Seberapa banyak Victoria melawan Satou, dia akan kembali dipentalkan ke belakang, dia menggunakan jurus pamungkas yang berguna untuk meningkatkan statistiknya ratusan kali lipat sebelum menyerang kembali.
Satu pukulan Satou menghantam perutnya membuatnya memuntahkan darah lalu diterbangkan menembus puluhan rumah sampai ke luar kota.
Satou memegang tangan Emily sebelum keduanya menghilang dan muncul di depan Victoria yang telah kehilangan banyak semangat bertarung.
Dia hendak meraih pedangnya namun kaki Satou secara kasar menginjak tangannya hingga dia mengerang kesakitan.
"Lepaskan, hentikan... aaah."
Semakin banyak penderitaan yang diterima Victoria setelahnya.
Dia hendak menggerakkan tangan lain namun sebuah pedang menembus tangannya, pedang itu seolah diciptakan dengan sihir dan muncul begitu saja.
Satou kembali menginjak tubuh Victoria terlepas dia yang kesakitan.
"Da-dasar iblis, jangan pikir kerajaan Vermilion akan melepaskanmu."
"Kau mungkin salah paham, bahkan dengan kekuatanku aku bisa menghancurkan kerajaan kalian dengan mudah."
Satou melirik ke arah kumpulan burung yang terbang di atas langit, hanya dengan kata mati, mereka semua berjatuhan begitu saja.
Victoria yang sejak tadi melihat hal itu memucat seolah disuguhi pemandangan yang berada di luar akal sehatnya, ia teringat pasukannya mati karena serangan jantung dan sekarang dia baru menyadari sesungguhnya apa yang terjadi.
Sosok di depannya jelas melebihi apa yang dia bayangkan.
"Mana mungkin ada hal seperti itu?!"
Teriakannya dipenuh putus asa sayangnya Satou benar-benar tidak peduli, bahkan jika penampilannya terlihat berantakan dengan belahan dadanya terlihat dan roknya tersingkap hingga menunjukkan daerah terlarangnya, dia seolah tidak terganggu ataupun merasakan apapun.
Dia berkata.
"Nona Emily berniat untuk meninggalkan kerajaan ini jadi pastikan untuk kau tidak mengganggu kami, ini juga termasuk seluruh kerajaan Vermilion, jika ada yang masih nekat aku tidak akan segan membunuh kalian."
Satou menarik pedang dari tangan Victoria yang masih tercengang dengan air mata mengalir dari wajahnya.
Orang ini berbahaya, dibandingkan raja iblis orang ini lebih kejam. Aku harus mengatakan hal ini pada semua orang dan membiarkannya pergi begitu saja, atau bencana akan jatuh pada kerajaan ini.
Selagi menyeret lengannya Victoria telah melarikan diri.
Emily menatap Satou yang berjalan padanya.
"Apa?"
"Aku pikir kamu akan menghabisinya."
"Aku juga akan kerepotan jika pasukan kerajaan terus bermunculan, anggap saja yang barusan seperti peringatan."
"Begitu... Aku senang memilikimu di pihakku namun, Satou tetap menakutkan."
"Maaf saja."
Emily tertawa kecil sembari bersenandung di sepanjang jalan, rumor tentang seorang gadis yang berpergian bersama pria menakutkan mulai menyebar dari mulut ke mulut hingga akhirnya tidak ada siapapun yang benar-benar ingin terlibat dengan keduanya.
Dua Minggu berikutnya Emily telah menaikan peringkat petualangnya ke tingkat C. Itu merupakan waktu paling singkat untuk seseorang bisa mencapainya hanya dalam beberapa Minggu saja.
"Silahkan kartu petualang baru untuk nona Emily."
"Hehe, kini aku bisa memamerkannya pada Satou."
"Ngomong-ngomong apa pelayan Anda tidak ikut datang bersama?" ucap gadis loket sembari melirik ke sana kemari khawatir.
"Satou itu menyukai buku, dia kemungkinan sedang membelinya di suatu tempat."
"Begitu, dekat-dekat dengannya cukup membuat jantung deg-degan bagaimana mengatakannya, dia sangat menakutkan."
"Aku bisa mengerti itu," balas Emily mengangguk kecil, dia membalas kembali setelah memasukan kartu petualangnya ke dalam Hoodie.
"Walau demikian dia orang baik, ketika ada kucing yang masuk ke selokan ia buru-buru mengambilnya dan ketika ada anak kecil yang terjatuh dia dengan sigap akan membantunya berdiri."
"Eh, benarkah?"
Gadis loket menunjukan wajah keterkejutan sekaligus tertarik di waktu bersamaan.
"Aku rasa Satou jadi seperti itu karena terpengaruh oleh lingkungan dimana dia dibesarkan."
Gadis loket meletakan ujung tangannya dibibir seolah memikirkannya.
"Kurasa bisa begitu juga, oh yah, ada sebuah permintaan khusus untuk nona Emily."
"Permintaan khusus?"
"Ini datang dari seorang Arc Priest dari kota Vines, sepertinya ia perlu pengawalan kembali ke sana? Apa kamu mau menerimanya?"
Emily berfikir.
"Selama ini aku terus menghabiskan waktu di sekitar sini aku rasa pergi ke sana akan menyenangkan."
Gadis loket mengangguk puas lalu mengurus dokumen untuk diserahkan nanti pada atasannya.
Gadis loket yang lain mendekat.
"Kau yakin mengizinkan hal itu, nona Arc Priest datang ke kota ini untuk merundingkan bisnis dengan tuan kota kita, namun dia diserang di tengah jalan hingga kehilangan seluruh pengawalnya, kesulitannya bukan sesuatu yang bisa diatasi oleh peringkat C yang baru dipromosikan loh."
"Ini permintaan langsung darinya setelah mengobati para petualang yang dihajar oleh tuan Satou."
Adegan itu seolah muncul kembali di benak keduanya.
"Dia memang kuat, kita beruntung dia bukan pria jahat."
Gadis loket yang lain mengangguk setuju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Hioshi
wkwkwkwk
2024-04-04
0