TME 6

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

... 🍒Selamat membaca semua🍒...

'Dua orang pejabat di perusahaan Prayuda group telah melakukan korupsi sebanyak 5 milyar membuat perusahaan rugi hingga lebih dari 5 milyar mereka mengaku bisa menggelapkan dana dengan mudah karena bantuan beberapa orang hingga saat ini pihak perusahaan mulai memperketat keamanan dan mencari orang-orang masih terlibat dalam kasus ini.'

Berita beredar distasiun tv membuat Kamila sedang asyik menonton tak sengaja mindahkan chanel berita. Tubuh ibu satu anak itu bergetas hebat melihat berita baru saja muncul padahal selama ini mereka aman tidak ada seorang pun yang mencium kebusukan mereka di Prayuda group.

Pyar!

Bahkan Yuda saja baru ingin minum kopi tapi gelas berisi kopi dia pegang jatuh begitu saja setelah melihat berita yang disiarkan pagi ini oleh salah satu stasiun tv kepercayaan Prayuda Group.

Walaupun perusahaan Prayuda Group di ambil dari nama Prayuda sendiri tapi dia sama sekali tidak bisa memiliki perusahan sang papa yang sudah berdiri bertahun-tahun lamanya baik mama maupun papanya belum percaya akan kerja Prayuda.

Suara gelas pecah membuat Kamila menoleh dimana sang suami berdiri sedikit jauh di belakang Kamila, laki-laki itu pasti baru saja dari dapur.

"Mas," panggil Kamila bukan tatapan takut melainkan tatapan marah pada suaminya.

"Kamu yang melakukan ini!"

"Maksudnya jangan asal nuduh kamu, aku juga baru tahu jika kalian ketahuan itu artinya aku juga harus hati-hati. Aku tidak mau di penjara! Lagi pula kalau orang-orang kamu ketangkap polisi itu artinya mereka tidak pintar menyembunyikan diri jadi aku rasa lebih baik hati-hati siapa tahu setelah ini giliran kamu."

"Maksud kamu apa hah! Jadi benar kamu pelakunya dasar kurang ajar kamu, Prayuda lihat saja aku akan membongkar semua kebusukanmu."

Duk!

Vas bunga kaca dilempar oleh Kamila tempat mengenai dahi Yuda membuat laki-laki itu geram berjalan mendekati sang istri.

"Mau apa hah! Mau marah, seharusnya saya yang marah Prayuda, kamu telah melanggar kesepakatan kita."

"Kurang ajar dasar perempuan tidak tahu diri sudah aku bilang bukan aku pelakunya jika aku membongkar semua itu sama saja aku menyerahkan diri pada polisi. Aku tidak sebodoh itu Kamila," teriak Prayuda.

Di kamarnya Erlang terlonjak kaget segera bangun dari tidurnya mengintip lewat celah jendela lagi-lagi di pagi hari libur sebuah keributan terjadi.

"Kali ini apa lagi yang membuat mereka bertengkar apa mereka tidak lelah? Aku saja hanya menjadi penonton setiap hari lelah melihat mereka terus bertengkar."

"Harusnya aku cari tahu berita itu benar atau tidak hubungi orang-orangmu siapa yang sudah membongkar semua ini!" teriak Prayuda lagi setelah menampar sang istri.

Tidak terima ditampar oleh sang suami, Kamila balik membalas menampar kuat Prayuda.

"Jangan sentu pipiku dengan tangan kotormu itu Prayuda b*ng*s*t! Aku tidak akan pernah lemah berhadapan denganmu."

Plak!

Plak...

Saling tampar menampar terjadi antar Prayuda dan Kamila membuat Erlang yang dapat melihat dengan jelas semua itu meneteskan air matanya tanpa sadar. Dia sudah tahu sekarang apa penyebab orang tuannya bertengkar seperti sekarang ini.

"Kamu tidak boleh lemah Erlang bukan sudah biasa hal ini terjadi jadi tenang lah," ucapnya pada diri sendiri.

🍒🍒🍒

Hari terus berganti selalu saja ada berita tentang Prayuda group semua pengkhianatan telah ketahuan hanya tinggal kebusukan Kamila dan Prayuda saja yang belum terbongkar.

Surya hampir syok mengetahui jika perusahaan mereka sudah rugi begitu besar. Untunglah Erlang bisa menengakan sang kakek selain itu dia juga mengaku pada Surya jika dirinya yang membongkar kejahatan semua orang selain itu Erlang juga mengaku jika orang tuanya terlibat.

Memastikan jika kakek dan neneknya baik-baik saja Erlang izin pergi dari kehidupan mereka karena dalam benaknya dia juga merasa bersalah pada ayah, ibu sayangnya Erlang sudah tidak punya pilihan lain. Sedangkan Surya dan sang istri tidak dapat menghalangi cucu mereka, Erlang sudah besar dia punya keputusan sendiri untuk kepalanya langkah apa yang Erlang ambil.

Puncaknya jatuh pada hari kepergian Erlang kebusukan Kamila dan Prayuda terbongkar hanya saja tidak disiarkan secara langsung atas permintaan Erlang hanya orang-orang kantor saja tahu akan hal ini.

Plak!

"Kalian berdua tidak tahu diuntung ini kelakuan kalian selama ini. Selain itu bahkan kalian berdua tidak pernah memikirkan cucu semata wayangku, aku benar kecewa dengan kalian berdua terutama kamu, Prayuda! Tega kamu melakukan semua ini pada perusahan sendiri padahal bersabar sedikit saja semua ini akan jadi milikmu."

Prayuda dan Kamila hanya bisa tertunduk malu mereka berdua seperti ini berharap Erlang datang untuk membantu. Sayangnya mereka tidak tahu jika Erlang yang membongkar semua ini.

"Jangan kira apa dan mama tidak tahu kelakuan kalian berdua diluar sana seperti apa Kamila, Prayuda! Kamu ingin tahu bukan kenapa papamu tidak segera memberikan perusahaan ini untukmu, semua itu karena ulahmu sendiri suka main perempuan diluar sana! Kamu juga sama Kamila. Kalian berdua ini orang tua dimana hati nurani kalian," sambung Viyah istri Surya.

Jangan kira Surya dan Viyah sudah tidak sanggup lagi melawan Kamila dan Prayuda tentu mereka masih sanggup bahkan mengembalikan perusahaan seperti semula mereka sanggup tanpa bantuan Prayuda maupun Kamila.

"Kalian berdua harus mempertanggungjawabkan perbuatan kalian ini!" putus Surya. "Pak bawa mereka."

Baik Prayuda dan Kamila tidak dapat melawan mereka berdua sudah sangat dipermalukan sekali tak punya muka bahkan hanya sekadar menatap wajah Surya.

Disisi lain.

Erlang hanya mampu menangis atas semua yang terjadi jika dia tidak melakukan semua ini Erlang tidak tahu kapan orang tuanya akan sadar atas perbuat mereka.

Sepanjang jalan Erlang sudah berjalan kaki tidak memperhatikan jalan dia sibuk dengan pikirannya yang kacau.

Bruk...

"Astagfirullah," ucap seorang gadis kala menabrak seorang.

"Anda tidak apa?" tanya gadis baru saja ditabrak oleh Erlang.

Sekilas Erlang menoleh pada gadis yang dia tabrak tadi Erlang kira gadis itu akan marah ternyata dia salah. Erlang tak menjawab dia meneruskan langkahnya sedangkan gadis yang baru saja ditabrak tak sengaja melihat darah dipergelangan tangan Erlang.

"Tunggu pakai ini tangan anda berdarah. Darahnya harus dihentikan." gadis itu menyodorkan sapu tangan miliknya.

"Ini bersih kok anda bisa memakainya." Erlang tidak menjawab tapi dia memgambil pemberian gadis barusan.

Sepatah katapun tidak terucap dari mulut Erlang, gadis tadi juga tidak mempermasalahkan hal itu dia pun langsung pergi dari sana. Erlang sudah berjalan jauh ketiak mendongak ke atas sebuah gedung berdiri di hadapannya.

"Elang Group."

Erlang menatap gedung di hadapan dengan air mata kembali menetes.

Terpopuler

Comments

Sukhana Ana Lestari

Sukhana Ana Lestari

Kamu benar nak Er.. kamu harus kuat demi mwnyadarkan kedua ortumu.. biar bgmn pun mereka ortumu.. yg lg kerasukan hawa iblis..

2024-02-21

0

Sukhana Ana Lestari

Sukhana Ana Lestari

Yaa bedalah nak Er... kamu manusia normal
sed!ngkan ortumu manusia jadi"an...

2024-02-21

1

Sukhana Ana Lestari

Sukhana Ana Lestari

Ayuklah saling tuduh &saling menyalahkan.. biar lbh cpt kebongkar kebusukan kalian...

2024-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!