Malam minggu pun tiba Sarah berkali kali menelepon Niko namun tak kunjung di angkat oleh niko.
"mmmuachh ..... aahh... sayang ... " suara erangan wanita itu penuh nafsu membelai wajah Niko.
"kenapa?" tanya Niko yang berkali kali mencium dan mencumbu habis habisan wanita itu, keringat mereka bercampur peluh menikmati malam yang penuh nafsu di sebuah kamar hotel,
berkali kali ponsel Niko berdering.
"sayang angkat teleponya dulu" ucap wanita itu namun Niko tetap diam dan fokus bercinta dengan liarnya dengan wanita itu, lama lama Niko kesal, ia meraih ponsel dan melihat nama Sarah di ponsel nya, lalu ia merijek dan mematikan total ponselnya.
Setelah selesai melakukan malam yang intim itu Niko dan wanita itu pun tertidur lemas membalut tubuh mereka dengan selimut dan berpelukan.
"sayang tadi itu Sarah yaa yang telepon" ucap wanita itu
"heum, iyaa" ucap Niko malas.
"kalo bosen putusin ajah" ucap wanita itu
"heii kamu mau aku putusin Sarah? cicilan motor aku kan di bantu Sarah nanti kalo aku putusin Sarah aku kebingungan dong" ucap Niko sembari tertawa.
"hahah dasar cowok gila" wanita itu tertawa.
"aku cinta dan sayang banget sama kamu Niko, aku pengen banget dapetin kamu tapi gak bisa, udah hampir 2 tahun kita pacaran diem dieman gini." Ucap wanita itu
"aku juga cinta sayang banget sama kamu, tapi mau gimana lagi, kita ga bisa bersatu" Niko kembali mencium bibir wanita itu habis habisan dan kembali melakukan hubungan intim yang lebih bernafsu dan liar.
Sementara itu Sarah hanya berdiam dikamar ia melihat jam menunjukan pukul 8 malam, ia merasa jenuh ia keluar dari kamar memakai jaket dan helm, segera ia pergi keliling mengendarai sepeda motor maticnya untuk mencari angin segar. Pikiran nya kalut malam itu Niko sama sekali tak ada kabar, malam itu Sarah memutuskan untuk berkunjung ke rumah Aminah sahabat Sarah ketika sama sama duduk di bangku smu sesampainya di rumah Aminah ia segera menuju taman belakang untuk mengobrol, Aminah tau apa yang sedang di alami oleh sahabatnya itu.
"udah lah dut mending lu tinggalin ajah, coba buat ta'aruf ajah untuk dapat yang lebih baik" ucap Aminah
"gue takut geng (begeng adalah sapaan akrab Sarah ke Aminah) gue takut gak ada yang mau nerima gue yang kayak begini body gue gede kayak begini" ucap Sarah.
"tapi elu cantik ndut, elu gemuk tapi elu cantik, maaf elu ga dekil! elu ga kumel, elu lucu, elu baik, plis deh jangan minder dan mikir ga ada yang mau sama elu selain Niko " ucap Aminah.
"heummm gue sebenernya capek pacaran sama Niko, duit gue terkuras habis buat bantu dia bayar cicilan motor" ucap sarah
"whaaat???" mata Aminah terbelalak.
"ihh endut ko elu mau sih" Aminah memukul bahu Sarah
"aaaw ... sakit tau" Sarah menahan sakit akibat pukulan Aminah.
"iihh gue gak habis fikir deh ma elu, kok elu mau sih ndut, bantuin dia, dia ajah nge giniin elu" ucap Aminah penuh rasa kesal.
"gue juga ga tau geng kenapa gue manut banget sama Niko" ucap Sarah sembari memandang ke langit luas.
"tinggalin deh, tinggalin cowok begitu! gue yakin lo bakal dapet yang lebih bae dari Niko." pinta Aminah
"emng ada yang mau sama gue?" tanya Sarah ke Aminah.
"ada! pasti ada! Allah itu sudah menyiapkan jodoh untuk hambanya walaupun kita gak pernah tau mana yang bakal duluan datang jodohkah? atau mautkah? itu semua rahasia Allah" ucap Aminah panjang lebar.
"iyaa gue ngerti gue coba gak hubungi Niko ajah kali yaa biar kita udahan gitu ajah." Ucap Sarah pada Aminah
"terserah elo intinya lo tinggalin si Niko" ucap Aminah
malam itu Sarah dan Aminah berbicara panjang lebar menghabiskan malam itu dengan saling curhat.
Senin pagi di kantor sudah ramai membicarakan tentang CEO yang baru namun Sarah hanya cuek dan berjalan menuju pantry
"ehh Sar tolongin gue dong, lo kan gede kuat kali naekin galon" ucap Fitri salah satu karyawan tercantik namun sombong
"minggir lo!" ucap Sarah ia meraih galon itu dan menaikan nya ke atas dispenser.
"waaw! tengkyuh yaa Sar" ucap Fitri sembari mencubit pipi Sarah
"ihh apaan sih lo!" Sarah menepis tangan Fitri dan meninggalkan nya di pantry, Sarah kembali ke meja kerjanya terdengar bisik bisik dari karyawan lain.
"gilaaa ganteng banget anaknya Mr.Abigail." ucap salah satu karyawan, Sarah yang penasaran ikut mencari sosok yg sedang di bicarakan, ia pun menatap wajah pria yang di sebut tampan oleh semua karyawan.
Dia adalah Michelle Roberto Anderson anak tertua dari Abigail Anderson anak dari pemilik perusahann yang saat ini menjadi tempat kerja Sarah.
"Masya Allah ganteng amat itu ciptaan Allah." ucap Sarah
"wooy ... woyy Sarah " Nina mengusap wajah sarah yang tak berkedip.
"ingat woi ada Niko lu punya Niko" ucap Nina seraya tertawa melihat reaksi Sarah
"iya iya gue tahu kok tenang aja gue cuman kagum sama muka dia ganteng banget" ucap Sarah
"itu pak Michelle ganteng kan anaknya mister Abigail bos kita yang baru" jelas Nina
"kalau bosnya ganteng begitu bakal betah nih di tempat kerja, hahaha" ucap Sarah seraya tertawa.
Semua karyawan heboh membicarakan kedatangan tuan Michele tak seorangpun yang tidak membicarakan Tuan Michelle karena ketampanan Tuan Michelle sangat-sangat mengalihkan pandangan semua karyawan wanita yang ada di kantor tersebut.
Jam pulang kantor Sarah masih belum menyelesaikan pekerjaannya lalu pak Danu keluar menghampiri Sarah untuk memberikan beberapa pekerjaan yang belum selesai.
"kamu lembur ya Sar, banyak laporan keuangan yang belum diselesaikan jadi kamu pulang agak malam aja ya selesaikan ini semua dulu" pinta pak danu sembari memberikan laporan keuangan yang harus di rekap ulang oleh Sarah.
"ohh iyaa pak." ucap Sarah
"tapi maaf Sar cuma kamu doang yang lembur karyawan yang lain pulang semua gak apa-apakan? soalnya ini gak bisa dibawa pulang Sar" ucap pak Danu sedikit khawatir.
"ohh iyaa pak ga apa-apa, tenang ajah Sarah berani ko" ucap Sarah seraya tersenyum manis ke pak Danu.
"alhamdullilah anak baik, kalo ada apa-apa telepon bapak ya Sar" pak Danu membelai rambut Sarah selayaknya ayah berbicara pada anaknya, pak Danu sangat menyayangi Sarah karena ia tak memiliki anak perempuan.
Pukul 7 malam Sarah belum menyelesaikan pekerjaan nya sedangkan esok hari laporan itu harus segera di berikan pada CEO yang baru yaitu pak Michelle. Berkali-kali Sarah melihat layar ponsel nya bukan hanya untuk melihat jam namun ia berharap Niko menghubungi nya malam itu. Tepat pukul 8 malam Sarah sudah menyelesaikan tugasnya dan bergegas untuk pulang ia berjalan keluar kantor untuk menunggu kedatangan ojol yang sudah ia pesan tiba tiba ponsel sarah berdering.
"halo ..." Sarah segera mengangkat karena yang menelepon adalah Niko.
"yang, lagi di mana" tanya Niko.
"baru balik kantor kenapa?" tanya Sarah ke Niko
"kangen pengen ketemu aku mau minta maaf soal kemaren" ucap Niko meyakinkan Sarah.
"heummm apakah gue terima ajah permintaan Niko" ucap Sarah dalam hati.
"yaudah, mau ketemu di mana" tanya Sarah
"ditempat biasa kita makan ajah aku tunggu yaa" ucap Niko.
Sesampinya di tempat makan, Sarah melihat Niko yang tersenyum melihat kedatangan Sarah.
"udah lama yank?" tanya Sarah
"belom kok oia aku udah pesen makanan kesukaan kamu loh" ucap Niko dengan manisnya.
"kamu kemana ajah yank?" tanya Sarah, Niko menatap wajah Sarah dalam-dalam dan mengenggam tangan Sarah.
"akyu ada kok di rumah, aku cuma butuh waktu buat mikir ajah yang, aku udah sering marah sama kamu, padahal kamu baik banget sama aku, maafin aku ya yang." ucap Niko seraya mencium tangan Sarah, Sarah terdiam ia kembali tergoda oleh rayuan Niko
"iyaa aku maafin lain kali jangan kayak gitu lagi ya" ucap Sarah
"iyaa aku janji, aku kangen banget sama kamu" ucap Niko mencubit pipi chubby Sarah, Sarah hanya tersipu malu di perlakukan manis oleh Niko.
Sepulang dari makan malam Niko mengantarkan Sarah untuk kembali ke rumah nya, setelah turun dari motor, Niko berbicara ke Sarah mengenai cicilan motor.
"heum yang, 2 hari lagi cicilan motor aku nih yang, kamu masih mau bantu aku kan toh ini buat kamu juga nantinya kalo kita nikah nanti" ucap Niko.
"iyaa iyaa aku tau kok aku gak lupa besok aku transfer yaa yang" ucap Sarah, Niko tersenyum dan mencium pipi sayrah.
"makasih yaa, maafin aku yang kemarin kesel sama kamu" ucap Niko.
"ck ... udah lah yank jangan di bahas lagi" ucap Sarah untuk tak memperpanjang masalah kemarin, setelah selesai berbicara Niko kembali ke rumah dan Sarah kembali masuk kedalam rumahnya.
"Niko ... Niko ... mau sampe kapan lu nyicil di bantuin sama gue" ucap Sarah dalam hati, didalam hati kecilnya ia lelah membantu keuangan niko yang selalu meminta pada Sarah, padahal ia tau Niko anak dari orang berada yang tak sulit akan keuangan namun Niko berdalih tak mau merepotkan orang tuanya, dan ingin hidup mandiri tanpa bantuan orang tuanya. Awalnya sikap itu yang membuat Sarah jatuh hati pada Niko namun lambat laun Niko seperti ketergantungan dengan Sarah semua cicilan ia meminta bantuan ke Sarah dengan alasan untuk masa depan ia dan Sarah nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
UDH DEKAT BAYAR CICILAN MUNCUL TU SI NIKO, GOBLOK AMAT SISARAH, TAKUT GK LAKU, MSH BRTAHAN MA NIKO YG CMA MNFAATIN DOANK
2023-02-21
0
Sulaiman Efendy
GOBLOK AMAT SARAH MAU DIMANFAATIN NIKO, GK INGAT DY PESAN RIO..
2023-02-21
0
Suzana Diro
sarah sarah elok jomlo dari tangung biawak hidup....aki pun gemok jugak tapi happy dari sakit hati...dulu aku kalau ada teman lelaki dah mula pimjam duit dengan disuruh beli itu ini..i say goob bye
2023-02-12
1