentuh dahi Michelle, Michelle hanya diam memandang wajah Sarah yang panik.
"ya ampun pak, bapak demam yaa" tanya Sarah, Michelle hanya diam memandang Sarah dan senyumnya sedikit tersungging di ujung bibirnya.
"pak Michelle sudah makan? sudah minum obat?" tanya Sarah
"belum aku belom makan, belom minum obat"
"lohh kenapa, aduh aku buatin bubur dan coba cari obat yaa pak" Sarah pamit ke dapur dan mencoba mencari bahan makanan untuk makan siang Michelle.
tak butuh waktu lama ia segera membawakan makan siang untuk Michelle, dengan sigap Sarah menaruh makan siang di samping meja tidur Michelle, lalu sarah menyuguhkan makan itu ke Michelle, terlihat raut khawatir di wajah Sarah.
"ayo pak makan dulu" ucap Sarah seraya memberikan semangkuk bubur.
"ahh iyaa maksih yaa sar" ucap Michelle, dengan perlahan ia makan bubur buatan Sarah sesekali ia melirik ke Sarah yang duduk di hadapan Michelle, setelah selesai Sarah dengan sigap memberikan obat demam untuk Michelle.
"apa harus saya panggil dokter pak?" tanya Sarah
"hmm ga usah sar, aku hanya kecapean ajah"
" yasudah, kalo begitu pak Michelle istirahat saya bereskan ini semua dulu" Sarah bangun dari duduknya dan membawa perlengkapan makan ke dapur untuk di cuci melihat perhatian itu michelle tersenyum hatinya terasa hangat mendapatkan perhatian dari Sarah walaupun ia tahu mungkin itu perhatian biasa.
Selang beberapa menit Sarah kembali ke kamar Michelle ia melihat Michelle sedang tidur dengan lelapnya ia menyentuh dahi Michelle untuk memastikan bahwa suhu tubuhnya tak lagi panas.
"Alhamdulillah udah ga panas" ucap Sarah
"hmm kayaknya pak Michelle lelap banget, gue balik ajah lah" sarah pelan-pelan terbangun dari duduknya perlahan ingin meninggalkan Michelle tanpa pamit namun tiba-tiba lengan sarah tercekat, Michelle meraih jari jemari Sarah.
"jangan kemana-mana disini ajah" ucap Michelle
"ahh ... tapi pak Michelle butuh istirahat" ucap sarah, jemari michelle semakin kuat meremas jemari Sarah, namun ada perasaan aneh dalam hati Sarah ia tak menolak genggaman Michelle.
"temani aku ..." ucap michelle seraya memandang dengan memelas ke Sarah, Sarah bagaikan terbius oleh pandangan Michelle ia hanya terdiam, sontak saja Michelle menarik lengan Sarah dan ia pun ikut terjatuh di tempat tidur, Michelle memeluk erat Sarah sembari memejamkan matanya.
"begini ajah dulu, nyaman banget" ucap Michelle Sarah hanya terdiam ia sangat terkejut namun ia tak kuasa menolak dan sudah berada di pelukan Michelle, sarah hanya memandang lekat wajah CEO nya itu di lihatnya garis hidung dan rahang yang sangat sempurna wajahnya yang mulus dan tampan yang bisa membuat siapa saja tergila-gila, ketika Sarah memandang wajah Michelle perlahan Michelle pun membuka matanya dan memandang wajah Sarah yang berada di pelukannya bagai terkena panah asmara mereka saling berpandangan, Michelle membelai pipi Sarah, bibirnya tersenyum. Michelle tanpa sadar mencium bibir Sarah dengan lembut
"dia ga nolak?" bisik hati Michelle, ketika ia mencium lembut bibir mungil Sarah, dan Sarahpun tebuai oleh perlakuan manis dari Michelle siang itu, Sarah pun tak menolak ciuman lembut yang ia dapatkan dari Michelle
Sarah membuka matanya ternyata ia dan Michelle tertidur
"hah...!! waduh.. kok gue ketiduran sih," Sarah membuka matanya dan terlihat panik, ia menyentuh bibirnya ia mengingat kejadian tadi siang antara dirinya dan Michelle, Michelle masih memeluk Sarah erat di atas tempat tidur
"gilaa lu sar ... gilaa ...!" Sarah mencoba mengembalikan kesadarannya, tak berselang lama Michelle membuka matanya, dilihatnya Sarah telah bangun lebih dulu, Michelle hanya tersenyum melihat wajah Sarah yang memerah karena malu
"pak, bisaa tolong lepasin gak" ucap Sarah hati-hati
"kalo saya bilang gak mau kamu bakal jawab apa?" ledek Michelle, ia pun makin mempererat pelukannnya.
"hmm maaf pak, kita lupain ajah kejadian tadi siang dan sekarang saya izin pamit pulang" ucap sarah ia mencoba bangun dari tidurnya dan melepaskan pelukan Michelle
michelle hanya diam mendengarkan perkataan Sarah,
"kamu bohongin perasaan kamu sendiri Sarah aku tau itu" ucap Michelle dengan dingin nya, Sarah hanya memandang dingin ke Michelle ia tak berkata sedikit pun.
"kamu mau pulang aku sudah siapkan taxi online di bawah, makasih yaa kamu udah nemenin aku dan rawat aku" ucap Michelle seraya tersenyum, Sarah hanya diam tanpa senyum dan segera pergi dari hadapan Michelle. Didalam kendaran Sarah melihat jam di tangannya.
"jam 7 malam gilaa pules banget yaa gue tidurnya, tapi apa iya gue bohongin perasaan gue sendiri, tapi kenapa tadi gue ga bisa nolak, dan ada perasaan nyaman ketika pak Michelle meluk gue, ayoolah Sarah jangan bikin runyem hubungan lu sama Niko" bisik hati Sarah hatinya gelisah, dan tanpa sadar ponsel Sarah bergetar berkali kali ia segera mengangkat teleponya.
"halo yank"
"kamu lagi dimana???" tanya Niko terdengar datar dan penuh intimidasi.
"baru pulang kantor" ucap Sarah sedikit berbohong.
"jam kantor baru pulang jam segini, kamu niat bantu aku apa enggak sih kamu lupa janji kamu sar? apa sengaja biar bikin aku pusing kamu tanggung jawab dong ada ibu aku di sini" ucap niko
"astaghfirullah maaf yank aku lupa maaf tadi kerjaan lagi banyak banget,"
"alesan..!! udah pinter cari alasan,lalu transfer' uang nya udah?,"
"maaf yank aku juga lupa nantinya aku transfer,"
"ck.. udah lah sar kamu ini niat nya apa sih ...nyuruh ibu ke sini nemenin ibu juga enggak, ngasih uang pegangan ke aku enggak, nemenin aku juga enggak gimana mau jadi istri yang baik kalo hal sepele kayak gini ajah kamu gapeduli" ucap Niko panjang lebar ia mengomel pada Sarah.
"iyaa yank maaf maaf ..nanti sampe rumah aku transfer yaa yank" ucap Sarah hati hati, Niko tak menjawab ia menutup teleponnya tanpa bicara, Sarah terdiam menarik nafas dalam dalam untuk menenangkan hati dan fikirannya tak lama kemudian chat pribadi masuk ke ponsel Sarah
"sar besok ga jadi yaa ke Bali tadi sore pak Michelle ngebatalin mungkin bulan depan baru cek resort nya" chat dari Nita malam itu.
"okee mbak makasih infonya" balas Sarah ke nita, di dalam kendaraan mata Sarah terpejam ia bingung akan perasaan nya malam ini namun wajah Michelle masih saja melekat dalam ingatannya, dan ia juga bingung bagaimana menghadapi Niko yang mempunyai sifat yang sangat keras itu, bagaimana Sarah akan bilang nanti bila Niko tahu bahwa tujuan Sarah untuk memanggil ibu niko bukan hanya untuk menemani Niko namun orang tua Sarah ingin bertemu orang tua Niko karena hubungan Sarah dan Niki yang sudah terlalu lama dan tanpa adanya kepastian untuk serius atau tidak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
DIPOROTIN TRS GK NYADAR2 SI GOBLOK SARAH.
2023-02-21
0
meE😊😊
ish sarahh fpp lah klo km maen api ma ell aku dkung 100% klo prlu biar ktauan s niko..
2021-09-07
1
Mila Uswatun hasanah
aku geregetan sama Niko pingin getok aja rasa nya😁
2021-08-15
1