"yank, Kamu sudah sampai." Andin baru datang dari luar dan duduk dihadapan Kenzo.
"Ya." singkatnya.
"Emb,kamu sudah pesan yank."
"Belum,, nungguin kamu." ucapnya manja.
"Uch, So Sweet nya pacar aku ini.yank kapan kamu kenalin aku ke orang tua kamu!"
"Sabar sayang sebentar lagi."
"Terus kapan aku butuh kepastian sayank, Kamu kan tau kita pacaran gak sebentar?" dengan memasang muka melas.
"Aku akan bawa kamu ke kepada orang tua aku yank,Tapi sabar."
"Sabar terus, capek yank nungguin kamu?" dengan muka cemberutnya.
Kenzo hanya menghela nafas kasar, saat ia di desak seperti itu oleh pacarnya..!!
"Yank aku tanya sama kamu, kamu gak curiga gak sama Alina. berberapa hari ini dia gak bisa di hubungi, terus tingkahnya aneh deh".
"Aku gak tau yank." jawab singkatnya.
"Ich, kamu yank. Selalu begitu, loh ya gimana kalo minggu depan kita liburan ke vila milik orang tua aku yank." ajak Andin untuk memulihkan suasana hatinya.
"Aku gak bisa deh kayaknya!" tolaknya"
"Ich. Nyebelin deh kamu, lagian aku juga ingin yank, jalan-jalan sama kamu menghabiskan waktu. Bersama!"
"Nanti kalau ada waktu ya. Aku balik dulu ya bay sayang," Kenzo berlalu pergi dari hadapan Andin.
Andin yang kesal menghentakkan kakinya.
"Kenapa sikap ken kayak aneh gitu ya," guman Andin.
Sedangkan Alina masih didalam kamar, ia merasa badannya sangat capek setelah bertemu dengan temanya tadi.
"Apa mas Ken didalam kamar ya, Aku kok gak bisa tidur begini?"
Kenzo baru pulang ke apartemen, dengan muka lesunya, entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa pusing?" Ken merebahkan kepalanya bertumpu tangan"
malam semakin larut, dan Alina masih bolak-balik merebahkan badannya untuk mencari kenyamanan, Dan hujan turun, Petir dan juga angin terdengar mengerikan. Alina yang takut pun langsung bangkit dan pergi kekamar Kenzo.
kamar yang temaram. membuat kesan horor.. Dan Alina yang masuk hanya meneguk ludah kasar. Ahirnya ia menyusul Kenzo yang sudah terlelap di bawah selimut, Alina melingkarkan tanganya,dan memejamkan matanya!
Pagi menjelang, Kenzo bangun merasa berat badannya. Ia merasa ada yang menindihnya, Ia pun tersadar dan mengerjapkan matanya.
Saat mata memandang, ia melihat alina yang tertidur pulas dengan bantalan tanganya,, alhasil tanganya merasa kesemutan. Dan kaki Alina berada di atas tubuhnya,,l jangan di tanya sang empu menikmati pelukannya seperti guling.
"Haduh Alina, kenapa kaki kamu ada di tepat bagian sensitifnya sih." kenzo mulai mengangkat kaki Alina
Dan berhasil, ia pun melanjutkan dengan tangan Alina yang masih memeluknya sangat posesif.
"Huh, berhasil kenapa saat ia tidur menjadi cantik Hidung mancung bibir mungilnya." Kenzo memandangi wajah Alina yang baby fas.
Kenzo tersadar dan menyangkal ucapannya,
setelah lama mengagumi ia pun pergi kekamar mandi guna membersikan tubuhnya dan juga ia sudah siap-siap untuk berangkat ke kantor.
"Alina,, bangun." Kenzo membangunkan Alina dengan mengguncangkan tubuhnya.
"Apasih mas,, masih pagi, Alina ngantuk, tadi malam gak bisa tidur." Alina memejamkan matanya lagi.
"Bisa gak kamu bangun, buatkan aku sarapan"
"Emb... Hoammm. Baiklah. " Alina pun bangkit untuk pergi kedapur.
"Dasar aneh."
Alina memasak nasi goreng, setelah jadi ia menyiapkan Di meja makan.
"Mas Ken, masakannya sudah matang, aku tinggal mandi dulu ya."
"Ya.." jawab.ken dari dalam.
Alina membersikan badannya dengan cepat, setelah selesai ia menyusul suaminya untuk ikut sarapan bersama.
"Mas Ken menunggu aku, maaf ya Aku agak lama!"
"Ya gak papa ayo sarapan nanti aku antar kamu ke kampus" jawaban Ken singkat.
"Tapi mas," Alina ragu.
"Gak usah deh mas Ken,Anter aku, aku hanya gak ingin Andin tau dan berprasangka buruk sama aku."
"Tumben kamu peka!'
"Ya gak gitu juga? Tapi aku masih, belum bisa menghadapi kenyataan."
"Bukanya ini yang kamu inginkan Alina,"
"Ya memang ini yang aku inginkan tapi gak semudah itu juga kali terbongkarnya." jawabnya cemas.
"Bukanya lebih cepat lebih baik.Kehancuran ada di depan mata?" ucapan Kenzo seakan menohok alina.
Alina hanya diam membisu, ia belum siap di benci oleh sahabat baiknya.
"Apa yang kamu pikirkan." selidik Kenzo.
"Tak ada,"
"Bohong. Aku tau kamu takut kan, jika sahabat kamu membencimu."
"Gak ngapain takut,"
"Kalo gak takut kenapa muka kamu menunjukan bahwa kamu takut di benci, harusnya sebelum kamu menjebak aku, kamu pikir dulu"
"Emang boleh dipikir-pikir dulu,"
"Boleh dong, dasar otak udang."
"Maksut mas apa.. Bicara gitu?"
"Belum sampai, kalo gitu aku berangkat dulu, jika mau pergi kunci pintu, agar tak ada yang menyusup ke apartemen ini." Kenzo bangkit dan berlalu dari hadapan Alina, yang masih terbengong dengan ucapan Kenzo tadi.
"Emang boleh segitunya ya." ia mengetuk jarinya diatas meja?
setelah membereskan piring kotor Alina bergegas siap-siap untuk pergi ke kampus,
"Hay Alina.?,' Kemana aja kamu, Aku cariin dari kemaren,aku cat juga gak dibales." Andin menghampiri Alina, sat dilorong.
"Maaf ya.Aku gak sempet bales cat kamu. kamu kan tau sendiri."
"Yaya aku tau kamu sibuk banget kan,"
"Ehem,"
"Maafkan aku yang masih belum jujur ke kamu Andin, tapi jika kamu mengetahuinya, makan hari itu hari dimana aku akan pergi dengan sendirinya.." batin Alina
"Kenapa bengong hemb.." tanya Andin yang duduk di depan Alina yang sudah berada di kantin.
"Gak papa.. Oh ya dimana Fira!"
"Gue gak tau, oh ya Lo tau kan rektor baru kita."
"Gak gue gak tau, kan Lo tau gue gak masuk kemaren." jawab Alina santai dengan meminum juz jeruk.
"Gila, kalo Lo lihat Lo akan terkesima melihatnya,Ganteng woy tinggi putih, kayak opa-opa Korea, banyak yang suka sama dia saat pertama mengajar," Andin membayangkan rektor baru.
"Lebay loh."
"Jika Lo tau Lo juga akan naksir kan,"
"Serah Lo deh Andin, gue mau ke ruangan gue dulu,"
"Tunggu dong gue ikut,"
Ahirnya mereka berjalan menuju tempat dimana ia menimba ilmu, saat didalam ia sudah duduk dengan santai menunggu rektor baru yang akan mengajar...
dan betapa kagetnya,bia melihat rektor baru itu.
Deg
"Kenapa dia ada disitu." Alina menutup mukanya dengan buku yang ia pegang.
"Selamat pagi semua,"
"Pagi pak,"
"Apa kabar!" tanya rektor ganteng.
"Baik pak!" jawab semua mahasiswa.
"Bisa kalian absen satu-satu,"
"Bisa pak,"
"Kalian sudah tau saya bukan,"
"Tau pak,"
"Tapi perkenalkan sekali lagi, saya rektor baru, nama saya Raihan firmansyah,"
"Kenal bukan, dan siapa yang kemaren tidak masuk! Bisa kedepan," Raihan sudah tau mahasiswa yang tak masuk kemaren adalah Alina, cewek nyebelin yang pernah Raihan temui.
"Alina pak!" semua mahasiswa mengarah ke Alina, dan tatapan. Mereka seakan mau memakannya.
Alina yang mendapat tatapan semua maha siswa hanya ketar-ketir,
"Kenapa semua jadi lihatin aku gitu. Sial kenapa dia juga melihat aku dengan mata elangnya "Alina berbicara dalam hati.
"Alina ya silahkan maju. " ucapan Raihan memerintah.
"Baik pak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
guntur 1609
macam anak sekolah saja...masa rektor mengabsen mahasiswanya. adaa2 wae
2024-06-09
0
♥\†JOCY†/♥
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
2024-02-16
1