Vira merencanakan sesuatu

Alina sudah berjalan menuju apartemen Kenzo,dengan hati berbunga-bunga, ia bisa membuat adik panti tersenyum.Alina masuk dengan badan yang sangat lelah,Ia Membuka pintu?

Ceklek

Disaat Alina masuk Kenzo sudah berada di ruang tamu, Dengan menyilangkan kakinya.

"Bagus ya baru pulang jam segini!" nada Kenzo seakan tak suka Alina pulang malam.

"Terus aku harus gimana mas Ken, pulang cepat salah pulang malam salah. " jawab Alina santai.

"Begitu ya, bagus, ini uang pakai, mulai besok jangan bekerja, aku gak suka saat pulang kamu belum pulang lagian gak ada makanan lagi." kenzo menyerahkan kartu atm kepada Alina.

" Terimakasih mas Ken. tapi maaf kalo aku harus tetap bekerja, karena aku sudah terikat kontrak." Alina menerima kartu yang berikan kepadanya,

"Kenapa gak mau, Memang kontraknya apa Jika terkena denda, biar mas yang bayar."

"Maaf, tapi aku udah terlanjur suka bekerja disana mas Ken."

"Oh. sudah suka, apa suka sama yang punya." sindirnya.

"Maksutnya..."

"Tadi pagi kamu di antar sama siapa." hanya Kenzo menelisik wajah Alina untuk mencari kebenaran.

"Tadi pagi aku diantar ojol? Terus mas Ken kenapa!" jawab Alina dengan bingung dengan pertanyaan suaminya.

"Oh.."

"Buatin aku makanan Al. Aku lapar, nunggu kamu dari tadi!" setelah mendengar Alina diantar oleh ojol, hatinya mulai menghangat.

"Ya baiklah tunggu bentar ya?" walaupun badanya agak capek, Alina tetap melayani suaminya . setelah makanan tersaji di meja makan ia memanggil Kenzo yang sedang melanjutkan pekerjaan.

"Mas makanannya sudah matang mas makan gih."

"Iya sebentar,"

Alina duduk menunggu Kenzo dengan membuka ponselnya. Ada pesan masuk Ia pun membacanya..

"Al... Lo bisa kan besok hadir, Lo di tunggu bima, dia konfirmasi ke gue." pesan Vira kepada Alina.

"Ya, gue bisa jam berapa, memangnya."

"Seperti biasa"

"Ok."

Ahirnya setelah mengirim pesan terakhir, Alina meletakan hapenya.

"Tunggu gue Alina, besok gue akan memberi kejutan buat Lo.. menyesal seumur hidup lo." Vira tertawa puas.

"Gue belum puas sebelum low menjadi sengsara. Seperti hidup. Gue dan nyokap gue Alina, maaf ya Andin mungkin Lo akan menjadi sasaran kali ini. Jika gue sebar berita tentang Alina yang sudah tidur dengan pacar Lo." Vira merasa puas, ia akan menjalankan rencananya besok.

bayangan akan keluarganya hancur, setelah papanya menikah dengan ibunya alina, membuat Vira menjadi kejam. Ia akan membalas dendam, kepada Alina, ia ingin Alina menderita seperti ibunya yang sekarang berada di rumah sakit jiwa.

walaupun Alina tak tau tentang siapa orang tua vira, hanya Vira yang tau bahwa ibu tirinya adalah ibunya Alina, dan itu membuat hati Fira sakit, saat ia tahu bahwa ibu kandungnya gila karena tak mau dimadu.

Vira mengusap air mata yang jatuh.

"Sabar ma, sebentar lagi keluarganya akan aku buat mereka menderita satu persatu, sekarang aku akan membuat anaknya dulu menderita, setelah itu giliran ibunya, aku ingin mereka menderita seperti aku ma, walaupun papa tak pernah lupa akan nafkah yang ia berikan kepadaku," guman Vira yang menatap foto mamanya.

Kenzo duduk di depan Alina.

"Serius amat, emang apa menariknya isi ponselmu itu!" Kenzo berbicara dengan mengamati wajah Alina.

"Hehe gak ada mas, cuma balas pesan sama Vira!" sambil nyengir Alina berkata.

"Oh."

Setelah selesai, Alina membersikan piring di meja makan, dan ia kembali ke kamar untuk membersikan tubuhnya. Setelah selesai ia membuat skripsi, tapi ia tak punya laptop, biasanya ia meminjam kepada Vira kalo tidak kepada Andin.

"Apa aku pinjam aja ya ke mas Ken, tapi apa boleh! Lagian ya kenapa laptop lama.aku rusak segala sih!" ahirnya Alina pergi kekamar Kenzo untuk meminjam laptop.

Tok..

Tok..

"Mas Ken, apa Alina boleh masuk." Alina yang berada di depan pintu kamar Kenzo.

"Ya sebentar!" Kenzo membukakan pintu untuk Alina.

Kriek

"Ada apa.." tanya Kenzo di ambang pintu.

"Boleh gak mas, Alina pinjem laptop mas untuk membuat skripsi. "tanya Alina pelan.

"Memang laptop kamu kemana."

"Laptop aku rusak mas, kemaren saja aku pinjam sama Andin atau gak sama vira, aku belum ada uang untuk membelinya!" jawab Alina pelan.

"Boleh tapi jangan buka yang lain, kalo hanya untuk membuat skripsi boleh, bentar aku ambilkan." Ken berlalu pergi untuk mengambil laptop Yang ada diatas meja.

"Ini pakai, kalo sudah selesai kamu kembalikan." Kenzo menyerahkan laptopnya.

"Makasih mas Ken, oh ya boleh gak aku malam ini tidur dikamar mas Ken." tanya Alina hati-hati.

"Gak boleh,"

"kenapa..."

"Belum saatnya."

"Jahat deh, aku kan istri mas Ken, masak tidur sekamar aja gak boleh."

"Walaupun istri, kamu gak lebih dari setahun ingat itu."

"Oh.. gitu ya,"

Alina hanya mengangguk saja, sedangkan kenzo hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah polos Alina.

Alina kembali kekamarnya dan membuat skripsi yang tertunda, Saat ia membuka laptop Kenzo terpampang jelas foto Kenzo dan Andin, dengan kenzo yang mencium pipi Andin, dan pemandangan itu membuat dada Alina sesak.

"Sesakit ini mencintaimu mas, hingga kamu memberikan luka yang bertubi-tubi." tak terasa air mata Alina jatuh.

Alina tak jadi mengerjakan skripsinya, karena masih menahan sesak di dadanya Alina berusaha memejamkan matanya, untuk mengurangi sakitnya.

"Gimana, apa semua beres." ucap Vira dengan orang didepan Vira.

"Sudah apa yang kamu inginkan sudah aku siapkan tapi jangan lupa,, bayarannya." orang suruhan Vira yang memakai hold dy .

"Sudah, berapapun uang yang Lo mau asal, semua beres seperti apa yang aku inginkan."

"OK.. Gue akan eksekusi besok. Tapi Lo harus ingat, ini adalah pekerjaan yang tak main-main, Lo tau kan, jika kita gegabah kita akan masuk penjara."

"Tenang gue udah siapin semuanya, bahkan polisi gak akan tau, bahwa kita adalah dalangnya!" senyum devil, yang ia tunjukan.

"Selamat menjemput kehancuran Lo Alina, gue udah gak sabar membuat Lo menderita." batin Vira.

Setelah bertemu Vira pulang dengan perasaan yang bahagia, bagaimana tidak ia akan membuat Alina masuk penjara dengan tuduhan pembunuhan.

"Maaf Andin, gue lakuin itu ke kamu, karena aku juga benci ke kamu, kamu sudah membuat Kenzo jauh dariku. Hahaha " tawa Vira mengema di dalam mobil.

Pagi harinya Alina bangun dengan mata. Sembab, ia sengaja bangun pagi untuk membersikan rumah dan menyiapkan sarapan seperti biasanya. setelah selesai ia menghampiri kamar kenzo untuk membangunkannya, walaupun hati Alina sakit melihat foto tadi malam, tapi ia tak lupa akan kewajibannya..

Tok

Tok

"Mas Ken bangun sudah pagi. waktunya sarapan.." suara Alina mengema di di depan kamar Kenzo.

"Ya sebentar Al. Jangan teriak-teriak, gue belum budek.." jawab Kenzo dari dalam.

"Oh.. kirain Alina, mas Ken belum bangun, maaf ya?"

"Hemmb.." hanya itu sahutan dari dalam.

kenzo sudah siap dengan setelan Jasnya. Ia keluar dengan penampilan yang perfek, Alina yang sedari tadi menunggu terpesona. hingga mata Alina melihat Tampa berkedip.

"Hemb.." deheman Kenzo di depan wajah Alina"

Dan Alina yang di tatap sedekat ini menjadi salah tingkah sekaligus kaget.

"Eh.. Mas Ken, sudah siap kan.Mari sarapan mas." Alina berucap dengan menampilkan senyumannya untuk mengurangi kegugupannya.

"Ya."

Kenzo tau Alina hanya gugup, ia hanya menyikapi dengan santai.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

kenzo gak sadar disaat alina oergi baru dia nannti akan kehilangan alina...kau oun juga alina salah. sdh resiko mu kalau kau cibta sebelah puhak

2024-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 malam panjang malam penjebakan
2 Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3 bertemu rival
4 kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5 berkunjung ke panti
6 Vira merencanakan sesuatu
7 Foto yang tersebar
8 Alina tak berkutik
9 bukan aku pelakunya...
10 tidur di balik jeruji besi
11 penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12 kejutan yang tak terduga
13 kabar kehamilan
14 semakin melupakan semakin cinta
15 kebenaran tentang orang tuanya..
16 kekesalan opa lana
17 surat dari pengadilan
18 mama Amel tahu
19 permintaan maaf
20 kecurigaan mama amel
21 keanehan kenzo
22 Iyan frustasi
23 Kekesalan iyan
24 Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25 Hari kebebasan
26 Rumah baru
27 6 tahun kemudian
28 Keinginan alula
29 Kedatangan mama Amel
30 Bertemu cucu
31 Kebersamaan
32 Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33 kekhawatiran alina
34 kegalauan kenzo
35 Tuduhan kenzo
36 Kekesalan papa Liam,
37 Kesedihan di hari ulang tahun
38 Sikap alula yang berbeda.
39 kepulangan mama Amel dan papa liam
40 introgasi kenzo
41 sampai di kota tujuan
42 Siapa gadis kecil itu
43 memikirkan tentang gadis kecil
44 kegelisahan kenzo
45 kembali bertemu
46 kekhawatiran alina
47 Bertemu kembali
48 kedekatan Kenzo dengan alula
49 Kenzo disuruh pulang
50 Kecemasan mama Amel
51 Iyan memikirkan sosok Alina
52 Iyan memikirkan sosok Alina
53 Iyan memikirkan sosok Alina
54 Bertemu
55 Hanya saling tatap
56 MENJENGUK MIRA
57 Kepulangan mira
58 Kembali pulang,
59 Pembicaraan antara anak dan ibu
60 Alina masuk rumah sakit,
61 Alina yang mulai siuman,
62 kedatang mama amel
63 Penyesalan tiada arti
64 kerinduan yang tidak bertepi
65 Ingin segera kembali.
66 Bertemu untuk pertama kali
67 Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68 Memeluk untuk pertama kalinya
69 Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70 Kebersamaan di ruang rawat
71 kepulangan alina
72 Satu bulan berlalu
73 mengutarakan niat.
74 berbicara kepada alula
75 keberangkatan kenzo
76 tiba di Kota dengan selamat
77 kegalauan kenzo
78 alula marah kepada papanya
79 bujukan kenzo
80 Kebersamaan
81 Rasa kenzo
82 kebersamaan.dengan papa liam
83 satu bulan sudah
84 pertimbangan
85 Datang melamar
86 Kembali ke rumah singgah,
87 Satu Minggu berlalu
88 Rumah yang terasa hampa
89 Perkenalan keluarga kepada alula
90 Perkenalan di rumah besar
91 Kerinduan yang mendalam
92 Hati menuju bahagia
93 Alina kembali ke kota
94 perkenalan di keluarga besar
95 memperkenalkan ke pada keluarga
96 mengutarakan niat
97 mempertemukan ibu Alina
98 pertemuan antara ibu dan anak
99 hari menuju bahagia
100 salah paham menuju end
101 end
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1 malam panjang malam penjebakan
2
Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3
bertemu rival
4
kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5
berkunjung ke panti
6
Vira merencanakan sesuatu
7
Foto yang tersebar
8
Alina tak berkutik
9
bukan aku pelakunya...
10
tidur di balik jeruji besi
11
penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12
kejutan yang tak terduga
13
kabar kehamilan
14
semakin melupakan semakin cinta
15
kebenaran tentang orang tuanya..
16
kekesalan opa lana
17
surat dari pengadilan
18
mama Amel tahu
19
permintaan maaf
20
kecurigaan mama amel
21
keanehan kenzo
22
Iyan frustasi
23
Kekesalan iyan
24
Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25
Hari kebebasan
26
Rumah baru
27
6 tahun kemudian
28
Keinginan alula
29
Kedatangan mama Amel
30
Bertemu cucu
31
Kebersamaan
32
Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33
kekhawatiran alina
34
kegalauan kenzo
35
Tuduhan kenzo
36
Kekesalan papa Liam,
37
Kesedihan di hari ulang tahun
38
Sikap alula yang berbeda.
39
kepulangan mama Amel dan papa liam
40
introgasi kenzo
41
sampai di kota tujuan
42
Siapa gadis kecil itu
43
memikirkan tentang gadis kecil
44
kegelisahan kenzo
45
kembali bertemu
46
kekhawatiran alina
47
Bertemu kembali
48
kedekatan Kenzo dengan alula
49
Kenzo disuruh pulang
50
Kecemasan mama Amel
51
Iyan memikirkan sosok Alina
52
Iyan memikirkan sosok Alina
53
Iyan memikirkan sosok Alina
54
Bertemu
55
Hanya saling tatap
56
MENJENGUK MIRA
57
Kepulangan mira
58
Kembali pulang,
59
Pembicaraan antara anak dan ibu
60
Alina masuk rumah sakit,
61
Alina yang mulai siuman,
62
kedatang mama amel
63
Penyesalan tiada arti
64
kerinduan yang tidak bertepi
65
Ingin segera kembali.
66
Bertemu untuk pertama kali
67
Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68
Memeluk untuk pertama kalinya
69
Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70
Kebersamaan di ruang rawat
71
kepulangan alina
72
Satu bulan berlalu
73
mengutarakan niat.
74
berbicara kepada alula
75
keberangkatan kenzo
76
tiba di Kota dengan selamat
77
kegalauan kenzo
78
alula marah kepada papanya
79
bujukan kenzo
80
Kebersamaan
81
Rasa kenzo
82
kebersamaan.dengan papa liam
83
satu bulan sudah
84
pertimbangan
85
Datang melamar
86
Kembali ke rumah singgah,
87
Satu Minggu berlalu
88
Rumah yang terasa hampa
89
Perkenalan keluarga kepada alula
90
Perkenalan di rumah besar
91
Kerinduan yang mendalam
92
Hati menuju bahagia
93
Alina kembali ke kota
94
perkenalan di keluarga besar
95
memperkenalkan ke pada keluarga
96
mengutarakan niat
97
mempertemukan ibu Alina
98
pertemuan antara ibu dan anak
99
hari menuju bahagia
100
salah paham menuju end
101
end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!