Penyesalan Karena Ambisi

Penyesalan Karena Ambisi

bab 1 malam panjang malam penjebakan

"Hoammm,,"

Aku terbangun dengan badan remuk redam, saat tulang-tulang seakan mau copot dari persendian, aku mengerjapkan mata dengan berlahan untuk mengurangi kantukku yang semalam tertahan, saat aku mengedarkan pandangan di sampingku, begitu indah ciptaan mu, wajah tampan, hidung mancung, sehingga aku tak bosan untuk memandangnya, walaupun badan terasa sakit hingga di bagian inti tapi aku menikmatinya, inilah yang aku inginkan, bisa mendapatkan raga orang yang aku cintai seutuhnya, walaupun ia sering menolak cintaku, tapi aku bertekat untuk membuat ia bertekuk lutut di hadapanku, memang aku akui aku melakukan, dengan cara licik, tapi hanya ini yang bisa aku lakukan untuk mendekatinya..

"Hoam..Auhh." rintihan seseorang di sebelah ku, aku hanya diam membisu.

Saat dia mengerjapkan matanya betapa kagetnya, yang ia lihat adalah aku, dan aku hanya nyengir kuda, untuk menghalau jarak di antara kita.

"Kenapa hembb." tanyaku.

"Ngapain kamu disini, alina." suara lantang menggema di kamar apartemen.

"Kenapa memang Ken." ucap alina tersenyum kepada Kenzo.

Kenzo bangun terduduk bersandarkan kepala ranjang, dan ia kaget saat selimut merosot, dan menampakan tubuh bagian atas, dengan menampakan perut kotak-kotak

"Astagfirullah,! Apa yang sudah kita lakukan Alina." Kenzo masih mengumpulkan ingatannya.

"Kamu lupa, semalam kita melakukanya, hingga pagi menjelang." jawaban santai Alina dengan mengecup pipi Kenzo.

Cup

"Alina. Apa yang kamu lakukan, kenapa kamu mencium pipiku!" protes Kenzo, saat pipinya Alina kecup.

"Kenapa, semalam kita melakukan lebih, apa kamu gak ingat,lihatlah hasil karyamu, semua seperti tato yang menggelikan." Alina memperlihatkan dadanya yang di penuhi tanda merah..

"Kenapa aku gak ingat, apa kamu sengaja menjebak aku kan Alina." tanya Kenzo tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Buat apa aku menjebak mu, kamu datang dengan keadaan mabuk Ken,, asisten mu yang mengantarkan ke apartemen ini." kilah Alina.

"Benarkah, aku gak percaya, memang aku pergi ke klub, tapi aku gak sampai se mabuk ini hingga tak tau apa-apa." sangkal Ken lagi.

"Serah kamu Ken, yang aku hanya inginkan kamu harus tanggung jawab dengan menikahi ku, aku gak mau perbuatanmu ini menimbulkan janin di dalam perutku.." Alina mantap.

"Aku gak akan menikahimu, Al, kamu tau aku akan bertunangan dengan Andin sahabat kamu."

"La terus aku gimana Ken, aku gak mau ya aku hamil di luar nikah, apa kata orang nanti, lagian masih tunangan kan Ken," jawaban protes Alina.

"Tapi aku gak bisa Al, mengertilah, aku hanya mencintai Andien, aku gak mau menyakitinya" Kenzo takut menyakiti Andin, tapi tak mengerti apa yang di alami oleh Alina.

"Kamu egois Ken, kamu sudah ambil keperawananku, sekarang dengan tega kamu mencampakkan aku, apa segitu tak berartinya aku buat kamu, sehingga kamu enggan untuk bertanggung jawab?" Alina mulai mengeluarkan air matanya.

"Maafkan aku Alina, baiklah aku akan menikahimu, diam-diam tapi jangan sampai Andin tau, aku akan berbicara kepadanya nanti."

"Maafkan aku ken, aku melakukan ini hanya untuk mendapatkan mu, aku akui jalanku salah, dengan jalan benar saja kamu tak pernah menganggap aku ada, jadi maafkan aku yang mengambil jalan pintas, suatu saat saat kita bersama, kamu akan belajar mencintaiku walaupun terlambat." batin Alina.

Ahirnya Kenzo akan menikahi Alina hari ini, dengan hanya di hadiri penghulu saja, ia menyembunyikan pernikahannya dari semua orang termasuk orang tuanya.

setelah sah menjadi suami istri Alina di ajak tinggal di apartemen, memang Alina adalah mempunyai keluarga, tapi mereka bercerai dan memilih jalan masing-masing, Tampa memikirkan perasaan Alina,hingga ia kebal hidup sendiri,

"Ini apartemen ku, kamu bisa tidur di kamar sebelah atau di kamarku." Kenzo singkat.

"Kita kan sudah sah, masak gak boleh tidur berdua Ken?" ucap Alina manja.

"Emb,aku hanya menjaga hatiku saja Al, maafkan aku," ucap sendi Kenzo.

"Baiklah terserah kamu saja Ken." Alina pun masuk kedalam kamar dengan langkah gontai.

Setelah di dalam kamar ia merebahkan badannya yang sedikit sakit, akibat pergulatan tadi malam dengan Kenzo,

"Ternyata Ken ganas juga, gak salah aku menjebaknya, dengan obat perangsang,," batin Alina.

Ahirnya Alina pun melanjutkan tidur,, sedangkan Kenzo, merasa sangat frustasi, dengan apa yang ia lakukan menikah dengan sahabatnya sendiri, Tak ada kamus, dalam sejarah hidupnya.

"Apa yang akan aku katakan kepada Andien, jika suatu saat ia tau," batin Kenzo ketar-ketir.

sedangkan Andin semalam gelisah hingga hari ini, bagaimana tidak, kekasihnya tak memberi kabar sama sekali' bahkan ponselnya saja mati, ia menjadi cemas dan juga risau, hatinya tak tenang sejak kemaren malam.

"Kemana Ken ini, aku hubungi gak di angkat,, sedangakan hari ini hapenya mati," Andin mondar-mandir didalam kamarnya.

dengan pikiran yang sangat cemas Andin pun ingin mengunjungi, kantor kekasihnya agar kegelisahan di hatinya sedikit terobati. Saat berada di mobil ia juga ingin menelfon sahabatnya yang juga sama, tapi apa boleh buat mungkin mereka sibuk.

"Kenapa Al, Lo bisa jebak kenzo, bukanya Ken sudah menolak Lo berberapa kali." ucap sahabat yang lain dari Alina diseberang telfon.

"Mau gimana lagi, Lo kan tau sendiri, dari dulu gue cinta mati sama Ken,, vira." Alina tersenyum kepada Vira.

"Anjir low, keberanian low, gue akui jempol, gimana nanti malam ikut Kita ke tempat biasanya, gimana Lo mau kan." ajak Vira.

"Siap, Lo tunggu di tempat biasa ok."

Dan sambungan Alina putus, sepihak.

"Maafin aku Andin, mungkin setelah Lo tau , Lo akan jauhin gue, tapi demi cinta gue, gue rela Lo benci." guman Alina

Episodes
1 bab 1 malam panjang malam penjebakan
2 Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3 bertemu rival
4 kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5 berkunjung ke panti
6 Vira merencanakan sesuatu
7 Foto yang tersebar
8 Alina tak berkutik
9 bukan aku pelakunya...
10 tidur di balik jeruji besi
11 penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12 kejutan yang tak terduga
13 kabar kehamilan
14 semakin melupakan semakin cinta
15 kebenaran tentang orang tuanya..
16 kekesalan opa lana
17 surat dari pengadilan
18 mama Amel tahu
19 permintaan maaf
20 kecurigaan mama amel
21 keanehan kenzo
22 Iyan frustasi
23 Kekesalan iyan
24 Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25 Hari kebebasan
26 Rumah baru
27 6 tahun kemudian
28 Keinginan alula
29 Kedatangan mama Amel
30 Bertemu cucu
31 Kebersamaan
32 Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33 kekhawatiran alina
34 kegalauan kenzo
35 Tuduhan kenzo
36 Kekesalan papa Liam,
37 Kesedihan di hari ulang tahun
38 Sikap alula yang berbeda.
39 kepulangan mama Amel dan papa liam
40 introgasi kenzo
41 sampai di kota tujuan
42 Siapa gadis kecil itu
43 memikirkan tentang gadis kecil
44 kegelisahan kenzo
45 kembali bertemu
46 kekhawatiran alina
47 Bertemu kembali
48 kedekatan Kenzo dengan alula
49 Kenzo disuruh pulang
50 Kecemasan mama Amel
51 Iyan memikirkan sosok Alina
52 Iyan memikirkan sosok Alina
53 Iyan memikirkan sosok Alina
54 Bertemu
55 Hanya saling tatap
56 MENJENGUK MIRA
57 Kepulangan mira
58 Kembali pulang,
59 Pembicaraan antara anak dan ibu
60 Alina masuk rumah sakit,
61 Alina yang mulai siuman,
62 kedatang mama amel
63 Penyesalan tiada arti
64 kerinduan yang tidak bertepi
65 Ingin segera kembali.
66 Bertemu untuk pertama kali
67 Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68 Memeluk untuk pertama kalinya
69 Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70 Kebersamaan di ruang rawat
71 kepulangan alina
72 Satu bulan berlalu
73 mengutarakan niat.
74 berbicara kepada alula
75 keberangkatan kenzo
76 tiba di Kota dengan selamat
77 kegalauan kenzo
78 alula marah kepada papanya
79 bujukan kenzo
80 Kebersamaan
81 Rasa kenzo
82 kebersamaan.dengan papa liam
83 satu bulan sudah
84 pertimbangan
85 Datang melamar
86 Kembali ke rumah singgah,
87 Satu Minggu berlalu
88 Rumah yang terasa hampa
89 Perkenalan keluarga kepada alula
90 Perkenalan di rumah besar
91 Kerinduan yang mendalam
92 Hati menuju bahagia
93 Alina kembali ke kota
94 perkenalan di keluarga besar
95 memperkenalkan ke pada keluarga
96 mengutarakan niat
97 mempertemukan ibu Alina
98 pertemuan antara ibu dan anak
99 hari menuju bahagia
100 salah paham menuju end
101 end
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1 malam panjang malam penjebakan
2
Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3
bertemu rival
4
kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5
berkunjung ke panti
6
Vira merencanakan sesuatu
7
Foto yang tersebar
8
Alina tak berkutik
9
bukan aku pelakunya...
10
tidur di balik jeruji besi
11
penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12
kejutan yang tak terduga
13
kabar kehamilan
14
semakin melupakan semakin cinta
15
kebenaran tentang orang tuanya..
16
kekesalan opa lana
17
surat dari pengadilan
18
mama Amel tahu
19
permintaan maaf
20
kecurigaan mama amel
21
keanehan kenzo
22
Iyan frustasi
23
Kekesalan iyan
24
Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25
Hari kebebasan
26
Rumah baru
27
6 tahun kemudian
28
Keinginan alula
29
Kedatangan mama Amel
30
Bertemu cucu
31
Kebersamaan
32
Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33
kekhawatiran alina
34
kegalauan kenzo
35
Tuduhan kenzo
36
Kekesalan papa Liam,
37
Kesedihan di hari ulang tahun
38
Sikap alula yang berbeda.
39
kepulangan mama Amel dan papa liam
40
introgasi kenzo
41
sampai di kota tujuan
42
Siapa gadis kecil itu
43
memikirkan tentang gadis kecil
44
kegelisahan kenzo
45
kembali bertemu
46
kekhawatiran alina
47
Bertemu kembali
48
kedekatan Kenzo dengan alula
49
Kenzo disuruh pulang
50
Kecemasan mama Amel
51
Iyan memikirkan sosok Alina
52
Iyan memikirkan sosok Alina
53
Iyan memikirkan sosok Alina
54
Bertemu
55
Hanya saling tatap
56
MENJENGUK MIRA
57
Kepulangan mira
58
Kembali pulang,
59
Pembicaraan antara anak dan ibu
60
Alina masuk rumah sakit,
61
Alina yang mulai siuman,
62
kedatang mama amel
63
Penyesalan tiada arti
64
kerinduan yang tidak bertepi
65
Ingin segera kembali.
66
Bertemu untuk pertama kali
67
Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68
Memeluk untuk pertama kalinya
69
Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70
Kebersamaan di ruang rawat
71
kepulangan alina
72
Satu bulan berlalu
73
mengutarakan niat.
74
berbicara kepada alula
75
keberangkatan kenzo
76
tiba di Kota dengan selamat
77
kegalauan kenzo
78
alula marah kepada papanya
79
bujukan kenzo
80
Kebersamaan
81
Rasa kenzo
82
kebersamaan.dengan papa liam
83
satu bulan sudah
84
pertimbangan
85
Datang melamar
86
Kembali ke rumah singgah,
87
Satu Minggu berlalu
88
Rumah yang terasa hampa
89
Perkenalan keluarga kepada alula
90
Perkenalan di rumah besar
91
Kerinduan yang mendalam
92
Hati menuju bahagia
93
Alina kembali ke kota
94
perkenalan di keluarga besar
95
memperkenalkan ke pada keluarga
96
mengutarakan niat
97
mempertemukan ibu Alina
98
pertemuan antara ibu dan anak
99
hari menuju bahagia
100
salah paham menuju end
101
end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!