Jeff terpaksa menghentikan mobil di depan parkiran lobi perusahaan. Ada beberapa orang yang sepertinya sedang menunggu mereka.
Dan saat mobil mereka berhenti, Jeff dan Nathan saling pandang karena yang sedang menunggu mereka ternyata Tedy dan papinya, Om Harja Kusuma. Kakak dan orang tua dari Tiara Jena.
Tatapan mata Fazza ngga terbaca ketika pintu mobil dibuka dari arah luar. Seorang laki laki berpakaian seragam pengawal yang melakukannya
"Nona muda, tuan muda dan tuan besar sedang menunggu anda."
Kenudian dia menganggukkan kepalanya pada Fazza.
"Tuan muda, anda dan teman teman anda ditunggu tuan besar."
Fazza menatap kedua sahabatnya. Kemudian dengan raut datarnya mereka terpaksa turun dari mobil.
"Halo Fazza...." Sambut Om Harja Kusuma sambil memeluknya hangat. Fazza tersenyum tipis Kemudian Om Harja Kusuma ganti memeluk Nathan dan Jeff.
"Istrimu sudah hamil?" kekehnya hangat.
"Sudah, om," balas Nathan dengan tawa perlahan.
"Syukurlah."
"Calon pengantin," ucap Om Harja Kusuma sambil memeluk Jeff.
Tedy pun menjabat tangan mereka. Karena ketiganya merupakan adik tingkatnya dulu waktu kuliah.
"Tiara ngga merepotkan?" tanya Tedy pada Fazza.
"Kami mengira kamu yang akan menangani proyeknya," sahut Fazza terus terang.
"Tenang, aku akan tetap membackingnya," kekeh Tedy.
Ketiganya terpaksa tertawa sekedarnya, hanya untuk kesopanan.
"Om sudah siapkan makan malam. Kata Tiara kalian belum makan malam, ya," ujar Om Harja sambil menggandeng tangan Fazza.
"Mau makan di rumah, Om," tolak Fazza halus.
Om Harja Kusuma menatap malam yang sudah mulai turun. Tadi rombongan Fazza memang sempat terjebak macet karena ada kecelakaan truk yang mengangkut semen. Cukup lama baru bisa dipindahkan. Untung saja ngga ada korban jiwa.
Harusnya ada jalan laen yang bisa mempercepat tujuan mereka, tapi jalan itu ngga melewati perusahaan Tiara. Padahal masih ada yang perlu mereka rampungkan di kantor Nathan. Memgingat hari sudah malam, terpaksa dibatalkan.
Tapi karena permintaan seorang nona muda, mereka terpaksa ganti rencana.
"Kalian akan telat kalo makan malan di rumah. Ayolah," pinta Om Harja Kusuma lagi.
Fazza terpaksa menganggukkan kepalanya. Sungkan untuk menolak lagi.
"Oke, Om. Kita telpon orang rumah dulu, ya."
"Oke, oke Fazza. Silakan."
Nathan langsung menelpon Zoya agar ngga menunggu kepulangannya. Meminta istrinya makan duluan.
Jeff terpaksa.membatalkan janji makan malamnya dengan Cleora.
"Kenapa ngga ditolak aja, sih, " sungut Cleora kesal. Dia sedang mengoleskan lipstiknya ketika Jeff menelpon.
"Om Harja yang meminta secara langsung. Dua kali malah. Karena pertamanya sudah ditolak Fazza. Fazza ngga enak menolak lagi. Maaf, ya, cinta."
"Hemm.... Ya udahlah." Kalo sampai dua kali Om Harja Kusuma meminta mereka makan malam bersama, menolak lagi memang sangat ngga sopan.
"Maaf, ya, cinta," ucap Jeff lagi penuh sesal.
"Ya udah, ngga apa apa."
Fazza juga pura pura sibuk dengan ponselnyq. Dia langsung mengetikkan pesan buat tunangan.kecilnya.
Jangan lupa makan.
Balasan Vanda pun datang cukup cepat
Iya, kak.
Fazza tersenyum. Oke, dia akan lebih perhatian lagi terhadap Vanda.
Setelahnya mereka pun mengikuti langkah Om Harja Kusuma memasuki ruangannya.
Om Harja dan Tedy selalu saja membahas proyek tower yang dikerjakan Fazza cs bersama Tiara Jenna.-putrinya.
Gadis itu pun sepertinya ngga mau jauh jauh dari Fazza. Fazza sendiri sudah berusaha menjauh
Tedy yang menyadari keagresifan adiknya dan menimbulkan rasa ngga nyaman pada Fazza, juga berusaha menjauhkan adiknya.
Dari dulu mau dikenalkan dengan Fazza, sok nolak karena lebih memilih pacaran dengan cucu pewaris hotel besar di Paris
Tapi setelah bertemu Fazza, malah seperti cacing kepanasan.
Saat makan bersama di saat menjelang malam ini pun, Tiara Jena selalu berada di samping Fazza.
"Mami papi pasti sudah ngga sabar, ya, cari calon buat kamu," canda Om Harja ketika mereka sudah selesai dengan makanan utama. Sekarang mereka sedang menikmati puding sebagai makanan penutup.
Fazza hanya tersenyum tipis. Dia tau itu kode.keras, tapi dia ngga mau menanggapinya.
"Tiara juga. Sempat pacaran dengan bule. Tapi om lebih suka mantu orang kita sendiri," ucap Om Harja Kusuma sarat makna.
Fazza, Nathan dan Jeff hanya manggut manggut.
"Sudah lama om ingin kenalkan Tiara sama kamu. Tapi sekarang baru ada kesempatan," kekehnya lagi.
"Papi....," bisik Tiara malu.
"Ngga apa, kan. Selama kalian bekerja, kalian bisa saling mengenal," jawab Om Harja Kusuma santai.
Fazza hanya tersenyum tipis. Sudah biasa Fazza mendapatkan penawaran seperti itu. Ada bisnis.dan kolega papinya selalu menawarkan putri mereka untuknya juga.
"Tapi maaf, Om. Saya sudah punya tunangan," jawab Fazza terus terang.
Tidak ada raut terkejut di wajah ketiganya.
"Kan baru tunangan. Bisa saja putus, kan?" kekeh Om Harja Kusuma.
"Siapa tau. Lagipula om dengar tunangan kamu masih SMA," sambung Om Harja Kusuma masih dalam kekehannya.
"Masih SMA?" kaget Tiara Jena. Seingatnya gadis yang ditemuinya malam itu ngga seperti anak SMA.
"Apa pun bisa terjadi. Siapa tau kamu bisa cocok dengan anak Om." Om Harja Kusuma menepuk pundak Fazza lembut.
"Om ngga masalah kalo nantinya kamu tetap sama tunanganmu. Om hanya ingin kamu lebih mengenal Tiara. Siapa tau ada kecocokan," lanjutnya lagi. Nadanya tetap santai, tanpa paksaan.
Fazza hanya tersenyum tipis.
Sementara Nathan dan Jeff saling pandang. Keduanya rasanya ingin mengetok kepala masing masing.
Tiara Jena menatap papanya penuh rasa terimakasih. Ternyata papanya sudah berusaha sampai sejauh ini.
Ngga sia sia dia meminta pengawalnya untuk membuat truk pengangkut semen mereka terbalik di jalan.
*
*
*
"Papa tau kalo tunangan Fazza anak SMA?" desak Tiara Jena begitu mobil Fazza sudah ngga terlihat lagi di lingkungan perusahaannya.
Papanya tersenyum sambil mengusap kening putrinya..
"Iya. Fazza meminta waktu tiga tahun, mungkin setelah tunangannya lulus SMA baru mereka akan menikah. Papa ngga bisa membantu yang lain lagi.Tinggal usaha kamu kalo ingin mendapatkan Fazza. Tapi kalo Fazza tetap sama tunangannya, kamu ngga boleh egois," jelas papanya panjang lebar.
Tiara Jena mengangguk anggukkan kepalanya dengan dengan mata penuh binar.
"Oke, Pa. Pasti Fazza akan jadi mantu Papa." Dia akan melakukan segala cara agar bisa mendapatka Fazza
Saingannya hanya gadis SMA. Ngga akan sulit, batinnya penuh percaya diri.
"Ayo, kita pulang," ucap Om Harja Kusuma sambil melangkah menuju mobilnya.
"Iya, pa." Tapi Tiara Jena belum bergerak. Dia masih menikmati perasaan senangnya. Matanya terpejam, dia kini sedang menghirup oksigen sebanyak banyaknya dan menghembuskannya perlahan.
"Jangan senang dulu. Kamu pasti akan sulit menggeser posisi anak SMA itu dari hati Fazza," ujar Tedy sambil berlalu meninggalkan adiknya yajg tampak kesal dengan ucapannya.
"Pasti bisa!" serunya penuh keyakinan
Tedy ngga menanggapi. Dia cukup mengenal Fazza. Fazza setipe dengan Nathan dan Jeff. Kalo sudah suka sama satu perempuan, hatinya akan sulit digoyahkan. Fazza yang paling green flag.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
15_01 RD
Kadang suka aneh sama perempuan yg ngakunya berkelas tapi kelakuan kayak yg gak punya harga diri + gak tau malu 😪
2024-06-23
2
Erna Masliana
gak punya harga diri banget mau ngerebut milik orang lain..
2024-05-11
4
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru, good job Thor 👍
2024-04-19
1