Lari

...🔥🔥🔥🔥...

Bela nampak menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau pulang mas, Ayah sudah mengusirku dan ibu pun sama. Bahkan ibu berucap jika ia menyuruhku pergi dan berharap aku akan menyesali keputusanku jika masih memilihmu dari pada orang tuaku!"

Deg

Hati Anton mencelos mendengar keterangan Bella. Harga dirinya terluka dengan ejekan orang tua Bella yang nampak sangat tidak menyukainya. "Baiklah, lalu kau ingin pergi kemana?" Ucap Anton pada akhirnya.

"Antar aku ke hotel saja mas!" Ucap Bella yang sudah sangat kedinginan, bahkan saat ini ia sudah mulai menggigil.

"Ya sudah ayo. Sementara aku antar kamu ke hotel terdekat, besok aku akan mengajukan surat pengunduran diriku ke perusahaan milik ayahmu!" Ucap Anton dengan tegas.

Deg

Bella yang tadinya sedah berjalan melewati Anton kini terpaksa berhenti dan kembali menatap ke arah sang kekasih yang berdiri membelakangi dirinya."Apa maksudmu mas?"Ucap Bella guna memastikan apa yang dia dengar tadi tidak salah.

Anton berbalik untuk menatap ke arah Bella hingga kedua mata mereka bertemu."Aku akan mengundurkan diri dari perusahaan Ayahmu!"Ucap Anton mengulangi perbuatannya tadi.

Deg

Lagi-lagi Bella di buat tercengang dengan pernyataan yang di utarakan sang kekasih. awalnya ia pikir ia hanya salah dengar, namun faktanya apa yang ia dengar tadi adalah kenyataan. "Maaf apa yang kamu lakukan? Bukanya kamu susah payah mendapatkan pekerjaan itu. Jangan,aku bilang jangan lakukan itu!"Ucap Bella sembari menghampiri kekasihnya itu lalu mencengkeram kuat kerah bajunya.

"Kenap bell? beri aku alasan untuk tidak melakukan itu?"Ucap Anton dengan memalingkan muka.

"Mas, aku tau bahwa pekerjaan ini adalah pekerjaan impianmu. Dari dulu kamu selalu bilang jika ingin bekerja di perusahaan milik ayahmu kan? Jadi jangan lakukan itu!" Ucap Bella penuh iba. Ia tidak mau hanya karena keegoisannya membuat sang kekasih harus mengubur angan-angan selama ini.

"Tidak bell. Sudah cukup, aku tidak mau bekerja di sana! Lagi pula untuk apa aku tetap di sana jika harga diriku sudah terluka?"Ucap Anton apa adanya. Awalnya memang ia mendekati Bella guna meraih cita-citanya yang ingin menjadi pemilik Perusahaan Bramantyo.Group mengingat Bella adalah satu-satunya ahli waris mereka. Tapi setelah mendengar cerita Bella yang begitu melukai harga dirinya, tiba-tiba saja Anton berubah pikiran. Ia ingin membuat kedua orang tua Bella menangis menyesali keputusannya dan berencana membalas sakit hatinya pada Bella. Anton tersenyum Smirk, impiannya kali ini hanya satu yaitu menghancurkan Bella. "Ya dengan menghancurkan hati putri musuhnya bisa membuat kedua orang tuanya pun ikut hancur bukan?"Hati Anton tersenyum puas.

"Ayo."Ajak Anton sembari menarik tangan Bella secara tiba-tiba hingga membuatnya sedikit limbung sebelum ia dapat menguasai dirinya.

"Pelan-pelan mas!"Desis Bella yang baru saja di dorong Anton masuk ke dalam mobilnya.

Brak

Bunyi pintu mobil yang di tutup secara brutal oleh Anton yang tiba-tiba nampak dingin. Bella sampai terperanjat kaget hingga mengelus dada akibat dentuman keras yang membuat sakit telinganya. "Mas Anton kenapa ya?"Ucap Bella dalam hati. Ia sesekali curi-curi pandang ke arah sang kekasih yang nampak fokus menatap ke arah jalan. Berkendara dalam kondisi hujan lebat membuat anton harus extra hati-hati dan juga waspada.

15 menit kemudian mobil yang di kendarai Keduanya nampak berhenti di sebuah apotik, entah apa yang akan di lakukan kekasihnya itu di tempat itu. Bella hanya berfikir mungkin Anton memang membutuhkan sesuatu yang memang harus di beli di sana.

"Tunggu di sini dulu ya, jangan kemana-mana!"Ucap Anton dengan nada lembut sesaat setelah ia melepas sabuk pengamannya. Lalu anton turun dari mobilnya dengan terburu-buru, tidak lupa ia membuka payung untuk melindungi tubuhnya dari air hujan yang semakin deras di luar sana.

Bella menatap lurus ke arah apotik dan melihat kekasihnya nampak sedang berbicara dengan pegawai apotik yang ada di sana. Tiba-tiba saja Ponsel miliknya berbunyi, notifikasi masuk yang membuat mata Bella seketika membola, wajahnya pucat Pasih. Tiba-tiba saja air matanya kembali luruh setelah membaca keseluruhan pesan yang terdapat di layar ponselnya. Sungguh ia tidak menyangka jika orang tuanya benar-benar melakukan apa yang mereka bilang tadi, jika Bella masih nekat dengan keputusannya mempertahankan Anton maka kedua orang tuanya tidak segan menghapusnya dari daftar ahli waris.

Benar saja. Pesan masuk itu bertuliskan bahwa seluruh kartu perbankan milik Bella sudah di bekukan dan tidak dapat lagi ia gunakan. Sesaat ia bingung apa yang harus ia lakukan, hidup di kota besar tanpa membawa banyak uang hanya akan membuatnya kerepotan.

Buk

Tiba-tiba saja terserah suara pintu yang tertutup, ternyata Anton sudah masuk kembali kedalam mobilnya dengan membawa bungkusan plastik yang masih ada di tangannya. Anton menatap Bella yang nampak murung serata bertanya."Kamu kenapa Bella?"Ucap Anton dengan mengerutkan keningnya.

Bella menggelengkan kepala. Ia bingung harus menjawab apa, ia takut mengatakan jika dirinya sekarang sudah jatuh miskin akibat seluruh akses keuangannya sudah di blokir oleh orang tuanya.

Anton menangkup wajah Bella menggunakan kedua tangannya seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Bella. "Hei katakan, apa yang kau sembunyikan padaku?"Ucap Anton dengan tersenyum teduh.

Perlakuan Anton yang seperti inilah yang membuat Bella jatuh cinta, pria tampan dan sangat perhatian. sikap Anton yang lembut membuat Bella mudah sekali luluh dengan apa yang di ucapkan nya. "Ayah memblokir seluruh akses keuanganku mas, aku tidak menyangka jika akan secepat ini ayah akan men_____"Ucapan Bella terputus mana kala tiba-tiba jari telunjuk Anton mendarat mulus di bibirnya.

"Suttttttt. Sudah jangan di lanjutkan lagi, aku sudah tau apa maksudmu. Jadi tidak usah khawatir, selama kamu ada di dekatku maka aku yang akan menanggung seluruh biaya hidupmu hingga kau dapat bekerja kembali. Aku janji setelah ini aku akan menikahimu hingga kau seutuhnya menjadi tanggung jawabku. Kau mengerti?"Ucap Anton penuh keyakinan.

Deg

Hati wanita mana yang tidak lulus mendengar ucapan semanis itu? Bella yang nota Bene buta mengenai cinta membuatnya mudah sekali termakan rayuan pria yang mungkin saja suatu saat akan membuangnya seperti sampah.

akhirnya setelah bualan demi bulan yang di berikan Anton pada Bella. Nyatanya bukannya membawa Bella ke hotel, Anton malah membawa Bella ke apartemen miliknya.

"Turun Bella!"Ucap Anton sembari mengelus rambut Bella yang nampak ketiduran dengan berselimut kan jaket miliknya.

"Emmmmmm"Suara lenguhan bella berbarengan dengan terbukanya mata Bella."loh kok di sini?" Ucap Bella dengan expresi bingung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!