Vanda hanya tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya pelan
"Dia beneran naksir kamu," bisik Kinara sambil kemudian tersenyum lebar.
"Apaan, sih," ngeles Vanda.
"Hai, babe. Mau latihan?" sapa Farel ketika kekasihnya mendekat. Ketiga laki laki yang tadi sedang ngobrol dengannya pun ikut mendekat
"Yup. Rel, ngapain, dia ke sini?" bisik Kinara agak sinis sambil melirik Gio yang kini tampak kikuk. Jauh sekali dari sikap garangnya kemarin.
"Mereka mau minta maaf. Sudah lihat rekaman cctvnya," jelas Farel sambil merangkul bahu istrinya.
"Langsung dimaafin?" decak Kinara ngga terima.
Farel tersenyum.
"Iyalah. Dia datang saja sudah patut diapresiasi," ucap.Farel bijak, berusaha melembutkan hati kekasihnya yang keras.
"Hemmm...." Tetap.aja dalanlm hatinya, Kirania merasa ngga suka. Kinara yakin kalo.Gio naksir Elia, sampai bisa sengotot itu membela Elia.
Gio yang menyadari raut kesal yang masih membayang di wajah Kinara, kini berjalan pelan mendekat.
"Maaf, ya, udah nuduh kamu dan teman teman kamu." Gio mengulurkan tangannya pada Kinara yang masih terdiam.
"Babe.....," bujuk Farel sambil memberikan isyarat lewat matanya pada kekasihnya.
Kinara memutar bola matanya kesal. Tapi akhirmya tangannya terulur juga menyambut tangan Gio yang sudah terulur beberapa detik yang lalu.
"Maaf, ya." ulang Gio terlihat tulus.
"Ya."
Kemudian jabat tangan pun terlepas.
"Rel, kita mau latihan dulu, ya," pamit Kinara.
"Kita bisa ikut nonton?" tanya Ethan sambil menatap Farel.
"Tentu boleh," jawab Farel sambil melirik kinara.
"Oke, kita sekalian bisa bahas kerja sama sekolah kita, tentang program bakti sosial ke rumah panti jompo," sambung Gio sambil mengedipkan sebelah matanya pada Ethan yang tersenyum tipis.
Gio membawa dua misi kemanusiaan saat mengajak Arya dan Ethan mendatangi sekolah Farel.
Yang pertama ingin meminta maaf pada Farel dan teman temannya karena sudah bersikap ngga profesional. Terlalu mengedepankan perasaan dari pada logika.
Harusnya dia bisa bersikap tenang seperti Ethan. Tidak langsung menyalahkan Farel dan teman temannya.
Apalagi setelah melihat video rekaman cctv, dia merasa malu dengan sikapnya. Sudah jelas Elia yang memulai. Wajar Farel tampak marah, walaupun itu urusan dalam negeri ketiganya.
Tapi dia malah menantang Farel dan teman temannya, merasa pasti menang karena jumlah temannya yang lebih banyak. Dia sudah bersikap pengecut. Sekarang sebenarnya dia sangat malu.
Untung Ethan berhasil menenangkannya. Kalo tidak, bukan hanya jabatannya yang dicopot, dia mungkin bisa saja dikeluarkan dari sekolah.
Karena itu sekarang dia punya misi untuk membantu Ethan mendapatkan cewe SMA sebelah yang ditaksirnya.
Sedangkan alasan yang kedua, Gio akan mengajak sekolah Farel bekerja sama dalam kegiatan bakti sosial ke beberapa rumah jompo dulu. Kalo hasilnya positif, kegiatan ini akan dilanjutkan dan menjadi agenda rutin sekolah mereka.
Kinara ingin bertanya pada Farel, tapi Vanda sudah memberi kode untuknya segera pergi. Mereka bisa terlambat dan akan mendapat omelan tiada henti dari pelatih mereka, mba Candy.
"Oke, Rel, kita pergi dulu," pamit Kinara sambil menggandeng tangan Vanda.
"Oke." Farel melambaikan tangannya, membalas lambaian tangan Kinara.
Setelah pacarnya sudah mulai menjauh, Farel menatap ketiga teman beda sekolahnya.
"Mau nonton voli?" tawarnya.
"Boleh, kan," sahut Ethan cepat merespon.
"Tentu saja."
Ethan dan teman temannya pun mengikuti Farel ke gedung tempat latihan voli.
Sepanjang permainan Ethan terus menatap Vanda. Sesekali bibirnya tersenyum melihat beberapa kali Vanda berhasil memblok.
Wajjar, sih, kalo tim voli sekolahnya selalu kalah dengan tim sekolah Vanda. Bukan hanya Vanda saja, tapi pacarnya Farel dan teman temannya memang tangguh dan solid
Seperti tim basket sekolah Ethan yang ngga pernah dikalahkan oleh tim basket sekolah Farel.
Kehadiran mereka bertiga memang menarik banyak perhatian. Terutama kaum hawa. Apalagi Ethan adalah kapten tim basket yang ngga kalah tampannya dengan Farel.
Ketika jeda istirahat pertama dari sesi latihan ini, tanpa bisa dicegah Ethan mengikuti langkah Farel ke tengah lapangan.
"Tim kalian bagus," puji Ethan yang kini berdiri di depan Vanda yang sedang meneguk minumanjya
Vanda cuek aja, terus minum sampai tinggal separuh isi botol minuman air mineralnya. Saat ini posisi Vanda sedang duduk di kursi.
"Terimakasih," ucapnya sambil menutup botol air mineralnya.
"Kapan kapan nonton aku latihan basket, ya. Nanti aku jemput."
Vanda tersenyum tipis.
"Aku ngga mau tunanganku marah," tolak Vanda terus terang. Dia ngga mau Ethan salah paham dan berharap dengannya. Hatinya sudah fix buat Fazza.
"Kita, kan, cuma teman. Santai aja."
Vanda ngga menjawab. Bingung bagaimana mau mengatakan kalo dia ngga mau berteman dengan laki laki seperti Ethan atau yang lainnya Dia sudah punya teman, Kinara dan pacarnya, juga Bily.
*
*
*
Meeting Fazza dan teman temannya selesai.juga dan berlanjut meninjau arena proyek.
"Fazza. Bisa ikit di mobil kamu?" tanya Tiara Jena sambil membantu asistennya membereskan laptop dan berkas berkasnya.
Fazza melirik Nathan dan Jeff yang kuga meliriknya.
Nathan dan Jeff semakin yakin kalo Tiara Jena naksir Fazza. Biasa aja sebenarnya. Hanya sekarang Fazza sudah punya tunangan.
"Masih ada yang ingin aku tanyakan," ucap Tiara Jena lagi dengan senyum manis di bibirnya.
"Aku bareng Nathan dan Jeff."
Tiara Jena mengangguk
"Aku dan asistenku bisa ikut? Kalo mobil kalian kurang besar, kalian bisa pake mobilku," tawarnya.
"Kalo anda mau ikut, mobil kita masih bisa." Terpaksa Nathan mengijinkan
"Thank's."
Tiara tersenyum senang. Walaupun bukan Fazza yang menjawab, ngga masalajh buatnya.
Dia sudah lama mendengar kalo Fazza selalu datar dan kaku.
Informasi yang didapatnya selama ini kalo Fazza masih jpmblo. Tapi setelah kejadian kemarin malam, dia baru tau kalo Fazza sudah bertunangan.
Papanya sudah berjanji akan mencarikan informasi tentang tunangan Fazza.
Perempuan itu harus tau nantinya akan berhadapan dengan siapa.
Dia pun heran, semakin pria itu menolaknya, dirinya semakin penasaran.
Jeff terpaksa menyetir dengan Nathan yang duduk di sampingnya.
Tiara Jena yang duduk bersama asistennya, memang banyak bertanya tentang proyek tower yang akan mereka kerjakan. Fazza yang duduk di depannya selalu menjawab dengan singkat.
Tiara Jena makin penasaran karena Fazza ngga terlihat tertarik dengannya..Padahal kecantikan dan kepintarannya sudah banyak menuai kagum kolega kolega papanya. Tak sedikit yang ingin .menjodohkannya dengan putra putra mereka. Tapi Tiara Jena selalu menolaknya.
Dia.yamg awalnya ngga serius dengan keinginan papanya yang ingin mendekatkannya dengan Fazza, kini seperti tertantang ingin menaklukkan Fazza.
Tiara Jena pun akan melakukan berbagai cara. Seperti saat mereka sudah berada di lokasi. Gadis itu tiba tiba membuat gestur tubuh yang akan terjatuh saat sedang mengobrol.dengan Fazza dan kedua temannya.
Fazza reflek menahan bahunya. Dia terpaksa. Ngga ingin Nathan atau Jeff yang membantu gadis itu. Fazza ngga ingin pasangan keduanya salah paham . Apalagi Zoya pernah menghilang selama bertahun tahun dari Nathan. Dan Jeff yang juga pernah diabaikan Cleora.
Berharap tunangan kecilnya hanya ngambek sebentar aja kalo tau hal ini.
"Hati hati," ucap.Fazza sambil melepaskan pegangannya di bahu Tiara Jena, ketika kliennya sudah bisa berdiri dalam kearaan stabil.
"Thank's. Untung ada kamu." Senyum Tiara Jena sangat manis. Tadi dia sempat ngga sengaja menggenggam tangan laki laki itu saat menolongnya yang hampir terjatuh
Fazza hanya mengangguk tanpa ekspresi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
erinatan
pelakor
2024-05-03
1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
2024-04-17
1
Yayuk Bunda Idza
eh dah jadi istri aja
2024-03-11
1