berikan masakanmu

pagi-pagi sekali Elena telah bangun,dia sudah mandi ada beberapa helai kemeja yang ada di dalam lemari di kamarnya,tidak ada baju perempuan di dalam lemari,bau parfum laki-laki membuat elena terhanyut.

Elena juga terpaksa memakai celana pendek yang ada di kamar itu,mungkin baju-baju itu sengaja Arion letakkan sebelum Elena masuk ke dalam kamar yang dia tempati

Karena tubuh Arion tegap dan gagah kemeja Arion menjadi over size di tubuh Elena,tak lupa dia berdiri di depan cermin menguncir rambutnya yang tergerai.

dengan hati-hati Elena turun mengenakan lift,dia tidak canggung menggunakan lift karena di Mention nya dulu juga tersedia lift,hari ini dia terasa lebih baik daripada sebelumnya,gadis cantik itu sudah bisa ceria kembali,dia sudah bisa menerima keadaan,dia akan membuat harapan baru untuk hidup barunya, jodohnya,tempat tinggalnya, lingkungannya akan Elena tutup rapat,dia akan hidup dengan hal yang baru,meski berjalan tertatih setidaknya elena masih bisa berdiri dan melangkah maju.

dia membuka isi kulkas yang hanya ada daging kaleng semua makanan kaleng yang ada di sana,karena Arion dan teman-temannya hanya sesekali mengunjungi rumah itu,jadi bibi Fu tidak akan membeli sayur dan daging mentah,dia sengaja menyiapkan makanan kaleng yang ketahanannya lebih lama.

Elena yang sudah terbiasa memasak,dia segera membuat bumbu dan membubuhkan daging kaleng ke dalam wajan,tak lupa dengan sayur sejenis jamur,wortel dan kacang semua dalam kaleng,dia menumis nya menjadi satu,sebelum itu Elena juga sudah membaca tanggal kedaluwarsa demi menjaga agar yang menyantap makanan itu tetap aman.

dia bernyanyi dan menari berputar di depan tungku penggorengan,seperti burung yang telah bebas dari sangkar,dia terbang dan bersiul di atas udara begitulah Elena saat ini. ketika dia berbalik badan ada seseorang yang menatap datar padanya,"jangan sampai makanan di rumahku menjadi gosong karena pekerjanya main-main seperti ulat bulu".

Wajah elena berubah sendu,dia kembali berbalik badan tanpa melihat ke arah orang yang bicara tadi, Elena hanya fokus pada wajan yang panas di depannya,daripada menatap wajah orang yang berdiri di belakangnya lebih panas daripada bara api.

Arion baru saja bangun,karena bau masakan Elena yang harum perutnya menjadi lapar,mi instan yang mereka makan tadi malam tidak begitu banyak karena arion tidak biasa makan mi instan,dia hanya memakannya separuh.

"berikan aku masakan yang kau buat,tadi malam ada yang menghabiskan mi ku di dalam mangkuk,jadi aku tidak puas makan,aku sangat lapar saat ini",sindiran Arion membuat Elena kaget.

memang tadi malam Elena yang sangat lapar menyambar mangkuk Arion dalam diam,dia menghabiskannya tanpa sepengetahuan siapa pun, Elena sangat malu,padahal saat itu Arion sudah selesai makan, begitu juga dengan yang lainnya,hanya Elena yang paling akhir selesai,melihat mi yang tidak di makan habis Elena segera melahapnya diam-diam.

tanpa melihat orang yang bicara di belakangnya Elena segera menyambar mangkuk yang sudah dia cuci,dia membubuhkan bubur dan tumisan capcay yang dia masak,dia tidak berbalik badan,Hanya meletakkan mangkuk itu agak jauh ke samping.

Arion mengerutkan alisnya,dia tahu Elena malu, "berikan baik-baik mangkuk itu,kau adalah putri seorang bangsawan begini pelajaran yang kau dapat dari keluargamu?".

Elena memejam kan matanya dia kembali meraih mangkuk di sampingnya,sambil terpejam dan menggigit bibirnya dia mengulurkan tangan yang berisi semangkuk penuh makanan yang terlihat sangat lezat.

wajah Elena saat ini seperti kepiting rebus,bukan dia tidak merasa grogi,tetapi dia malu ketahuan memakan makanan sisa, Elena sangat menyukai makanan,dia tidak pernah menyisakan makanan, bagi Elena makanan adalah rezeki yang paling nikmat,di luar sana masih banyak orang-orang yang sulit bertahan hidup mencari sesuap nasi,tambah lagi Elena bertahun-tahun makan seadanya bahkan dia jarang makan.

jika pun ada yang memberinya nasi,dia harus berbagi makanan bersama anjing-anjing yang kelaparan,dia berjanji suatu saat jika dia bebas Elena tidak akan pernah menyia-nyiakan makanan sampai kapan pun Elena akan mengingat janji itu.

"CK,buka matamu,aku bukan hantu,kenapa kau bertingkah tak sopan pada majikan mu?",Arion menerima mangkuk bubur yang terlihat lezat,dia duduk di meja makan sambil sesekali melirik Elena yang berkemas di dapur,gadis itu memang cantik dan sangat telaten, Elena menyiapkan makanan untuk semua orang,satu persatu para lelaki tampan duduk di meja makan,kakek tersenyum pada Elena yang menyajikan makanan untuknya.

"sudah lama aku tidak makan masakan rumahan seperti ini,aku jadi rindu teringat dengan mendiang istriku",wajah Kakek berubah suram.

Luna yang mendengar itu tersenyum,sambil meletakkan mangkuk dan sendok di hadapan Kakek,"mulai hari ini aku akan menyajikan makanan rumahan untuk Kakek,katakan kepadaku makanan apa yang Kakek sukai,aku akan memasaknya".

Denis sejak tadi memandang lekat pada Elena,meskipun dia menyuapkan makanan tetapi matanya tetap tertuju pada Elena, Max yang menyadari itu langsung mengusap mata Denis dengan kasar,"tidak baik melamun di pagi hari".

Denis yang sebal menatap tajam pada max "aku tidak melamun brengsek,apa kau tidak bisa membedakan antara melamun dengan memandang seseorang?".

Arion yang mengetahui itu memicingkan matanya,sambil melirik ke arah Elena yang juga ikut tersenyum pada Denis,sungguh pemandangan yang sangat manis.

"humm,jika ada yang melirik cucu Kakek tanpa izin maka kalian harus di kenakan denda, Elena adalah cucuku,kalian harus membayarnya dengan mencongkel mata kalian sendiri", Kakek menatap tajam pada Max dan Denis.

Arion melirik arlojinya,sejak kemarin ponselnya kehabisan daya,dia tidak bisa memberi kabar pada asisten di kantornya.

"aku harus berangkat ke kantor,ponselku kehabisan daya sejak kemarin,Hari ini ada rapat penting dengan perusahaan lain".

Arion melirik pada Denis dan Max ,"apa kalian akan tetap di sini?".

Denis malah bersikap cuek dengan pekerjaannya semenjak melihat Elena dia jadi berpikir untuk apa uang banyak tetapi tidak mempunyai keluarga,anak dan istri, "aku tidak peduli,sejak tadi asisten kantorku juga menelepon".

Max yang tengah mengunyah juga menatap ponselnya,sepertinya setelah ini dia juga akan di buru oleh orang-orang yang menunggunya di perusahaan,dengan cepat Max membuat mode penerbangan pada ponselnya.

"bagaimana dengan Kakek?",tanya Arion

"sebaiknya aku pulang dahulu kerumah,nanti Brian dan Jona akan mencari keberadaan ku",sebenarnya Kakek ingin lebih lama menemani Elena,namun demi keamanan Elena dia harus segera pergi dari rumah impian.

"baiklah aku mengantarkan Kakek ke Mention setelah itu aku akan berangkat ke kantor",Arion segera naik ke atas untuk bersiap.

"oh iya",Arion berbalik badan",masakanmu sungguh payah, terasa sangat hambar,pergilah belanja untuk melengkapi bumbu dapur dan bahan makanan yang lain,aku akan memintamu untuk membuat makanan lagi,gunakan kartu ini",Arion memberi kartu bank pada Elena,namun Elena malah menggeleng.

"tuan apa tidak ada uang tunai?di pasar bukankah tidak ada penjual yang menerima kartu bank seperti ini", Elena menunduk sambil bicara,dia sangat malu dengan Arion.

"apa kau buta?kau... bicara kepadaku tetapi matamu memandang ke arah lain",Arion merogoh kantongnya memberikan seluruh uang di dompetnya pada Elena.

"belilah beberapa potong baju,aku tidak suka baju-baju ku dipakai orang lain",ketus Aiden,membuat Elena menunduk malu,bukan dia benci,tapi Arion menjaga pandangannya,karena Elena memang sangat memukau,jika dia bersikap lembut tentu saja Arion akan menjadi Denis dan Max,Arion sendiri yang meletakkan baju-bajunya ke dalam lemari kamar Elena,karena dia tahu Elena belum memiliki baju selain baju dari rumah sakit.

"tidak perlu bicara seperti itu sialan!,

Elena, aku akan membawamu belanja nanti,kau boleh membeli apa pun termasuk berlian dan perhiasan lainnya",Denis merangkul tubuh Elena.

"aku juga akan membayar semua belanjaan mu nanti,kami akan menemanimu untuk hari ini",ucap Max,Denis menggeleng heran pada Max dia selalu ada di setiap kesempatan.

"baiklah,ini Elena,jika kurang bicaralah pada kami,sekarang kau tinggal sendiri di sini, Max belikan ponsel untuk Elena sekalian nanti".

Kakek menunjuk ke arah Max yang mengangguk.

"beres bos!", Max mengacungkan jempolnya.

Arion turun dari atas untuk segera pergi.

"ayo kek,kita harus segera tiba aku sudah terlambat".

Kakek segera keluar menuju mobil Arion,mereka segera meninggalkan rumah impian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!