Cekcok

...🔥🔥🔥🔥🔥...

Ku coba berulang kali untuk memejamkan mataku, tapi sayangnya sulit sekali aku tenang dalam tidurku. aku beberapa kali merubah posisiku hingga lama-lama aku kepayahan juga.

"Hhh"Ringisku sembari terduduk di atas ranjang."Ya Tuhan kenapa otakku pusing sekali!" Ucapku menggerutu kesal di selingi beberapa kali memukul kepalaku.

Tiba-tiba Pintu kamarku terbuka dan mas Anton nampak meringsek masuk."Loh sayang, mas kira kamu sudah tidur!"Ucap Mas Anton yang berjalan ke arahku.

"Niatnya sih gitu, tapi entah kenapa sulit sekali mata ini terpejam!"Keluhku resah.

Mas Anton nampak mengreyitkan dahinya menatap ke arahku. Bibirnya melengkung ke atas seakan merencanakan sesuatu! Perlahan mas Anton menyibak rambutku ke belakang telinga. "Gimana kalau kita olahraga dulu saja, siapa tau nanti kamu bisa tidur dengan nyenyak kan?"Ucap mas Anton memberi ide gila.

"Olah raga."Ucapku yang tidak paham.

Mas Anton mendekatkan wajahnya ke arah telingaku sembari berbisik."Iya olah raga ranjang maksudnya!" Ucap Mas Anton sesaat sebelum mencium tengkukku.

Deg

Aku terbelalak lebar ketika tiba-tiba saja mas Anton menyerang ku dan mulai mencumbui diriku. Sumpah demi apapun, aku merasa sangat malas melayaninya entah kenapa aku sendiri tidak tau. "Berhenti mas, Stop jangan lanjutkan!"Ucapku menolak.

"Kenapa yang?kamu marah sama aku?"Ucap Mas Anton sedikit tersinggung dengan penolakan ku.

Aku menggeleng pelan seraya menundukkan kepalaku, rasanya aku tidak enak hati menolak suamiku! Tapi ada daya keadaanku saat ini tidak memungkinkan untukku melayaninya saat ini.

"Kenapa Hem?"Ucap Mas Anton sembari menyentuh daguku untuk menatap padanya."Katakan apa yang membuatmu menolak suamimu sendiri? Kau tau kita baru saja menikah bell, wajah saja jika aku sangat menginginkan mu saat ini!" Ucap Mas Anton lagi.

"Maaf mas, tapi aku tidak bisa"Ucapku lagi.

"Ya tidak bisa kenapa?Ucapnya sedikit membentak ku.

"Ya tuhan mas, pelan kan suaramu. Kamu mau rahasia ranjang kita di dengar oleh orang? mau di taruh mana wajahku jika sampai orang salah paham karena mendengar teriakan mu barusan?"Ucapku tak kalah keras.

Mas Anton nampak mengusap wajahnya dengan kasar. Ia berusaha memejamkan matanya guna menyetabilkan emosinya yang sempat membuncah."Maaf kan aku sayang, aku tidak bermaksud membentak mu! Hanya saja aku sedikit kecewa dengan penolakan mu padaku tadi! ku mohon jangan berteriak lagi seperti tadi oke!" Ucap Mas Anton mencoba bernegosiasi denganku.

"Terserah mu mas"Ucapku tak perduli. Kini aku kembali membaringkan tubuhku membelakangi suamiku yang akhir-akhir ini hobby sekali marah-marah.

Mas Anton nampak terduduk lemas, ia lebih memilih duduk di pinggir ranjang dan menutup seluruh wajahnya menggunakan tangan seraya berfikir. namun ia juga sesekali melirik ke arahku!! Tapi harapannya pupus mana kala mendengar dengkuran halus yang berasal dari arahku. aku yang di harapkan akan merayu dirinya seperti dulu ketika merajuk, kini malah abai dan tidak perduli dengan kemarahannya.

"Ya tuhan bell, bisa-bisanya kau malah tidur! Kau sudah membuat kepalaku berdenyut nyeri malah enak-enakan tidur. Jadi jangan salahkan aku jika aku akan meninggalkan dirimu tidur sendiri malam ini dan memilih untuk menuntaskannya dengan ibukku! Salahmu sendiri terus-terusan menolak ku, jika ada yang gratis kenapa harus bingung! batin anton berfikir licik.

Lalu ia menelisik ke arah Bella guna memastikan jika wanita itu benar-benar tidur. Anton menggoyangkan Telapak tangannya di depan wajah Bella yang nampak tidur seperti orang pingsan."Bagus, tinggal main kilat saja sampai puas!"Batin mas Anton tersenyum senang. lalu ia bangkit secara berlahan dari duduknya menuju ke arah pintu. Anton keluar bertujuan ingin menuju ke kamar Ibu Dona, namun lebih dulu ia mengunci pintu kamarnya dari luar. Dengan Tujuan supaya istrinya Bella tidak dapat memergoki perbuatannya. "Nah gini kan bagus!" Batin Anton tertawa jahat.

Lalu dia berjalan mendekat ke kamar Ibu Dona yang ternyata sedang ganti baju, saat Anton membuka pintu.

"Glek"

Anton menjilat air liurnya sendiri, Lantara senjatanya makin berdiri dengan ganas mana kala melihat buah pepaya yang menggantung indah di depan mata. Buru-buru ia mendekap dua buah yang nampak begitu meluber di genggamannya itu dengan sedikit meremas nya. Maklum saja, usia ibu Dona sudahlah tidak lagi muda. Usianya 39 tahun walau wajahnya nampak masih kencang.

Anton memainkan jari-jari nya di atas Buah yang menjadi favoritnya itu, ibu Dona tak menolak. Ia tahu betul tangan siapa yang menyentuh tubuhnya, sehingga tidak perlu ia susah payah berteriak atau menolak segala cumbuan yang di lakukan oleh anak tirinya.

"Kok kamu di sini ton? Apa Bella tidak curiga?" Ucap Ibu.

Mas Anton yang masih asik menyusu, hanya memberi kode gelengan kepala. Ia malas menjawab, yang jelas yang ia inginkan saat ini hanyalah kepuasan. Entah dari Bella atau ibu Dona sama saja!

"Cepat Bu, aku sudah pengen!"Ucapnya.

Mendengar suara Anton yang mendayu membuat Ibu Dona semakin tera**sang saja, kini ia membalikkan keadaan dengan mendorong tubuh Anton sampai terlentang di atas ranjang. Buru-buru ibu Dona melorotkan celana bokser milik Anton, benar-benar dua manusia tidak punya akhlak.Keduanya malah asik bercumbu walau hanya beberapa menit saja karena anton yang terburu-buru,takut jikalau Bella bangun dan melihat keadaannya bersama ibu Dona yang tidak sewajarnya.

"Loh kok udah keluar saja sih ton? Gak kayak biasanya!"Protes ibu Dona sedikit kesal. Dia saja belum puas malah Anton sudah mengerang panjang.

"Maaf Bu, takut Bella membangun!" Celetuknya tanpa dosa.

"Sialan, bela lagi bela lagi!"Gerutu Ibu Dona geram. Lalu tanpa ampun ia mendorong tubuh Anton yang sudah lemas agar bangkit dari atasnya.

"Aduh Bu kasar banget sih?"Ucap Anton dengan ketus.

"Salahmu sendiri. Belum apa-apa sudah loyo saja! Gimana sih? Makanya jadi laki-laki itu jangan gatal, mau sana mau sini! Ngladenin satu perempuan saja Keok pakek mau punya istri dua, ton Anton. Mimpi!" Celetuk ibu Dona syarat hinaan.

"Apa maksud ibu? Kenapa ibu bicara begitu? Lagi pula siapa yang sejak awal terus menggoda dan mendesak ku untuk menyentuh Ibu? Memangnya siapa yang ingin punya istri dua? Setauku aku tidak pernah bicara begitu!"Ucap Anton tegas.

"Jadi kamu hanya mau meniduri ibu tanpa mau bertanggung jawab begitu?"Ucap ibu Dona sedikit meninggi. Ia bahkan sampai bangkit dari tidurnya dan berdiri berkacak pinggang di depan Anton.

"Sttttttttttt"Jaga ucapan Ibu, jangan keras-keras nanti Bella bangun!" dengan berbisik, ia sampai ikut berdiri sembari membekap mulut ibu Dona agar tidak sembarangan lagi berbicara.

"Lepas!"Ucap Ibu Dona dengan nada kesal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!