Fazza si tenang yang menghanyutkan

"Menurutmu Fazza.orangnya gimana?" tanya Tiara ketika hanya berdua saja dengan kakak laki lakinya.

"Sangat green flag," jawab Teddy kalem. Dia menatap adiknya acuh tak acuh sambil menyibukkan dirinya dengan menyisir rambutnya yang masih basah, karena baru selesai mandi.

Adik bungsunya maen slonong aja masuk ke kamarnya yang memang selalu ngga dikunci. Untung saja dia sudah mengenakan pakaian lengkap dan tinggal menyisir rambutnya saja.

"Mau pergi?" Tiara menatap Teddy penuh selidik. Kali ini kakaknya fokus mengeringkannya dengan hair dryer.

"Temanku mengadakan pesta."

"Oooh....." Tiara Jenna kemudian duduk di pinggir tempat tidur kakak laki lakinya.

"Aku serius nanya soal Fazza."

"Aku juga serius jawab."

Teddy tergelak melihat wajah kesal adiknya

"Si Brian sudah rela diputusin," tanya Teddy sambil mengambil dompetnya.

"Dia telpon terus. Tapi udah aku blokir."

"Hemm....."

"Aku nyesal ngga nurut sama kamu, Kak. Coba dari dulu aku mau dikenalin dengan Fazza."

"Penyesalan di akhir ngga ada gunanya," sarkas Teddy sambil menatap adiknya kesal.

Dulu aja sudah dipaksa paksa mau dikenalin malah nolak mentah mentah. Melihat fotonya bahkan ngga mau. Ya sudahlah. Padahal niat Teddy sangat mulia, dia ingin adiknya mendapatkan laki laki terbaik. Bukan hanya sekedar kaya saja.

Memang Brian ngga buruk buruk amat kelakuannya. Walaupun mereka satu circle sama sama suka minum alkohol, tapi dia ngga mau pacar adiknya tukang minum juga.

Tapi adiknya sangat keras kepala. Susah dikasih tau. Sekarang setelah lihat Fazza, baru dia klepek klepek.

"Aku sudah terlambat?" tanyanya ragu karena melihat ketakpedulian kakaknya yang biasanya selalu mendukungnya

"Sangat. Lebih baik cari laki laki lain aja."

"Tapi bisa aja, kan, dalam waktu tiga tahun ini Fazza berubah, Mereka putus karena tidak nyambung dalam banyak hal," dengus Tiara Jena yang sangat yakin dengan pemikirannya.

Orang nikah saja bisa cerai. Apalagi yang baru tunangan.

Semuanya bisa berubah, kan? Gadis itu pasti kekanakan, pasti sulit mengimbangi Fazza, imbuhnya dalam hati.

Teddy terdiam mendengar kata kata yang dilontarkan adiknya. Ngga lama kemudian menatap adiknya lekat. Wajah adiknya masih menyiratkan rasa jengkel.

"Kalo laki laki lain mungkin saja. Tapi kalo Fazza......... Dia itu beda. Karena itu dulu aku ingin menjodohkan dia sama kamu. Aku rasa kesempatanmu sudah habis, adikku sayang," jelasnya lembut.

BUGH

Teddy tertawa mendapat pukulan keras di bahunya, yang dilakukan oleh adiknya.

"Harusnya kamu membantuku," rengeknya dengan mata puppies eyesnya.

Teddy mengusap puncak kepala adiknya.

"Aku pasti bantu ........ kalo memang Fazza suka sama kamu."

Mata adiknya yang tadi sudah berbinar penuh harapan, kini meredup dan berganti kekecewaan.

*

*

*

"Kamu akan menikahi Vanda dua bulan lagi?" tanya Kaysar ngga percaya. Daddynya sudah memberikan informasi maha penting itu padanya. Begitu juga Eriel, Zayn, Nathan dan Jeff.

Hingga pagi ini mereka sengaja menemui Fazza.

"Dua bulan lagi Vanda akan berumur tujuh belas tahun. Aku baru bisa menikahinya," sahut Fazza tenang. Dia sudah yakin akan terjadi kehebohan karena niatnya tadi malam saat ditantang papinya.

"Mengapa harus nunggu tujuh belas. Apa sekarang ngga bisa?" ejek Eriel sambil melirik wajah Jeff yang nampak sewot mendengarnya.

"Aku ingin menikahi Vanda dengan cara yang benar," sahut Fazza santai.

"Pernikahan kita akan saling kejar kejaran," kekeh Zayn. Dua minggu lagi Jeff akan menikah, selanjutya dirinya dengan Sandra. Setelah itu, satu bulan berikutnya Fazza yang akan menyusul menikah.

"Anak SMA itu sudah tau?" tanya Kaysar dengan tatapan penuh selidik

"Papi dan Opa sedang menemui papa Vanda. Tapi aku rasa dia sudah tau dari Kinar," senyumnya sambil membayangkan wajah terkejut dan malu malu Vanda.

Tawa mereka pun berderai. Kinara pasti akan langsung membocorkannya pada Vanda setelah tau dari mami dan papinya.

"Kamu bisa seyakin ini, Fazza. Baru kali ini aku lihat kamu ngebet sama perempuan," cetus Eriel yang disetujui teman temannya yang lain

"Ternyata yang bisa menaklukkan kamu anak SMA," kekeh Nathan.

"Memang di luar dugaan kita," sambung Zayn juga ngga tahan untuk ngga tertawa.

"Anak SMA itu juga agaknya pun sudah terbius dengan pesona Fazza," kekeh Kaysar.

"Tapi ini terlalu mendadak. Apa karena Tiara?" tanya Jeff ngga bisa menahan rasa curiganya. Fazza yang biasanya penuh perhitungan kini terkesan mengambil keputusan tanpa berpikir panjang.

Mungkin pencetusnya si Tiara Jena itu.

"Siapa Tiara? Kamu naksir perempuan lain?" tuduh Eriel sambil melipat kedua tangannya di atas dadanya.

"Sembarangan," dengus Fazza ngga terima. Si tengil ini selalu saja bicara seenaknya tanpa dipikir.

"Jadi siapa Tiara itu?" Kaysar juga jadi penasaran

"Adiknya Teddy," jawab Nathan.

"Teddy siapa lagi?" Kaysar makin ngga ngerti.

"Kating kita waktu kuliah dulu," lanjut Jeff yang menjawab.

"Lantas apa hubungannya?" Eriel jadi kesal karena jawaban yang sepotong potong dan terkesan mutar mutar ngga jelas.

"Aku, Fazza dan Jeff terlibat kerja sama dengan perusahaan Om Harja, papanya Tiara. Si Tiara naksir Fazza. Intinya orang tuanya mendukung putrinya, si Tiara itu untuk mendekati Fazza," jelas Nathan berusaha sejelas jelasnya dan mudah dimengerti.

"Tambah pusing kepalaku. Lantas apa hubungannya," decak Eriel mulai ngga sabar.

"Mereka tau kalo Fazza akan menikah tiga tahun lagi dengan tunangannya yang masih SMA," sambung Jeff ikut menjelaskan.

"Ooo... Mereka menyelidiki kamu?" Kaysar mulai mengerti

"Begitulah."

"Setauku adik Teddy pacarnya Brian, cucu tunggal pewaris hotel Phoenix," sahut Zayn.

"Mereka sudah putus?" sambungnya lagi dengan raut bingung karena belum update info lagi.

"Ngga tau juga. Tapi sepertinya Om Harja ngga mau punya mantu orang luar," ucap Nathan agak hati hati, karena ada Jeff yang setengah bule. Jangan sampai menyinggung calon iparnya.

"Santai aja, brother. Aku ngga seratus persen bule, kok," kekeh Jeff yang mengerti ucapan Nathan yang ngga ingin menyinggungnya.

"Tapi orang yang ngga kenal kamu pasti ngirain kamu asli tanpa campuran," decih Eriel yang tambah membuat Jeff tergelak.

Mata biru, rambut coklat gelap, wajah asli Eropa. Ngga ada yangg bakal mengira kalo Jeff ngga asli bule, dan masih memiliki darah Asia

"Maksudnya, Om Harja lebih mendukung putrinya mendekati kamu, walaupun tau kamu sudah punya tunangan?" cecar Zayn pada topik awal.

"Begitulah. Tapi kata papi dan Om Harja sendiri, dia ngga akan memaksa kalo aku ngga tertarik dengan putrinya," jelas Fazza.

"Jadi itu alasannya?" cela Eriel terkekeh. Tapi dalam hati bersyukur, akhirnya Fazza mau juga menikah.

"Ada lagi," jawab Fazza tenang.

Sahabat sahabatnya saling pandang.

"Ada lagi?" ulang Eriel sambil menatap Fazza serius. Kekehannya usai.

"Ada anak beda SMA juga yang mendekati Vanda," jawab Fazza terus terang.

Hening.

Mereka saking pandang. Dan suara tawa pun meledak ngga lama kemudian.

"Ternyata kamu bisa cemburu juga," ejek Kaysar dalam tawanya

"Aku juga punya perasssn," jawab Fazza kalem

"Ternyata kamu diam diam menghanyutkan," timpal Zayn dalam gelaknya.

"Sampai nyewa si Devin. Padahal cuma saingan sama amak SMA," sambung Kaysar disela tawa ngakaknya

Nathan dan Jeff juga ikutan ngakak.

Fazza memang cukup mengejutkan gebrakannya. Tapi dalam hati Eriel mengaku kagum dengan sikap gentle Fazza untuk memiliki perempuan yang dicintainya. Ngga seperti dirinya yang sudah bersikap pengecut terhadap Edna. Untung Edna mau memaafkannya.

Fazza hanya tersenyum miring. Sekarang telinganya harus kebal terhadap sindiran sahabat sahabatnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***