"Hebat..Dia bahkan mempunyai postur tubuh yang sempurna" Gumam Ren yang perhatiannya terus tertuju pada Yuki.
Yuki kembali mengambil anak panah dan menyelipkannya diantara tali busur serta jarinya, ia kembali menembakan anak panah keduanya dengan Tsurune yang tidak goyah begitu terus sampai kelima anak panahnya habis.
Yuki menghabiskan waktu sekitar 1 jam 30 menit di ekskul kyudo lalu setelah waktu ekskul selesai ia langsung pulang.
Sebelum Yuki sempat meninggalkan ruangan ekskul Ren memanggilnya dari belakang "Ah Yuki! Apa kamu mau langsung pulang? Biarkan aku ikut pulang bersamamu!" serunya dengan berjalan kearah Yuki.
Tak merasa dirugikan, Yuki mengiyakan Ren dan mereka pulang bersama. Namun karena sudah terlalu petang mereka sudah melewatkan bus terakhir dan akhirnya pulang dengan berjalan kaki.
"Anu..apa kamu berhubungan baik dengan Akio? Aku tidak sengaja melihat kalian saat di tangga apartemen dihari acara penerimaan murid baru" ucapnya terdengar canggung dengan tanganya yang menggaruk lehernya menandakan ia gugup.
"Tidak, aku dan akichi baru saja saling kenal saat di apartemen" Yuki menjawab santai
"Tapi...Akichi sepertinya terdengar sangat akrab"
Langkah Ren terhenti sesaat setelah dia mengatakan itu. Yuki yang menyadari hal itu berhenti dan membalikan tubuhnya kearah Ren.
"Saat pertama bertemu akichi aku merasa wajahnya tidak asing, disitulah aku sadar bahwa ternyata dia tampak seperti kucing hitamku yang lucu dirumah. Kurochi namanya jadi aku memutuskan untuk menggunakan setengah nama kuro padanya" jawab Yuki dengan wajah sumringah membayangkan sepasang telinga kucing terpasang di kepala Akio.
"Lu..cu? Dengan wajah seperti itu?!" Gumam Ren dengan wajah Akio yang membayanginya.
Sesampainya di depan lift apartemen lantai bawah Yuki dan Ren secara kebetulan bertemu dengan Akio yang baru saja keluar dari lift. Pandangan mereka bertemu sebentar sebelum Akio menatap sinis Ren. Akio juga menatap bungkus cake yang Yuki bawa di tangannya, Cake yang Yuki beli sesaat sebelum mereka sampai di apartemen.
"Hooo..aku kira kau terlambat pulang karena tersesat, ternyata berkencan?"
Pertanyaan itu keluar dari mulut Akio dengan ekspresi wajah yang tidak bisa Yuki mengerti disertai tatapannya yang tajam seperti menusuk lawan bicaranya.
"Ahh sepertinya kau salah paham..Aku hanya menemani Yuki pulang karena kita di apartemen yang sama. Ini tak terhitung kencan namun aku akan mengajaknya kencan dengan segera" Jawab Ren dengan tersenyum kerah Akio.
"Tsk!" Dengan tatapan tajamnya yang dialihkan ke arah Ren, Akio pergi melewati Yuki dan Ren.
Yuki yang tidak mengerti dengan situasi yang ia alami pun hanya terdiam dan menaiki lift yang terbuka lebar. Didalam Yuki dan Ren sama sekali tidak berbicara ataupun membahas apa yang terjadi dengan Akio sampai tiba di lantai tempat tinggal Yuki Ren hanya berpamitan dengan mengucapkan "Sampai jumpa besok" dengan tersenyum.
*****
Dengan badanya yang terlentang di kasur Yuki terbayang-bayang dengan raut wajah Akio yang terlihat jengkel dari biasanya dan itu membuat Yuki merasa harus meminta maaf pada Akio karena telah membuatnya khawatir.
Yuki pun mendatangi kamar Akio lalu mengetuknya, Namun tidak ada respon dari dalam. Akio yang selalu siaga membukakan pintu malam itu tak lagi membuka pintunya. Yuki menduga bahwa Akio belum pulang dari luar saat ia pergi tadi sore,lalu ia menggantungkan sebuah kantong plastik berisi sepotong cake cokelat di gagang pintu.
Benar saja, beberapa jam kemudian Akio baru sampai di apartemen. ia langsung menggapai kantung plastik yang Yuki gantung di gagang pintunya lalu membukanya dan melihat kedalam.
Sepotong cake cokelat yang tidak asing terdapat didalamnya ia mengingat bahwa Yuki membawa cake yang sama persis sore tadi.
Saat Akio mengeluarkan cake tersebut sebuah catatan kecil terjatuh dan ia memungutnya. "Aku ingin mengganti kue keringku yang gosong namun aku gagal lagi dalam membuatnya jadi aku membeli ini saat perjalanan pulang aku harap kau menyukainya". ini adalah tulisan yang terdapat pada secarik kertas kecil didalam kantong itu. Saat itu Akio langsung mengetahui siapa yang memberikannya cake tersebut lalu ia langsung menuju kamar Yuki.
Ia mulai mengetuk kamar Yuki dan tak lama Yuki membuka pintu dan keluar dengan mengusap-usap matanya seperti baru bangun dari tidurnya.
"Ma-maaf apa aku membangunkan mu?" tanyanya dengan nada gugup.
"Tidak..ada apa akichi?" lirih Yuki dengan menguap dan memperlihatkan wajahnya yang sudah sangat mengantuk.
"Lupakan! Bukan apa-apa!" Kata Akio dengan suara yang lumayan keras.
Tanpa mengatakan sesuatu yang penting Akio langsung kembali ke kamarnya dan membanting pintunya cukup keras. Yuki yang masih setengah sadar hanya kembali ke dalam dan menjatuhkan diri di kasurnya lagi.
Sedangkan Akio di kamarnya bersandar di pintu kamarnya dengan wajahnya yang memerah dan membuatnya menghela nafas panjangnya.
"Apa-apaan dia itu sialan!" Gumamnya sambil menutupi wajahnya yang memerah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Birru
wkwk pasti sudah tidak tahan ya
2024-05-26
0
Birru
comel banget uhhh
2024-05-26
0
🌞MentariSenja🌞
🌹untukmu
2024-04-29
0