Salah paham 2

Keesokan paginya seolah tidak terjadi apa-apa Yuki tetap menyapa Akio seperti biasanya, namun Akio hanya memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan ekspresinya yang tidak karuan. Saat pintu lift terbuka dengan sangat kebetulan Ren sudah berada didalam lift.

"Ohayou Yuki-chan" Sapa Ren dengan senyuman khas darinya.

"Tsk. Mengapa ada lalat dimana-mana" cemooh Akio yang wajahnya langsung berubah 180° melihatnya menyapa Yuki.

Jelas Akio tidak suka berada di satu lift yang sama dengan Ren. Namun karena sudah sangat siang dan hampir terlambat, juga melihat Yuki yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam lift Akio tidak punya pilihan lain selain ikut masuk ke dalam.

"Apa kau marah karena aku mencuri start darimu?" Ren memecah keheningan dengan berbisik pada Akio.

"Mencuri start? Jangan salah paham jelek! akulah yang mengawali start dasar bodoh. Sejak awal aku sudah menjadi yang pertama brengsek! Kaulah yang kedua seluruh keluargamu kedua! Dasar sialan!!" Akio menjawab dengan ngotot hingga otot lehernya terlihat.

"Akichi kenapa kau mengumpat Ren seperti itu? Bagaimana jika dia terluka karena kata-katamu?" Timpa Yuki yang saat itu berdiri ditengah Akio dan Ren.

"Apa? Dia tidak mungkin-!" Ucapan Akio terpotong.

"Huhu..sepertinya Akio tidak mau berteman denganku Yuki" Ucap Ren yang bersandiwara dengan mengusap matanya.

"Rubah Sialan!" Akio menggretakan giginya

Setelah keluar dari lift langkah Akio mendahului Yuki dan Ren, ia melangkah secara tergesa-gesa dengan wajah jengkelnya. Mereka tetap naik di bus yang sama namun Akio memisahkan diri dari mereka. Bahkan sesampainya disekolah Akio juga melangkah masuk mendahului Yuki dan Ren tanpa mengucapkan apa-apa.

Sekolah berjalan seperti biasanya, namun Akio yang duduk tepat dibelakang Yuki nampak tidak berkonsentrasi untuk belajar dia hanya terus memandangi Yuki dari belakang dengan tangan yang menopang dagunya sesekali ia menghela nafas panjang dan memalingkan pandanganya ke luar jendela.

Sampai kelas selesai pun Akio tetap tidak berbicara sepatah katapun pada Yuki dan saat meninggalkan kelas Akio pergi terlebih dahulu. Saat berjalan di lorong seorang guru memanggil Yuki dan meminta bantuannya untuk mengantarkan sebuah berkas ke ruang OSIS, tanpa ragu Yuki langsung menerima perintahnya dan mengangkat berkas yang lumayan banyak dengan kedua tangan menopang lembaran² kertas itu.

Ruang osis terletak di lantai bawah yang artinya Yuki harus menuruni tangga karena kelasnya berada dilantai atas. Dia menuruni tangga satu persatu dengan lambat karena pandanganya tertutup oleh kertas-kertas yang dibawanya bahkan mukanya sudah tidak lagi terlihat. Tepat di anak tangga terakhir Yuki sedikit hilang keseimbangan yang membuat kakinya terkilir dan terjatuh berkas-berkas yang dibawanya pun ikut berhamburan.

"Aduh..apa aku punya pantangan dengan tangga? kenapa aku selalu jatuh di tangga" Gumam Yuki yang meringis kesakitan sembari memegangi pergelangan kakinya yang terkilir.

"Astaga apa kamu baik-baik saja?" Seorang laki-laki dengan suara lembut dan wajah yang tidak asing menundukkan badannya untuk mengecek keadaan Yuki.

"Yaa kakiku hanya terkilir, namun aku harus cepat menyerahkan berkas ini ke ruang osis sebelum mereka pulang" Ucap Yuki yang sedang berusaha untuk berdiri.

Rasa sakitnya mengalahkan keinginannya untuk berdiri, membuatnya oleng hampir terjatuh lagi. Untungnya laki-laki itu menopang tubuh Yuki dan membuat Yuki terjatuh tepat di depan tubuhnya.

"Apa kamu hobi jatuh? Sepertinya belum lama sejak kamu jatuh di tubuhku di kereta" Laki-laki itu tersenyum pada Yuki dengan masih menopang tubuhnya.

"Aku ingat, kamu orang tidak sopan yang mengelus-elus kepalaku dan menyebutku anak SD saat di kereta bukan" Yuki memusatkan pandanganya pada laki-laki itu.

"Soal itu..maaf aku benar-benar salah paham! Sebagai permintaan maaf ku aku akan menopang mu ke UKS, bagaimana? untuk berkas itu serahkan saja padaku. Aku ketua osis disini ngomong-ngomong namaku Iciyama Shiro kamu bisa memanggilku shiro aku adalah siswa tahun kedua"

Iciyama Shiro adalah seorang anak laki-laki yang Yuki temui di kereta secara tidak sengaja saat perjalanannya menuju Tokyo. Saat itu dia membantu Yuki yang hampir terjatuh di gerbong kereta yang dipenuhi orang-orang. Dia adalah seorang murid tahun kedua di SMA itu sekaligus ketua osis, dia juga seorang murid yang pintar dan berprestasi. sosok laki-laki dengan rambut pirang dan warna mata kecoklatan membuatnya menjadi incaran para murid perempuan disekolah.

Shiro memapah Yuki berjalan sambil membawa tumpukan berkas-berkas itu. Dia mengantarkan Yuki sampai ke UKS dan membantu Yuki membalut kakinya menggunakan perban elastis.

"Aku akan mengantarmu pulang" Ungkapnya setelah selesai membalut kaki Yuki.

"Tidak perlu, ini tidak separah itu aku masih bisa berjalan sendiri" Tolak Yuki dengan lembut.

"Sudahlah tidak perlu berpura-pura kuat, aku akan memapahmu" Shiro menyodorkan tanganya untuk Yuki genggam.

Akhirnya Yuki menerima tawaran Shiro dan membuatnya mengantarkan Yuki sampai ke apartemen dengan memapahnya. Sesampainya disana Yuki menawarkan Shiro untuk mampir kedalam namun Shiro menolak karena sudah cukup petang.

Saat Yuki dan Shiro mengobrol didepan pintu apartemen Yuki, Pintu apartemen Akio terbuka dan terlihat Akio keluar dari dalam dengan membawa satu kantong plastik agak besar yang berisi sampah. Melihat Shiro yang berdiri disana membuat Akio mengira bahwa Shiro baru saja keluar dari dalam apartemen Yuki.

"Ha? Sudah ganti ? Ternyata kau murahan, menjijikan" Ucapnya pada Yuki dengan sorot mata menghina.

"Akichi? Apa maksudmu?" Tanya Yuki heran.

Tanpa menjawab kembali perkataan Yuki, Akio kembali masuk kedalam apartemen nya dengan membanting pintu.

*****

Malam hari tiba, Akio tengah menghirup udara malam di balkonnya tiba-tiba mendengar suara keras dari kamar Yuki. "Bruaakkk" Suara itu mengagetkan Akio dan membuatnya sedikit khawatir pada Yuki. Dia menoleh ke balkon Yuki dan melihat pintu balkon Yuki yang terbuka, Akio berfikir untuk masuk lewat balkon nya namun setelah dia berfikir lagi akhirnya dia memutuskan untuk lewat pintu depan saja. Sesampainya didepan pintunya Akio terdiam sejenak dengan perasaan ragu-ragu untuk mengetuk pintunya.

Namun sampai beberapa saat ia berdiri setelah mengetuk pintu, tidak kunjung ada respon dari dalam dan membuatnya semakin khawatir. "Praanggg" Lagi-lagi suara dari dalam kamar Yuki membuat Akio terkejut. Kali ini Akio yang sudah terlalu khawatir pun memilih untuk masuk lewat balkon Yuki yang hanya berjarak satu langkah dari balkonnya.

Ia melompat dari balkon nya ke balkon Yuki dan masuk kedalam. Betapa terkejutnya Akio melihat Yuki yang tengah terkapar dengan jidatnya yang sedikit mengeluarkan darah. Akio tergesa-gesa menghampiri Yuki dan mengangkat kepalanya guna menyadarkannya.

"Hoi apa kau baik-baik saja?!!" Serunya dengan mengguncangkan tubuh Yuki berkali-kali.

"Ya...aku baik" Yuki menjawab lirih dan tidak bertenaga.

Akio mengangkat Yuki menuju kasurnya lalu meletakan Yuki diatasnya. Ia Langsung mengusap darah yang keluar dari jidat Yuki dan membalutnya dengan plester luka, menyadari bahwa suhu tubuh Yuki begitu panas Akio juga mengompresnya menggunakan handuk kecil basah. Akio juga menyadari kaki Yuki yang terbungkus perban elastis lalu mengingat-ingat kejadian sore tadi yang dimana ia juga sekilas melihat kaki Yuki terbungkus perban.

"Tsk. Apa ini terkilir?" gumamnya sambil melihat kearah kaki Yuki.

Paginya Yuki terbangun dengan handuk kecil yang masih berada di atas jidatnya lalu ia juga menyadari bahwa Akio masih berada disana. Akio tertidur dengan posisi kepalanya yang bersandar di tempat tidur Yuki.

"Akichi?" Reflek Yuki memanggil namanya dan membuatnya terbangun.

"Sial apa aku tertidur?! Maaf aku tidak bermaksud seperti itu, aku benar-benar tidak sengaja, maksudku itu,anu aku, AAAAAHHHHHH!!!!!" terlihat Akio menjelaskannya dengan panik dan terburu-buru.

"Pfftt..haha..Aku tau, terimakasih akichi" Ungkap Yuki tersenyum lembut dengan wajahnya yang agak memerah.

Terpopuler

Comments

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

🌹untukmu

2024-05-02

1

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

🤣🤣🤣🤣🤣 mulai cembokur

2024-05-02

1

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

akio malu, salah tingkah cuma gara gara yuki pake lingerie🤣🤣🤣

2024-05-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!