Tarawih Pertama

Humaira dan Tiara sudah tiba di supermarket terdekat, mereka langsung menjadi bahan perhatian orang-orang yang berbelanja, bukan karena mereka melakukan hal yang aneh, melainkan karena penampilan Humaira yang berbeda dengan beberapa para pengunjung. Sedangkan Tiara tidak terlalu menanggapi pandangan-pandangan aneh itu, ia berusaha membuat Humaira agar tidak terlalu memikirkannya.

"Yuk Ai, kita kesana, kamu mau mencari sabun dan teman-temannya bukan?"

Humaira terkekeh mendengar perkataan Tiara, gadis itu bisa mencairkan suasana yang tadi sedikit membuat Humaira tidak nyaman karena tatapan orang-orang kepada dirinya.

"Kamu lucu tau Ra."

Tiara juga ikut terkekeh. Mereka langsung menemukan apa yang di cari, termasuk keperluan dapur. Setelah mendapatkan semua barang yang di butuhkan, Humaira dan Tiara langsung menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Tak sampai melakukan antrian panjang, mereka dengan cepat menyelesaikan pembayaran dan langsung kembali ke kosan.

"Oh iya Ra, hari ini kan hari pertama tarawih, kamu nanti ikut tarawihan tidak?"

"Hehe, aku skip dulu ya Ai. Bukannya tidak mau ikut, tapi aku baru saja datang bulan tadi pagi. Nyebelin tidak sih, aku jadi tidak dapat puasa pertama."

Humaira mengelus-elus punggung Tiara. Beruntungnya dia sudah datang bulan pada bulan ini. Jadi Humaira tidak perlu khawatir. Mereka banyak mengobrol sepanjang perjalanan menuju kosan mereka. Tak membutuhkan waktu lama, mereka sudah tiba kembali di kosan.

Humaira langsung pamit kepada Tiara, begitu juga Tiara yang kembali ke kamarnya. Tampak para penghuni kosan juga sibuk dengan kegiatan masing-masing.

......................

Sedangkan Daffa dan Dhafi sudah tiba di apartemen mereka. Ya, mereka memilih tinggal di salah satu apartemen di pusat kota tidak jauh dari perusahaan milik mereka. Mereka langsung mengistirahatkan tubuh mereka setelah lelah melakukan perjalanan kurang lebih tiga jam lamanya. Namun tidak lama, mereka langsung mandi untuk bersiap-siap ke masjid.

Beruntung apartemen yang mereka tempati memiliki dua kamar, dan masing-masing kamar memiliki kamar mandi, sehingga mereka tidak perlu antri hanya untuk sekedar bersiap.

Daffa sudah lebih dulu siap, ia menunggu sang kembaran yang masih sibuk memilih pakaiannya. Daffa pun sudah tidak heran dengan kebiasaan sang kembaran yang selalu ingin berpenampilan menarik menurutnya. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Dhafi menghampiri dirinya yang tengah bershalawat sembari menatap luar jendela.

"Yuk Fa."

"Lama benar kamu, sudah seperti gadis perawan saja."

"Kamu itu tidak akan mengerti, ini namanya style brother."

Daffa hanya menggelengkan kepalanya. Kembarannya itu memang cukup unik. Merekapun langsung berangkat menuju masjid, sepanjang perjalanan mereka berhasil membuat orang-orang lewat memperhatikan mereka berdua. Selain mereka memiliki wajah yang begitu tampan, mereka juga menjadi bahan perhatian karena tak asing dengan ke dua wajah lelaki tampan tersebut.

Saat tiba di masjid, mereka langsung memasuki masjid. Kebetulan si kembar juga sudah mengambil wudhu saat di apartemen. Namun siapa sangka salah satu dari mereka di minta untuk menjadi imam shalat magrib, karena ustadz yang akan menjadi imam berhalangan hadir. Ya, pengurus masjid itu ternyata sangat mengenali sosok dari putra ayah Taqa.

Ya, perlu kalian ingat, ayah mereka itu ustadz yang sangat fenomenal bukan? dan mereka selalu ikut dengan ayah Taqa saat ayah mereka itu mengisi kajian. Jadi wajah mereka sudah sangat di kenali di mana saja.

Jika teman-teman penasaran dengan cerita ayah Taqa dan bunda Balqis, bisa membaca novel dengan judul "Kau Hanya Untukku" di situ juga di jelaskan asal-usul sikembar dan bagaimana bucinnya ayah Taqa kepada bunda Balqis. Promosi sedikit ya, hihi.

"Assalamu'alaikum, maaf permisi. Mas berdua ini putra dari ustadz Taqa bukan ya? saya ingat mas ini bernama mas Daffa dan mas bernama mas Dhafi."

"Wa'alaikumsalam, MasyaaAllah iya benar pak. Ada apa ya pak?"

Sebenarnya pengurus masjid itu bingung mau meminta tolong salah satu dari pemuda tampan yang ada di hadapannya untuk menjadi imam shalat. Namun kapan lagi bisa di imamkan oleh dua orang yang memang sudah tidak di ragukan lagi suaranya yang begitu merdu. Apalagi si kembar juga seorang hafidz Qur'an. Mereka telah menjadi hafidz Qur'an sejak di usia remaja.

"Begini mas, kebetulan yang akan menjadi imam untuk shalat magrib dan juga tarawih nanti itu berhalangan hadir, jika mas berkenan, bisa tidak salah satu dari mas-mas ini yang menjadi imam shalat?"

Bapak pengurus masjid menatap penuh harap. Si kembar langsung paham, dan tanpa berbicara mereka langsung menjawab permintaan si bapak.

"MasyaaAllah, kami justru tersanjung pak. Bapak dengan yakin meminta kami untuk menjadi imam sholat. InsyaaAllah saudara saya yang akan menjadi imam shalat tarawih, dan saya yang akan menjadi imam sholat magrib. Bagaimana pak, sudah clear ya masalah hari ini?"

Si bapak tersenyum, betapa sopan dan baiknya ke dua anak muda di hadapannya, sama seperti ayah mereka. Mereka juga tidak sombong sama sekali. Beruntungnya ke dua orang tua mereka yang telah memiliki ke dua anak-anak Sholeh seperti sikembar. Ya, sebenarnya siapa yang tidak mengetahui kabar desas-desus siapa sebenarnya si kembar, namun ayah Taqa meminta siapapun untuk tidak pernah membahas mengenai anggota keluarganya. Sudah bertahun-tahun lamanya ayah Taqa menyimpan semuanya termasuk dari media.

Hingga akhirnya azan magrib berkumandang, Dhafi langsung maju untuk menjadi imam. Suaranya terdengar merdu di telinga, siapapun yang mendengarnya sudah pasti akan terbawa suasana. Hingga salam dan di tutup dengan zikir dan doa.

Selepas shalat magrib, mereka tidak langsung pulang, mereka sengaja di sana sembari menunggu waktu Isya dan tarawih. Mereka mengobrol dengan beberapa bapak-bapak yang juga stay di masjid tersebut. Siapa sangka mereka langsung di sambut baik. Hingga tak terasa memasuki waktu Isya.

Sedangkan di kota lain, lebih tepatnya di Bandung. Ayah Taqa, bunda Balqis dan Khalisa juga menuju masjid untuk melaksanakan shalat Isya berjamaah dan juga tarawih. Seperti biasanya mereka selalu bersikap ramah dengan orang-orang yang mereka temui di jalanan. Namun tarawih tahun ini rasanya sangat berbeda. Biasanya mereka akan berjalan kaki menuju masjid bersama si kembar, namun kali ini si kembar jauh di rantau orang.

......................

Selepas melaksanakan shalat tarawih, baik Daffa maupun Dhafi langsung pamit untuk meninggalkan masjid, mengingat besok paginya mereka harus mengunjungi perusahaan mereka untuk pertama kalinya setelah terakhir kali mereka datang hanya untuk sekedar melihat progres penyelesaian bangunan kantor pusat itu. Namun kali ini mereka datang untuk peresmian kantor mereka.

"Terimakasih ya mas Daffa dan mas Dhafi sudah berkenan menjadi imam shalat di masjid ini. Ini ada sedikit untuk mas-mas tampan.

"MasyaaAllah, sama-sama pak, tidak perlu. InsyaaAllah kami ikhlas pak, bapak gunakan saja untuk yang lebih membutuhkan. Bukan maksud kami ingin menolak, hanya saja selain kami, pasti banyak yang lebih membutuhkan di luaran sana. Kalau begitu kami permisi ya pak, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Mereka keluar dari masjid itu. Sang pengurus masjid semakin kagum dengan ke dua putra ustadz Taqa.

Saat tiba di halaman masjid, lagi dan lagi mereka tidak sengaja bertemu dengan Humaira saat wanita bercadar itu hampir saja terjatuh karena terdorong oleh anak-anak yang sedang berlarian. Beruntung ia di tahan oleh Daffa dan Dhafi secara bersamaan, namun mereka tidak langsung menyentuh kulit Humaira.

"Astaghfirullah,"

"Maaf mbak, niat kami hanya untuk membantu saja!"

Saat Humaira menoleh ke sumber suara, betapa ia terkejutnya melihat sosok dua orang lelaki yang pernah ia temui beberapa minggu lalu.

"Eh,"

...💜💜°°°💜💜...

...To Be Continued ...

Terpopuler

Comments

Hujan dan gugur

Hujan dan gugur

memang ya kalo dah jodoh GK bisa kemana..
mau juga dong spek seperti si kembar tampan😂😂😂

2024-12-02

1

Nurgusnawati Nunung

Nurgusnawati Nunung

Akhirnya si kembar ketemu lagi dengan Humaira. mungkin jodoh dr salah satunya ya... semangat thor, lanjut dan sehat selalu.

2024-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Keributan di Pagi Hari
2 Liburan
3 Pertemuan Sikembar dengan Humaira
4 Pertolongan Humaira
5 Khalisa Harus di Rawat
6 Akhirnya Khalisa Siuman
7 Apa itu Jatuh Cinta
8 Rencana Kejutan
9 Sebuah Tatapan
10 Sebuah Pertemuan
11 Mimpi
12 Keberangkatan ke Jakarta
13 Kenapa Kita Tidak Terlahir dari Rahim yang Sama
14 Teman Baru
15 Tarawih Pertama
16 Menciptakan Saingan Sendiri
17 Sahur Pertama
18 Semuanya Harus di Mulai dengan Kebaikan
19 Berburu Takjil
20 Kehabisan Takjil
21 Mendapatkan Izin Ayah & Bunda
22 Cara Terbaik
23 Kembali berburu Takjil
24 Amanah Ayah Taqa
25 Pertemuan dengan Gadis Tidak di Kenal
26 Buka Bersama di Restoran
27 Rencana Menikah
28 Khalisa & Haina
29 Semakin Akrab
30 Perasaan Seorang Ibu
31 Pulang ke Bandung
32 Membuat Kue Lebaran
33 Permintaan Ayah Taqa
34 Menikahlah dengan Putri Ayah
35 Rumit
36 Fakta ke Dua
37 Takdir Apa Ini?
38 Pertemuan Dua Keluarga
39 Keputusan Dhafi
40 Kedatangan Keluarga Sikembar
41 SAH
42 Maaf
43 Calon Suami
44 Kepulangan Ayah Taqa
45 Hembusan Nafas Terakhir
46 Persinggahan Terakhir
47 Cemburu
48 Menggoda Khalisa
49 Persiapan Pernikahan
50 Sebuah Ungkapan Manis
51 Selamat D & H
52 Mulai Posesif
53 Dua Pemuda Jatuh Cinta
54 Kemarahan Daffa
55 Sebuah Keputusan
56 Shanum: Samuel & Hanum
57 Rencana Liburan
58 Menekan Sabar
59 Hampir Habis Kesabaran
60 Tiba-tiba Mual
61 Dua Masalah Berbeda
62 Fakta Mengejutkan
63 Bandara
64 Kami Pulang Bunda
65 Merindukan Sosok Almarhum
66 Sakit
67 Menjenguk Humaira
68 Sweet
69 Salah Paham
70 Isi Sendiri Judulnya Ya
71 Mangga Muda
72 Rasa Bersalah Khalisa
73 Perhatian
74 Kegundahan
75 Merindukan
76 Sebuah Guncangan
77 Kabar Buruk
78 Itu Tidak Benar
79 Di larikan ke Rumah Sakit
80 Maafkan Mas
81 Kritis
82 Sosok yang di Rindukan
83 Hilang Ingatan
84 Bertemu
85 Aku Menyukai Suamimu
86 Perubahan Sikap Daffa
87 Kemunculan Seseorang
88 Di Larikan ke Rumah Sakit
89 Kembali kepada-Nya
90 Akhirnya Bahagia
91 Ke Kantor Baba
92 The End
93 Novel "Ours Time"
94 Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
95 Novel: Jodoh Jalur Ummi
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Keributan di Pagi Hari
2
Liburan
3
Pertemuan Sikembar dengan Humaira
4
Pertolongan Humaira
5
Khalisa Harus di Rawat
6
Akhirnya Khalisa Siuman
7
Apa itu Jatuh Cinta
8
Rencana Kejutan
9
Sebuah Tatapan
10
Sebuah Pertemuan
11
Mimpi
12
Keberangkatan ke Jakarta
13
Kenapa Kita Tidak Terlahir dari Rahim yang Sama
14
Teman Baru
15
Tarawih Pertama
16
Menciptakan Saingan Sendiri
17
Sahur Pertama
18
Semuanya Harus di Mulai dengan Kebaikan
19
Berburu Takjil
20
Kehabisan Takjil
21
Mendapatkan Izin Ayah & Bunda
22
Cara Terbaik
23
Kembali berburu Takjil
24
Amanah Ayah Taqa
25
Pertemuan dengan Gadis Tidak di Kenal
26
Buka Bersama di Restoran
27
Rencana Menikah
28
Khalisa & Haina
29
Semakin Akrab
30
Perasaan Seorang Ibu
31
Pulang ke Bandung
32
Membuat Kue Lebaran
33
Permintaan Ayah Taqa
34
Menikahlah dengan Putri Ayah
35
Rumit
36
Fakta ke Dua
37
Takdir Apa Ini?
38
Pertemuan Dua Keluarga
39
Keputusan Dhafi
40
Kedatangan Keluarga Sikembar
41
SAH
42
Maaf
43
Calon Suami
44
Kepulangan Ayah Taqa
45
Hembusan Nafas Terakhir
46
Persinggahan Terakhir
47
Cemburu
48
Menggoda Khalisa
49
Persiapan Pernikahan
50
Sebuah Ungkapan Manis
51
Selamat D & H
52
Mulai Posesif
53
Dua Pemuda Jatuh Cinta
54
Kemarahan Daffa
55
Sebuah Keputusan
56
Shanum: Samuel & Hanum
57
Rencana Liburan
58
Menekan Sabar
59
Hampir Habis Kesabaran
60
Tiba-tiba Mual
61
Dua Masalah Berbeda
62
Fakta Mengejutkan
63
Bandara
64
Kami Pulang Bunda
65
Merindukan Sosok Almarhum
66
Sakit
67
Menjenguk Humaira
68
Sweet
69
Salah Paham
70
Isi Sendiri Judulnya Ya
71
Mangga Muda
72
Rasa Bersalah Khalisa
73
Perhatian
74
Kegundahan
75
Merindukan
76
Sebuah Guncangan
77
Kabar Buruk
78
Itu Tidak Benar
79
Di larikan ke Rumah Sakit
80
Maafkan Mas
81
Kritis
82
Sosok yang di Rindukan
83
Hilang Ingatan
84
Bertemu
85
Aku Menyukai Suamimu
86
Perubahan Sikap Daffa
87
Kemunculan Seseorang
88
Di Larikan ke Rumah Sakit
89
Kembali kepada-Nya
90
Akhirnya Bahagia
91
Ke Kantor Baba
92
The End
93
Novel "Ours Time"
94
Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
95
Novel: Jodoh Jalur Ummi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!