berkunjung ke panti

Alina turun dari motor ojek online, Ia memberikan uang kepada ojek online tadi, dan masuk kedalam kampus, dari arah samping ia di kejutkan dengan tepukan di pundak.

"Astagfirullah." saking kagetnya Alina ber istighfar.

"Baru nyampe neng!" tanya Andin senyum nyengir,

"Sialan Lo andin. Kaget' in aja, Lo baru sampe kan." tanya balik.

"Ya tadi di anterin sama mas Ken." jawab Andin santai.

Sontak membuat dada Alina sakit mendengar penuturan Sahabatnya.

"Oh."

"Masuk yuk, kayaknya rektor baru sudah datang deh." Andin mengandeng tangan Alina masuk kedalam kelas.

Tak berselang lama, rektor baru muncul dan mengajarkan pelajaran Tampa darma seperti kemaren! Setelah selesai Alina berjalan keluar duluan karena ia menghindari Raihan, Ia tak mau terlibat perdebatan.

"Tunggu..." seru Raihan saat berada dilorong kampus, dan Alina yang berjalan cepat menghentikan laju jalanya.

"Kenapa ketemu dia lagi, aku sudah mati-matian hindari dia." batin Alina.

"Kamu kenapa buru-buru, mau menghindari saya Kamu." Raihan yang berjalan menghampiri Alina.

"Terus kenapa kalo memang saya buru-buru. Bukan urusan situ juga." Alina ketus.

"Terserah Lo juga Alina, gue cuma mau bilang Lo di cariin ibu panti, pulang sono. cewek kok sukanya keluyuran nginep gak jelas."

"Woy, kenapa jadi Lo yang ketus, serah gue dong pulang gak nya, lagian ya bukanya gue udah izin sama ibu panti, untuk ngekos sendiri."

Alina adalah anak broken home, ia tinggal di panti saat orang tuanya bercerai, entah mengapa mereka tak ada yang mau mengajak Alina untuk tinggal bersama, karena keegoisan mereka, anak yang menjadi korban, 5 tahun Alina tinggal di panti, saat ini ia bekerja dan juga kuliah, sebenarnya orang tua Alina mampu untuk membiayai sekolah Alina, tapi ia menolak saat Alina tahu bahwa orang tuanya bercerai karena punya selingkuhan masing-masing dan itu membuat Alina sangat benci akan perselingkuhan. Sedangakan Raihan teman satu panti dulu sebelum Raihan pergi kuliah ke luar negri, dan sekarang menjadi rektor di kampus tempat Alina mengejar ilmu.

"Gak tau kenapa sikap kamu gak berubah dari dulu Alina, Keras kepala." Raihan geram dengan sikap Alina.

"Serah gue, hidup-hidup gue,jangan ikut campur!" Alina berjalan cepat menghindari Raihan.

"Alina tunggu, ayo aku anterin kamu kembali ke panti, ibu panti kawatir Sama kamu Alina." Raihan mengejar Alina?

"Nanti aku pulang bilang padanya, aku akan pulang, tapi untuk sekarang aku gak bisa."

"Gak bisa kenapa,"

"Ada kerjaan yang harus aku lakukan."

"Termasuk balapan liar. kamu gak takut Alina, ke tangkap polisi,"

"Jangan urusi urusan. Gue, karena gue gak suka." Alina pergi dengan menghentikan ojek di depan gerbang kampus.

"Sial,"

"Kenapa susah sekali bujuk Alina untuk kembali ke jalan yang benar, aku gak mau dia kenapa-napa, walaupun jika bertemu aku dan Alina seperti tikus dan kucing, tapi aku menyayanginya! Entah perasaan yang aku rasakan ini tak sebanding dengan aku takut kehilangan kamu Alina!" batin Raihan melihat Alina yang sudah menjauh.

Dengan langkah gontai ia kembali ke mobilnya, dan ingin hati menyusul Alina, tapi aku tak pernah tau tempat mereka berkumpul.

Alina sudah sampai di tempat balapan, ia sudah ditunggu oleh Vira.

"Hay der,, Sudah datang." tanya Vira basa-basi.

"Sudah dong, oh ya gimana taruhannya apa." tanya Alina yang sudah berada di jalan yang sepi dengan semua geng motor untuk melakukan balapan liar.

"Uang sepuluh juta dari gengnya bima, Lo terima tantangannya kan."

"Yoi siapa takut."

Alina bersiap-siap untuk ikut balapan liar, walaupun nyawa taruhannya, tapi ia selalu menang,Gimana gak tergiur coba, Alina bisa membantu ibu panti, untuk menghidupi adik-adiknya.

"Gimana Al, siap."

"Siap dong"

Bum... Bum...

Satu dua tiga, kain yang buat pelambaian pun jatuh, dan Alina melesat dengan kecepatan tinggi, tiga putaran ahirnya Alina menjadi juaranya, Alina begitu bangga saat uang senilai 10 juta berada di tanganya.

Gak papa sekarang gue kalah sama seorang cewek, kain kali kita balapan lagi,"ucap bima menyeringai"

"Siap asalkan bayarannya sesuai,"

"Soal uang mah gampang,, gue tunggu Minggu depan."

"Ok.." Alina pergi dengan perasaan bahagia,ia bisa membantu ibu panti untuk menghidupi mereka..

"Kenapa Lo senyum-senyum Al!" tanya Vira yang heran.

"Gue seneng karena gue dapat uang vira,"

"Oke lah.. Minggu depan lo akan mengikuti balapan lagi kan."

"Iya dong pasti?"

Mereka berjalan menuju mobil Vira,

"Gue anterin low pulang ya Al,"

"Emang gak ngerepotin lo, vira"

"Gak repot kok,"

"Ok..."

"Sial.." batin Vira," kenapa bisa Alina selamat dari maut itu, bukanya tadi aku sudah menyabotase motornya..

"Kenapa vira." tanya Alina yang melihat muka Vira masam.

"Gak kok, hanya panas saja tadi."

"Oh,"

Mobil Vira melaju kencang menuju tempat dimana Alina minta diantar. setelah sampai Alina, turun dari mobil dan sedikit membungkuk.

"Lo ikut masuk gak vira." Alina berbicara saat kaca mobil Vira turunkan"

"Gak deh kayaknya, takut bokap gue nyariin" jawab Vira.

"Oh gitu, kalo gitu makasih yah, udah anterin aku. besok gue traktir Lo di kampus."

"Gak usah Al, gue tau Lo butuh banget uang itu kan."

"Gak papa kok Vira, sekali-kali gue yang traktir kalian masak gue aja yang sering lo traktir, sama Andin."

"Ya baiklah jika Lo maksa.Gue balik dulu ya bay .der,"

"Bay beb,"

panggilannya mereka kepada sahabatnya.

setelah Vira pergi , Alina masuk kedalam panti, dan menghampiri ibu panti yang sendang menyiram tanaman.

"Assalamualaikum Bu." Alina menyapa ibu panti yang sedang membelakanginya.

"Walaikum salam, low, Alina kapan kamu datang!" ibu panti berbalik dan terkejut, saat Alina berada di belakangnya.

"Baru saja Bu," Alina menyalami tangan ibu panti dan menciumnya"

"Ayo masuk, kamu ini ya lama tidak kesini."

"Maaf Bu, Alina sibuk, lagian Alina kerja juga buat adik-adik kan Bu."

"Bisa aja kamu jawabnya." ibu panti mengajak alina masuk dan duduk di ruang tamu.

"Oh ya nak,, kamu sudah ketemu Raihan...!!" tanya ibu panti.

"Sudah Bu di kampus tadi,, tapi kenapa ya Bu sifatnya kok gak berubah tetap nyebelin..!!"

"Jangan gitu Alina,, dia Abang kamu..!!"

"Abang dari mananya Bu..!!"

"Abang dari ibu lah..!!" dan mereka tertawa bersama,,

Seharian alian berada di panti, sedangakan Kenzo masih memikirkan siapa laki-laki yang berboncengan dengan Alina tadi.. Dan itu mengganjal di benaknya...!!

"Tuan, boleh saya masuk..!!" tanya asisten Kenzo yang berada di luar ruangan.

"Silahkan masuk.. Yan..!!"

"Baiklah tuan, ada berkas yang harus anda tangani..!!"

"Baiklah taruh di meja."

"Bos sakit.."

"Gak cuma lagi pusing saja!" Kenzo menyenderkan kepalanya.

"Apa saya panggilkan dokter bos."

"Gak usah Yan,Gue gak papa."

"Baiklah kalo bos menolak.

kalo gitu saya kembali meja saya dulu ya bos"

"Ya..."

Kenzo hanya menghela nafas kasar,, ia sudah ingin pulang walaupun pekerjaannya belum selesai, ia masih memikirkan tentang alina tadi,,!! Ia ingin segera menemui Alina dan meminta penjelasan kepadanya..

"Iya gue harus tau, alina tadi pergi dengan siapa..!!" Kenzo bergegas pergi untuk segera sampai di apartemen, dan menanyakan kepada Alina langsung.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal kak..
Ceritanya bagus. Lanjutkan ceritanya ya kak.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya

2024-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam panjang malam penjebakan
2 Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3 bertemu rival
4 kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5 berkunjung ke panti
6 Vira merencanakan sesuatu
7 Foto yang tersebar
8 Alina tak berkutik
9 bukan aku pelakunya...
10 tidur di balik jeruji besi
11 penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12 kejutan yang tak terduga
13 kabar kehamilan
14 semakin melupakan semakin cinta
15 kebenaran tentang orang tuanya..
16 kekesalan opa lana
17 surat dari pengadilan
18 mama Amel tahu
19 permintaan maaf
20 kecurigaan mama amel
21 keanehan kenzo
22 Iyan frustasi
23 Kekesalan iyan
24 Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25 Hari kebebasan
26 Rumah baru
27 6 tahun kemudian
28 Keinginan alula
29 Kedatangan mama Amel
30 Bertemu cucu
31 Kebersamaan
32 Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33 kekhawatiran alina
34 kegalauan kenzo
35 Tuduhan kenzo
36 Kekesalan papa Liam,
37 Kesedihan di hari ulang tahun
38 Sikap alula yang berbeda.
39 kepulangan mama Amel dan papa liam
40 introgasi kenzo
41 sampai di kota tujuan
42 Siapa gadis kecil itu
43 memikirkan tentang gadis kecil
44 kegelisahan kenzo
45 kembali bertemu
46 kekhawatiran alina
47 Bertemu kembali
48 kedekatan Kenzo dengan alula
49 Kenzo disuruh pulang
50 Kecemasan mama Amel
51 Iyan memikirkan sosok Alina
52 Iyan memikirkan sosok Alina
53 Iyan memikirkan sosok Alina
54 Bertemu
55 Hanya saling tatap
56 MENJENGUK MIRA
57 Kepulangan mira
58 Kembali pulang,
59 Pembicaraan antara anak dan ibu
60 Alina masuk rumah sakit,
61 Alina yang mulai siuman,
62 kedatang mama amel
63 Penyesalan tiada arti
64 kerinduan yang tidak bertepi
65 Ingin segera kembali.
66 Bertemu untuk pertama kali
67 Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68 Memeluk untuk pertama kalinya
69 Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70 Kebersamaan di ruang rawat
71 kepulangan alina
72 Satu bulan berlalu
73 mengutarakan niat.
74 berbicara kepada alula
75 keberangkatan kenzo
76 tiba di Kota dengan selamat
77 kegalauan kenzo
78 alula marah kepada papanya
79 bujukan kenzo
80 Kebersamaan
81 Rasa kenzo
82 kebersamaan.dengan papa liam
83 satu bulan sudah
84 pertimbangan
85 Datang melamar
86 Kembali ke rumah singgah,
87 Satu Minggu berlalu
88 Rumah yang terasa hampa
89 Perkenalan keluarga kepada alula
90 Perkenalan di rumah besar
91 Kerinduan yang mendalam
92 Hati menuju bahagia
93 Alina kembali ke kota
94 perkenalan di keluarga besar
95 memperkenalkan ke pada keluarga
96 mengutarakan niat
97 mempertemukan ibu Alina
98 pertemuan antara ibu dan anak
99 hari menuju bahagia
100 salah paham menuju end
101 end
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1 malam panjang malam penjebakan
2
Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3
bertemu rival
4
kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5
berkunjung ke panti
6
Vira merencanakan sesuatu
7
Foto yang tersebar
8
Alina tak berkutik
9
bukan aku pelakunya...
10
tidur di balik jeruji besi
11
penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12
kejutan yang tak terduga
13
kabar kehamilan
14
semakin melupakan semakin cinta
15
kebenaran tentang orang tuanya..
16
kekesalan opa lana
17
surat dari pengadilan
18
mama Amel tahu
19
permintaan maaf
20
kecurigaan mama amel
21
keanehan kenzo
22
Iyan frustasi
23
Kekesalan iyan
24
Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25
Hari kebebasan
26
Rumah baru
27
6 tahun kemudian
28
Keinginan alula
29
Kedatangan mama Amel
30
Bertemu cucu
31
Kebersamaan
32
Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33
kekhawatiran alina
34
kegalauan kenzo
35
Tuduhan kenzo
36
Kekesalan papa Liam,
37
Kesedihan di hari ulang tahun
38
Sikap alula yang berbeda.
39
kepulangan mama Amel dan papa liam
40
introgasi kenzo
41
sampai di kota tujuan
42
Siapa gadis kecil itu
43
memikirkan tentang gadis kecil
44
kegelisahan kenzo
45
kembali bertemu
46
kekhawatiran alina
47
Bertemu kembali
48
kedekatan Kenzo dengan alula
49
Kenzo disuruh pulang
50
Kecemasan mama Amel
51
Iyan memikirkan sosok Alina
52
Iyan memikirkan sosok Alina
53
Iyan memikirkan sosok Alina
54
Bertemu
55
Hanya saling tatap
56
MENJENGUK MIRA
57
Kepulangan mira
58
Kembali pulang,
59
Pembicaraan antara anak dan ibu
60
Alina masuk rumah sakit,
61
Alina yang mulai siuman,
62
kedatang mama amel
63
Penyesalan tiada arti
64
kerinduan yang tidak bertepi
65
Ingin segera kembali.
66
Bertemu untuk pertama kali
67
Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68
Memeluk untuk pertama kalinya
69
Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70
Kebersamaan di ruang rawat
71
kepulangan alina
72
Satu bulan berlalu
73
mengutarakan niat.
74
berbicara kepada alula
75
keberangkatan kenzo
76
tiba di Kota dengan selamat
77
kegalauan kenzo
78
alula marah kepada papanya
79
bujukan kenzo
80
Kebersamaan
81
Rasa kenzo
82
kebersamaan.dengan papa liam
83
satu bulan sudah
84
pertimbangan
85
Datang melamar
86
Kembali ke rumah singgah,
87
Satu Minggu berlalu
88
Rumah yang terasa hampa
89
Perkenalan keluarga kepada alula
90
Perkenalan di rumah besar
91
Kerinduan yang mendalam
92
Hati menuju bahagia
93
Alina kembali ke kota
94
perkenalan di keluarga besar
95
memperkenalkan ke pada keluarga
96
mengutarakan niat
97
mempertemukan ibu Alina
98
pertemuan antara ibu dan anak
99
hari menuju bahagia
100
salah paham menuju end
101
end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!