1.3. I Can’t Let You Go

Jessica merenggut, hampir lima menit ia menekan bel dan mengetuk pintu apartemen Mike. Namun pria ceroboh itu tidak kunjung membuka pintu apartemennya. Sebenarnya ia mengetahui berapa password pintu apartemen Mike, namun ia ingin bertingkah lebih sopan dari biasanya.

Emosinya sudah diujung tanduk. Dengan kesal ia menekan password apartemen Mike. Ia sangat kesal, pria itu yang menyuruhnya untuk datang pagi-pagi. Namun pria itu juga yang tidak menyambutnya dengan baik. Padahal ia telah membawa bubur yang tadi dimasaknya untuk Matt. Karena makanan kesukaan Matt, sama dengan makanan kesukaan Mike. Ia rasa, mereka berdua memang sangat cocok menjadi miliknya. Jessica tersenyum sedih.

Brak!

Dengan kesal wanita mungil itu membuka pintu kamar Mike dengan keras. Ia dapat melihat Mike yang menutupi seluruh tubuhnya dengan menggunakan selimut. Jessica berjalan cepat menuju pria itu, ia siap memaki-maki pria itu.

“Hei Michael Bellamy!”

Pandangan kesalnya berubah menjadi pandangan iba saat ia melihat Mike yang meringkuk setelah ia membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Apa pria ini sedang sakit? Memang tidak biasanya Mike tidak menyambutnya ketika ia datang ke apartemennya.

“Mike, kau baik-baik saja?”

Perasaannya was-was kala ia memegang kening Mike yang panas. Pria ini demam. Sebenarnya Mike bukan pria yang mudah sakit. Ia akan sakit jika sedang banyak pikiran. Ia menatap wajah Mike yang masih memejamkan matanya.

“Hi honey, wake up!” Ia menepuk pelan pipi tirus Mike yang panas.

Wanita mungil itu membuka tas yang tadi dibawanya dari rumah dan mengeluarkan sekotak makanan yang berisi bubur kesukaan Mike serta mengeluarkan sebotol minuman yang berisi susu putih. Jessica meletakkan botol minum itu dimeja kecil samping tempat tidur Mike dan membuka kotak makanan itu.

“Mike, bangunlah. Aku sudah membuatkan bubur dan susu putih kesukaanmu.” Jessica menatap bola mata hijau Mike yang mengerjap pelan. Mata itu menatap kedalam manik matanya, dan bibir tipis Mike membentuk senyuman tipis.

“Aku sangat merindukanmu Jessie, sangat merindukanmu.”

Jessica tersenyum mendengarnya. Ia meletakkan kotak makan disamping meja kecil Mike dan membantunya untuk duduk diatas kasur king size milik Mike.

“Apa kau ingin aku membawamu ke rumah sakit?” Jessica menatap Mike dalam. Ia sedih melihat Mike yang seperti ini.

“Tidak, aku ingin kau menginap sehari di apartemenku. Apa bisa?”

Jessica mengigit bibirnya, sejujurnya ia tidak bisa. Sebenarnya jika ia meminta izin dengan Matt, Matt akan memperbolehkannya. Namun ia takut setelah pulang dari apartemen Mike, ia akan kembali berbohong.

“Aku.. Maaf Mike. Aku tidak bisa.”

Mike menghembuskan napasnya pelan dan menunduk. Ia sangat kecewa Jessica menolak permintaannya. Bahkan disaat ia seperti ini Jessica bisa menolaknya, dan mungkin saja Jessica akan meninggalkannya dan beralih pada Matt.

“Apa aku memang tidak bisa memilikimu?”

Mike menatap Jessica sendu. Wanita mungil itu menunduk dalam, ia tidak bisa menjawab pertanyaan Mike. Pertanyaan itu tidak mungkin bisa dijawabnya dan entah sampai kapan pertanyaan itu terus dilontarkan oleh Mike.

“Apa kau memang tidak mau hidup bersamaku Jessie?”

“Apa kau memang ingin meninggalkanku Jessica? Namun kau terlalu takut mengatakannya padaku, iya kan?!”

Emosi Mike kembali tersulut. Jessica memaklumi sikap Mike. Pria ini suka sangat emosi jika sedang sakit, saat sedang sakit yang Mike minta hanya perhatian darinya. Namun Mike tidak dapat mengerti, mereka bukan seperti dulu lagi. Mereka bukan sepasang kekasih yang perjalan cintanya tidak terhambat oleh apapun. Mereka bukan seperti itu lagi sekarang.

“Mike, mengertilah.”

Ujar Jessica lembut dan memeluk pria itu erat. Namun perlakuan Mike tidak diduga wanita mungil itu. Mike mendorongnya keras membuat ia terduduk dikasur king size milik Mike. Mike memandang Jessica marah, dan Jessica memandangnya takut.

“Aku semakin lelah dengan sikapmu Jessie. Ayo kita berpisah.”

Mike berkata dengan nada lembut. Pernyataan yang tidak pernah diduga oleh Jessica. Ajakan lembut itu membuat hati Jessica sangat sakit. Jessica menunduk dalam, ia memainkan jarinya bagaikan anak kecil yang sedang dinasihati kedua orang tuanya. Menunduk dan merasa takut.

“Jessie.”

Mike memanggilnya lembut, namun Jessica tidak bergeming. Ia tetap menunduk dan masih memainkan jarinya. Entah apa yang dipikirkan oleh wanita itu. Terjadi keheningan yang cukup lama. Setelah memanggil wanita itu, Mike tidak bereaksi dan Jessica masih pada posisinya.

Keheningan yang cukup lama itu berhenti kala ada sebuah deringan ponsel. Mike menatap tas yang dibawa oleh Jessica. Suara deringan ponsel itu berasal dari tas wanita itu, dan ia yakin deringan ponsel itu milik Jessica. Jessica tetap tidak bergeming, ia tetap masih menunduk dan memainkan jarinya. Menghiraukan deringan ponsel miliknya.

“Jessica, ponselmu.” Wanita itu tetap diam. Mike mulai merasa bersalah, seharusnya ia tidak berkata seperti itu tadi. Mike merasa menyesal.

“Jessica Villegas, ponselmu berdering.”

Tetap tidak bereaksi. Perlahan terdengar isakan pelan dari bibir Jessica, bibir wanita itu bergetar dan semakin lama kedua bahunya juga ikut bergetar. Mike menghela napas pelan, ia tidak tega melihat ‘wanitanya’ seperti ini.

“Apa memang kita tidak ditakdirkan bersama Mike?”

Perlahan Mike mulai mendekat kearah Jessica dan memeluknya, semakin lama pelukan Mike semakin erat. Jessica menangis dibahu Mike. Keduanya menghiraukan deringan ponsel Jessica yang sedari tadi terus berdering.

Tangisan Jessica semakin keras dan pelukan Mike semakin erat. Mike merasa hatinya sangat sakit kala mendengar tangisan Jessica yang menyayat hatinya. Mike benar-benar sangat menyesal mengatakan hal yang membuat ‘wanitanya’ menangis sesedih ini.

“Jangan menangis My Jessie.” Ujar Mike lembut. Tangisan Jessica semakin lama semakin pelan dan membuat Mike sedikit lega.

Mike mulai meregangkan pelukannya dan menatap wajah ‘wanitanya’ yang masih menunduk. Ia rasa, Jessica takut akan dibentak lagi. Sejujurnya Jessica pernah berkata padanya, ia paling takut dibentak dan itu oleh siapapun. Ia berkata, jika ia dibentak, ia merasa hatinya sangat sakit. Dan semenjak itu ia tidak pernah membentak Jessica, gadis itu terlalu lembut.

“Aku minta maaf okay?”

Jessica tetap menunduk. Setakut itukah Jessica dengan dirinya? Mike menghela napas pelan. Sesungguhnya Mike sangat lelah menunggu wanita mungil ini berpisah oleh suami sahnya. Karena hatinya berkata, semakin lama hati Jessica akan luluh dengan cinta Matt. Dan ia sangat yakin itu akan terjadi.

“Jessica.”

Mike memanggilnya lembut. Jari panjang Mike mengangkat wajah mungil Jessica. Mata diamond Jessica bertemu dengan mata baritone Mike. Mata Jessica berkaca-kaca. Gigi mungilnya menggigit bibir bawahnya. Matanya memancarkan ketakutan yang cukup besar. Mike memandangnya bersalah.

“Aku menyesal, sungguh. Aku minta ma-” Mike menggantungkan kalimatnya, kala ponsel Jessica kembali berdering. Mike tersenyum tipis.

“Angkatlah, aku yakin itu penting.”

Ujar Mike dengan senyuman tipis, Jessica menatapnya ragu. Sejujurnya disaat moment seperti ini, ia tidak ingin diganggu oleh siapapun. Namun jika ini panggilan dari Matt, Matt akan mencurigainya jika ia tidak mengangkat panggilan darinya.

Jessica mulai mencari ponselnya didalam tas yang tadi dibawanya. Ia menatap layar ponsel bercasing putih itu. Dan dilayar tertera nama yang menghubunginya “My Husband, Matt”. Jessica menghela napas sebentar, berusaha menormalkan suara dan napasnya selesai menangis tadi. Jessica mulai berjalan menjauh dari Mike dan menganggkat panggilan Matt.

“Hallo, Matt.”

“A..Aku tidak apa-apa.”

“Sungguh, aku tidak apa-apa. I’m fine.”

“Benar Matt, ada apa?”

“Umm… Kurasa, aku bisa.”

“Baiklah.”

“See you later, aku juga menyayangimu.”

Mike yang mendengar apa yang Jessica katakan hanya menghela napas pelan. Ia sesak, terutama yang Jessica ucapkan dari akhir pembicaraannya. Ia bohong jika berkata tidak cemburu dengan Matt, ia bohong jika berkata tidak kesal dan marah dengan Jessica, dan ia juga bohong jika berkata bahwa ia tidak bodoh.

Jessica mematikan panggilan dari Matt dan membalikkan badan menghadap Mike. Ia melihat Mike yang sedang tidur menghadap langit-langit. Apakah Mike mendengar percakapannya dengan Matt? Ia harap, Mike tidak mendengarnya. Sebenarnya ia berniat untuk mengecilkan suaranya saat sedang berbicara dengan Matt, namun ia sangat takut Matt akan curiga akan hal itu.

Jessica mulai berjalan menghampiri Mike yang masih dalam posisinya. Ia meletakkan ponselnya pada meja kecil samping tempat tidur Mike, ia mulai menduduki kasur king size milik Mike. Mike masih dalam posisinya.

“Michael-”

“Apa kau bisa dinner denganku malam ini?”

Mike memotong pembicaraannya. Jessica menggigit bibirnya, baru saja Matt menghubunginya karena Matt ingin mengajaknya dinner malam ini. Namun sekarang Mike yang mengajaknya. Ia tidak enak jika kembali menolak permintaan Mike, namun ia juga tidak mungkin menolak permintaan Matt. Setidaknya ia masih sadar bahwa ia adalah milik pria Boltom itu.

“Aku…A..Aku-”

“Aku tahu, kau tidak bisa bukan?” Lagi, lagi Mike memotong pembicaraannya dan itu sangat tepat dengan apa yang menjadi jawabannya.

“A..Aku minta maaf, dan mungkin lain kali kita akan bisa dinner Mike. Aku janji.”

Ujar Jessica cukup bersemangat. Ia ingin Mike mempercayakannya kali ini, ia tidak ingin mengecewakan Mike untuk yang kesekian kalinya. Ia sangat bersalah dengan Mike, ia tidak bisa bersama dengan Mike, namun ia juga tidak ingin berpisah dengan Mike. Sebut ia egois, karena ia memang mengakui bahwa dirinya egois.

“Terserah denganmu Jessica.”

Terpopuler

Comments

Angely

Angely

Dilema seorang jessy😞

2020-07-09

0

Agustina Sukmawati

Agustina Sukmawati

udah tinggalin aja mike orang kasar juga, mending sama matt yg penyayang

2019-07-04

2

Selvya Novianti Putra Syahmuvie

Selvya Novianti Putra Syahmuvie

kasian matt..
ma aq aja lah 😂😂😂

2019-06-20

3

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 1.1. Hidden Relationship
3 1.2. Who's Angelina?
4 1.3. I Can’t Let You Go
5 1.4. You’re Mine
6 1.5. Romantic Dinner
7 1.6. I Know Him
8 1.7. Karin Senior High School (Flashback)
9 1.8. Don’t Disturb Our Relationship (Flashback)
10 1.9. Sidney Sheldon Man (Flashback)
11 1.10. Sidney Sheldon Man 2 (Flashback)
12 1.11. Why Don't You Know Me? (Flashback )
13 1.12. She.. She's My Girl (Flashback)
14 1.13. I'm Glad to See U Smile (Flashback)
15 1.14. Come With Me! (Flashback)
16 1.15. Until When?
17 1.16. Playing With Me
18 1.17. Regret
19 1.18. I'm Sorry
20 1.19. Please Don't Bother Me!
21 1.20. I'll Let U Go
22 1.21. Last Lunch?
23 1.22. All is Over
24 1.23. The Traitor
25 1.24. When does Everything End?
26 1.25. Trap
27 1.26. End Up
28 1.27. Regretting the Plan
29 1.28. The Truth
30 1.29. Don't Hurt My Girl
31 1.30. When We'll be Happy?
32 1. Epilog
33 Review Married Life 2
34 2. Prolog
35 2.1. Trust's Expensive
36 2.2. River Restaurant
37 2.3. Trauma
38 2.4. Welcome Trouble
39 2.5. Disappointment
40 2.6. Choose
41 2.7. Balanced
42 2.8. 10 Million Dollars
43 Terimakasih Banyak~
44 2.9. Encounter
45 2.10. Wait
46 2.11. The Limit
47 2.12. Misunderstood (Again)
48 2.13. Revenge
49 2.14. My Daughter!
50 2.15. Knife
51 2.16. Resistance
52 2.17. Divorce Papers
53 2.18. Little Hero
54 2. 19. Accident
55 2. 20. Fine
56 2. 21. Disease
57 2. 22. The Truth (2)
58 2. 23. Breaking News
59 2. 24. Lost
60 2. 25. I Love You
61 2. Epilog
62 My Self
63 New Story
64 New Story (2)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Prolog
2
1.1. Hidden Relationship
3
1.2. Who's Angelina?
4
1.3. I Can’t Let You Go
5
1.4. You’re Mine
6
1.5. Romantic Dinner
7
1.6. I Know Him
8
1.7. Karin Senior High School (Flashback)
9
1.8. Don’t Disturb Our Relationship (Flashback)
10
1.9. Sidney Sheldon Man (Flashback)
11
1.10. Sidney Sheldon Man 2 (Flashback)
12
1.11. Why Don't You Know Me? (Flashback )
13
1.12. She.. She's My Girl (Flashback)
14
1.13. I'm Glad to See U Smile (Flashback)
15
1.14. Come With Me! (Flashback)
16
1.15. Until When?
17
1.16. Playing With Me
18
1.17. Regret
19
1.18. I'm Sorry
20
1.19. Please Don't Bother Me!
21
1.20. I'll Let U Go
22
1.21. Last Lunch?
23
1.22. All is Over
24
1.23. The Traitor
25
1.24. When does Everything End?
26
1.25. Trap
27
1.26. End Up
28
1.27. Regretting the Plan
29
1.28. The Truth
30
1.29. Don't Hurt My Girl
31
1.30. When We'll be Happy?
32
1. Epilog
33
Review Married Life 2
34
2. Prolog
35
2.1. Trust's Expensive
36
2.2. River Restaurant
37
2.3. Trauma
38
2.4. Welcome Trouble
39
2.5. Disappointment
40
2.6. Choose
41
2.7. Balanced
42
2.8. 10 Million Dollars
43
Terimakasih Banyak~
44
2.9. Encounter
45
2.10. Wait
46
2.11. The Limit
47
2.12. Misunderstood (Again)
48
2.13. Revenge
49
2.14. My Daughter!
50
2.15. Knife
51
2.16. Resistance
52
2.17. Divorce Papers
53
2.18. Little Hero
54
2. 19. Accident
55
2. 20. Fine
56
2. 21. Disease
57
2. 22. The Truth (2)
58
2. 23. Breaking News
59
2. 24. Lost
60
2. 25. I Love You
61
2. Epilog
62
My Self
63
New Story
64
New Story (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!