kekesalan opa lana

Alina termangu di tempatnya, ia hanya memasang lurus, Tampa mau berbicara sejak kedatang Vira ia hanya diam membisu. Hingga mira bingung mau bicara apa, Alina lebih banyak diam,

"Apa yang sedang kamu pikirkan." tanya Mira yang sedari tadi memperhatikan Alina.

"Gak ada mbak!" Alina menundukkan wajahnya di antara dua lulut.

"Mbak gak percaya. pasti kamu bohong kan, " Mira penuh selidik.

Sebenarnya Alina masih ingin merahasiakan permasalahanya tapi ia juga gak mau mengumbar aib mama nyang telah melahirkannya,

"Ada apa katakan sama mbak Alina. " Mira memohon kepada Alina.

Alina mendongakkan wajahnya, ia tak bisa berbicara hanya air mata yang menetes.

"hiks. Mbak"

"Ada apa Alina?"

"Mbak apa salahku hingga aku menanggung dosa ini mbak!"

"Maksut kamu apa Alina."

"Mbak, apa aku pernah meminta dilahirkan dari rahim yang salah."

"Maksutnya apa, mbak gak ngerti!"

"Mbak, aku!" ucapan Alina tertahan saat Dadaha semakin Sesak.

"Katakan alina, mbak akan menjadi pendengar untuk kamu."

"Apa salah mbak, jika aku terlahir dari rahim seorang pelakor,"

"Maksudnya,"

"Mamaku mbak, dia seorang pelakor, dan aku yang menanggung dosanya, aku di jebak untuk melukai sahabatku hingga aku berada di dalam penjara ini."

"Jadi teman kamu yang sudah jebloskan kamu ke penjara,"

"Alina hanya mengangguk."

"Iya sakit hati mbak, kepadaku, karena mamaku, ibunya sampai gila, dan berada di rumah sakit jiwa, Aku menjadi bersalah mbak, jika aku tau suami mamaku yang sekarang masih mempunyai istri aku gak akan setuju, tapi aku apa daya mbak, bahkan sejak mereka menikah kembali aku tak pernah mereka cari bahkan sampai sekarang." dengan derai air mata Alina berkata jujur"

"Yang sabar ya Alina, mbak mengerti ada di posisi kamu, tapi pikirkan di posisi temanmu itu pasti berat kan, orang yang melahirkannya harus gila karena tak terima penghianatan, aku juga pernah merasakan Alina."

"Apa aku sejahat itu mbak."

"Kamu gak jahat Alina, hanya mereka yang jahat tak pernah memikirkan keberadaan mu, mereka hanya memprioritaskan dirinya sendiri tampa mereka tau ada hati yang tersakiti."

"Apa dengan cara aku mendekam di penjara, hati sahabatku akan lega mbak."

"Entahlah Alina, aku juga tidak tau, berdoalah semoga hati sahabatmu itu terbuka, bahwa kamu tidak salah disini."

"Tapi sudah terlanjur mbak,Vira sudah membenci aku."

"Percayalah Allah maha membolak-balikkan hati manusia, jadi mbak mohon sama kamu banyak berdoalah!"

"Terimakasih mbak Mira, hanya mbak yang selalu ada untuk aku." Alina memeluk Mira.

"Jika kamu tau Alina bahwa aku tak membenarkan penghianatan, kenapa aku rela mendekam di penjara, karena aku sudah tak tahan dengan suamiku yang tak pernah bersukur memiliki aku, dan Alhamdulillahnya aku tak sampai punya anak, jika aku punya anak apa yang akan aku katakan kepadanya di masa depan. "batin Mita dengan mengelus rambut Alina.

"Maafkan aku Vira, jika kesalahan aku dan mamaku dimasa lalu, jika aku tau pak Bram adalah papamu, aku tak akan setuju. Nasi sudah menjadi bubur, yang aku inginkan hanyalah kedamaian, jika suatu saat kita di pertemukan aku akan minta maaf ke mama kamu atas mamaku yang susah membuat keluargamu hancur. "batin Alina.

Di kediaman opa lana Kenzo masih bergelung dengan selimut setelah semalaman ia tak bisa tidur.

"Kenzo, Bangun nak." Oma Liana membangunkan cucunya.

"Hoamm, Ada apa Oma, masih pagi " jawabnya dengan masih menutup mata.

"Udah Jam 7 lewat, kamu di tunggu opa di ruang makan."

"Apa jam 7 Oma, aichh, kenapa kesiangan segala sih." Kenzo melompat dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi.

"Dasar anak nakal. Bisa-bisanya bilang kesiangan!" oma.lianan geleng-geleng kepala.

Kenzo masih di dalam kamar mandi, sedangakan Oma Liana sudah berada di ruang makan setelah membangunkan cucunya itu.

"Masih tidur dia istriku"

"Masih mas,, memang kenapa.!" Oma Liana memandang wajah suaminya.

"Masak seorang bos besar datangnya terlambat. "cibirnya.

Oma Liana hanya diam saja saat suaminya mengomel, sedangkan Kenzo yang sudah selesai pun pergi keruang makan untuk sarapan bersama Oma dan opanya"

"Masih ngantuk tidur aja dulu." ketusnya.

"Kenapa opa, serah Ken juga kan mau bangun jam berapa, Lagian disini Ken bosnya." tatapan kenzo yang sulit di artikan.

"Mana ada bos yang bangunnya telat, itu akan mencontohkan kelakuan buruk kepada karyawanmu, "sindirnya lagi.

"Udah mas, kapan Ken makan kalo kamu cecar mulu, Ken kamu sarapan gih dan berangkat, jangan ladeni omongan opamu yang ngelantur ini." ucap Oma Liana yang sejak tadi mendengarkan perdebatan mereka.

Sedangakan opa lana hanya diam membisu, ketika istrinya sudah bersuara, Kenzo sudah selesai makan ia berpamitan kepada Oma dan opa Bhawa hari ini ia tak akan pulang kesini lagi?

"Oma, Ken pulang ya," ucap Ken yang sudah mencium pipi Omanya"

Cup

"Dasar cucu sinting, kamu mencium istriku, kurang ajar, anak tidak sopan." opa Lana berdiri dan ingin memukul cucunya yang kurang ajar itu,

Kenzo yang ditatap begitu hanya nyengir kuda saja, ia sudah berhasil membuat opa Lana marah, dari dulu ia melihat opa Lana yang super protektif, kepadanya istrinya itu."Kenzo segera pergi sebelum tongkat itu mengenai kepalanya"

"Dah Oma,, Miss you." kenzo berbicara begitu agar opa Lana semakin meradang.

"Mas, sudah sama.cucu sendiri kamu cemburu, lagian ya kita udah tua, kamu ada-ada saja." oma liana memperingati suaminya, karena mimik wajah suaminya yang sudah tak bersahabat.

Opa lana dan Oma liana menikah di umur beda jauh, Oma Liana dulu masih 20 tahun saat dipersunting oleh Opa lana yang jauh lebih dewasa yaitu 33 tahun beda 13 tahun. Jadi opa Lana amat cemburu saat ada yang berani mengusik miliknya, walaupun itu cucunya sendiri.

"Masih cemberut.. Kebiasaan umur udah tua juga cemburunya gak ilang-ilang, " ketus Oma Liana.

"Apa sih istriku ini, aku udah tua, dan kamu masih kelihatan cantik diumur yang belum seberapa.apa kamu akan mencari penggantimu jika aku sudah tiada" tanya opa lana memadang wajan istrinya.

"Mulai, Emang aku istri apaan, jika aku mau udah dari dulu aku cari yang lebih muda!" godanya.

"Jadi kamu berniat untuk mencari penggantiku istriku." opa lama sudah memandang wajah masam.

"Bagaimna aku akan mencari penggantimu, jika hati dan pikiranku hanya untukmu suamiku." Oma Liana mendekat kearah suaminya yang sudah tidak muda lagi

Cup

Kecupan yang di berikan Oma Liana membuat hati opa lana yang tadinya meradang menjadi lembut.

"Terimakasih istriku, kamu masih sudi menemani tua renta ini."

"Jangan bilang begitu mas, aku adalah jodohmu yang di kirimkan Allah untuk selalu menemani kamu sampai akhir hayat." opa Lana memeluk tubuh ringkih istrinya

Ia masih ingat saat dulu ia memperjuangkan istrinya, banyak yang ingin menjadikan istrinya sebagai pendamping hanya dia yang ia yang bisa membuat seorang Liana jatuh pelukannya walaupun dengan cara yang salah.

Sedangkan Kenzo sudah masuk kedalam mobil dan menjalankan kearah kantor! sampai di lobby ia memarkirkan mobilnya, dan masuk kedalam perusahaannya.

"Pagi tuan, "Iyan membungkukkan badannya"

"Kamu kenapa tak jemput aku yan." Kenzo bertanya Sambil berjalan keruangannya.

"Maaf tuan, saya kira tuan akan aman berada disana!" jawab. Iyan santai.

"Kenapa begitu."

"Tuan tau sendiri bahwa tuan besar begitu disiplin."

"Kamu benar iyan, baru tadi pagi aku telat sudah seperti itu judesnya opa,, opa lagi saat aku mencium pipi Oma, mukanya, " Kenzo membayangkan muka opanya yang sedang jengkel.

"Kenapa dengan muka tuan besar, tuan."

"Mukanya itu menyeramkan seperti ingin memakan hidup-hidup!" Kenzo yang masih membayangkan tadi pagi"

"Iyan hanya bisa diam, saat mentertawakan opanya, dan berlalu ke ruanganya sendiri."

"Hahaha ada-ada saja opa itu, apa jika aku punya pasangan akan seperti itu, " Kenzo masih memikirkan keharmonisan rumah tangga opa dan Omanya,

Episodes
1 bab 1 malam panjang malam penjebakan
2 Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3 bertemu rival
4 kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5 berkunjung ke panti
6 Vira merencanakan sesuatu
7 Foto yang tersebar
8 Alina tak berkutik
9 bukan aku pelakunya...
10 tidur di balik jeruji besi
11 penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12 kejutan yang tak terduga
13 kabar kehamilan
14 semakin melupakan semakin cinta
15 kebenaran tentang orang tuanya..
16 kekesalan opa lana
17 surat dari pengadilan
18 mama Amel tahu
19 permintaan maaf
20 kecurigaan mama amel
21 keanehan kenzo
22 Iyan frustasi
23 Kekesalan iyan
24 Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25 Hari kebebasan
26 Rumah baru
27 6 tahun kemudian
28 Keinginan alula
29 Kedatangan mama Amel
30 Bertemu cucu
31 Kebersamaan
32 Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33 kekhawatiran alina
34 kegalauan kenzo
35 Tuduhan kenzo
36 Kekesalan papa Liam,
37 Kesedihan di hari ulang tahun
38 Sikap alula yang berbeda.
39 kepulangan mama Amel dan papa liam
40 introgasi kenzo
41 sampai di kota tujuan
42 Siapa gadis kecil itu
43 memikirkan tentang gadis kecil
44 kegelisahan kenzo
45 kembali bertemu
46 kekhawatiran alina
47 Bertemu kembali
48 kedekatan Kenzo dengan alula
49 Kenzo disuruh pulang
50 Kecemasan mama Amel
51 Iyan memikirkan sosok Alina
52 Iyan memikirkan sosok Alina
53 Iyan memikirkan sosok Alina
54 Bertemu
55 Hanya saling tatap
56 MENJENGUK MIRA
57 Kepulangan mira
58 Kembali pulang,
59 Pembicaraan antara anak dan ibu
60 Alina masuk rumah sakit,
61 Alina yang mulai siuman,
62 kedatang mama amel
63 Penyesalan tiada arti
64 kerinduan yang tidak bertepi
65 Ingin segera kembali.
66 Bertemu untuk pertama kali
67 Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68 Memeluk untuk pertama kalinya
69 Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70 Kebersamaan di ruang rawat
71 kepulangan alina
72 Satu bulan berlalu
73 mengutarakan niat.
74 berbicara kepada alula
75 keberangkatan kenzo
76 tiba di Kota dengan selamat
77 kegalauan kenzo
78 alula marah kepada papanya
79 bujukan kenzo
80 Kebersamaan
81 Rasa kenzo
82 kebersamaan.dengan papa liam
83 satu bulan sudah
84 pertimbangan
85 Datang melamar
86 Kembali ke rumah singgah,
87 Satu Minggu berlalu
88 Rumah yang terasa hampa
89 Perkenalan keluarga kepada alula
90 Perkenalan di rumah besar
91 Kerinduan yang mendalam
92 Hati menuju bahagia
93 Alina kembali ke kota
94 perkenalan di keluarga besar
95 memperkenalkan ke pada keluarga
96 mengutarakan niat
97 mempertemukan ibu Alina
98 pertemuan antara ibu dan anak
99 hari menuju bahagia
100 salah paham menuju end
101 end
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1 malam panjang malam penjebakan
2
Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3
bertemu rival
4
kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5
berkunjung ke panti
6
Vira merencanakan sesuatu
7
Foto yang tersebar
8
Alina tak berkutik
9
bukan aku pelakunya...
10
tidur di balik jeruji besi
11
penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12
kejutan yang tak terduga
13
kabar kehamilan
14
semakin melupakan semakin cinta
15
kebenaran tentang orang tuanya..
16
kekesalan opa lana
17
surat dari pengadilan
18
mama Amel tahu
19
permintaan maaf
20
kecurigaan mama amel
21
keanehan kenzo
22
Iyan frustasi
23
Kekesalan iyan
24
Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25
Hari kebebasan
26
Rumah baru
27
6 tahun kemudian
28
Keinginan alula
29
Kedatangan mama Amel
30
Bertemu cucu
31
Kebersamaan
32
Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33
kekhawatiran alina
34
kegalauan kenzo
35
Tuduhan kenzo
36
Kekesalan papa Liam,
37
Kesedihan di hari ulang tahun
38
Sikap alula yang berbeda.
39
kepulangan mama Amel dan papa liam
40
introgasi kenzo
41
sampai di kota tujuan
42
Siapa gadis kecil itu
43
memikirkan tentang gadis kecil
44
kegelisahan kenzo
45
kembali bertemu
46
kekhawatiran alina
47
Bertemu kembali
48
kedekatan Kenzo dengan alula
49
Kenzo disuruh pulang
50
Kecemasan mama Amel
51
Iyan memikirkan sosok Alina
52
Iyan memikirkan sosok Alina
53
Iyan memikirkan sosok Alina
54
Bertemu
55
Hanya saling tatap
56
MENJENGUK MIRA
57
Kepulangan mira
58
Kembali pulang,
59
Pembicaraan antara anak dan ibu
60
Alina masuk rumah sakit,
61
Alina yang mulai siuman,
62
kedatang mama amel
63
Penyesalan tiada arti
64
kerinduan yang tidak bertepi
65
Ingin segera kembali.
66
Bertemu untuk pertama kali
67
Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68
Memeluk untuk pertama kalinya
69
Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70
Kebersamaan di ruang rawat
71
kepulangan alina
72
Satu bulan berlalu
73
mengutarakan niat.
74
berbicara kepada alula
75
keberangkatan kenzo
76
tiba di Kota dengan selamat
77
kegalauan kenzo
78
alula marah kepada papanya
79
bujukan kenzo
80
Kebersamaan
81
Rasa kenzo
82
kebersamaan.dengan papa liam
83
satu bulan sudah
84
pertimbangan
85
Datang melamar
86
Kembali ke rumah singgah,
87
Satu Minggu berlalu
88
Rumah yang terasa hampa
89
Perkenalan keluarga kepada alula
90
Perkenalan di rumah besar
91
Kerinduan yang mendalam
92
Hati menuju bahagia
93
Alina kembali ke kota
94
perkenalan di keluarga besar
95
memperkenalkan ke pada keluarga
96
mengutarakan niat
97
mempertemukan ibu Alina
98
pertemuan antara ibu dan anak
99
hari menuju bahagia
100
salah paham menuju end
101
end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!