“M..Matt, lihat mading sekolah!” Matt mengerutkan keningnya saat ia melihat Carl terengah-engah menghampirinya. Mike, Lee, Ragen dan Timmy juga berekspresi sama seperti Matt.
“Ada sesuatu tentang dirimu dimading sekolah.”
Matt semakin mengerutkan keningnya. Ia memang akan tanding basket dengan sekolah lain seminggu kemudian, namun mengapa berita tentangnya sudah ada di mading? Apa kali ini bukan berita tentang pertandingan? Namun hanya tentangnya? Dengan langkah cepat, Matt keluar kelas dan berjalan kearah mading yang hanya berjarak beberapa meter dari kelasnya. Disana telah berkumpul siswa maupun siswi, dengan melihat kearah mading.
Matt berusaha menyelinap dibalik siswa dan siswi yang berkumpul, itu mudah baginya karena ia memiliki tinggi yang diatas rata-rata. Rahang Matt mengeras kala melihat kata demi kata yang cukup besar di mading.
‘Seorang Matt ditolak oleh Jessica Villegas kelas X-2.’
“Siapa yang menulis berita ini?!”
Matt tersentak mendengar teriakan cukup keras. Ia menoleh kearah kanan, disana terdapat Mike dengan rahang mengeras, lengan yang mengepal erat serta wajah yang memerah. Mike terlihat sangat emosi, membuat Matt mengerutkan keningnya. Mengapa Mike yang jauh lebih emosi darinya? Sejujurnya Matt tidak terlalu kesal dengan beritanya, karena dengan berita ini, Matt jadi mengetahui nama gadis yang membuatnya terpikat.
Selain judul dan kata-kata panjang yang tertera di mading. Disana juga terdapat foto Matt dan gadis yang Matt ketahui sekarang bernama Jessica sedang diperpustakaan dan Jessica yang terlihat menghempaskan lengan Matt. Matt sangat salut dengan siapapun yang mengambil gambarnya dan Jessica, mengapa ia bisa mengambil gambarnya sangat tepat. Ia sangat yakin, Jessica menghempaskan lengannya tidak slow motion.
“Kutanya, siapa yang menulis berita ini?!” Teriakan Mike kembali terdengar.
Semua siswa maupun siswi terlihat tercengang melihat betapa emosinya Mike. Untuk pertama kalinya, Mike yang biasanya selalu tenang, terlihat sangat emosi karena suatu hal yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Bahkan Matt, yang seharusnya emosi, lebih terlihat tenang.
“Sudahlah Mike, mengapa kau sangat emosi?”
Pertanyaan Matt mewakili seluruh siswa maupun siswi yang menatap kearah Mike. Mike menatap Matt dengan marah, dan dengan hembusan napas kesal, ia pergi meninggalkan seluruh siswa yang tercengang menatapnya.
Seluruh siswa mulai meninggalkan posisi mereka satu demi satu, sampai terakhir yang tertinggal hanya kelompok ‘The Best Man’. Matt masih menatap kearah dimana Mike pergi, ia mengenal Mike sejak Junior High School, namun untuk pertama kalinya ia melihat Mike semarah ini, bahkan karena suatu hal yang tidak ada kaitan dengannya. Matt tahu, ada yang Mike sembunyikan dari dirinya, dan ia tidak tahu apa itu.
“Sebenarnya, ada apa dengan Mike?” Tanya Timmy dan menatap kearah teman-temannya dan dibalas dengan gelengan kepala mereka.
“Sudahlah, kurasa ia butuh waktu sendiri.” Ujar Ragen dan merangkul bahu Matt. Dan setelah itu, mereka pergi kearah berlainan dengan Mike.
\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_
“Mike, Michael Bellamy.”
Mike menoleh saat ia merasa namanya dipanggil oleh seseorang. Lee yang berada disampingnya ikut menoleh kearah belakang, ingin mengetahui siapa yang memanggil temannya. Mike maupun Lee membulatkan matanya saat tahu siapa yang memanggil Mike dengan berlari kearah mereka berdua.
“Mike, akhirnya aku menemukanmu.”
“Kau mengenal Mike?”
Lee bertanya kearah gadis yang berada dihadapannya. Lee sangat yakin bahwa gadis yang saat ini berada dihadapannya adalah gadis yang sama yang membuat Matt tertarik. Dan seingat Lee, gadis yang berada dihadapannya bernama Jessica.
“Aku-”
“Aku tidak mengenalnya.”
Potong Mike cepat. Lee menoleh kearah Mike dengan bingung, Lee bertanya pada Jessica namun mengapa Mike yang menjawab. Tapi jika Mike mengenalnya, seharusnya ada raut panik atau apapun yang Mike tunjukan, namun Mike terlihat datar dan dingin. Jadi mungkin benar, Mike tidak mengenalnya.
“Kau mengenal Mike, Jessica?” Tanya Lee penasaran.
“Kau mengenalku?” Tanya Jessica pada Lee. Lee dapat melihat raut terkejut diwajah Jessica. Lee tersenyum innocent, mungkin Jessica terkejut karena pria terkenal sekaligus tampan seperti dirinya mengenalnya.
“Mungkin mulai sekarang, satu sekolah akan mengenalmu.”
Ujar Lee, dan mengedipkan sebelah matanya kearah Jessica. Jessica hanya mengerutkan keningnya. Lee terpesona dengan Jessica, sangat tidak salah jika Matt terpesona dengan Jessica. Jessica tampil apa adanya dengan kacamata yang bertengger dimatanya, namun kecantikannya tidak lepas dari dirinya. Dan Jessica juga memiliki aura yang membuat siapa saja terpikat olehnya, dan Lee mulai terjerat oleh auranya.
“Ada apa?”
Lee mulai sadar saat suara Mike memecahkan keheningan beberapa detik lalu. Lee menggelengkan kepalanya, ia tidak boleh seperti ini. Bagaimanapun juga Matt temannya dan ia menyukai gadis ini.
“Ah, Aku…Aku ingin…mengembalikan buku ini.”
Ujar Jessica gugup dan menyerahkan bukunya. Sejujurnya buku yang digenggamannya adalah bukunya, lebih tepatnya buku pemberian pria tinggi. Namun ia rasa, ia tidak boleh mengenal Mike jika disekolah, dan iapun tidak tahu mengapa Mike seperti ini disekolah. Apa Mike malu jika memiliki kekasih sepertinya? Memikirkannya, membuat hatinya sakit.
Sebenarnya Jessica ingin bertanya, mengapa Mike tidak datang ke taman kemarin. Ia sudah menunggu Mike hingga larut namun Mike tetap tidak datang. Mike dulu pernah mengeluarkan janji, setelah pulang sekolah harus pergi ketaman untuk sekedar bertemu sesibuk apapun. Namun Mike mengingkari janji yang dibuatnya sendiri, dan itu membuat Jessica sedih. Mike mulai berubah.
“Baiklah, aku pergi.”
Ujar Mike singkat, mengambil buku yang Jessica berikan lalu melangkah pergi. Meninggalkan Jessica dan Lee yang menatapnya. Lee dengan pandangan bingung dan Jessica dengan pandangan kecewa. Ia ingin tahu apa yang Mike sembunyikan dari dirinya, mengapa ia tidak boleh mengenal Mike disekolah.
“Baiklah, aku juga harus pergi..mm.. Senior.”
Ujar Jessica dan membungkukkan badannya sedikit, ia harus sopan dihadapan seniornya. Walaupun ia tidak tahu pria yang didepannya ini senior atau bukan. Namun Mike Seniornya, dan mungkin saja pria yang memiliki dimple ini juga seniornya.
“Tunggu, Jessica. Kau mengenalku, kan?”
Tanya Lee penasaran. Karena ia dapat melihat Jessica terlihat biasa saja saat ia mengedipkan mata kearahnya, tidak seperti gadis lain yang memiliki reaksi yang berlebihan saat ia kedipkan satu matanya.
“Ah..Maaf.”
“Kau..Kau tidak mengenalku? Sungguh?”
Ujar Lee sedikit shock, entah mengapa ia cukup terkejut sekaligus terguncang karena Jessica tidak mengenalnya. Jessica yang kurang mengetahui banyak hal, atau ia yang memang kurang terkenal. Namun ia yakin, ia sudah cukup terkenal.
“Maaf, aku tidak mengenalmu Senior. A…Aku harus pergi.” Ujar Jessica dan dengan cepat berlari meninggalkan Lee yang masih menatap Jessica yang mulai menjauh
Lee menatap kesekitar, ia dapat melihat siswi mencuri pandang kearahnya. Dan ia mengedipkan sebelah mata kearah siswi yang tengah menatapnya. Dan Lee mendapat reaksi seperti biasa, wajah gadis itu memerah dan dengan cepat gadis tersebut berlari entah kemana. Toh, Lee tidak terlalu peduli kemana gadis itu pergi. Namun Jessica berbeda, gadis itu membuatnya tertarik.
\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_
“Kau sudah datang? Apa kau menunggu lama? Aku minta maaf, kukira kau tidak datang seperti kemarin.”
Mata Jessica memandang Mike khawatir yang tengah memejamkan matanya dengan duduk di taman, tempat mereka biasa bertemu setelah pulang sekolah. Jessica menatap sekeliling, banyak orang khususnya kaum wanita yang melihat kearah Mike. Jessica tidak pungkiri, Mike memang terlihat sangat cool dengan gaya seperti itu. Siapapun wanita tidak akan tahan untuk tidak meliriknya.
“Mike, kau mendengarku?”
Kali ini Jessica menduduki kursi kosong yang berada disebelah Mike, Mike tidak bereaksi. Jessica mengerutkan keningnya, apa Mike tertidur karena menunggu dirinya cukup lama? Ia yakin, paling lama ia hanya telat setengah jam. Namun ia dapat melihat wajah lelah Mike dibalik wajah tampannya.
“Kau tidak datang kemarin. Kau tahu, aku menunggumu sampai sore, bahkan hampir malam. Aku menghubungimu, namun kau tidak mengangkatnya. Dan kau mendiamkanku hanya karena menungguku selama setengah jam. Apa itu adil?”
Mike mulai membuka matanya dan menatap kearah samping. Ia dapat melihat Jessica dengan matanya yang mulai berlinang, serta hidung yang memerah. Ia dapat melihat asap keluar dari mulut Jessica. Hari ini cukup dingin, namun ia melihat Jessica tidak memakai apapun untuk menghangatkan dirinya. Ia hanya memakai seragam sekolah yang cukup tipis.
“Hei jangan menangis, Mengapa kau tidak memakai baju hangat, hm?”
Tanya Mike dan membuka jaket bulu yang dipakainya, dan memakaikannya pada punggung Jessica. Namun ia tetap memakai syal biru laut pemberian Jessica bulan lalu yang dirajut sendiri olehnya.
“Apa kau mulai bosan padaku Mike?”
Mike mengerutkan alisnya, ada apa dengan Jessica? Sejujurnya ia menemui Jessica disini untuk bersenang-senang. Ia ingin melupakan masalah apapun disekolah dan juga masalah keluarga yang setiap hari ia hadapi. Mike dapat melihat air mata Jessica yang mulai membasahi kedua pipinya.
“Kau ini bicara apa Jess?”
Jessica hanya menggeleng menjawab pertanyaan Mike, ia merasa sangat aneh dengan Mike akhir-akhir ini. Ditambah tadi Mike seperti memang tidak mengenalnya disekolah. Sebenarnya apa yang membuat Mike seperti itu? Apa Mike memang malu memiliki hubungan dengannya?
“Ada yang terjadi hari ini?”
Jessica memandang Mike dengan alis yang berkerut. Sedangkan Mike hanya memandang Jessica dengan intens, membuat Jessica gugup dipandang seperti itu. Senyuman Mike mengembang kala gadis itu mengalihkan pandangannya dan ada semburat merah dikedua pipinya. Lengan Mike mengacak rambut Jessica, membuat wajah gadis itu semakin memerah.
“Kau mengenal gadis bernama Selena Lim?”
Mike tersentak kala Jessica menyebutkan nama gadis itu, Selena Lim salah satu kelompok ‘The Beauty Woman’ yang sangat menggila-gilai Matt. Jantung Mike berdetak, ia sangat takut jika gadis itu menyakiti ‘wanitanya’ dan ia tidak dapat berbuat apa-apa.
“Ada apa dengannya? Kau disakiti olehnya? Kau tidak apa-apa?”
Mike melihat setiap inci seluruh tubuh Jessica, ia akan membuat perhitungan oleh gadis itu jika ia sampai berani menyakiti Jessica. Jessica memandang Mike dengan curiga, mengapa Mike terlihat sangat panik ketika mendengar gadis bernama Selena Lim itu?
“Aku tidak apa-apa Mike.”
“Lalu apa yang ia lakukan padamu?"
Tanya Mike dengan bulatan matanya, Jessica hanya tersenyum tipis. Sangat jarang Mike bereaksi seperti ini, ia paling hanya menunjukkan wajah dingin dan datarnya dan sesekali tersenyum ataupun tertawa, namun melihat Mike panik merupakan hal baru bagi Jessica.
“Ia hanya menarik kerahku dan berkata jangan mendekati Matt. Apa gadis itu tidak salah orang? Aku saja tidak mengenal Matt, untuk apa aku dekat-dekat dengannya.”
Mike terenyuh melihat Jessica yang tertawa, pada saat kondisi seperti inipun gadis itu tetap bisa tertawa. Tapi ia sangat yakin Jessica pasti sangat ketakutan saat Selena melakukan hal seperti itu. Jessica cukup takut dengan orang asing.
“Jangan dekat dengan pria yang kau temui di perpustakaan!”
Senyuman Jessica luntur kala Mike memandangnya dengan tajam, ditambah dengan nada perintahnya. Jessica memandang Mike dengan bingung, namun Mike mengabaikan pandangan Jessica dan lebih memilih memandang kearah lain dan asik dengan pikirannya sendiri. Jessica ikut memandang kearah lain, jika Mike memberikan perintah, ia tidak bisa untuk menolaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Angely
jessica sangat lugu yah, bahkan dia percaya bahwa Matt adalah Tom😅😂
2020-07-11
0