setelah kembali keruangannya iyan menggerutu tak jelas,bahkan ia melihat bosnya sangat aneh. Iyan baru mendudukkan bokongnya, Sudah terdengar perintah."
" Astagfirullah apa lagi." Iyan mendesah kasar saat panggilan tuanya
Iyan berjalan ke ruangan tuanya,
"Ada apa tuan memanggil saya!" Iyan berdiri di hadapan Kenzo
"Aku ingin makan ini." Kenzo menyodorkan ponselnya kepada Iyan.
"Apa ini tuan!" sambil menerima ponsel yang diberikan Kenzo
"katanya sih siomay,, tapi aku tak tahu! Tolong Carikan ya."
"Apa." Iyan begitu terkejut, " apa tuan gak salah tuan baru makan, apa tuan tak merasa kenyang."
"Cepat carikan, aku gak mau tau."
dengan terpaksa Iyan mengiyakan permintaan tuanya Yang sedikit aneh itu.
" Aku cari dimana." saat berjalan di lorong menuju life, ia bertabrakan dengan salah satu karyawan dan alhasil karyawan yang membawa berberapa lembar kertas pun berhamburan."
" Oh..sit,"
Iyan mengumpat,dan melihat karyawan wanita tadi sedang memunguti kertas yang berceceran.
"Maaf pak .. Saya tidak sengaja." seorang wanita dengan memakai hijab itu menundukan wajahnya karena takut kepada iyan.
"Maafkan saya juga yang tidak fokus." Iyan pergi dengan perasaan dongkolnya.
sedangkan wanita berhijab itu memandang Iyan, dengan wajah yang sulit diartikan..
"Kenapa kamu jadi liatin bos Iyan,, amara, kamu kan tau bagai langit dan bumi!" batin Amara.
Amara melanjutkan keruangan, ia masih mengingat dengan jelas wajah bosnya itu, ada rasa kagum, tapi ia tak berani mengungkapkannya?
sedangakan Iyan mencari kesana-kemari apa yang di inginkan tuanya itu, hingga ia menemukanya sedikit jauh, setelah mendapatkannya ia kembali kekantor, dengan wajah lelahnya dengan keringat bercucuran. Iyan masuk kedalam ruangan tuanya. Saat baru membuka pintu, terdengar Kenzo muntah-muntah di dalam kamar mandi yang berada di ruangannya.
huek
Huek
"Tuan. apa tuan baik-baik saja" Iyan mendekat kearah Kenzo yang sedang memuntahkan isi perutnya.
"Apa kamu sudah dapat Iyan!" Kenzo yang tadinya lemas dengan memandang wajahnya yang cukup pucat,pun menjadi semangat.
"Sudah tuan, apa mau saya siapkan."
"Iya, saya sudah tak sabar,!" Kenzo berjalan kearah dimana Iyan yang menyiapkan makanan yang ia mau.
Melihat tuanya makan dengan lahap lagi Iyan hanya mendesah kasar, sampai kapan ia akan terus disuruh untuk melayani tuanya itu, padahal pekerjaanya banyak.
"Tuan saya kembali ke ruangan saya dulu!"
"Ya kembalilah" Kenzo mengusir Iyan dengan halus.
Iyan hanya bisa bernafas lega, saat tuanya tak menyuruhnya lagi, setelah selesai kenzo tertidur pulas, hingga sore menjelang.
Mama Amel yang sedang masak untuk putranya, mendapat pesan dari orang yang ia temui berberapa jam lalu, mama Amel mengambil ponselnya dan melihat apa isi pesan itu, ia tersenyum!
"Kamu akan segera bebas nak.sebentar lagi!" mama Amel tersenyum membayangkan wajah Alina yang tersenyum.
Dengan riang mama Amel memasak untuk putranya, saat sedang menata piring ia di kejutkan dengan suara bel di rumah.
Ting
tong
"BI tolong bukain pintunya ya, mungkin Kenzo sudah pulang" mama Amel menyuruh art nya untuk membukakan pintu.
"Baik nyonya" art pun berjalan menuju pintu utama .
Ceklek
"Tuan, kapan tuan pulang."
"Syuut BI, jangan kencang-kencang nanti nyonya tau." intruksi dari papa Liam.
"Baik tuan"
Art tadi berjalan menuju nyonyanya yang sedang menyajikan makanan
"BI apa Kenzo sudah datang," mama Amel masih tak menyadari jika suaminya sudah ada di belakangnya.
Papa Liam memeluk dari belakang
"Aku kangen kamu ma!" ucap papa Liam di telinga istrinya.
"Apa,,, Papa kapan pulang, bukanya masih satu Minggu lagi, padahal mama akan menyusul papa," ucap Manja mama Amel
"Aku ingin cepat-cepat, pulang, aku gak bisa jauh dari kamu ma"
"Pa lepasin gak, ada bibi loh, papa gak malu."
"Biarin ya BI, bibi juga pernah muda," ucapnya santai.
"kata siapa muda udah tua kali pa, sebentar lagi kita akan punya cucu."
"Siapa yang sudah berhasil menaklukan putraku ma,"
"Ya siapa tau kan Bisa jadi Kenzo segera menikah." mama Amel mengalihkan ucapannya yang hampir keceplosan?
"Apa anak itu akan pulang ma.!" papa Liam duduk di depan mama Amel
"Iya sebentar lagi juga pulang..!!"
Dan tak lama bel berbunyi, dan art membukakan pintu, dan tak lama Kenzo datang dengan wajah lesunya!
"Kamu kenapa. Nak, muka kamu kok lesu begitu!" mama Amel mendekati putranya dan mengajaknya untuk duduk.
"Ken."ucap papa Liam dan menghampiri putranya.
"Papa, kapan papa pulang."
"Baru saja,kamu kenapa nak, apa kamu banyak pekerjaan."
"Tidak pa, hanya kecapean saja." jawabnya dengan santai.
Kenzo saat mendekat kearah meja ia mencium bau masakan mamanya mendadak mual,
Huek
Huek
Kenzo menutup mulutnya dan berlari ke kamar mandi terdekat,mama Amel yang melihat putranya muntah ia mengikuti putranya dan menekan tengkuknya!
" Kamu kenapa nak, apa kamu sakit. "
Hanya gelengan saja,
"Kenapa nak, bilang sama mama, apa kamu sakit,"
"Enggak ma, cuma akhir-akhir ini Kenzo merasa lemas dan tiap pagi Kenzo selalu muntah-muntah!" paparnya.
"Kamu ini ada-ada saja nak. seperti papamu aja dulu," ucapan mama Amel menggantung.
"Maksutnya ma,,!!"
Dan papa Liam mengikuti putranya yang sedang berada di kamar mandi.
"Apa yang kamu rasakan nak, jika kamu sakit kita panggil dokter ya." kekhawatiran papa Liam?
"Gak pa, hanya masuk angin mungkin!"
"Tapi muka kamu pucat nak."
"Aku gak papa, ma, aku mau istirahat aja dikamar" dengan langkah tertatih-tatih Kenzo berjalan kearah kamarnya,
"Mama Amel dan papa Liam hanya memandang putranya, dengan pikiran yang entah apa."
"Ma, apa Kenzo sakit Selama ini." papa Liam bertanya kepada istrinya!
"Aku gak tau, dia jarang pulang kesini Ayo makan pa,, papa baru pulang kan,, pasti capek
Ayo ma.."
Mereka makan dengan canda tawa, sebagai pasangan suami istri, mereka selalu terbuka soal apapun, bahkan mereka tak segan-segan untuk mengeluarkan candaan.
di dalam kamar Kenzo merasa ada yang aneh dengan dirinya.,sejak tadi ia makan dengan lahap, tapi begitu masuk berberapa jam ia kembali memuntahkan makanannya.
"Ada apa denganku ini, hingga penyakit seperti ini datang!" Kenzo begitu frustasi dengan dirinya yang menurutnya akhir-akhir ini merasa ada yang aneh!!"
Mama Amel mengetuk kamar putranya dan membawakan makanan,
Tok
tok
tok..
"Ken ini mama nak,, apa mama boleh masuk!" mama Amel bertanya di luar kamar
"Ya ma, masuk aja" ucap Ken dari dalam.
Ceklek
pintu terbuka dan mama Amel melihat putranya yang sedang memijit pelipisnya.
"Kamu sakit nak." mama Amel meletakan makanan di atas meja, dan Kenzo mencium bau itu, dan berlari kekamar mandi.
Huek
Huek
"Ma, jauhkan makanan itu ma, aku gak tahan!"
"Ada apa dengan mu nak!" mama Amel mendekat.
"Ma plis singkirkan makanan itu ma."
"Kenapa kamu jadi aneh sekarang nak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments