Tiba di kota kekaisaran

Lin Hua dan kedua anaknya akhirnya tiba di kota kekaisaran Nanjing. Lin Hua meminta paman Hao untuk membawa mereka ke penginapan terdekat.

"Apa tidak langsung saja ke rumah Mentri, Nona?" usul paman Hao. Lagipula kediaman menteri Li tinggal sedikit lagi.

"Tidak paman. Sekarang sudah malam. Tidak baik rasanya bertamu diwaktu seperti ini, " tolak Lin Hua dengan sopan.

Paman Hao sebenarnya ingin menyangga. Namun apalah daya, dia hanya bisa menurut. Dia pun membawa majikannya ke penginapan terdekat .

"Di sini lamai mama," seru Jia Yi sambil menatap ke luar jendela. Terlihat sekali binar di matanya. Sepertinya gadis kecil itu ingin berbaur dengan keramaian.

"Jia suka?"

"Suka banget, " jawab Jia Yi antusias.

"Kalau Jin Hai?" pertanyaan Lin Hua hanya dijawab dengan anggukan kepala.

"Apa lumah kakek masih jauh mama?"

"Tidak terlalu jauh sih. Tapi untuk malam ini kita tidur di penginapan. Besok pagi baru ke rumah kakek."

"Loh, kok gitu ?" protes Jia Yi tak terima.

"Ini sudah malam sayang . Kakek pasti sudah tidur," bujuk Lin Hua dengan lembut.

"Mama nggak asyik ," protes Jia Yi dengan cemberut.

"Kalau nanti kakek tidur bagaimana?"

"Iya deh. Tapi Jia lapal mau makan tuh!"

Jia Yi menunjuk ke jejeran toko di pinggir jalan . Matanya langsung berbinar.

Lin Hua melihat ke arah yang ditunjuk sang putri . Dia menuruti keinginan sang putri dan meminta paman Hao untuk menghentikan kereta.

"Berhenti dulu paman!"

"Baik Nona ."

Paman Hao menghentikan kereta sesuai keinginan Lin Hua . Kemudian Lin Hua keluar sambil menuntun si kembar .

Jia Yi dan Jin Hai meminta berbagai makanan. Ada bak pao, tenghulu, tang yuan, bak pao dan masih banyak lagi. Lin Hua hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya. Entah siapa yang akan menghabiskannya nanti.

Selesai berbelanja mereka kembali kedalam kereta. Si kembar membagi makanan mereka pada Lin Hua dan juga paman Hao. Mereka menikmatinya di dalam kereta.

Selesai makan , Lin Hua langsung meminta paman Hao untuk menjalankan kereta dan membawa mereka ke penginapan terdekat.

Butuh waktu sekitar lima menit untuk sampai di penginapan. Saat mereka tiba Lin Hua segera membantu kedua anaknya untuk turun dari kereta .

"Nona bisa masuk dulu ke dalam . Saya harus menitipkan kereta ini terlebih dulu."

"Baik paman."

Lin Hua pun mengajak si kembar masuk ke penginapan. Mereka langsung berjalan ke tempat pendaftaran yang ada .

"Selamat malam. Ada yang bisa saya bantu Nona?" sapa Pelayan penginapan dengan ramah.

"Apa masih ada kamar kosong ?"

"Kebetulan ada tiga kamar yang masih kosong, Nyonya."

"Kalau begitu saya memesan dua kamar ."

"Boleh. Atas nama siapa?"

"Lin Hua."

"Ini kunci kamarnya."

"Terimakasih."

Lin Hua diberi dua kunci oleh pelayan itu . Sebelum ke kamar ,dia menunggu kedatangan paman Hao lebih dulu . Untungnya mereka tidak perlu menunggu lama.

"Ini kunci kamar milik Paman," ucap Lin Hua sambil mengulurkan kunci yang ia pegang.

"Terimakasih Nona ."

"Sama-sama paman ."

Kemudian Lin Hua menuntun si kembar ke kamar. kamar yang mereka tempati tidak terlalu luas maupun sempit . Meski begitu Lin Hua bersyukur ada ruang kecil yang memang disediakan untuk mandi .

"Kita bersih-bersih dulu baru tidur ," ajak lin Hua.

"Dingin Ma."

"Tidak perlu Ma. Airnya dingin ."

"Tidak usah mandi. Mama bantu lap tubuh saja ."

Lin Hua dengan telaten membersihkan tubuh Jia Yi dan Jin Hai. Si kembar juga patuh oleh perlakuan sang mama .

Untuk pertama kalinya bagi mereka tidur di penginapan. Meski begitu ketiganya tidur dengan nyenyak . Mungkin efek perjalanan yang mereka lakukan sebelumnya .

Keesokan harinya Lin Hua bangun seperti biasa. Dia langsung membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi .

Saat keluar dari kamar mandi dia dikejutkan oleh Jin Hai yang sudah berdiri di depan pintu .

"Loh kok_"

"Aku udah ndak tahan Ma."

Jin Hai langsung menerobos Lin Hua dan masuk kedalam kamar mandi . Lin Hua hanya bisa geleng-geleng kepala. Kemudian ia melangkahkan kakinya ke ranjang .

Lin Hua melihat Jia Yi yang masih terlelap di atas ranjang sebentar. Perlahan ia mencium kening sang putri agar segera bangun .

"Bangun dong sayang ,"ucap Lin Hua dengan lembut.

"Jia masih ngantuk loh Ma,"ucap Jua Yi tanpa membuka matanya .

"Katanya mau ke rumah kakek."

Mendengar kata kakek , Jia Yi langsung membuka matanya dengan antusias. Lu Hua gemas melihat tingkah sang putri yang menurutnya lucu.

"Sebentar ya, Mama siapkan baju Jin Hai dulu ."

Jia Yi menganggukkan kepalanya . Tak lama kemudian Jin Hai memanggil Lin Hua dari dalam kamar mandi .

"Ma!"

"Sebentar Sayang! "

Lin Hua mengambil baju Jin Hai dari dalam tas kain. Kemudian membawanya ke kamar mandi .

Tok tok tok

"Boleh mama masuk!"

Ceklek !

"Mama bantu dulu yuk !"

Lin Hua membantu Jin Hai dan Jia Yi dengan bergantian . kemudian memakaikan baju pada keduanya . Setelah semua siap Lin Hua mengajak keduanya untuk keluar dari kamar .

Lin Hua mengembalikan kunci serta membayar biaya sewa kamar .Ternyata sang kusir sudah menunggunya di dekat kasir.

"Paman sudah lama ?"

"Saya baru tiba kok Non."

"Tunggu sebentar ya paman. Tolong jaga si kembar sebentar."

"Baik Non."

Lin Hua menitipkan si kembar pada paman Hao sebentar. setelah semua urusan selesai mereka melanjutkan perjalanan .

Lin Hua memang sengaja tidak mengajak sarapan terlebih dulu . Takutnya saat tiba di kediaman menteri Li mereka diminta untuk sarapan bersama . Meski begitu Lin Hua membeli kue sebagai pengganjal perut mereka.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-03-11

2

Lala Kusumah

Lala Kusumah

lanjuuuuutttt....

2024-02-22

0

Lala Kusumah

Lala Kusumah

lanjuuu

2024-02-22

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!