Jessica memandang lampu tidur yang berada tepat disebelahnya. Hari ini penuh dengan kejutan. Pertama, ia mengetahui bahwa Mike dan Matt adalah sepasang sahabat sejak Junior High School dan pada saat itu ia mulai menjalin hubungan dengan Mike. Kedua, Matt pernah bersekolah di Karin Senior High School yang jelas-jelas itu adalah sekolahnya dan Mike. Namun mengapa ia tidak tahu Matt pernah satu sekolah dengannya? Apa memang ia terlalu pendiam? Ia memang tidak terlalu kenal semua murid Karin Senior High School. Atau mungkin memang ia tidak mengenal satupun murid Karin Senior High School, yang dia ingat hanya Mike dan pria tinggi penyuka Sidney Sheldon, bahkan ia lupa siapa nama pria tinggi itu.
“Jessica.”
Wanita yang telah menyandang status Nyonya Boltom itu menoleh menghadap suaminya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Namun dengan cepat Jessica mengalihkan pandangannya saat mata mungilnya menangkap Matt yang hanya memakai celana pendek berwarna hitam, sedangkan bagian atasnya dibiarkan tanpa penutup apapun. Dan rambut pirangnya yang basah semakin membuat kesan sexy dalam dirinya.
“P..Pakai bajumu Matt.”
Ujar Jessica gugup. Matt tersenyum dan berjalan menuju lemari dan mencari kaos secara asal dan memakainya. Toh, pakai kaos apapun ia akan tetap tampan. Ia sangat tahu itu. Setelah memakainya, ia berjalan menuju sang istri yang tengah tertidur menghadap lampu tidur kecil yang berada di meja kecil samping tempat tidur mereka.
“Jessica.”
Panggil Matt lagi, Jessica berbalik dan duduk diatas kasur. Matanya menatap mata Matt yang juga tengah menatapnya. Alisnya mengerut saat Matt hanya memandangnya namun tidak mengatakan apapun. Matt tidak memandang matanya, namun memandang kearah bawah. Lebih tepatnya kearah lehernya, tunggu.. lehernya.
“Ada apa dengan lehermu Jess?”
Jessica memejamkan matanya dan menunduk. Ia sudah menduga apa yang akan Matt katakan, ia menggigit bibir bawahnya. Apa yang harus ia katakan pada Matt? Mike, ini semua karena pria itu. Pria itu dengan sengaja menciptakan tanda itu dilehernya dan ingin mengungkitnya saat bertemu dengan Matt, pria licik.
“Tunggu.”
Jessica mengerutkan keningnya. Namun saat ia ingin menghadap depan, bermaksud memandang Matt. Pria itu mendorongnya, membuat ia terjatuh diatas kasur empuk mereka. Dan Matt dengan cepat merangkak, membuat posisinya berada diatas istrinya.
“M..Matt, Apa yang kau lakukan?”
Jessica memandang Matt shock. Matt tidak mungkin melakukan hal yang tidak-tidak bukan? Hei, Matt berhak melakukan hal yang tidak-tidak padanya. Toh, ia sudah resmi menjadi suaminya. Namun… ia masih belum siap.
“M..Matt-”
Mata Jessica terbelalak saat dengan cepat Matt menyambar lehernya. Ia dapat merasakan organ tidak bertulang milik Matt mulai menjilati lehernya. Jessica memejamkan mata sekaligus mengigit bibirnya, ia tidak dapat marah kepada Matt seperti ia marah pada Mike. Karena Matt memiliki hak. Napas Jessica semakin menderu kala Matt mulai mengigit lehernya cukup keras.
“Matt, hentikannhh…”
Matt menghentikan aktifitasnya, ia memandang karyanya pada leher jenjang sang istri. Ia tersenyum, dan mengelus leher putih itu pelan. Ia bangun dari posisinya dan duduk diatas kasur miliknya. Jessica bangkit dari posisinya membuatnya duduk berhadapan dengan sang suami. Mata mungilnya menatap suami yang tengah mengerutkan keningnya.
“Siapa yang membuat tanda ini? Tanda dilehermu, siapa yang membuatnya?”
Tanya Matt dengan rasa penasaran yang besar. Jessica mengigit bibirnya, tidak mungkin bukan jika ia jujur dengan berkata bahwa yang membuat tanda ini adalah Mike. Ia tidak dapat membayangkan apa yang akan Matt lakukan jika ia berkata jujur. Lalu jika tidak jujur, apa yang harus ia katakan?
“Ini… Kau yang membuatnya.” Jessica menunduk dengan masih mengigit bibirnya. Otaknya mulai bekerja keras untuk mencari hal bohong apa yang ia butuhkan saat ini.
“Benarkah?” Jessica mengangkat kepalanya, ia dapat melihat wajah Matt yang memandangnya bingung.
“Kau membuatnya saat tertidur. Pada saat itu kau mengigau dan… dan kau entah karena apa mengigit leherku begitu saja Matt.”
Ia dapat melihat perubahan pada wajah Matt. Keningnya yang berkerut kini berubah menjadi mata yang terbelalak dan sekaligus mulut yang sedikit terbuka. Entah ekspresi terkejut atau tidak percaya. Namun bagaimanapun, ia harus membuat Matt percaya padanya.
“B..Benarkah?” Masih dengan ekspresi yang sama Matt bertanya. Jessica mengangguk semangat, ia seperti membodohi suaminya sendiri. Jessica menunduk, ia sangat menyesal.
“Baiklah, aku percaya padamu.”
Ujar Matt dan lengannya mendekap sang istri. Jessica tersenyum didalam dekapan Matt. Matt selalu mempercayainya, dan ia telah mengkhianati kepercayaan Matt padanya untuk kesekian kalinya. Apakah selamanya akan seperti ini? Matt yang selalu mempercayainya dan ia yang selalu mengkhianatinya.
“Matt, kau tidak pernah bilang jika kau pernah bersekolah di Karin Senior High School.”
Ujar Jessica dengan ekspresi cemberutnya. Matt membulatkan matanya, ia cukup terkejut dengan tingkah laku Jessica saat ini. Lengan Matt menjangkau kepala Jessica dan mengelus kepalanya. Jessica memejamkan matanya, ia terlihat menikmati sentuhan Matt. Matt tersenyum senang.
“Kau masih mengingat pria tinggi penyuka Sidney Sheldon?”
Jessica mengerutkan keningnya. Tentu, ia masih sangat mengingatnya. Pria itu sangat perhatian padanya, ia pria kedua setelah Mike yang cukup dekat dengannya. Dan Matt berada diposisi ketiga setelah Mike dan pria tinggi penyuka Sidney Sheldon itu. Sayangnya ia melupakan nama dan wajah pria tinggi itu.
“Tentu, aku masih mengingatnya dengan sangat jelas. Kau juga mengenalnya?”
Tanya Jessica dengan senyuman manisnya. Bisa saja jika Matt mengenalnya, ia dapat mempertemukannya dengan pria tinggi itu. Bukannya Jessica menyukainya, ia hanya ingin bertemu dengan pria itu setelah kelulusan mereka.
“Kau ini sangat aneh My Jessie.”
Ujar Matt dengan tersenyum dan setelah itu tertawa dengan suara cukup keras. Jessica memandangnya dengan aneh, apa pertanyaan yang ia berikan tadi sangat lucu? Matt terlihat sangat bahagia dengan pertanyaannya itu.
“Aku ini pria tinggi penyuka Sidney Sheldon itu Jessica.”
Ujar Matt disela-sela suaranya yang tertawa. Matt dapat melihat ekspresi Jessica yang cukup terkejut, bahkan sangat terkejut. Tertawa Matt semakin keras saat melihat ekspresi terkejut Jessica. Mata mungil yang bulat, mulut yang terbuka dan hidung yang mengembang, untuk pertama kalinya ia melihat ekspresi Jessica yang seperti ini. Aneh, namun tetap manis dimatanya.
“Ja..Jangan bercanda Matt. Pria itu bilang padaku bahwa ia pergi dan mungkin akan tinggal di Inggris.”
Matt menghentikan tawanya dan memandang Jessica penuh arti. Jessica masih dengan ekpresi terkejut dan tidak percayanya. Ternyata Matt telah masuk dalam hidupnya cukup lama, dan jujur saja jika Matt memang pria penyuka Sidney Sheldon itu. Berarti Matt cukup, bahkan sangat berarti dalam hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Angely
ternyata suami jessy adalah sang idola jessy sewaktu sekolah😍😍
2020-07-10
0
Selvya Novianti Putra Syahmuvie
lanjut thor..
jgan lama lama..
up yg banyak..
aq suka ceritanya..
2019-06-20
1