surat dari pengadilan

Kenzo masih memikirkan ucapan yang opanya yang di layangkan kemaren malam.

"Apa iya aku akan di jodohkan." Kenzo masih menimang-nimang ucapan opanya.

Bukan aku tak yakin bisa mencintai dia, seperti aku mencintai mendiang Andin. Tak ada orang yang bisa mengantikan Andin di hatiku sekalipun itu Alina, Bahkan kebencian ia semakin hari semakin bertambah," ucapnya lagi.

Saat sedang memikirkan sesuatu tiba-tiba Iyan datang dengan sebuah map di tanganya.

"Ada apa.Tanda tangan lagi!" ucap kenzo cepat.

"Ya tuan, dan ada surat panggilan dari pengadilan bahwa anda harus hadir, menghadiri sidang perdana anda besok." Iyan menyerahkan berkas dan amplop berisi surat dari pengadilan.

"Taruh di meja."

"Baik, saya kembali ke tempat kerja saya tuan."

"Ya."

iyan membungkukkan badannya dan pergi dari hadapan Kenzo,Kenzo mengambil surat tadi dan membacanya.

inikah yang aku inginkan berpisah dengan wanita itu, tapi kenapa hati ini seakan tak rela, apa selama ini aku udah jatuh cinta dengannya Tapi bagaimna mungkin, pertemuanku singkat, bahkan aku membencinya setelah tau dia penyebab kekasihku meninggal," guman Kenzo"

setelah memikirkan apa yang ia rasakan Kenzo merebahkan badannya di sandaran kursi kebesarannya.

"Kenapa bayang-bayang Alina selalu mengikuti ku, bahkan Aku tak bisa bernafas lega, Jujur aku juga hancur sama sepertimu tapi kamu adalah membunuh, yang membunuh dengan cara halus, jika kita di pertemukan di masa depan aku tak akan pernah mengakui bahwa kamu pernah jadi bagian dari diriku."

Tekat Kenzo yang menyangkal hatinya. Alina juga masih sama, setelah pertemuan dengan Vira berberapa hari lalu, ia menjadi sedikit murung walaupun keadaanya semakin hari semakin kurus, bahkan mira sudah memperingatkan bahwa ibu hamil harus tetap menjaga pola makan.

"Apa yang kamu rasakan Alina." tanya Mira yang sudah membawa nampan berisi makanan. "makanlah kasihan bayiku jika kamu tak mendapat asupan."

"Aku lagi malas mbak,"

"Jangan siksa dirimu Alina, kasian bayi yang kamu kandung dia juga butuh makan, agar dia bisa menjadi kuat."

"Rasanya pahit mbak, bahkan aku sulit untuk menelannya."

"Sedikit, aja agar kamu punya tenaga kasian dia, jika mbak jadi kamu mbak gak akan menyesali apa yang sudah terjadi."

"Tapi hati ini tak tenang mbak, aku selalu terbayang wajah Vira yang begitu emosi, dan dimatanya terdapat banyak luka mbak,"

"kamu masih memikirkan temanmu itu,"

Hanya anggukan yang Alina respon,

"Entahlah Alina,aku juga gak mengerti dengan kamu, sekarang sudah saatnya kamu bangkit, dan memperbaiki diri, jangan menyiksa badan mu mbak mohon mengertilah," bujukan Mira.

"Baiklah mbak. Aku akan makan," Alina mengambil nampan makanan dan mulai melahap makan yang ada di depanya itu.

"Maafkan mbak Alina, mbak gak bisa bantu kamu, mbak hanya berusaha untuk membuat kamu menjadi lebih kuat, dalam menghadapi cobaan hidup." batin Mira yang memandang Alina makan dengan derai air mata.

Ada rasa tak tega dengan kehidupan Alina, cobaan bertubi-tubi, tapi ia tetap tegar!

"Saudari alina ada surat untukmu." seorang petugas berjalan ke arah sel Alina dan memberikan surat yang ia bawa.

"Terimakasih Bu." dengan sopan Alina menerima surat tadi"

"Surat apa Alina," Mira bertanya dan kepo"

Surat dari pengadilan mbak, " ucapnya lesu.

"Sabar ya Alina," Mira menguatkan alina.

"Apa aku gak berhak bahagia mbak, kukira kemaren hanya gertakan saja tapi ternyata, nyata, apa aku sedang bermimpi mbak." dengan derai air mata membasahi wajah pucat ya.

"Sabar Alina, kamu wanita kuat,akan ada kebahagian di masa depan."

"Aku sudah gak kuat mbak, aku capek. Bertubi-tubi cobaan datang,"

"Sabar," hanya itu yang bisa di ungkapkan Mira"

Hiks

Hiks

"Sekarang aku hanya punya kamu nak, jika besar nanti jangan pernah tanyakan tentang mereka,, bunda benci, bahkan tak ada satupun dari mereka yang menghawatirkan aku." Alina mengelus perutnya Yang sedikit menonjol itu.

Mira juga ikut bersedih saat Alina seperti itu, begitu rapuh, dan tak punya sandaran.

satu bulan berlalu akta cerai sudah berada ditangan Alina, sekarang sudah tak ada yang ia perjuangkan lagi, ia akan melewati dengan senyum, bahkan ia tak akan memperlihatkan kerapuhannya. Kandungan Alina sudah memasuki bulan ke tiga, itu artinya sudah 2 bulan Alina mendekam di penjara, setelah akta cerai yang ia terima kemaren, sebenarnya hati Alina tak rela berpisah dengan suaminya, tapi apa daya ia buka siapa-siapa untuk Kenzo.

"Alina apa tidurmu nyenyak." tanya Mira yang sudah siap dengan mukenah nya.

"Alhamdulillah sudah mbak. ayo solat keburu subuhnya habis?"

"Ayo."

mereka menjalankan kewajiban solat subuh berjamaah bersama teman satu sel yang lain, setelah selesai ia seperti biasa melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat di dalam lapas.

Satu bulan setalah akta cerai Kenzo terima ia ingin bertandang kerumah kakeknya, karena sang kakek sedang sakit,

"Malam Oma, apa kabar." ucap Kenzo yang sudah ada di rumah Oma Liana dengan mencium pipi Omanya itu.

"Baik Ken, kamus sendiri Gimana."

"Pastinya baik Oma! Gimana keadaan opa Oma." Kenzo yang sudah ada di ruang tengah.

"Biasa opamu kalo ada maunya gitu manjanya minta ampun."

"Memang opa mau apa Oma."

"Bukanya kamu sudah di dibilang kemaren saat satu bulan lalu kamu kesini."

"Ok ya, aku tau, opa ingin segera aku menikah kan."

"Ya opamu hanya ingin itu saja, tapi cucunya tak memberikan pengertian." sindir Oma Liana.

"Bukanya gak mengerti Oma, tapi Ken belum siap saja."

"Kenapa begitu,"

"Aku masih menjaga hatiku Oma."

"Kenapa dengan hatimu Ken,"

"Hatiku di bawa pergi oleh seseorang, yang sudah meninggal, akibat di bunuh."

"apa, " Oma Liana terkejut dengan ucapan Ken cucunya "

"Iya bahkan sekarang aku lagi menghukum orang yang sudah membuat kekasihku meninggal Oma."

"kamu jangan aneh-aneh Ken Oma tidak mau kamu sampai terkena kasus, biarlah urusan ini polisi yang menangani."

"Tapi Oma sampai kapan, aku tak ingin orang yang membunuh kekasihku bebas berkeliaran,"

"Terserah kamu saja Ken, Oma hanya tak mau kamu banyak terlibat dengan kejahatan."

"Terimakasih Oma, tapi aku sudah lega, setalah apa yang aku lakukan kepadanya, " dengan senyum devilnya.

"Temui opamu, dia ada di kamar, klo bisa bujuk dia untuk makan!"

"Baik Oma." Kenzo berlalu dari hadapan Oma Lina menuju kamar opanya.

Tok

Tok

"Opa apa boleh Ken masuk." tanya Ken yang masih di depan pintu.

"Tumben ketuk pintu segala, biasanya langsung nyelonong aja, " ketus opa lana.

"Hahaha opa bisa aja, lagian cucu opa ini hanya ingin tau seberapa juteknya opa."

"Dasar cucu sialan, kamu apakan Oma kamu." selidiknya.

"Biasa minta cium,, mumpung gratis, " godanya lagi.

"Dasar cucu sialan, untung aku sakit jika tidak aku sudah kasih bogem mentah di wajahmu yang jelek itu." opa lana sambil melambungkan tanganya ke udara, seakan-akan ingin meninju wajah cucunya.

"Jangan dong opa, kalau wajah Ken yang ganteng ini opa tinju gimana jadinya dong!" dengan memandang opa yang tak berdaya dengan tangan masih berbalut selang infus .

Episodes
1 bab 1 malam panjang malam penjebakan
2 Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3 bertemu rival
4 kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5 berkunjung ke panti
6 Vira merencanakan sesuatu
7 Foto yang tersebar
8 Alina tak berkutik
9 bukan aku pelakunya...
10 tidur di balik jeruji besi
11 penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12 kejutan yang tak terduga
13 kabar kehamilan
14 semakin melupakan semakin cinta
15 kebenaran tentang orang tuanya..
16 kekesalan opa lana
17 surat dari pengadilan
18 mama Amel tahu
19 permintaan maaf
20 kecurigaan mama amel
21 keanehan kenzo
22 Iyan frustasi
23 Kekesalan iyan
24 Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25 Hari kebebasan
26 Rumah baru
27 6 tahun kemudian
28 Keinginan alula
29 Kedatangan mama Amel
30 Bertemu cucu
31 Kebersamaan
32 Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33 kekhawatiran alina
34 kegalauan kenzo
35 Tuduhan kenzo
36 Kekesalan papa Liam,
37 Kesedihan di hari ulang tahun
38 Sikap alula yang berbeda.
39 kepulangan mama Amel dan papa liam
40 introgasi kenzo
41 sampai di kota tujuan
42 Siapa gadis kecil itu
43 memikirkan tentang gadis kecil
44 kegelisahan kenzo
45 kembali bertemu
46 kekhawatiran alina
47 Bertemu kembali
48 kedekatan Kenzo dengan alula
49 Kenzo disuruh pulang
50 Kecemasan mama Amel
51 Iyan memikirkan sosok Alina
52 Iyan memikirkan sosok Alina
53 Iyan memikirkan sosok Alina
54 Bertemu
55 Hanya saling tatap
56 MENJENGUK MIRA
57 Kepulangan mira
58 Kembali pulang,
59 Pembicaraan antara anak dan ibu
60 Alina masuk rumah sakit,
61 Alina yang mulai siuman,
62 kedatang mama amel
63 Penyesalan tiada arti
64 kerinduan yang tidak bertepi
65 Ingin segera kembali.
66 Bertemu untuk pertama kali
67 Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68 Memeluk untuk pertama kalinya
69 Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70 Kebersamaan di ruang rawat
71 kepulangan alina
72 Satu bulan berlalu
73 mengutarakan niat.
74 berbicara kepada alula
75 keberangkatan kenzo
76 tiba di Kota dengan selamat
77 kegalauan kenzo
78 alula marah kepada papanya
79 bujukan kenzo
80 Kebersamaan
81 Rasa kenzo
82 kebersamaan.dengan papa liam
83 satu bulan sudah
84 pertimbangan
85 Datang melamar
86 Kembali ke rumah singgah,
87 Satu Minggu berlalu
88 Rumah yang terasa hampa
89 Perkenalan keluarga kepada alula
90 Perkenalan di rumah besar
91 Kerinduan yang mendalam
92 Hati menuju bahagia
93 Alina kembali ke kota
94 perkenalan di keluarga besar
95 memperkenalkan ke pada keluarga
96 mengutarakan niat
97 mempertemukan ibu Alina
98 pertemuan antara ibu dan anak
99 hari menuju bahagia
100 salah paham menuju end
101 end
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1 malam panjang malam penjebakan
2
Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3
bertemu rival
4
kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5
berkunjung ke panti
6
Vira merencanakan sesuatu
7
Foto yang tersebar
8
Alina tak berkutik
9
bukan aku pelakunya...
10
tidur di balik jeruji besi
11
penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12
kejutan yang tak terduga
13
kabar kehamilan
14
semakin melupakan semakin cinta
15
kebenaran tentang orang tuanya..
16
kekesalan opa lana
17
surat dari pengadilan
18
mama Amel tahu
19
permintaan maaf
20
kecurigaan mama amel
21
keanehan kenzo
22
Iyan frustasi
23
Kekesalan iyan
24
Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25
Hari kebebasan
26
Rumah baru
27
6 tahun kemudian
28
Keinginan alula
29
Kedatangan mama Amel
30
Bertemu cucu
31
Kebersamaan
32
Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33
kekhawatiran alina
34
kegalauan kenzo
35
Tuduhan kenzo
36
Kekesalan papa Liam,
37
Kesedihan di hari ulang tahun
38
Sikap alula yang berbeda.
39
kepulangan mama Amel dan papa liam
40
introgasi kenzo
41
sampai di kota tujuan
42
Siapa gadis kecil itu
43
memikirkan tentang gadis kecil
44
kegelisahan kenzo
45
kembali bertemu
46
kekhawatiran alina
47
Bertemu kembali
48
kedekatan Kenzo dengan alula
49
Kenzo disuruh pulang
50
Kecemasan mama Amel
51
Iyan memikirkan sosok Alina
52
Iyan memikirkan sosok Alina
53
Iyan memikirkan sosok Alina
54
Bertemu
55
Hanya saling tatap
56
MENJENGUK MIRA
57
Kepulangan mira
58
Kembali pulang,
59
Pembicaraan antara anak dan ibu
60
Alina masuk rumah sakit,
61
Alina yang mulai siuman,
62
kedatang mama amel
63
Penyesalan tiada arti
64
kerinduan yang tidak bertepi
65
Ingin segera kembali.
66
Bertemu untuk pertama kali
67
Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68
Memeluk untuk pertama kalinya
69
Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70
Kebersamaan di ruang rawat
71
kepulangan alina
72
Satu bulan berlalu
73
mengutarakan niat.
74
berbicara kepada alula
75
keberangkatan kenzo
76
tiba di Kota dengan selamat
77
kegalauan kenzo
78
alula marah kepada papanya
79
bujukan kenzo
80
Kebersamaan
81
Rasa kenzo
82
kebersamaan.dengan papa liam
83
satu bulan sudah
84
pertimbangan
85
Datang melamar
86
Kembali ke rumah singgah,
87
Satu Minggu berlalu
88
Rumah yang terasa hampa
89
Perkenalan keluarga kepada alula
90
Perkenalan di rumah besar
91
Kerinduan yang mendalam
92
Hati menuju bahagia
93
Alina kembali ke kota
94
perkenalan di keluarga besar
95
memperkenalkan ke pada keluarga
96
mengutarakan niat
97
mempertemukan ibu Alina
98
pertemuan antara ibu dan anak
99
hari menuju bahagia
100
salah paham menuju end
101
end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!