Bab 13. Perubahan Narendra

Sudah satu jam masuk ke kamar tidurnya dan berbaring di tempat tidur, namun Narendra belum juga bisa memejamkan matanya. Bayangannya bertukar saliva dengan Khalisa masih berputar dalam ingatannya.

"Manis." gumam Narendra sambil menyentuh bibirnya. Dan Narendra menginginkannya lagi, lagi dan lagi.

Mungkinkah dia sudah jatuh cinta pada Khalisa? Narendra tidak tahu. Yang jelas, Narendra merasakan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang baru dia rasakan dan hatinya bahagia.

Bayangan Khalisa dengannya mampu menghapus rasa kecewa yang sebelumnya dia rasakan. Kecewa dengan apa yang siang tadi Narendra lihat. Saat kendaraannya berhenti di lampu merah.

Flash back

Setelah mengembalikan ponsel milik Khalisa, Narendra kembali melajukan kendaraanya menuju studio foto milik Raka. Fotografer yang mengambil foto prewed Narendra dan Sonia. Dia akan menyusul tunangannya dan Shinta yang menurut keduanya akan berada disana setelah makan siang.

Tidak ada mobil Shinta ataupun mobil milik Sonia terlihat di parkiran depan studio Raka. Namun Narendra tetap memilih untuk turun dari mobil, masuk ke studio dan bertemu dengan Raka.

"Mas Rendra, ada keperluan apa?" tanya Raka yang kebetulan juga baru tiba di studionya. Mereka bertemu di depan pintu masuk.

"Shinta dan Sonia bilang, mereka akan memilih ulang foto yang akan dicetak untuk di pajang saat resepsi nanti." jawab Narendra.

"Oh itu, tadi pagi mereka menghubungi saya dan minta foto yang dicetak dan di pajang nanti foto Mas Rendra dan Khalisa yang mereka pilihkan. Dan meminta saya untuk menghapus semua foto Mas Rendra dan Nia." jawab Raka jujur apa adanya.

Baik Sonia maupun Shinta tidak berpesan apa-apa masalah pergantian foto. Mereka hanya menjelaskan bahwa Narendra akan menikah dengan Khalisa bukan Sonia. Keduanya tidak berpesan untuk merahasiakan masalah ini. Jadi Raka kira, Narendra sudah tahu.

Raka tidak tahu, jika Narendra terkejut mendengar penjelasan pemuda yang usianya tidak terpaut jauh dengan Khalisa. Berhubung Narendra terbiasa berhadapan dengan klien dan rekan bisnisnya, pimpinan Wiranata dengan cepat menyembunyikan rasa terkejutnya.

"Mas beneran nikahnya sama Khalisa? Bukan Nia?" tanya Raka. Penasaran juga dia dengan pergantian calon pengantin wanitanya tiba-tiba.

"Mereka bilang seperti itu?" tanya Narendra. Raka mengangguk.

"Tapi dari awal lihat kalian, aku sudah bisa menduga kalau Mas Rendra itu sebenarnya cinta sama Khalisa, bukan Nia." ucap Raka.

Narendra tersenyum, "Boleh saya lihat foto yang mereka pilih?" tanya Narendra.

"Tentu saja boleh Mas." jawab Raka. Lalu dia mengajak Narendra masuk kedalam ruangannya.

Tampa ragu, Raka menunjukkan semua foto baik candid maupun yang bukan pada Narendra. Dia juga menunjukkan foto pilihan Sonia dan Shinta yang akan dicetak dan di pajang.

Meski belum mengerti mengapa Sonia melakukan ini semua, Narendra tidak akan merubah rencana Sonia. Dia akan ikuti permainan kakak sepupu Khalisa itu. Narendra akan menikahi Khalisa. Dan sebelum itu, dia akan membuat Khalisa menerima pernikahan mereka.

"Jangan katakan pada mereka kalau saya datang ke studio. Biar mereka menganggap pilihan mereka tetap jadi kejutan untuk saya dan Khalisa. Itu yang mereka katakan pada saya. Ingin mengurus semua persiapan pernikahan saya dan Khalisa." ucap Narendra.

Untung saja Narendra tidak memberi kabar Sonia kalau dia akan menyusul ke studio Raka. Narendra yakin, Sonia akan membuat alasan yang lain. Narendra juga tidak akan bertanya pada Sonia. Biarlah dia bicara dengan Shinta dan Khalisa saja.

"Apa Ica tahu masalah ini ya?" tanya Narendra dalam hati.

"Baik Mas, saya mengerti." balas Raka.

"Ini. Berikan bonus pada karyawan di sini. Tolong cetak dan kasih figura yang tebaik. Karena itu akan dipajang selamanya. Masalah tambahan biaya, kamu bisa langsung hubungi saya." ucap Narendra lagi sambil memberikan lembaran uang untuk dibagikan pada karyawan Raka.

"Siap Mas. Terima kasih banyak." sahut Raka senang. Siapa yang tidak senang berbisnis dengan orang yang tidak perhitungan dengan uang.

Narendra kembali melajukan kendaraannya. Dia akan menemui Khalisa di perusahaan dan menanyakan apakah gadis itu tahu dia akan jadi pengantin pengganti?

Namun Narendra mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Khalisa, begitu mobilnya berhenti di lampu merah. Dia melihat sesuatu dan dari apa yang dia lihat, Narendra mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.

"Bukankah mereka baru kenal? Atau... baiklah Nia, aku akan ikuti permainan kamu." ucap Narendra sambil menatap tajam Sultan yang tengah mengecup pucuk kepala Sonia yang bersandar di lengan pria itu.

Flash back off

Jika terus begini, Narendra yakin dia tidak bisa memejamkan matanya hingga pagi. Pemimpin Wiranata Group itu memutuskan untuk beralih ke kamar sebelah, dimana Khalisa sudah terlelap dalam damai.

"Kamu cantik sayang. Dan Mas berterima kasih dipertemukan dengan gadis secantik dan sebaik kamu. Menikahlah dengan Mas, Ica. Terimalah permintaan Sonia." gumam Narendra yang ikut naik ke tempat tidur.

"Ca, Mas enggak bisa tidur. Mas tidur sama kamu ya sayang." bisik Narendra ditelinga Khalisa. Lalu menggigit kuping itu dengan gemas.

"Hemmm, tapi jangan ganggu." sahut Khalisa tanpa membuka matanya.

Benar saja, tidak butuh waktu lama Narendra sudah ikut Khalisa terbang ke alam mimpi. Tangannya memeluk erat tubuh gadisnya yang memberikan kehangatan dan kedamaian untuk Narendra.

"Mas Rendra sayang dan cinta kamu, Khalisa Aulia Arsyad." bisik Narendra yakin sebelum dia memejamkan matanya. Narendra berjanji akan menjaga Khalisa seumur hidupnya. Menjadikan Khalisa satu-satunya wanita yabg bertahta di hatinya. Karena sebenarnya selama ini memang nama gadis itu yang selalu ada dalam hati dan pikirannya, tanpa dia sadari.

***

Khalisa merasakan berat dibagian perutnya. Ada tangan kekar yang memeluknya dengan erat. Tidak perlu Khalisa berbalik, dia sudah tahu siapa pemilik tangan itu.

"Ternyata bukan mimpi." gumam Khalisa.

Dengan sangat pelan Khalisa mengangkat tangan Narendra agar dia terbebas dari pelukan pria itu. Sebentar lagi subuh, Khalisa harus menyiapkan sarapan untuk mereka berdua sebelum ke kantor.

Khalisa masih sibuk dengan bahan masakannya, sebuah tangan menyelinap dan memeluknya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Narendra. Pria itu semakin berani menunjukan perasaanya pada Khalisa, setelah tahu Sonia akan menganti pengantin wanitanya saat dia mereka menikah.

Narendra bertindak cepat. Tidak perlu dia yang turun tangan untuk mencari tahu rencana apa yang Sonia susun. Tinggal kirim satu orang yang dia percaya untuk menyelidiki semuanya, Narendra sudah bisa tahu apa saja yang Sonia lakukan. Termasuk perselingkuhan yang dilakukan tunangannya itu.

"Mas, lepas dulu. Ica susah geraknya ini." ucap Khalisa menegur kelakuan pria tampan yang kini justru mencium pipinya.

Senang tapi juga tidak nyaman. Pria dibelakangnya ini milik kakak sepupunya. Ica tidak mau jadi perusak hubungan orang. Cium an kemarin malam, itu sebuah kesalahan bagi Khalisa. Mereka hanya terbawa suasana.

"Mas lepaskan tapi cium dulu." ucap Narendra menujuk pipinya.

Tidak ada hal lain yang Khalisa pikirkan selain agar Narendra segera melepaskan pelukanya. Dia pun mengikuti permintaan pria itu untuk mencium kedua pipi Narendra. Namun Khalisa salah. Narendra menuntut lebih, pria itu menyambar bibir Khalisa dan melu mat nya dengan lembut.

Lagi, Khalisa dan Narendra terbawa suasana. Cium an itu turun ke leher. Dan satu desa han lolos dari bibir Khalisa. Untung saja suara bel berbunyi, menghentikan aktifitas mereka.

"Siapa Mas yang datang sepagi ini?" tanya Khalisa. Khalisa takut itu Sonia. Apa yang harus dia katakan pada kakak sepupunya itu tentang apa yang baru saja terjadi.

"Biar Mas yang lihat." ucap Narendra sambil mencuri satu kecupan di bibir yang mulai sekarang menjadi candu.

Khalisa memegang bibirnya. Mengapa dia harus terbuai dengan apa yang Narendra berikan. Khalisa tahu ini salah. Tapi mengapa dia tidak bisa menolak, dan justru menyukainya.

Narendra juga membingungkan, selama ini pria itu tidak pernah bertingkah seperti ini. Mereka dekat, tapi tidak sampai sejauh ini. Semua tahu posisi masing-masing. Sekarang pria itu membuat semuanya berubah. Apa yang sebenarnya terjadi?

Tidak ingin berpikir macam-macam, Khalisa kembali menyalakan kompor yang sempat dimatikan oleh Narendra sebelum pria itu menganggu kegiatannya.

"Ica sayang, lihat siapa yang datang?" ucap Narendra membuat Khalisa berbalik.

"Hai sayang."

...◇◇◇...

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

sayangnya kalian pun melakukan kesalahan kecil, Nendraaaaa timpuk nih pake sodet😅😅😅😅😅

2024-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cinta Pertama
2 Bab 2. Ayah
3 Bab 3. Melihat
4 Bab 4. Mengakhiri
5 Bab 5. Yang Terakhir
6 Bab 6. Merayakan Keberhasilan
7 Bab 7. Pasangan Yang Serasi
8 Bab 8. Selingkuh
9 Bab 9. Mulai Bekerja
10 Bab 10. Rencana Sonia
11 Bab 11. Bertemu
12 Bab 12. Sebuah Rasa Baru
13 Bab 13. Perubahan Narendra
14 Bab 14. Mas Mencintai Kamu
15 Bab 15. SONIA VS VIOLA
16 Bab 16. Galau
17 Bab 17. Permintaan Sonia
18 Bab 18. Pengakuan Sonia
19 Bab 19. Memberi Izin
20 Bab 20. Acara Penting
21 Bab 21. Bertunangan
22 Bab 22. Rencana Yang Gagal
23 Bab 23. Gagal
24 Bab 24. Rahasia
25 Bab 25. Mengikuti Kata Hati
26 Bab 26. Surat Perjanjian
27 Bab 27. Menjelang Hari Pernikahan
28 Bab 28. Hilang
29 Bab 29. Permintaan Diana
30 Bab 30. Hari Pernikahan
31 Bab 31. Gangguan Kecil
32 Bab 32. Pertama Kali
33 Bab 33. Tentang Abian
34 Bab 34. Rahasia Diana
35 Bab 35. Tiba di Jepang
36 Bab 36. Membaca Bukti
37 Bab 37. Rencana Diana
38 Bab 38. Kabar Buruk
39 Bab 39. Masa lalu
40 Bab 40. Tidak Ingat
41 Bab 41. Pria Itu
42 Bab 42. Bertemu Sonia
43 Bab 43. Kediaman Wiranata
44 Bab 44. Pamit
45 Bab 45. Accident
46 Bab 46. Baik-baik Saja
47 Bab 47. Menikah
48 Bab 48. Terpaksa
49 Bab 49. Menemui Pelaku
50 Bab 50. Setelah Satu Bulan
51 Bab 51. Yang terjadi
52 Bab 52. Sakit?
53 Bab 53. Pertanyaan Khalisa
54 Bab 54. Ketahuan
55 Bab 55. Cinta Jadi Benci
56 Bab 56. Hamil
57 Bab 57. Ada Dua
58 Bab 58. Bawaan Bayi
59 Bab 59. Karlina
60 Bab 60. Musuh Lama
61 Bab 61. Pernikahan Viola
62 Bab 62. Keinginan Khalisa
63 Bab 63. Waspada
64 Bab 64. Diperalat
65 Bab 65. Malam Itu
66 Bab 66. Ditahan
67 Bab 67. Ditangkap
68 Bab 68. Semoga Cepat Berakhir
69 Bab 69. Mau Bicara
70 Bab 70. Ancaman
71 Bab 71. Ungkapan Cinta Khalisa
72 Bab 72. Tidak Sadarkan Diri
73 Bab 73. Hati Hati
74 Bab 74. Salah Paham
75 Bab 75. Ke Rumah Sakit
76 Bab 76. Setitik Cahaya
77 Bab 77. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1. Cinta Pertama
2
Bab 2. Ayah
3
Bab 3. Melihat
4
Bab 4. Mengakhiri
5
Bab 5. Yang Terakhir
6
Bab 6. Merayakan Keberhasilan
7
Bab 7. Pasangan Yang Serasi
8
Bab 8. Selingkuh
9
Bab 9. Mulai Bekerja
10
Bab 10. Rencana Sonia
11
Bab 11. Bertemu
12
Bab 12. Sebuah Rasa Baru
13
Bab 13. Perubahan Narendra
14
Bab 14. Mas Mencintai Kamu
15
Bab 15. SONIA VS VIOLA
16
Bab 16. Galau
17
Bab 17. Permintaan Sonia
18
Bab 18. Pengakuan Sonia
19
Bab 19. Memberi Izin
20
Bab 20. Acara Penting
21
Bab 21. Bertunangan
22
Bab 22. Rencana Yang Gagal
23
Bab 23. Gagal
24
Bab 24. Rahasia
25
Bab 25. Mengikuti Kata Hati
26
Bab 26. Surat Perjanjian
27
Bab 27. Menjelang Hari Pernikahan
28
Bab 28. Hilang
29
Bab 29. Permintaan Diana
30
Bab 30. Hari Pernikahan
31
Bab 31. Gangguan Kecil
32
Bab 32. Pertama Kali
33
Bab 33. Tentang Abian
34
Bab 34. Rahasia Diana
35
Bab 35. Tiba di Jepang
36
Bab 36. Membaca Bukti
37
Bab 37. Rencana Diana
38
Bab 38. Kabar Buruk
39
Bab 39. Masa lalu
40
Bab 40. Tidak Ingat
41
Bab 41. Pria Itu
42
Bab 42. Bertemu Sonia
43
Bab 43. Kediaman Wiranata
44
Bab 44. Pamit
45
Bab 45. Accident
46
Bab 46. Baik-baik Saja
47
Bab 47. Menikah
48
Bab 48. Terpaksa
49
Bab 49. Menemui Pelaku
50
Bab 50. Setelah Satu Bulan
51
Bab 51. Yang terjadi
52
Bab 52. Sakit?
53
Bab 53. Pertanyaan Khalisa
54
Bab 54. Ketahuan
55
Bab 55. Cinta Jadi Benci
56
Bab 56. Hamil
57
Bab 57. Ada Dua
58
Bab 58. Bawaan Bayi
59
Bab 59. Karlina
60
Bab 60. Musuh Lama
61
Bab 61. Pernikahan Viola
62
Bab 62. Keinginan Khalisa
63
Bab 63. Waspada
64
Bab 64. Diperalat
65
Bab 65. Malam Itu
66
Bab 66. Ditahan
67
Bab 67. Ditangkap
68
Bab 68. Semoga Cepat Berakhir
69
Bab 69. Mau Bicara
70
Bab 70. Ancaman
71
Bab 71. Ungkapan Cinta Khalisa
72
Bab 72. Tidak Sadarkan Diri
73
Bab 73. Hati Hati
74
Bab 74. Salah Paham
75
Bab 75. Ke Rumah Sakit
76
Bab 76. Setitik Cahaya
77
Bab 77. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!