kecemasan Kenzo dan kesakitan alina

Alina. Berjalan dengan hati yang deg-degan, gimana tidak, ia bertemu dengan rivalnya, jika bertemu Raihan ia selalu adu mulut, entah apa yang membuat ia menjadi malas.

"Kenapa kamu liatin aku kayak gitu." Raihan menelisik tatapan Alina.

"Kenapa memang gak boleh, mata-mata saya sendiri?" jawabnya ketus.

"Ada ya mahasiswa kayak kamu, tau kamu muridnya ogah juga ngajar disini." Raihan tak kalah ketus.

"Emang aku mau gitu punya rektor kayak kamu."

Dan perdebatan mereka di saksikan banyak pasang mata,

"Kenapa Alina jadi adu mulut sama rektor baru, apa mereka saling kenal ya.." tanya salah satu mahasiswa.

"Tau juga, lagian kapan mulainya kalo mereka debat begitu, kayak pilihan presiden aja debat!"

"Mohon maaf, pak, kapan akan dimulai?" tanya salah satu mahasiswa yang ada di ujung.

"Maaf, baiklah kamu Alina,kamu berdiri disini sampai saya selesai menerangkan pelajaran buat mereka!" ucap Raihan.

"Lo gak bisa gitu dong,Lagian ya pak, saya juga mahasiswa, gak bisa bapak seenaknya saja?"

"Protes."

"Ya dong, yang lainya saja tidak ada yang berdiri disini?" Alina tak mau kalah, dengan Raihan.

"Ada ya cewek modelnya kayak kamu!"

"Ada buktinya saya!" Alina bangga diri.

Tampa disuruh Alina kembali ketempat nya, entahlah.setiap bertemu Raihan, selalu bikin emosi.

"Kenapa muka kamu di tekuk neng?" tanya Andin di sebelahnya.

"Entahlah andin, aku malas dengan rektor baru itu."

"Kenapa lagi coba, ganteng tau kayak opa-opa Korea."

"Buka matamu, nyebelin gitu!"

"Jangan bicara begitu, bisa jadi benci jadi cinta."

"Gak akan,"

"Karena hati gue udah ada yang miliki yaitu pacar kamu andin." batin Alina, dengan raut muka kusut.

"Nanti kita jalan-jalan Lo mau kan!"

"Gak deh andin lo tau gue lagi bokek."

"Gue traktir deh!" tawarnya.

"Gak makasih gue gak mau ngerepotin elo andin?"

Ahirnya mata kuliah hari ini selesai, ia berjalan gontai menuju gerbang kampus untuk mencari angkutan umum,memang dia adalah anak yang bandel juga suka dengan hal-hal di luar nalar, tapi ia masih punya sedikit belas kasih terhadap orang lain.

"Apa aku cari kerja aja ya!" ucap Alina setiap hari luntang-lantung tak ada pemasukan.

"Tapi kalo aku kerja apa di izinin oleh mas Ken. Tapi mana dia perduli sama gue,

usaha aja deh siapa tau dapet."

Hingga menjelang Alina belum pulang dan membuat Kenzo merasa kawatir, tak seperti biasanya Alina belum pulang, ia masih punya empati, bahwa ia harus menjaga Alina, seperti ia menjaga Andin pacarnya??

9 malam menunjukan, tapi tidak ada kemunculan Alina.

"Kemana anak itu, apa aku tanya Andin, ia akan curiga, sekarang tanya vira juga gak mungkin, kan dia istri rahasia aku." Kenzo mengacak-acak rambutnya..

Sedangkan Alina baru menginjakan kakinya di lantai bawah mau menuju life, Alina masuk dengan perasaan riang, karena ia sudah mendapatkan pekerjaan? sampailah di apartemen,Alina membuka pintu, betapa kagetnya sudah ada Kenzo yang melipat tanganya diatas dada, dengan tatapan tajamnya.

Kriek

"Dari mana saja kamu Alina.." suara Kenzo tinggi.

"Maaf aku belum sempat kabarin mas Ken?" hanya itu ucapan Alina.

"Dari mana saja kamu,"

"Dari luar, mas."

"Alina..."

"Heheh maaf, aku tadi kerja mas, maaf baru bilang, " dengan nyengir, Alina menjawab.

"Dasar lemot, kenapa otak kamu kalo bicara tak langsung dijawab hah?"

"Tadi aku sudah jawab, masak gitu aja marah."

"Bicara sama kamu bikin darah tinggi saya naik Alina."

"Emang bisa ya," dengan nada Tampa bersalahnya.

Kenzo hanya menghela nafas kasar,otak Alina yang kurang se ons membuat darah Kenzo mendidih, ada saja jawaban yang ia lontarakan.

"Kenapa kamu kerja alina!" suara Kenzo lembut.

"Tumben, ngomongnya jadi lembut begitu , apa sudah hilang darah tingginya mas," balik tanya Alina.

"Aku tanya Alina,kenapa jawaban kamu selalu salah , kamu itu kuliah tapi kenapa otak kamu menjadi oleng.. Apa tadi kamu terbentur."

"Gak juga,"

"Sabar Kenzo, bicara nada tinggi dengan Alina akan menghabiskan waktu kamu saja." batinya

"Oh ya mas Ken, kamu sudah makan."

"Belum,"

"Mau Aku masakin."

"Boleh,"

"Baiklah tunggu sebentar ya."

Alina pergi dari hadapan Kenzo, ia memasak makanan kesukaan suaminya.

"Kenapa otak anak itu sekarang jadi pulih, tadi diajak ngomong aja susahnya minta ampun." Kenzo geleng-geleng kepala"

Ahirnya menunggu 15 menitan makanan pun sudah tersaji di meja makan

"Mas Ken, sudah siap, Kamu makan gih mumpung masih anget?" ucap Alina dari ruang makan.

"Ya.." Kenzo pergi ke tempat makan.

"Kamu gak makan,"

"Masih kenyang, mas Ken makan aja duluan aku mau bersih-bersih lengket."

"Baiklah."

Alina pergi kekamarnya dan Ken melanjutkan makan dengan. Lahap, karena memang masakan Alina enak. " setelah selesai makan Kenzo kembali keruang depan, dan berbicara di telfon dengan kekasihnya"

"Iya sayang, besok mas akan sempetin untuk jemput kamu." ucap Kenzo dengan vidio call.

"Beneran ya sayank, pokonya besok aku mau kamu anterin aku ke kampus."

"Iya yank."

"Cantiknya pacar aku."

ucapan Kenzo membuat diseberang bersemu merah, sedangkan Alina yang ingin menghampiri suaminya, ia urungkan saat suara sanjungan dari mulut suaminya untuk kekasihnya itu.

"Kenapa sesakit ini mencintaimu, Apa aku salah jika aku ingin bahagia,Sedikit aja mas Ken melihat kearahku.Mungkin akan membuat sedikit sesak di dada ini berkurang!" batin Alina yang berada di ambang pintu.

Alina tak jadi menghampiri Kenzo, ia langsung merebahkan tubuhnya?

"Apakah ini yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan, sekuat kamu mencintai akan kalah dengan orang yang ia cintai. Walaupun aku memiliki raganya, tapi tidak untuk hatinya." angan-angan Alina melayang dan menjemput mimpi.

Pagi hari Alina berkutat dengan bahan di dapur, ia menyiapkan sarapan pagi, yaitu membuat nasi goreng dengan telur mata sapi diatasnya. Setelah tersaji, ia ingin membangunkan Kenzo,saat ingin mengetuk, ternyata sudah berdiri di depannya.

"Eh.. Mas Kenzo sudah bangun rupanya,, silahkan makan mas?" tanya Alina yang terkejut.

"Ya.. kamu masak apa,"

"Biasa nasi goreng, dengan telur di atasnya,

maaf ya mas Ken Hanya itu yang bisa, Alina masak!"

"Ya,," Ken duduk dengan menyantap sarapan ya.

"Mas boleh gak anterin aku ke kampus..!" dengan hati-hati.

"Maaf aku hari ini sibuk,, " hanya itu yang ucapakan.

"Alina sadar bahwa ia bukan siapa-siapa baginya, jika memang aku gak bisa meluluhkan hati kamu, aku bisa apa mas..!" batin Alina yang masih duduk berhadapan dengan Kenzo.

Keheningan tercipta hingga ia berangkat,Alina membawakan tas Kenzo dan juga yak lupa mencium tangan suaminya. Hanya itu pengabdiannya sebagian seorang istri!

Dengan wajah datar Kenzo sampai di depan rumah kekasihnya dan mengantarkan kekasihnya ke kampus.

"Yank.. Nanti siang maaf ya aku gak bisa jemput kamu!" Kenzo berbicara dengan memperhatikan jalan.

"Low , gimana bisa begitu mas, kan udah janji, mau ajak jalan-jalan."

"Lain waktu saja ya yank.. Mas janji mas akan ajak kamu jalan tapi gak sekarang."

"Yaudah deh, Lo itu kayaknya Alina."

Dan ucapan Andin membuat kenzo gagal fokus, saat melihat Alina berboncengan dengan seorang laki-laki!

Terpopuler

Comments

SakiDino🍡😚.BTS ♡

SakiDino🍡😚.BTS ♡

Suka banget sama alur ceritanya, semoga thor nggak kehabisan ide!

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam panjang malam penjebakan
2 Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3 bertemu rival
4 kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5 berkunjung ke panti
6 Vira merencanakan sesuatu
7 Foto yang tersebar
8 Alina tak berkutik
9 bukan aku pelakunya...
10 tidur di balik jeruji besi
11 penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12 kejutan yang tak terduga
13 kabar kehamilan
14 semakin melupakan semakin cinta
15 kebenaran tentang orang tuanya..
16 kekesalan opa lana
17 surat dari pengadilan
18 mama Amel tahu
19 permintaan maaf
20 kecurigaan mama amel
21 keanehan kenzo
22 Iyan frustasi
23 Kekesalan iyan
24 Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25 Hari kebebasan
26 Rumah baru
27 6 tahun kemudian
28 Keinginan alula
29 Kedatangan mama Amel
30 Bertemu cucu
31 Kebersamaan
32 Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33 kekhawatiran alina
34 kegalauan kenzo
35 Tuduhan kenzo
36 Kekesalan papa Liam,
37 Kesedihan di hari ulang tahun
38 Sikap alula yang berbeda.
39 kepulangan mama Amel dan papa liam
40 introgasi kenzo
41 sampai di kota tujuan
42 Siapa gadis kecil itu
43 memikirkan tentang gadis kecil
44 kegelisahan kenzo
45 kembali bertemu
46 kekhawatiran alina
47 Bertemu kembali
48 kedekatan Kenzo dengan alula
49 Kenzo disuruh pulang
50 Kecemasan mama Amel
51 Iyan memikirkan sosok Alina
52 Iyan memikirkan sosok Alina
53 Iyan memikirkan sosok Alina
54 Bertemu
55 Hanya saling tatap
56 MENJENGUK MIRA
57 Kepulangan mira
58 Kembali pulang,
59 Pembicaraan antara anak dan ibu
60 Alina masuk rumah sakit,
61 Alina yang mulai siuman,
62 kedatang mama amel
63 Penyesalan tiada arti
64 kerinduan yang tidak bertepi
65 Ingin segera kembali.
66 Bertemu untuk pertama kali
67 Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68 Memeluk untuk pertama kalinya
69 Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70 Kebersamaan di ruang rawat
71 kepulangan alina
72 Satu bulan berlalu
73 mengutarakan niat.
74 berbicara kepada alula
75 keberangkatan kenzo
76 tiba di Kota dengan selamat
77 kegalauan kenzo
78 alula marah kepada papanya
79 bujukan kenzo
80 Kebersamaan
81 Rasa kenzo
82 kebersamaan.dengan papa liam
83 satu bulan sudah
84 pertimbangan
85 Datang melamar
86 Kembali ke rumah singgah,
87 Satu Minggu berlalu
88 Rumah yang terasa hampa
89 Perkenalan keluarga kepada alula
90 Perkenalan di rumah besar
91 Kerinduan yang mendalam
92 Hati menuju bahagia
93 Alina kembali ke kota
94 perkenalan di keluarga besar
95 memperkenalkan ke pada keluarga
96 mengutarakan niat
97 mempertemukan ibu Alina
98 pertemuan antara ibu dan anak
99 hari menuju bahagia
100 salah paham menuju end
101 end
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1 malam panjang malam penjebakan
2
Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3
bertemu rival
4
kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5
berkunjung ke panti
6
Vira merencanakan sesuatu
7
Foto yang tersebar
8
Alina tak berkutik
9
bukan aku pelakunya...
10
tidur di balik jeruji besi
11
penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12
kejutan yang tak terduga
13
kabar kehamilan
14
semakin melupakan semakin cinta
15
kebenaran tentang orang tuanya..
16
kekesalan opa lana
17
surat dari pengadilan
18
mama Amel tahu
19
permintaan maaf
20
kecurigaan mama amel
21
keanehan kenzo
22
Iyan frustasi
23
Kekesalan iyan
24
Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25
Hari kebebasan
26
Rumah baru
27
6 tahun kemudian
28
Keinginan alula
29
Kedatangan mama Amel
30
Bertemu cucu
31
Kebersamaan
32
Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33
kekhawatiran alina
34
kegalauan kenzo
35
Tuduhan kenzo
36
Kekesalan papa Liam,
37
Kesedihan di hari ulang tahun
38
Sikap alula yang berbeda.
39
kepulangan mama Amel dan papa liam
40
introgasi kenzo
41
sampai di kota tujuan
42
Siapa gadis kecil itu
43
memikirkan tentang gadis kecil
44
kegelisahan kenzo
45
kembali bertemu
46
kekhawatiran alina
47
Bertemu kembali
48
kedekatan Kenzo dengan alula
49
Kenzo disuruh pulang
50
Kecemasan mama Amel
51
Iyan memikirkan sosok Alina
52
Iyan memikirkan sosok Alina
53
Iyan memikirkan sosok Alina
54
Bertemu
55
Hanya saling tatap
56
MENJENGUK MIRA
57
Kepulangan mira
58
Kembali pulang,
59
Pembicaraan antara anak dan ibu
60
Alina masuk rumah sakit,
61
Alina yang mulai siuman,
62
kedatang mama amel
63
Penyesalan tiada arti
64
kerinduan yang tidak bertepi
65
Ingin segera kembali.
66
Bertemu untuk pertama kali
67
Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68
Memeluk untuk pertama kalinya
69
Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70
Kebersamaan di ruang rawat
71
kepulangan alina
72
Satu bulan berlalu
73
mengutarakan niat.
74
berbicara kepada alula
75
keberangkatan kenzo
76
tiba di Kota dengan selamat
77
kegalauan kenzo
78
alula marah kepada papanya
79
bujukan kenzo
80
Kebersamaan
81
Rasa kenzo
82
kebersamaan.dengan papa liam
83
satu bulan sudah
84
pertimbangan
85
Datang melamar
86
Kembali ke rumah singgah,
87
Satu Minggu berlalu
88
Rumah yang terasa hampa
89
Perkenalan keluarga kepada alula
90
Perkenalan di rumah besar
91
Kerinduan yang mendalam
92
Hati menuju bahagia
93
Alina kembali ke kota
94
perkenalan di keluarga besar
95
memperkenalkan ke pada keluarga
96
mengutarakan niat
97
mempertemukan ibu Alina
98
pertemuan antara ibu dan anak
99
hari menuju bahagia
100
salah paham menuju end
101
end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!