Alina terbangun dengan badan yang masih remuk, ia bergegas pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket, dan setelah selesai ia pergi ke dapur untuk membuat sarapan!
Alina begitu bersemangat saat membuat sarapan spesial untuk pujaan hatinya Kenzo,
setelah dirasa semua selesai ia menyaksikan di meja makan, dan mengetuk pintu kamar suaminya untuk ia bangunkan.
Tok
Tok
"Mas, bangun sarapannya sudah siap?" suara teriakan Alina sampai membuat Kenzo kaget dan terbangun.
Kenzo melangkah pergi menuju pintu untuk membukakan pintu!
Kriet
"Gue denger Alina, dan gue belum budek, gak usah teriak-teriak." ucap Kenzo yang melihat bibir Alina yang akan berbicara.
"Ya kalo gak teriak mas gak akan bangun kan. Lagian ya kenapa juga tidur dengan hanya memakai bokser saja!" ucapan Alina nyeleneh, dan melihat Kenzo dari bawah hingga atas.
"Jangan memandang yang bukan-bukan, kamu masih kecil tau apa."
"Kata siapa masih kecil biar badan Alina kecil, umur Alina masih 20 tahun dan juga sudah merasakan kenikmatan." jawab Alina spontan, dan itu mendapat tatapan mematikan dari kenzo'.
Alina yang ditatap begitu hanya nyengir kuda, dan bergegas masuk untuk menyiapkan segala keperluan Kenzo untuk pergi ke kantor.
"Mas Ken, baju sudah siap,mas kalo mandi jangan lama-lama!" ucap Alina yang menunggu Kenzo di atas tempat tidur.
Sedangkan Kenzo yang berada didalam kamar mandi hanya mendengus kesal.
"Apaan anak itu," batin Kenzo.
Ken, keluar dengan hanya memakai handuk yang dililitkan di bawah perut, dan menampakan perut sixpack,, dan roti sobek,, dan membuat Alina meneteskan air liur, saking terpesonanya.
"Usap itu air liurmu, udah mulai menetes." ucapan Kenzo, membuat Alina tampa sadar mengusapnya dengan jarinya.
"Dasar jorok,"
"Mas Ken ganti baju dulu nanti Alina bantu pasangin dasi!" untuk mengurai kegugupan.
"Gak usah badan kamu kecil mana bisa?" ejek Kenzo.
"Heh,, jangan salahkan biar kecil-kecil begini aku juga pernah mengalahkan mas diatas ranjang." ucapnya mantap.
"Dasar aneh, kecil udah otak mesum." guman Kenzo.
"Apa mas, otak mesum, biar mesum gini kamu suka kan." goda Alina.
"Keluar kamu Al." Kenzo mendorong Alina keluar. Dan menutup pintu dengan keras."
Brak
"Untung gak jantungan aku."Alina mengelus dadanya
tapi gak papa, aku suka." dengan senyum mengembang.
Setelah selesai Alina menunggu Kenzo di ruang makan, untuk ia ajak makan bersama,
kenzo sudah keluar dari dalam kamar.
"Kirain mas Ken akan semedi didalam kamar, aku tungguin lama amat." ucapnya ketus.
"Ngapain nungguin aku segala, gak punya kerjaan kamu." Ken tak kalah ketus.
"Punya dong,, ngurusin kamu?" dengan senyum yang membuat seorang Kenzo menjadi jengah.
"Aku tu heran sama kamu Alina, kenapa kamu selalu menguji kesabaranku."
"Ralat mas. bukan mas, yang sabar, tapi aku bertahun-tahun aku menunggu tapi apa, mas mencampakkan aku.?"
"Jawabnya mantap, Dari Alina, membuat dada Kenzo ingi meledak dan pergi dari hadapan Alina tampa pamit."
"Kenapa mas Ken marah, bukanya benar ya, ah bodoh amat." Alina yang bingung dengan sikap kenzo.
sedangkan Kenzo berjalan menuju lobby dengan perasaan dongkolnya, bagaikan tidak Alina menguji kesabaran nya, setiap ucapan yang ia lontarakan selalu bisa dijawab dengan Alina.
"Tuan kenapa." Iyan bertanya kepada tuannya saat sudah berada di dalam mobil.
"Entahlah iyan, Alina selalu membalikan fakta, setiap ucapan aku ia selalu bisa menjawabnya, pusing aku dibuatnya..??" curhat Kenzo dengan menyenderkan kepalanya.
"Mungkin dia masih bocil kali tuan!!"
"Kata siapa bocil, badan aja kecil, tapi umurnya udah 20 tahun?_
"Yaya, tuan gue ngerti, terus gimana dengan andin tuan?" iyan mempertanyakannya hubungannya dengan Andin.
"Entahlah iyan gue bingung, tapi apakah Andin mengeri dengan apa yang gue alami!"
"Gak tau juga ya tuan Gue belum ada di posisi tuan sih..!!"
"Sialan Lo.."
Mereka pun sampai tiba di lobi kantor dan naik lif menuju ke atas tempat ia bekerja.Alina sekarang sudah siap-siap untuk pergi menemui Vira, di kafe depan kampusnya, saat tiba Vira sudah ada disana.
"Hay beb.. Lama nunggu?" Alina duduk di depan Vira.
belum juga, oh ya cerita dong Gimana Lo bisa menikah sama Kenzo, bukanya Lo dulu sering di tolak ya.?
"Ya gue jebak dia lah!" jawab Alina mantap.
"Apa.low jebak dia, gimana bisa."
"Bisa dong, Lo tau bartender yang ada di klub."
"Ya tau,kenapa memang," tanya Vira penasaran.
"Dia adalah sahabat gue,"
"Sahabat dari mana."
"Ada deh Lo gak akan tau?"
"Kenapa sekarang no main rahasia-rahasiaan?"
"Ya gak juga dong,"
"Sialan loh, Lo mau minum apa, gue yang traktir."
"Serah Lo aja deh,Wine juga boleh."
"Lo gila, mana ada kafe sedia wine, low gak gila kan Alina." Vira memastikan.
"Haha sialan low,, gila dari mana, gue waras kali."
Dan obrolan absurd mereka terekam,l, Tampa disadari Alina, Vita merekam percakapan mereka,, senyum licik Vira menghiasi muka Vira yang imut,,entah rencana apa yang akan ia sembunyikan.
"Gue balik dulu ya all, ada yang nungguin gue." Vira bangkit Dari duduknya.
"Kenapa buru-buru sih, lagian ya kita harus aja ketemu!"
"Besok kan bisa kan, Bay." Vira pergi dengan melambaikan tanganya.
Setelah ini low gak akan merasa bahagia Alina, tunggu saja, apa yang akan terjadi, bahkan Lo akan menangis darah sekalipun." senyum licik terbit dibibir Vira"
Alina andalah anak yang bar-bar, dan apa yang ia mau selalu berhasil bahkan demi untuk mewujudkan ambisinya ia rela menyuruh seorang bartender untuk memasukan obat perangsang dalam. Minuman kenzo..
Alina pulang dengan perasaan bahagia, bagaimana tidak, ia sudah bisa membuat seorang kenzo menjadi miliknya.
"Baru pulang kamu?" ucapan ken yang sampai dulu,
"Hehehe kamu sudah pulang mas,tumben!" Alina hanya nyengir kuda Tampa merasa bersalah.
"Kenapa memang jika aku pulang lebih awal."
"Ya gak papa mas, kan hak mas Kenzo juga,"
"Jangan mengalihkan pembicaraan Alina."
"Oh. Aku ketemu teman tadi" jawabnya singkat Tampa ada yang di tutupi.
"Cewek apa cowok! kenzo menatap mata tajam Alina.
"Kenapa sih mas Ken, tanya gitu segala,"
"Jawab aja, gak usah mengelak."
"Cewek." karena malas berdebat Alina pergi kekamar, untuk menjernihkan pikirannya, karena ucapan kenzo.
"Dasar Alina. Main tinggal aja,"
Gerutu Kenzo berada di ruang tamu, suami pulang gak di sambut malah asik main tinggal aja, dasar istri durhaka.
ahirnya Kenzo masuk kedalam kamar, walaupun perutnya terasa kapar!
Pikiran Alina berkelana, seandainya Andin tau, apa yang ia lakukan kepada kekasihnya, apa yang akan ia lakukan kepadanya..
Ach bodoh amat tentang Andin, dari dulu ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, aku,, hanya kerikil kecil yang tak pantas untuk memiliki kebahagiaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments