Suara langkah kaki terburu-buru itu membuat seluruh orang berada dikoridor memandangi pelaku tersebut. Pria itu tetap tidak peduli dengan orang sekitar dan lebih memilih berlari, seluruh orang memberikan jalan kepada pria itu dari pada harus memiliki resiko ditabrak olehnya.
“Matt!”
Seluruh orang yang berada didalam ruangan kelas itu tersentak. Matt yang merasa dipanggil mengalihkan pandangannya kepada sumber suara. Ia dapat melihat Lee yang berada dipintu kelas dengan napas yang tersenggal, sangat terlihat sekali bahwa Lee kelelahan karena berlari.
“Jessica, gadis itu, gadis itu..”
Matt bangun dari tempatnya dan diikuti Mike dengan yang lainnya. Mendengar nama Jessica, Matt maupun Mike terlihat sangat panik, jantung mereka berdetak lebih cepat.
“Lara, S..Selena..”
“Dimana dia?!”
Teriakan Mike membuat mereka tersentak, terutama Matt. Mengapa Mike yang terlihat jauh lebih panik darinya? Melihat hal itu, Matt mengepalkan tangannya kuat. Matt mengerti, ini bukan saatnya memikirkan masalah itu, keselamatan Jessica jauh lebih penting dari apapun sekarang.
“Dilapangan sekolah.”
Dua kata itu berhasil membuat Mike melesat dengan cepat, dan diikuti Matt dan yang lainnya dibelakang. Mike benar-benar akan memberikan pelajaran kepada siapapun yang berani menyakiti gadis itu, Mike tidak peduli beberapa orang yang telah menggerutu karena ditabraknya. Toh, juga tidak akan yang berani dengannya.
Lengan Mike mengepal erat saat ia melihat beberapa meter dari tempatnya berdiri. Ia dapat melihat Jessica yang tengah terduduk ditengah lapangan sekolah dengan seluruh siswa mengelilinginya. Mike tersentak kala seseorang dari belakang menabrak bahunya dan berlari kearah tengah lapangan, lebih tepatnya kearah gadis itu yang tengah terduduk. Itu Matt
Mike mempercepat larinya dan memandang iba kearah Jessica. Ada banyak luka diseluruh tubuh gadis itu, baju yang basah, mata yang berair karena menangis. Mike benar-benar akan memberi pelajaran kepada siapapun yang berbuat seperti ini pada ‘wanitanya’. Mike semakin mengepalkan lengannya kala ia kalah cepat dari Matt, pria itu lebih dulu mengangkat Jessica dikedua lengannya dan membawanya meninggalkan lapangan sekolah, meninggalkan Mike yang hanya dapat mematung memandang punggung Matt yang semakin menjauh. Mike marah, marah karena ia terlambat dari Matt, marah karena ia tidak dapat menjaga ‘wanitanya’.
Mike menatap sekeliling, ia dapat melihat kelompok ‘The Beauty Woman’ tengah berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ia dapat melihat tatapan mereka sangat takut kala menangkap Mike yang menatap tajam kearah mereka. Mike mulai mendekat kearah mereka, tatapannya seakan membunuh mereka. ketujuh gadis itu merasakan detakan jantung mereka yang tidak normal, terutama Lara, gadis itu yang merencanakan semuanya. Dan pasti jika keadaan mendesak, semua teman-temannya juga akan menyalahkannya walaupun mereka juga ikut andil dalam semuanya.
“Siapa yang merencanakan semuanya?"
Suara dingin Mike menusuk telinga mereka masing-masing. Sudah sangat ditebak, semua anggota menunjuk kearah Lara. Lara merasakan jantungnya ingin meledak, antara takut, sedih, dan bingung. Lara hanya dapat menghela napas, ia sangat menyesal melakukan ini semua.
“Kau, tidak mungkin selamat Lara Kim!”
\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_
Matt menurunkan Jessica diatas kasur ruang kesehatan. Sedari tadi ia berjalan dengan gadis itu dilengannya, dan gadis itu tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Gadis itu hanya memejamkan mata, melihatnya seperti itu membuat Matt sangat iba dengannya. Karena semua ini karenanya, karena ia Jessica menjadi seperti ini. Jika Matt memang tidak berusaha mendekatkan diri dengan gadis ini, pasti gadis ini tidak mungkin mendapat masalah seperti ini. Pasti hidup gadis ini lebih tenang.
“Dia kenapa?”
Jonghyun. Pria keturunan korea yang mempunyai senyuman hangat itu bertanya pada Matt. Jonghyun adalah siswa yang terkenal paling ahli dibidang kesehatan. Dan untungnya, Jonghyun yang menjaga ruang kesehatan hari ini. Matt tersenyum tipis setelah melihat tatapan penasaran Jonghyun.
“Obati saja beberapa lukanya, aku ingin mengambil baju gantiku untuknya.”
Jonghyun mengangguk mengikuti perintah Matt. Pria itu dengan langkah cepat masuk ke toilet yang berada di ruang kesehatan. Pandangan Matt beralih pada Jessica, gadis itu hanya menunduk serta memainkan jari-jari tangannya. Benar-benar seperti anak kecil yang dimarahi kedua orang tuanya.
“Kau tidak apa-apa?”
Jessica tetap tidak bergeming dari tempatnya. Matt hanya menghela napas dan pergi meninggalkan ruang kesehatan, mungkin gadis itu memang ingin sendiri. Sebelum ia benar-benar menuju kelas, kepalanya sekali lagi memandang Jessica dari luar melalui jendela. Ingin memastikan bahwa gadis itu benar-benar aman didalam sana. Hatinya sedikit lega kala ia melihat Jonghyun menghampiri gadis itu dengan beberapa obat dan plester, serta semangkuk air entah untuk apa.
“Apa Jessica baik-baik saja?”
Matt sedikit tersentak kala beberapa detik masuk kelas, ia sudah disambar oleh pertanyaan Mike yang terlihat sangat mengkhawatirkan ‘wanitanya’. Tanpa sadar lengan Matt mengepal erat, entah mengapa ia lama-lama sangat tidak menyukai Mike yang terlalu memperhatikan ‘wanitanya’. Karena tidak mungkin tidak ada apa-apa jika itu Mike yang bertanya, pria dingin dan sama sekali tidak peduli apapun namun kini terlihat sangat peduli kepada gadis yang diincarnya. Itu terlihat sangat aneh.
“Bagaimana keadaan Jessica?”
“Itu bukan urusanmu.”
Ujar Matt dingin, ia dapat melihat Mike yang tersentak atas ucapannya. Toh Matt tidak peduli, ia sudah tidak dapat membendung emosinya sekarang. Namun Matt benar-benar lihat dengan jelas bahwa setelah itu Mike memandangnya dingin dengan tangannya yang mengepal erat.
“Kau terlihat sangat perhatian dengan wanita.ku.”
Matt sangat sengaja menekan kata terakhir diakhir kalimatnya. Tatapan dingin Mike berubah menjadi tatapan yang sangat tajam. Tanpa mereka berdua sadari, seluruh siswa ataupun siswi didalam kelas melihat kearah mereka. Ragen, Carl, Timmy dan juga Lee berjalan mendekat kearah mereka, takut sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Namun mereka juga tidak ingin menghentikannya, mereka juga sangat penasaran hubungan Mike dengan gadis bernama Jessica itu.
“Wanitamu? Percaya diri sekali kau.”
Suara ledekan Mike membuat Matt tidak dapat lagi menahan emosinya. Tinjunya kini telah mendarat tepat dipipi kanan Mike, membuat pria itu mundur beberapa langkah. Semua orang tersentak, Matt yang biasanya sabar dan dewasa kini terpancing emosi karena Mike yang dingin dan tidak pernah mencari masalah oleh siapapun.
“Kau!”
Langkah Mike ditahan oleh Ragen dan Lee, sedangkan Carl menahan Matt yang juga mulai mendekat kearah Mike. Mike meronta, namun dengan kuat Ragen dan Lee menahan pria itu walaupun tidak mudah tentunya.
“Aku tidak punya waktu untuk berurusan denganmu.”
Ujar Matt dingin dan melangkah kearah kursinya dan mengambil baju hitam polos didalam tasnya dan melenggang pergi meninggalkan Mike yang masih dengan emosi memuncak. Saat Matt benar-benar telah meninggalkan kelas, Ragen dan Lee melepaskan lengannya yang menahan Mike, Mike menatap tajam kearah mereka berdua.
“Mengapa kalian menahanku, hah?!”
Ragen maupun Lee tersentak setelah Mike membentaknya, karena ini untuk pertama kalinya Mike bersikap seperti ini. Mike menghembuskan napas kesal dan meninggalkan ruangan kelas, sedangkan Ragen, Lee maupun Carl hanya mematung menatap punggung Mike yang semakin menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Angely
Matt gak tau karna mike gk jujur
2020-07-14
0
little_bee
kapan nih next part nya thor?
2019-07-15
1