Eight months later..
“Jessica!”
Gadis berkacamata itu mengalihkan pandangannya dari buku yang dibacanya saat ia merasakan seseorang memanggil namanya, lebih tepatnya meneriaki namanya. Pandangan penasarannya berubah menjadi pandangan ketakutan saat ia melihat siapa yang meneriakinya. Gadis manis yang ia tahu bernama Lara Kim itu sedang berada didepan pintu perpustakaan dengan mata yang memandangnya marah. Kakinya melangkah menuju Jessica yang meringkuk ketakutan, lengan Lara menyeret Jessica keluar perpustakaan, Jessica hanya menurut saat lengannya diseret entah kemana oleh Lara.
Seluruh siswa maupun siswi menatap Jessica dengan iba membuat Jessica semakin was-was. Ia sangat takut Lara melakukan hal-hal seperti delapan bulan yang lalu. Jika benar Lara melakukan hal yang sama, tidak ada yang akan melindunginya. Pria tinggi yang dekat dengannya telah lulus enam bulan yang lalu, Mike juga telah lulus. Kali ini ia benar-benar tidak memiliki siapapun.
Namun rasa was-was dan khawatirnya berubah menjadi pandangan bingung saat ia melihat pria tinggi yang berada beberapa meter darinya dengan membawa sebuket bunga digenggamannya. Senyuman karismatik ia tampilkan, Jessica memandang kesekeliling, banyak siswa dan siswi memandang kearahnya, ia menatap Lara. Lara terlihat tersenyum kepadanya membuat Jessica sedikit tersentak.
“Hampiri dia.” Dengan ragu Jessica menuruti perkataan Lara, sejujurnya ia sangat tidak suka menjadi pusat perhatian seperti ini. Ia sangat membenci menjadi pusat perhatian. Sekarang ia telah berada tepat dihadapan dengan pria tinggi itu.
“Mau apa kau? Aku membenci menjadi pusat perhatian.”
Jessica berkata dengan berbisik. Mendengar apa yang Jessica katakan membuat Matt panik. Apa lagi ada kata-kata membenci menjadi pusat perhatian. Lengan kanan Matt mengenggam lengan Jessica sedangkan lengan kirinya tetap mengenggam sebuket bunga cantik. Jessica tidak menolak saat Matt mengenggam lengannya membuat ia tersenyum senang.
“Terimakasih atas bantuan kalian semua, tapi kami harus pergi!”
Teriak Matt kepada semua siswa maupun sisiwi yang menatap kearah mereka, sedetik kemudian Matt mengenggam lengan Jessica dengan berjalan keluar dari lapangan. Beberapa siswa maupun siswi bersorak kesal, seharusnya mereka dapat melihat moment romantis itu, tapi mengapa Matt malah merubah rencana?
“Mau kemana kita? Aku belum pulang.”
“Naiklah!”
Matt menghiraukan pertanyaan Jessica. Jessica menurut atas perintah Matt, entah mengapa Jessica merasa takut jika pria tinggi itu sudah memerintah terhadapnya. Seakan ia tidak dapat membantah perintah itu. Ia menaiki limusin mewah berwarna silver itu.
“Ikutlah denganku!”
Kalimat perintah itu kembali dikeluarkan dari bibir Matt saat mereka sudah berada didalam mobil mewah Matt. Jessica hanya memandangnya dengan bingung, tapi Matt memandangnya dengan serius membuat Jessica was-was. Pria tinggi dihadapannya ini tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh padanya bukan?
“Aku akan kuliah di Inggris, dan kemungkinan akan tinggal disana. Kumohon, ikutlah denganku Jess!”
“Apa maksudmu? Ikut? Untuk apa?”
“Menikahlah denganku.”
Jessica tersentak atas pernyataan Matt. Pria dihadapannya ini pasti sedang bercanda padanya. Tidak mungkin ia benar-benar sedang melamarnya bukan? Ia dapat melihat pria itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Jessica membulatkan matanya, sebuah kotak cincin, pria itu membukanya. Jessica dapat melihat satu cincin yang sangat indah. Hei, untuk apa pria ini melamarnya? Bahkan mereka tidak terlalu mengenal.
“T..Tom aku-”
“Kumohon Jess.”
Jessica memandang dalam mata pria ini. Tatapan yang amat tulus, tapi bagaimana dengan Mike? Ia masih memiliki Mike disisinya. Walaupun kedua orang tuanya, lebih tepatnya ayahnya begitu ingin memisahkan ia dengan Mike, tapi ia begitu mencintai Mike.
“Maaf, aku tidak bisa.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments