Hari ini adalah hari pengumuman hasil ujian masuk SMA. Yuki sudah berada didepan komputer dengan waktu yang cukup lama namun belum berani untuk melihat hasilnya karena sangat gugup dan takut.
Ruangan yang sunyi dan hanya terdengar suara detik jam membuat suasana semakin terasa menegangkan. Tangannya terasa dingin jantungnya berdetak sangat cepat dan keringatnya bercucuran padahal dia hanya duduk dan tidak melakukan sesuatu yang melelahkan.
Yuki meletakan kedua tangannya didepan mulutnya dan meniupnya agar tetap hangat sembari menghela nafas berupaya tetap tenang.
Setelah beberapa saat dia memberanikan diri melihat hasil tesnya dan-
"Huh?!" Matanya melotot kearah layar komputer.
Dia bergegas bangkit dari tempat duduknya dan berlari keluar rumah menuju ke toko roti dimana ibu dan ayahnya sedang bekerja. Toko roti mereka terletak tidak jauh dari rumah hanya berjarak beberapa rumah saja.
"Ibuuuu!!Ayaahhh!!" teriak Yuki saat sampai di pintu toko.
Ibu dan ayahnya yang terkejut mendengar Yuki berteriak langsung bergegas menuju ke arahnya. Bagaimana tidak, gadis itu tidak pernah berteriak sekencang itu.
"Yuki? Apa yang terjadi?" Ibu yuki berlari menghampiri anak semata wayangnya.
"Lolos! aku berhasil lolos ujian!" Ucap Yuki dengan semangat yang terukur jelas diwajahnya.
Mereka yang tidak terbiasa melihat yuki dengan ekspresi seperti ini menatap satu sama lain dengan raut wajah terkejut dan tersenyum padanya.
"Selamat Yuki! Terimakasih atas kerja kerasmu" ucap ibu Yuki sambil memeluk Yuki.
"Selamat atas kelulusan nya" sambung ayahnya mengelus kepala Yuki.
"Uhm!" Yuki mengangguk dan tersenyum kecil.
Malam harinya ibu Yuki memasak banyak makanan lezat yang tidak biasanya mereka makan setiap hari. Ibu Yuki berkata dia melakukannya karena untuk merayakan keberhasilan Yuki dalam ujian.
Merekapun bersama-sama menyantap makan malam sembari mengobrol hal-hal kecil yang bersangkutan dengan dengan Tokyo. Canda gurau terdengar dari sebuah keluarga yang hanya terdiri dari 3 orang saja.
Ibu yuki juga menyuruhnya untuk mengunjungi kakeknya dan memberitahukan hal baik ini kepadanya.
"Yuki,besok kunjungilah kakek dan beritahu hal ini padanya" ucap ibu yuki.
"Apa aku harus pergi sendiri Bu?" ekspresi keberatan terukir jelas diwajahnya.
"Rumah kakek tidak terlalu jauh dari sini, dan bukankah kamu harus terbiasa untuk berpergian sendiri sebelum pergi ke Tokyo?" tegas ibu yuki tersenyum padanya.
"Baiklah bu" lirih Yuki .
"Ayah akan mencatatkan rute keretanya, kau hanya tinggal mengikuti" timpa ayahnya.
"Baik ayah"
Selama ini Yuki belum pernah berpergian sendiri kecuali hanya di desanya tentu saja ini membuatnya sangat gugup. Perjalanan pertamanya sendirian.
*****
Keesokan harinya Yuki berangkat dari rumah pukul 9 pagi dengan membawa seikat bunga yang ibunya titipkan untuk diletakan di makam neneknya.
Setibanya di stasiun Yuki melihat catatan yang ayahnya buat untuk mengetahui rute mana yang harus dia ambil. Yuki menoleh kesana kemari lalu menelan ludah setelah yakin untuk mengambil satu rute.
Dia pun segera masuk kedalam kereta. Saat itu kondisi kereta tidak terlalu ramai dan banyak tempat duduk yang kosong namun Yuki memilih berdiri.
Perjalanan yang ditempuh dengan kereta hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Setelah sampai Yuki segera turun dari kereta dan berdiri dengan bersandar ke dinding untuk menenangkan diri menghembuskan nafas lega sembari mengelus dadanya
saat Yuki tengah menenangkan diri seorang petugas stasiun menghampirinya. Seketika Yuki merasa takut karena dia mengira kalau dia melakukan kesalahan .
"Nak apa yang kau lakukan disini?" tanya petugas stasiun
"A-aku t-tidak a-anuu-' Yuki yang takut ditambah komunikasinya yang buruk menjadikanya gagap saat menjawab dan tanganya gemetar
"Apa kau terpisah dari keluargamu?" lanjutnya
"Y-ya? A-apa?" yuki menatapnya sejenak dan kehilangan kata-kata
"Ikutlah denganku, aku akan mengantarmu ke pengumuman anak hilang" ucapnya sambil mengelus kepalaku
".....anak..hilang..?" yuki shock karena dia dikira anak hilang
Setelah menjelaskan pada petugas bahwa Yuki bukan lagi anak kecil dan bukan anak yang hilang petugas itupun meminta maaf padanya lalu mengantar Yuki keluar stasiun karena merasa tidak enak hati.
"Apa aku terlihat seperti anak hilang?" gumamnya sambil menggeragapi pakaiannya setelah keluar dari stasiun
Untuk sampai ke rumah kakek dari stasiun perlu menaiki bus satu kali dan berjalan kaki lagi yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam
yuki sampai dirumah kakek pukul 12 siang, cuaca hari itu tidak terlalu panas tapi tidak dingin juga.
Sesampainya yuki disana dia mengetuk pintu depan namun tidak ada jawaban. Berkali-kali Yuki mengetuk pintu kakeknya belum juga membukakan pintu.
Kemudian seorang kakek yang kebetulan sedang lewat didepan rumah mengatakan pada Yuki bahwa kakeknya masih berada di kebun dan dia yang hendak pergi ke kebun juga berinisiatif akan memberitahukan keberadaan Yuki pada kakeknya. Yuki hanya membungkuk dan berterimakasih padanya.
Sembari menunggu kepulangan kakeknya Yuki berjalan ke belakang rumah. Disana terdapat makam neneknya yang berada dibawah pohon yang rindang.
Dia meletakan seikat bunga yang diberikan ibunya pada makam neneknya kemudian mengelus nisan neneknya dengan membuat raut wajah sendu.
Kepergian neneknya masih menjadi luka yang menyakitkan untuk Yuki.
Setelah cukup lama berada di makam neneknya terdengar suara langkah kaki mendekat kearah Yuki dan terhenti dibelakangnya.
"Ayo masuk kedalam" suara seorang pria yang serak terdengar darinya.
Ternyata itu adalah kakek Yuki yang baru saja pulang dari kebun. Ia langsung pulang setelah mendengar bahwa Yuki datang berkunjung.
mendengar kakeknya pulang dan mengajaknya untuk masuk kedalam rumah Yuki pun mengikuti kakeknya masuk kedalam rumah.
Rumah tradisional jepang yang cukup besar dan tua namun terawat dan bersih itu adalah kata yang menggambarkan rumah kakek Yuki.
Namun dirumah yang cukup besar itu suasananya sangat sepi karena hanya dihuni oleh kakek Yuki seorang diri.
Kakek Yuki menetap dirumah ini karena keinginannya sendiri, beliau tidak mau tinggal bersama keluarga Yuki karena ingin selalu berada didekat makam nenek Yuki dan alasan mengapa beliau disemayamkan dibelakang rumah adalah karena wasiat terakhir beliau sendiri.
Semasa hidupnya beliau sering melukis dibawah pohon itu, beliau sangat menyukai tempat itu.
Dibelakang rumah ada pintu yang langsung menghubungkan pemandangan makam neneknya, dan Yuki duduk disana memandangi makam neneknya sembari menunggu kakeknya yang sedang membersihkan diri.
"Bagaimana perjalananmu?" tanya kakek Yuki sambil meletakan 2 buah cangkir yang berisi teh dengan beberapa nasi kepal.
"Sangat baik kek" ucap Yuki dengan mengambil salah satu nasi kepal.
"Syukurlah" balas kakek Yuki singkat.
Pada dasarnya kakek Yuki adalah seseorang yang berkepribadian baik dan sangat menyayangi Yuki. Namun sikapnya yang tidak mau berterus terang membuatnya terkesan tidak peduli padanya.
"Kakek, aku lolos ujian masuk SMA di Tokyo" ucap yuki sambil memandangi makam neneknya.
Kakek Yuki tidak langsung menjawab, beliau diam sejenak dan keheningan terjadi beberapa saat.
"Jadi begitu" setelah beberapa saat kakek Yuki menjawab sambil menyeruput gelas tehnya.
"Apa kau masih akan terus melukis?" lanjutnya memandang Yuki.
"Ya kakek tentu saja" jawab yuki yang pandanganya tidak teralihkan dari makam neneknya.
"Saat libur, datanglah kemari dan kunjungi nenekmu" kakek Yuki beranjak pergi dari sana.
"Baik" lirih Yuki.
Percakapan yang terdengar sangat dingin namun sebenarnya mengandung banyak arti.
setelah merasa cukup berbincang dengan kakeknya Yuki memutuskan untuk pulang pada sore hari.
kakek Yuki hanya dapat mengantar sampai didepan rumah karena kakinya yang tidak kuat lagi berjalan jauh.
"Aku pulang kakek,aku akan mengatakan pada ibu untuk mengunjungi kakek saat senggang" ucap yuki yang sudah berada dihalaman rumah.
"....ya, berhati-hatilah" Jawab kakek Yuki dengan ekspresi datarnya.
Setelah berpamitan Yuki pun kembali berjalan kaki menuju pemberhentian bus dan menuju ke stasiun, lalu Yuki sampai dirumahnya saat malam hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Syifa Nurbaety
aku sudah mampir nieh kak , jangan lupa mampir juga ya 😊
2024-12-23
0
Birru
Berapa tingginya Yuki thor
2024-05-24
1
Zeyn Seyi
di kira ank hilng
2024-05-09
0