bertemu gadis cantik di hutan

Keesokan harinya.

Mata Arion masih terpejam namun suara ketukan pintu terus terdengar di depan kamarnya.

tok.tok.tok.

tok.tok.tok..

"CK, sebentar",baru saja Arion akan memaki orang yang sejak tadi membangunkan dia tidur, ternyata orang itu adalah kakek,Max dan Denis yang berdiri di depan pintu kamar Arion dengan raut wajah masam.

Arion berbalik badan dengan lesu "huft aku pikir siapa".

kakek berkacak pinggang di depan Arion,dia adalah orang yang paling pertama siap, pagi-pagi kakek sudah meninggalkan mention,"tiga jam aku menunggu di persimpangan",tangan kakek membentuk tiga jari hidungnya kembang kempis menahan amarah.

"dan aku adalah orang kedua menunggumu di persimpangan",wajah Denis pucat seperti ingin pingsan.

sedangkan Max berusaha untuk menahan mualnya "aku tidak tahan berdiri lama tanpa melakukan apa pun,aku masuk angin".

Arion menyambar handuknya,"kalian saja yang terlalu bersemangat",ucap Arion cuek.

"brengs.. Huek",Max segera keluar dari kamar Arion,dia muntah di toilet dapur.

Sedangkan kakek dan Denis menunggu Arion selesai,mereka duduk di meja makan,mungkin mereka belum sempat sarapan saat di rumah masing-masing.

"tamuku sangat pintar mencari meja makan",Arion tersenyum miring.

"diamlah",ucap mereka serentak.

Tara yang melihat kehadiran kakek dan para sahabat Arion dia segera menghampiri mereka di meja makan "pagi-pagi begini kalian mau ke mana?" dia mengangkat dagunya dengan bangga.

mereka hanya menjawab dengan cuek"mau bersenang-senang",Max dan Danis sama sekali tidak berselera untuk menoleh mereka tetap menyuapi makanan untuk mengganjal perut mereka.

Meskipun Tara tidak menyukai kehadiran mereka,semuanya seakan tidak peduli,Arion adalah sahabat Denis dan Max ,Arion juga cucu kakek,mereka menaikkan sebelah kaki ke atas kursi di depan Tara, seolah-olah merekalah yang lebih berhak daripada Tara,sungguh pemikiran yang sedikit konyol.

"bersenang-senang ke mana?",Tara bertanya lagi.

"mancing di laut",ucap Arion,dia memberi kode pada teman-temannya.

"owh",dia merasa tidak di hargai,namun rasa penasaran nya membuat Tara kembali berbalik badan dan bertanya"kapan pulang?".

Arion memandang ke arah dinding tanpa melihat ke arah lawan bicaranya "apa aku pernah bertanya hal serupa kepadamu?".

Tara sangat heran dengan jawaban Arion,mungkin Arion sedang banyak beban fikiran,Tara juga tidak peduli,dia hanya berpikir Arion sedang menjaga kehormatannya di depan kakek dan para sahabat,padahal jika di belakang mereka,Arion akan tunduk dan patuh padanya.

"aku ada pemotretan hari ini, sampai jumpa",Tara segera berlalu pergi.

Kakek mencebik,dia sangat membenci sikap Tara yang sombong tak mau menyapanya,padahal kakek adalah orang tua yang harus di hormati.

Setelah selesai mereka langsung berangkat pergi menggunakan jip khusus untuk berpetualang di alam liar,kakek adalah orang yang paling menyukai mobil ini,di mention nya terdapat belasan unit dengan berbagai bentuk modifikasi yang dia rancang sendiri,mereka masing-masing membawa peralatan untuk berkemah,tak lupa dengan tenda otomatis yang di pesan Arion di rancang khusus untuk mempermudah mereka mendirikan tenda.

Setelah berkendara beberapa saat mereka telah tiba di kaki gunung,dengan hamparan rerumputan yang luas dan hijau,udara yang sejuk menghampiri kulit mereka,Arion dan Denis segera menurunkan peralatan mereka untuk berkemah,sedangkan Max mendirikan tenda otomatis.

Kakek hanya mengoceh sejak tadi dia tak berhenti bicara,itu adalah kesenangan bagi tiga pria yang kesepian,mendengar suara kakek seperti memutar radio pada zamannya,salah satu radio yang masih aktif hingga kini adalah kakek sendiri.

setelah selesai merapikan barang bawaan,mereka berpencar untuk melakukan perburuan,biasanya menjelang sore mereka akan berburu hewan liar untuk mereka santap saat makan malam.

Max dan Denis berjalan ke arah kanan,sedangkan Arion yang khawatir kakek akan kelelahan hanya berburu di sekitar perkemahan.

Drap,drap

Langkah mereka terdengar makin menjauh,kakek meneropong ke atas pepohonan yang menjulang tinggi.

"Arion aku berburu yang di atas,kamu yang di bawah",wajah kakek menengadah ke arah langit sambil menyipitkan matanya karena silau.

Sambil bergerak membidik Arion menolah pada kakek entah apa yang di maksud oleh kakeknya ini,mungkin yang di atas adalah hewan sejenis burung dan binatang lain yang hidup di pohon,sedangkan yang di bawah hewan sejenis ayam hutan,kelinci,kancil dan rusa.

tanpa terasa langkah kakek dan Arion makin menjauh dari perkemahan,mereka banyak mendapatkan ayam hutan dan hewan buruan lainnya,Arion yang sedang bersemangat tidak menyadari jika perkemahan terlihat sangat kecil dari tempatnya berdiri saat ini.

Hari yang mulai gelap menimbulkan aura mencekam,"Arion lihatlah ternyata kita sudah jauh,karena hari mulai gelap Arion dan kakek memutuskan untuk kembali,saat berbalik badan Mereka mendengar suara tangisan seorang wanita.

kakek yang ketakutan mulai mendekati Arion,dia memegang lengan Arion yang tegap,"Yon habis lah kita".

Hiks...

"kakek jangan menakuti ku", Arion juga merinding mendengar suara tangisan tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Yon apa ada hantu cegukan?",raut wajah kakek sangat ketakutan.

"ada,hantu yang kurang mineral dalam tubuh",jawab Arion ketus dia mengabaikan suara itu dan makin menjauh.

Namun langkah kakinya terhenti saat melihat kakek masih berdiri di sana memandangi pohon besar tak jauh dari Mereka.

Arion menarik tangan kakek namun kakek menahannya "suara itu sangat dekat,mungkinkah ada seseorang yang terluka di balik pohon besar itu".

"sakit, hiks".

Kakek malah mendekat ke arah suara.

"Yon, bagaimana jika dia adalah manusia yang butuh pertolongan?",kakek merogoh kantung celana cargo yang sedang dia pakai,dia menghidupkan senter kecil untuk mencari arah suara.

tidak ada siapa pun di sana kecuali Arion dan kakek,Denis dan Max pasti sudah kembali ke perkemahan menunggu Arion dan kakek.

"Yon putih Yon",Kakek melihat sesuatu berwarna putih yang tak jauh dari hadapannya,namun karena naluri, kakek makin mendekat di ikuti Arion yang mengibas simak yang menghalangi mereka.

Padangan nya tertuju pada kaki yang terjulur antara akan pohon besar.

Arion yang yakin itu adalah manusia segera menghampiri sesuatu yang terbungkus kain putih di hadapannya.

mata Arion dan kakek membelalak saat mereka membalikkan tubuh yang terkulai lemah di atas akar yang saling bertautan.

hal yang paling utama mereka ucapkan adalah kata "cantik".

seorang wanita dengan wajah ayu rupawan sedang terkulai,Arion membenarkan posisi wanita itu,dia menarik kaki yang tersangkut di akar.

"darah".

ucap Arion saat dia menarik kaki gadis itu ternyata tertancap kayu yang tajam.

Tes tes tes,mereka terdiam beberapa saat,kakek masih meyakinkan gadis di hadapannya ini manusia atau bidadari, seumur hidup nya dia tak pernah melihat gadis seputih secantik gadis di hadapannya.

apa bidadari harus ada sayap?,jika tidak maka gadis ini memang bidadari yang sedang tersesat di bumi.

Matanya Indah,rambut hitam lebat,bibir merah merona meski tanpa sedikitpun bedak atau lipstik di wajahnya,gadis ini tetap terlihat seperti bidadari.

Terpopuler

Comments

ari sachio

ari sachio

makanya beliin le mineral yo😂😂😂

2024-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!