permintaan maaf

Alina duduk di depan wanita yang berpakaian modis, dengan wajah yang masih terawat.

"Assalamualaikum, ada perlu apa ibu mencari saya." ucap Alina lembut.

"Walaikum salam nak, apa benar kamu yang bernama Alina."

"Ya saya sendiri, ada apa ya Bu, apa saya bikin kesalahan!"

"Tidak, perkenalkan. Saya amel ibu Kenzo." mama Amel memperkenalkan diri.

Deg

"Apa benar ini orang tua mas, Ken, bukanya ia tidak tahu tentang aku,apa aku mempunyai kesalahan hingga dia datang kesini." batin Alina.

"Kenapa nak,apa saya membuat kamu takut!" mama Amel yang melihat muka Alina pias.

"Tidak bu maaf," Alina hanya menundukan wajahnya.

"Maafkan putra saya ya Alina,saya merasa bersalah, karena tidak bisa membimbing putra saya dengan baik."

"Tidak perlu minta maaf Bu, yang salah di sini saya, saya pantas mendapatkan semuanya."

"Jangan bicara begitu Alina, saya sadar kalian menikah karena kesalahan, tapi saya percaya bahwa kamu adalah wanita baik-baik."

"Ibu sudah salah menilai saya."

"Saya sudah menyelidiki semuanya sebelum. Saya kesini, jadi saya mohon jangan se formal itu kepada saya Alina,"

"Ada perlu apa ibu datang kesini, saya sudah bukan istri dari mas Ken lagi!" tuturnya.

"Saya tau Alina, saya akan membebaskan mu dari penjara ini, kamu tidak bersalah nak!" mama Amel menyakinkan?

"Tapi saya sudah membunuh, kekasih mas Ken, Bu jadi tidak ada alasan saya untuk menolak mendekam.di penjara ini!"

"Jangan berbicara begitu saya sudah menyelidiki nya, dan saya pastikan kamu kan segera bebas."

"Terimakasih atas saran ibu, tapi saya tidak membutuhkannya, bagi saya kesalahan saya sangat fatal, dan saya juga telah menerima semua karma yang saya dapat dari perilaku yang saya lakukan."

"Baiklah jika itu yang kamu inginkan Alina ,maafkan putra ibu."

"Sebelum ibu minta maaf saya sudah memaafkannya!"

Setelah lama terdiam seorang petugas menginstruksi bahwa waktu besuk sudah habis,mama Amel hanya mendesah kasar, ia ingin segera mengeluarkan Alina dari dalam penjara, ia akan mencari bukti,sebelum ia kembali menyusul suaminya yang belum pulang!

"Kenapa Kamu tak ingin udara kebebasan Alina, saya akan menjamin kamu jika kamu mau, tapi dari sikap kamu, kamu wanita yang kuat, tapi satu kesalahan kenzo, kenapa ia tak di kenalkan dengan istrinya itu, hingga perceraian jalan salah satunya!" batin mama Amel yang sedang berjalan keluar dari dalam lapas.

"Aku gak menyangka orang tua mas Ken masih sudi menemui wanita hina ini, bahkan aku malu bertatap muka denganya,, aku gak ngerti sepertinya dia orang baik, jauh berbeda dengan mas Ken,,!!" batin Alina yang sudah berada di dalam sel..??

Saat sedang duduk Alina merenung,ia tak sadar Mira sudah ada di dekatnya.

"Kenapa Al,, dan siapa tadi orang yang menemui kamu!" cecar mira

"Mantan mertua mbak."

"Apa.." kaget Mira "kenapa dia besuk kamu Alina."

"Hanya ingin meminta maaf atas kelakuan putranya itu saja."

"Hanya itu ada yang lain?"

"Dia ingin mengeluarkan aku dari sini mbak, dan aku menolaknya."

"Kenapa kamu tolak Alina, kamu bisa keluar dari sini dan bisa membesarkan anakmu nanti."

"Aku gak yakin mbak, bahkan penyesalan ini belum seberapa. Aku ingin menebusnya.."

"Jangan gila Kamu Alina,kamu bisa menebusnya dengan terus mendoakan dia."

"Tapi hati ini masih tak tenang mbak."

"Hati kamu belum tenang karena kamu belum iklas kan."

Dan hanya di balas anggukan oleh Alina.

"Berdamai Lah dengan hatimu Alina. Hanya itu yang mbak inginkan?"

"Tapi hati ini terasa mengganjal mbak."

"Kamu belum mencobanya saja."

"Jika mereka tau aku bebas dengan cepat, apa mereka akan berlapang dada, tidak akan mbak."

"Jangan bicara yang tidak-tidak, yakinlah suatu saat akan ada pertolongan dari Allah, dan mertuamu itu adalah perantaranya saja."

Alina diam mencermati apa yang di ucapakan oleh Mira kepadanya, dan ia masih belum sepenuhnya percaya bahwa orang tua Kenzo mau membebaskannya.

di kantor Kenzo sedang memikirkan ucapan mamanya, ia memanggil Iyan untuk masuk kedalam ruanganya, dan Iyan sudah berdiri dihadapan Kenzo.

"Ada apa tuan,memanggil saya." Iyan yang menghadap ke arah Kenzo dengan harap-harap cemas

"Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu." Kenzo membalikan badannya.

"Tentang apa,"

"Apa kamu sudah membocorkan tentang pernikahanku dengan Alina."

"Saya tidak pernah berkata dengan siapapun tuan!"

"Kalo kamu tidak membocorkannya, kenapa mama bisa tau."

"Entahlah tuan, mama anda punya banyak mata-mata untuk mengawasi anda?"

"Apa mama tau dari orang suruhannya."

"Mungkin iya!"

"Kenapa aku sangat ceroboh Iyan,kalo aku tau mama tau, aku akan menyuruh anak buahku untuk mengecohnya."

"Sekarang apa yang tuan ingin lakukan,"

"Ya aku hanya meminta maaf kepada mama, tapi aku tak mengijinkan mama untuk menemui wanita itu."

"Apa anda tau jika nyonya tidak akan menemui nona tuan."

"Ya kau benar, mama orangnya nekat, dan maunya sendiri,"

"Apa tuan akan mengeluarkan nona dari penjara. "

"Tidak akan, biar dia membusuk di dalam penjara. Aku sudah tak perduli denganya lagi. " ucap Kenzo yang sedikit menahan marah

"Aku tau tuan hanya menutupi bahwa tuan sudah mulia perduli dengan nona, tapi ia masih angkuh untuk mengatakan bahwa dia tak ada rasa dengan nona, saat dulu aku tau kehadiran nona membuat tuan berubah, tapi sekarang kembali ke sifat awal." batin iyan.

"Apa tuan ingin makan siang, biar saya pesankan."

"Ya pesankan aku makanan yang berkuah, mendadak aku ingin makan itu, dan satu lagi belikan aku rujak!" ucap Kenzo penuh harap,

"Apa tuan tak salah, ingin memakan rujak, bukanya tuan tak suka asam." Iyan terheran melihat tingkah tuanya itu.

"Carikan jangan banyak nanya."

"Baik."

Iyan pergi dari hadapan Kenzo dan mencari makanan yang di inginkan oleh tuanya itu, Setelah mendapatkan apa yang di inginkan. Iyan masuk kedalam ruangan tuanya,dan menaruh makanan diatas meja.

"Tuan makanan yang anda inginkan sudah saya belikan silahkan di makan," ucap Iyan yang menghadap ke arah Kenzo yang bersandar di kursi kebesarannya dengan memejamkan matanya.

"Sudah ada." dengan antusias Kenzo menghampiri meja yang diatasnya sudah tersedia makanan yang ia inginkan.

Dengan lahap Kenzo memakan rujak itu, dengan sesekali ia kepedesan, Iyan yang melihat itu hanya terheran-heran melihat Kenzo memakan seperti orang kesurupan.

"Kamu mau yan." tawarnya.

"Tidak tuan makasih." tolaknya yang melihat Kenzo makan dengan lahap.

"Tolong belikan aku es serut, Yang ada di pedagang kaki lima!"

"Apa. Es serut." Iyan tergugu mendengar bosnya ingin makan es serut.

"Tunggu deh tuan, bukanya tuan anti namanya makanan tidak higienis."

"Cepat carikan aku udah kepengen ini,"

"Aneh,, baik akan saya Carikan tunggu ya."

"Baik," seperti anak kecil Kenzo mengatakan itu.

Iyan kembali mencari jenis minuman yang seperti es yang diserut. Iyan mencari kesana kemari dan setelah menemukanya ia kembali kekantor,sampai di kantor ia menuju keruangan tuanya.

"Ini tuan!" sambil menyodorkan bungkusan plastik.

Tampa pikir panjang Kenzo memakan dengan lahap,Iyan hanya geleng-geleng kepala saja.

"jika nyonya tau tuan makan sembarang, bisa kena omel oleh nyonya besar." batin iyan

"Kamu kembali keruangan mu yan, nanti jika butuh apa-apa aku akan hubungi kamu."

"Baik kalo gitu saya pamit undur diri."

"Kenapa bos sikapnya jadi gitu ya. Aneh kayak orang ngidam aja!" Iyan berjalan keruangannya.

Episodes
1 bab 1 malam panjang malam penjebakan
2 Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3 bertemu rival
4 kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5 berkunjung ke panti
6 Vira merencanakan sesuatu
7 Foto yang tersebar
8 Alina tak berkutik
9 bukan aku pelakunya...
10 tidur di balik jeruji besi
11 penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12 kejutan yang tak terduga
13 kabar kehamilan
14 semakin melupakan semakin cinta
15 kebenaran tentang orang tuanya..
16 kekesalan opa lana
17 surat dari pengadilan
18 mama Amel tahu
19 permintaan maaf
20 kecurigaan mama amel
21 keanehan kenzo
22 Iyan frustasi
23 Kekesalan iyan
24 Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25 Hari kebebasan
26 Rumah baru
27 6 tahun kemudian
28 Keinginan alula
29 Kedatangan mama Amel
30 Bertemu cucu
31 Kebersamaan
32 Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33 kekhawatiran alina
34 kegalauan kenzo
35 Tuduhan kenzo
36 Kekesalan papa Liam,
37 Kesedihan di hari ulang tahun
38 Sikap alula yang berbeda.
39 kepulangan mama Amel dan papa liam
40 introgasi kenzo
41 sampai di kota tujuan
42 Siapa gadis kecil itu
43 memikirkan tentang gadis kecil
44 kegelisahan kenzo
45 kembali bertemu
46 kekhawatiran alina
47 Bertemu kembali
48 kedekatan Kenzo dengan alula
49 Kenzo disuruh pulang
50 Kecemasan mama Amel
51 Iyan memikirkan sosok Alina
52 Iyan memikirkan sosok Alina
53 Iyan memikirkan sosok Alina
54 Bertemu
55 Hanya saling tatap
56 MENJENGUK MIRA
57 Kepulangan mira
58 Kembali pulang,
59 Pembicaraan antara anak dan ibu
60 Alina masuk rumah sakit,
61 Alina yang mulai siuman,
62 kedatang mama amel
63 Penyesalan tiada arti
64 kerinduan yang tidak bertepi
65 Ingin segera kembali.
66 Bertemu untuk pertama kali
67 Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68 Memeluk untuk pertama kalinya
69 Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70 Kebersamaan di ruang rawat
71 kepulangan alina
72 Satu bulan berlalu
73 mengutarakan niat.
74 berbicara kepada alula
75 keberangkatan kenzo
76 tiba di Kota dengan selamat
77 kegalauan kenzo
78 alula marah kepada papanya
79 bujukan kenzo
80 Kebersamaan
81 Rasa kenzo
82 kebersamaan.dengan papa liam
83 satu bulan sudah
84 pertimbangan
85 Datang melamar
86 Kembali ke rumah singgah,
87 Satu Minggu berlalu
88 Rumah yang terasa hampa
89 Perkenalan keluarga kepada alula
90 Perkenalan di rumah besar
91 Kerinduan yang mendalam
92 Hati menuju bahagia
93 Alina kembali ke kota
94 perkenalan di keluarga besar
95 memperkenalkan ke pada keluarga
96 mengutarakan niat
97 mempertemukan ibu Alina
98 pertemuan antara ibu dan anak
99 hari menuju bahagia
100 salah paham menuju end
101 end
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1 malam panjang malam penjebakan
2
Bertemu Vira dan tuduhan Kenzo
3
bertemu rival
4
kecemasan Kenzo dan kesakitan alina
5
berkunjung ke panti
6
Vira merencanakan sesuatu
7
Foto yang tersebar
8
Alina tak berkutik
9
bukan aku pelakunya...
10
tidur di balik jeruji besi
11
penyesalan Kenzo, atas kematian kekasihnya
12
kejutan yang tak terduga
13
kabar kehamilan
14
semakin melupakan semakin cinta
15
kebenaran tentang orang tuanya..
16
kekesalan opa lana
17
surat dari pengadilan
18
mama Amel tahu
19
permintaan maaf
20
kecurigaan mama amel
21
keanehan kenzo
22
Iyan frustasi
23
Kekesalan iyan
24
Memeluk untuk yang terakhir kalinya
25
Hari kebebasan
26
Rumah baru
27
6 tahun kemudian
28
Keinginan alula
29
Kedatangan mama Amel
30
Bertemu cucu
31
Kebersamaan
32
Papa Liam hanya melongo saat cucunya melakukan kwaajiban
33
kekhawatiran alina
34
kegalauan kenzo
35
Tuduhan kenzo
36
Kekesalan papa Liam,
37
Kesedihan di hari ulang tahun
38
Sikap alula yang berbeda.
39
kepulangan mama Amel dan papa liam
40
introgasi kenzo
41
sampai di kota tujuan
42
Siapa gadis kecil itu
43
memikirkan tentang gadis kecil
44
kegelisahan kenzo
45
kembali bertemu
46
kekhawatiran alina
47
Bertemu kembali
48
kedekatan Kenzo dengan alula
49
Kenzo disuruh pulang
50
Kecemasan mama Amel
51
Iyan memikirkan sosok Alina
52
Iyan memikirkan sosok Alina
53
Iyan memikirkan sosok Alina
54
Bertemu
55
Hanya saling tatap
56
MENJENGUK MIRA
57
Kepulangan mira
58
Kembali pulang,
59
Pembicaraan antara anak dan ibu
60
Alina masuk rumah sakit,
61
Alina yang mulai siuman,
62
kedatang mama amel
63
Penyesalan tiada arti
64
kerinduan yang tidak bertepi
65
Ingin segera kembali.
66
Bertemu untuk pertama kali
67
Kenzo yang kekeh ingin ada di samping Alina
68
Memeluk untuk pertama kalinya
69
Bersama anak yang ia tidak pernah tahu
70
Kebersamaan di ruang rawat
71
kepulangan alina
72
Satu bulan berlalu
73
mengutarakan niat.
74
berbicara kepada alula
75
keberangkatan kenzo
76
tiba di Kota dengan selamat
77
kegalauan kenzo
78
alula marah kepada papanya
79
bujukan kenzo
80
Kebersamaan
81
Rasa kenzo
82
kebersamaan.dengan papa liam
83
satu bulan sudah
84
pertimbangan
85
Datang melamar
86
Kembali ke rumah singgah,
87
Satu Minggu berlalu
88
Rumah yang terasa hampa
89
Perkenalan keluarga kepada alula
90
Perkenalan di rumah besar
91
Kerinduan yang mendalam
92
Hati menuju bahagia
93
Alina kembali ke kota
94
perkenalan di keluarga besar
95
memperkenalkan ke pada keluarga
96
mengutarakan niat
97
mempertemukan ibu Alina
98
pertemuan antara ibu dan anak
99
hari menuju bahagia
100
salah paham menuju end
101
end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!