tuan,aku bukan Tara aku Elena

Hingga pukul dua malam Arion tiba di kediaman rumah impian,dia sama sekali tidak memanggil satpam yang tertidur untuk membuka gerbang,Arion turun sendiri membuka gerbang,dengan tangan sebelah kiri memegang botol minuman memabukkan itu, Arion menutup kembali gerbang yang telah dia buka,dia melihat dari kejauhan rumah impian yang berbentuk seperti istana kini telah semakin dekat.

Elena yang belum bisa tidur segera membuka gorden jendela,dia berjalan perlahan untuk membuka pintu karena telah dia kunci dari dalam.

Elena tidak tahu siapa yang datang antara tiga laki-laki yang mengetahui letak rumah impian ini,dia segera turun menggunakan lift.

Belum sempat Elena memutar kunci ternyata pintunya terlanjur terbuka terlebih dahulu,dia melihat Arion yang mabuk berat,Arion mengoceh memanggil Tara,sesekali dia juga menyebut nama Jona hingga memaki.

"tuan?",ucap Elena pelan,mengetahui jika Arion saat ini sedang mabuk, Elena tak menegur Arion,niatnya hanya ingin membukakan pintu untuk siapapun yang datang baik Arion,Denis ataupun max,melihat Arion yang masuk Elena langsung sadar diri,dia tidak ingin berlama-lama menatap Arion,meski Arion mabuk atau menjadi abu sekali pun dia tetap akan ingat untuk mengutuk Elena.

Arion segera mengejar langkah Elena,dia menarik bahu Elena,membuat Elena terkejut,"Tara",bisik Arion.

Elena kembali akan meninggalkan Arion,dia berbalik badan dan kembali melangkah dengan cepat meski kakinya sangat terasa sakit,Arion kembali mengejar Elena membuang botol yang sudah kosong ke sembarang arah,menciptakan bunyi melengking di seluruh sudut ruangan menggema,membuat Elena semakin ketakutan.

langkah Elena yang tertatih tak bisa membawanya segera menghilang,Arion malah menarik tangan elena membawanya ke dalam pelukan,bau alkohol menyeruak hingga tembus ke ubun-ubun di campur dengan aroma parfum maskulin yang lembut membuat Mata Elena terpejam,hingga dia kembali membuka matanya saat ini mereka saling menatap,Arion membelai wajah Elena dengan lembut,"bukankah kau menungguku selama ini?,jodohku akan segera datang".

Elena menggeleng "tuan sadarlah,kau sedang mabuk",ucap elena pelan,semakin menciptakan suasana hangat,membuat Arion berdesir.

Bau vanila dari mulut Elena membuat Arion semakin mabuk kepayang,Arion sangat mabuk dia memang tak sadarkan diri,sesekali wajah Tara yang muncul,namun ada juga wajah Elena yang menatap iba padanya.

Arion mencengkram dagu Elena dengan kuat "apa yang kau lakukan padaku Tara?,apakah kurang kasih sayang yang telah ku berikan padamu selama ini?".

Arion mendorong tubuh Elena kelantai,Elena semakin lemah,rasa sakit di kakinya membuat Elena kesulitan untuk bangun,gaun tidur yang di beli oleh bibi fu tadi memang memberi kesan bersinar di tubuh Elena,jakun Arion naik turun saat Elena terbaring di atas lantai paha elena terlihat dengan jelas,putih bersinar di tengah remang-remang lampu.

Elena berusaha bangun kembali,keluar darah dari kaki elena yang terluka,mungkin jahitan di kaki elena kembali merenggang.

"tuan,aku bukan Tara", Elena menyingkirkan tangan Arion yang menariknya.

Arion yang semakin terpancing karena elena menghindarinya membuatnya semakin bergairah,Arion adalah laki-laki normal dia sudah lama tidak menyentuh Tara,sebagai lelaki tentu saja Arion merindukan saat-saat memadu kasih di dalam kamar.

"tuan lepaskan aku", Elena menggigit tangan Arion dengan sekuat tenaga,namun Arion malah menamparnya,hingga membuat Elena jatuh pingsan.

Arion membawa Elena ke dalam kamarnya,elena yang telah sadar hanya bisa menangis tak berdaya,dia tidak punya kekuatan untuk melawan Arion,saat ini Elena hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi malam ini,kekuatan otot Arion terlihat jelas saat Arion membuka seluruh pakaiannya,dia mengungkung tubuh Elena,berkali kali Elena menggeliat ingin lepas namun Arion semakin kuat mengunci Elena di bawahnya.

Arion merobek seluruh pakaian Elena hingga menyisakan dalaman berwarna merah membuat napas Arion semakin memburu,Arion juga menarik kaca mata pelindung gunung kembar milik elena membuat benda kenyal itu bergerak seperti jelly,tubuh Elena sangat bagus dan seksi dada elena sangat bidang dan menonjol,tangan Arion turun ke bawah ke arah segi tiga yang melindungi lembah madu yang sangat merah.

Arion sangat gemas dia mendesah sebelum menjilatinya,membuat Elena juga ikut terhanyut,nalurinya sebagai wanita dewasa yang sudah siap untuk di petik bunganya tentu sangat terangsang.

Elena semakin membuka kedua kakinya,dia mendesah suaranya mendayu-dayu ingin di perlakukan lebih.

"tuan,jangan tuan berhentilah", Elena tak ingin semakin jatuh ke dalam jurang yang salah,dia menahan tangan Arion yang meletakkan tongkat besar miliknya tepat di depan lembah elena yang basah.

Arion tidak bisa menghentikannya,meski dia melihat Elena yang sedang terbaring,dia terlanjur terpesona dengan keindahan milik Elena yang merah dan indah,dia juga memainkan puting elena yang berwarna pink membuat Elena semakin mendesah,elena tak menapik jika tubuh Arion juga sangat seksi,roti sobek Arion membuat Elena semakin gemas,dia juga melirik ke arah tongkat sakti Arion yang sangat besar dan urat-urat menimbulkan kedutan yang sangat jelas,ini sangat seksi.

Apalagi Arion meletakkannya di atas lembah Elena dia memainkannya menggesek-gesek lembah Elena menggunakan tongkat berkedut itu.

"basah.h.h",bisik Arion membuat tubuh Elena meremang, Elena menggigit bibirnya sambil meneteskan airmata.

Elena berusaha menghindar,dia menendang perut Arion namun Arion malah menarik pinggangnya hingga milik Arion masuk dengan sempurna ke dalam lembah yang penuh dengan kenikmatan,Arion terlalu melakukanya dengan kasar hingga Elena memekik kesakitan,dia mencakar leher Arion membuat garis luka dan sedikit darah merembes di kulit Arion.

Arion melakukannya hingga berkali-kali hingga Elena terkapar tak berdaya,begitu juga dengan Arion yang terbaring di samping Elena,tubuh mereka hanya di tutupi oleh selimut.

Saat pagi hari Arion mengalami muntah karena efek minum terlalu banyak tadi malam,dia berlari menuju kamar mandi tanpa melihat keadaan sekitarnya,Arion cukup lama di toilet hingga dia merasa lega setelah mengeluarkan seluruh isi di dalam perutnya.

dia merasa sangat aneh saat melihat sekelilingnya adalah kamarnya di rumah impian,Arion tahu saat ini dia berada di rumah impian,yang membuatnya berdebar adalah kenapa dia tak mengenakan baju,dia juga melihat darah kering yang melekat di pangkal pahanya,Arion segera keluar dari toilet.

semua baju berserakan di atas lantai

"apa yang terjadi".

Arion mendekat ke arah ranjangnya dia membuka selimut yang membungkus tubuh Elena dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Elena??".

ternyata adalah Elena,Arion memekik melihat siapa yang telah menghabiskan malam bersamanya,jika itu adalah perempuan psk Arion akan mudah meninggalkannya dia hanya butuh bayaran,tapi jika itu Elena? Dia bukan gadis yang butuh bayaran.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***