Kembali ke desa.

...🔥🔥🔥🔥...

Anton baru saja pulang kerumah setelah pergi beberapa jam untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya. Kami sudah bertekad akan memulai kehidupan baru kami dari awal sebagai sepasang suami istri setelah ini.

Tok__Tok__tok

Anton nampak mengetuk pintu dari luar, agaknya ia masih belum terbiasa dengan keberadaan Bella yang mulai semalam tidur di rumah kontrakannya.

Clek

"Eh mas Anton sudah Pulang, Ayok masuk mas. Tadi aku sudah sempat masak buat mas Lo. Cobain ya nanti!"Ucap Bella sembari mengandeng tangan Anton untuk masuk ke dalam rumah, tidak lupa juga Anton menutup pintu kontrakannya sebelum mengikuti Bella berjalan menuju ke arah dapur.

"Wah baunya harum sekali Bella?"Ucap Anton sembari mengendus bau masakan yang sudah tersaji di meja. Buru-buru Anton menarik kursi makanya lalu segera mengambil piring untuk makan. Namun gerakan tangannya di cegah oleh Bella dengan cepat.

"Aku saja yang ambilkan mas. Mendingan mas ganti baju dulu atau cuci tangan dulu sana, baiknya udah kecut !" Ucap Bella bermaksud mengajak bercanda kekasih bercanda. Berhasil, kini Anton tersenyum sembari bangkit dari duduknya guna berjalan menuju wastafel untuk cuci tangan.

Bella Tersenyum senang, nyatanya hari ini ia bisa merasakan bagaimana belajar menjadi seorang istri yang baik kelak. Ia sudah tidak sabar untuk melanjutkan hidupnya dengan kehidupan baru yang bahagia sebagaimana yang di janjikan Anton padanya semalam."Aku berharap setelah menikah nanti, kita akan semakin bahagia dengan kehadiran anak di antara kita mas.!"Gumam Bella dalam hati, namun sedetik berikutnya ia baru mengingat jika ia harus mengambilkan makanan untuk Anton sebelum pria itu kembali ke tempat duduknya semula. "Sempurna?"Puji Bella pada hasil masakannya sendiri. Ia tidak sabar melihat bagaimana Anton mencobanya dan memuji masakannya yang di buatnya penuh cinta.

Dret

Bunyi gesekan Kursi yang di tarik oleh Anton ke belakang agar memudahkannya untuk duduk. "Wah nampaknya sangat lezat!" Puji Anton,aku dengan segera ia menyendok satu suapan masuk ke dalam mulutnya. "Emmm"Gumam Anton sembari memicingkan sebelah matanya ke atas, layaknya seseorang yang sedang berfikir sekarang.

"Bagaimana mas?"Ucap Bella harap-harap cemas.

"Em mau jawaban jujur atau jawaban bohong?"Ucap Anton membuat Bella penasaran.

"Jujur dong."Jawab Bella dengan antusias.

"Enak banget Bella. Wah aku senang sekali memiliki istri yang pandai memasak seperti kamu bell!" Ucap Anton dengan jujur tanpa ada yang di tambahi sama sekali.

"Benarkah?" Terimakasih mas."Ucap Bella sembari berhamburan memeluk Anton dengan sangat erat.

Anton membalas pelukan Bella tak kalah kuat."Bella, bagimana jika kita pindah hari ini saja?" Ucap Anton reflek.

Deg

Betapa kagetnya Bella mendengar Anton ingin mengajaknya pulang kampung ke desa tempat dirinya dilahirkan."Mas Serius?" Ucap Bella.

"Ya aku serius. Dan aku minta tolong kemasi barang-barang kita sekarang juga, karena sebentar lagi kita akan berangkat pulang ke Jogja!" Ucap Anton dengan mantap.

"Baiklah mas, tunggu di sini aku akan menyelesaikan pekerjaan ku dulu ya!".

Anton yang tengah asik menggenggam tangan Bella pun menganggukkan kepalanya guna menjawab ucapan Bella tadi.

Bella amatlah senang hingga sampai berlari masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap mengepak seluruh pakaiannya dengan Anton. Ia sudah tidak sabar untuk ikut pulang kampung ke jogja. "Jogja aku datang!"Teriaknya dari dalam kamar.

Uhukk

Anton sampai tersedak makanan kala mendengar teriakan Bella dari kamar."Ya Tuhan Bella, seperti anak kecil saja sampai berteriak kegirangan seperti itu."Gumam Anton sembari mengelap mulutnya menggunakan Tisu.

-

-

Malamnya mereka berangkat dari Jakarta ke Jogja melalui jalan darat dengan mengendarai mobil. Sepanjang perjalanan tak luntur sedikitpun senyum dari Bella, tangan keduanya pun nampak saling bertaut karena bahagia.

"Sayang nanti kita sampai Jogja tinggal di mana?"Ucap Bella memulai obrolan.

Anton menoleh ke arah Bella sejenak lalu kembali menatap lurus ke depan sebelum menjawab pertanyaan yang di ajukan Bella. "Sepertinya kita akan tinggal di rumah peninggalan ayahku dulu bagimana?".

Deg

Bella menoleh ke arah Anton lalu berfikir sejenak."Emm bukannya di rumah almarhum ayahmu di tinggali oleh Ibumu?"Ucap bella yang merasa kurang nyaman jika harus tinggal di sana bersama ibu mertuanya. Bukan apa-apa, Bella sedikit paranoid dengan istrilah mertua galak yang akan menyiksa menantunya seperti yang ada di sinetron ikan terbang. Agaknya Bella memang termasuk anggota sekte penikmat sinetron.🤣

"Memangnya kenapa? Apa kamu tidak suka jika harus tinggal bersama dengan ibuku?"Ucap Anton.

"Bu__bukannya begitu yank, kamu tau kan jika banyak terjadi perselisihan jika menantu tinggal dengan mertua seperti yang sudah-sudah. Aku takut jika ibumu____" Ucapan Bella terputus karena Anton menyelanya.

"Ibuku sama dengan mertua sepeti yang ada di sinetron ikan terbang favoritmu begitu?"Ucap Anton penuh selidik

Glek

Bela menelan ludahnya dengan kasar, nyatanya Anton bisa menebak apa yang ada di pikirannya saat ini. Ia menyengir kuda, tidak tau harus menjawab apa? Di sisi lain ia takut jika sampai menyinggung hati kekasihnya jika tidak mengikuti keinginannya.

"Bagaimana Bella, apa kamu setuju tinggal bersama ibuku?" Ucap Anton memastikan.

Bella mengangguk patuh, agaknya Bella akan belajar menerima apapun keputusan yang di ambil oleh Anton. Bella harus mencoba terbiasa hidup sederhana dan Hemat, ia bertekad setelah menikah nanti akan mengabdi seluruhnya kepada sang suami.

"Oh iya Bella, Nanti setelah menikah mas ingin kamu juga ikut bekerja. Kamu mau kan?

Deg

Hati Bella mencelos saat mendengar anton menyuruhnya bekerja! Baru saja ia berfikir akan mengabdikan dirinya kepada sang suami nanti, malah sekarang ia mengetahui kenyataan jika sang kekasih ingin dirinya juga bekerja.

"Bagaimana bel, kamu setuju kan?" Ucap Anton tanpa menoleh ke arah Bella, ia masih fokus menatap ke depan sembari mengemudi.

"I___Iya mas."Jawab Bella dengan ragu.

Respon Bella yang nampak ragu, nyatanya di sadari oleh Anton yang mulai menjelaskan maksudnya meminta Bella untuk bekerja."Maafkan aku bell. Bukan maksudku memaksamu untuk ikut bekerja, kau tau kan jika aku sudah tidak bekerja lagi? Dan di Jogja itu mencari pekerjaan tidak semudah membalikkan telapak tangan, aku pasti harus menunggu dulu. sementara kau adalah lulusan dokter dari universitas ternama, aku yakin nanti kau pasti akan lebih cepat mendapatkan pekerjaan di bandingkan aku. lagi pula rugi juga kan jika ijazah kedokteran mu tidak di pakai untuk bekerja?aku janji nanti setelah aku sudah sukses, aku akan membiarkanmu klinik sendiri dan kau bisa menjadi dokternya di sana, Bagaimana?"

Bella nampak menimbang-nimbang apa yang di ungkapkan oleh kekasihnya memang ada benarnya. "Baiklah mas, aku ikut saja!"Jawab Bella pada akhirnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!