Bab 10. Rencana Sonia

Setelah berpikir satu malam penuh, bahkan dia baru bisa tidur menjelang subuh, pagi ini Sonia memutuskan akan mengurus persiapan pernikahan Khalisa dan Narendra. Ya, Sonia diam-diam akan mengganti calon mempelai wanita Narendra dengan Khalisa. Karena itu dia berpura-pura akan mengambil alih mengurus sendiri persiapan pernikahannya. Tidak ada orang yang curiga jika dia ingin mengurus sendiri pesta pernikahannya yang kurang dari satu bulan lagi.

Sonia terpaksa berbohong demi menjalankan rencananya. Dia juga izin dengan Karlina sebagai pimpinan Karlina Agency tempat dia bernaung untuk mengurangi jadwal pemotretan. Dia juga meminta libur satu minggu sebelum pernikahan dan satu minggi setelah pernikahan.

Karlina tentu saja tidak keberatan dan mengizinkan Sonia mengurangi jadwal pemotretan, juga memberikan izin seperti yang Sonia minta. Selama ini Sonia salah satu model terbaik yang dimiliki agency miliknya. Sudah banyak yang dihasilkan Sonia membantu membesarkan nama Karlina Agency.

Disinilah Sonia sekarang berada, dikantor wedding organizer milik Shinta yang merupakan sahabat Sonia sejak SMA. Sonia menceritakan maksud dan tujuannya datang pagi ini bertemu dengan sahabatnya itu.

"Kamu yakin Sonia?" tanya Shinta, sambil memindai temannya. Masih belum percaya saja mendengar permintaan Sonia yang akan menikahkan Narendra pria yang dia cintai dengan Khalisa adik sepupunya.

Sebagai sahabat Sonia, Shinta tentu saja mengenal baik Khalisa, dia juga mengenal baik Narendra yang merupakan saudara dari istri pamanya. Karena Shinta, Narendra bertemu dan saling jatuh cinta.

"Aku sangat yakin Shinta." jawab Sonia tanpa ragu.

"Kamu akan menyerahkan kak Rendra, pria yang kamu cintai menjadi milik wanita lain. Meskipun wanita itu Ica, adik kesayangan kamu. Rendra mencintai kamu, Nia. Bukan Ica. Kamu bukan hanya akan mengecewakan Rendra, tapi kamu juga menyakiti Ica." ucap Shinta panjang lebar agar Sonia memikirkan lagi rencananya yang akan menganti dirinya dengan orang lain.

"Aku tidak bisa bersama Rendra karena satu kesalahan yang aku buat. Dan orang yang bisa menyembuhkan luka Rendra karena kesalahanku hanya Ica." balas Sonia.

"Kesalahan apa? Kenapa kamu tidak bicarakan dulu dengan kak Rendra. Dia pasti akan memaafkan kamu. Dia sangat mencintai kamu." sahut Shinta yang tahu bagaimana cintanya Narendra pada Sonia.

Kesalahan apapun itu yang dilakukan Sonia, Narendra akan memaafkannya dan melupakannya. Seolah masalah itu tidak pernah ada. Bukan satu atau dua kali Sonia melakukannya.

"Aku tahu. Karena itu aku tidak bisa memberitahu mas Rendra. Dia pasti tetap menerima dan menikah denganku." balas Sonia.

"Lalu apa rencana kamu?" tanya Shinta pada akhirnya, karena Sonia sepertinya tidak mau menerima masukan darinya. Sonia juga tidak mau memberitahu kesalahan apa yang sahabatnya itu lakukan sehingga memilih jalan untuk melepas dan meninggalkan Narendra.

"Ganti nama pengantin wanita di undangan menjadi nama Khalisa." ucap Sonia sambil menuliskan nama lengkap adik sepupunya, begitu lengkapnya gelar yang baru Khalisa dapatkan satu minggu yang lalu dia tuliskan disana. Semua agar Khalisa terlihat pantas mendampingi Narendra, seorang pemimpin perusahaan besar.

Khalisa bahkan tidak tahu siapa Narendra sebenarnya. Sonia juga sudah diminta Narendra untuk tidak memberitahu Khalisa, siapa dia sebenarnya. Biar gadis itu menyadari dengan sendirinya. Narendra punya alasan. Dia juga yakin Khalisa tidak akan marah.

Shinta segera menghubungi rekannya yang mencetak undangan untuk Sonia dan Narendra. Baru semalam Shinta membahasnya dengan Khalisa dan Narendra. Dia yakin rekannya yang mencetak undangan baru akan membuatnya hari ini.

"Kamu beruntung, Ica dan kak Rendra baru tadi malam menentukan undangan yang mereka pilih. Sehingga baru hari ini dikerjakan. Dan akan selesai dalam tiga hari kedepan." ucap Shinta. Sonia menunjukkan dua ibu jarinya sambil tersenyum. Masalah pertama selesai.

Masalah kedua, mereka harus merubah foto prewedding yang seharusnya Sonia dan Narendra, berubah menjadi Khalisa dan Narendra. Untung saja, saat Sonia dan Narendra melakukan pemotretan, Khalisa ikut menemani mereka. Karena kedua orang itu tidak pernah meninggalkan Khalisa setiap kegiatan mereka.

Saat itu, Sonia minta fotografer yang dipilihkan Shinta untuk mengambil foto candid mereka saat jalan jalan di Jogja. Dimana Sonia dan Narendra memilih kota tersebut untuk melakukan foto prewed. Hasilnya cukup memuaskan. Banyak sekali foto Khalisa dan Narendra yang tampak manis dan romantis.

"Lihatlah, mereka manis sekali bukan?" ucap Sonia menunjuk foto-foto kebersamaan Khalisa dan Narendra yang dia pilih.

Sonia baru menyadari begitu dekatnya Khalisa dan Narendra, seolah tidak ada batasan. Narendra bebas merangkul adiknya itu, karena Sonia tidak pernah cemburu dengan kedekatan mereka. Sonia sangat tahu seperti apa hati adiknya itu yang sangat ingin memiliki kakak laki-laki. Semua karena rasa kecewa Khalisa pada Sonia.

"Ica sudah punya kakak perempuan. Dan itu Kak Sonia. Ica ingin punya kakak laki-laki, Kak." ucap Khalisa yang saat itu kecewa dengan keputusan Viola yang meninggalkannya dan ayah Arsyad.

"Sepertinya memang tidak akan sulit membuat mereka saling mencintai, karena sudah ada rasa sayang diantara mereka." ucap Shinta kala memperhatikan foto-foto kebersamaan Khalisa dan Narendra.

"Apa kamu siap melihat mereka bahagia dan hidup berdua selamanya?" tanya Shinta.

Sonia tidak menjawab. Dua mungkin akan terluka diawal, tapi selanjutnya Sonia yakin dia akan baik-baik saja. Apa lagi ada Sultan yang juga mencintainya yang akan menggantikan Narendra.

Satu orang yang akan tersakiti dan terluka adalah Abian. Dan Sonia akan minta maaf pada sepupu Sultan itu nanti. Untuk saat ini Sonia masih merahasiakan rencananya. Termasuk pada Sultan. Membiarkan pria itu mengira dia tetap meneruskan rencana pernikahannya dengan Narendra.

Untuk saat ini hanya Shinta yang baru tahu rencananya. Setelah semuanya siap. Barulah Sonia akan bicara dengan Khalisa. Menjelaskan apa yang terjadi padanya. Mengapa dia meninggalkan Narendra dan meminta Khalisa menikah dengan pria itu. Sonia sangat yakin Khalisa tidak akan menolak permintaanya.

***

Khalisa meninggalkan ruangannya sedikit terburu-buru. Narendra baru saja mengirimkan pesan padanya untuk segera turun. Mereka akan makan siang bersama Sonia. sudah lama sekali mereka tidak makan bertiga.

Begitu keluar dari lift, Khalisa bisa melihat Narendra sudah menunggunya si dekat meja resepsionis. Segera saja Khalisa menghampiri pria itu tanpa peduli tatapan mata karyawan lain yang tertuju padanya.

"Mas, kenapa mendadak? Kak Nia juga tidak mengirimkan pesan pada Ica." ucap Khalisa dengan nada merajuk ciri khas gadis itu jika kesal dengan Sonia yang hanya memberitahu Narendra saja. Padahal mereka akan pergi bertiga.

Narendra terkekeh, dia mengusak rambut atas Khalisa. "Enggak usah merajuk begitu. Nia sudah menunggu kita sekarang." ucap Narendra lalu merangkul Khalisa. Narendra tidak sungkan menunjukkan kedekatannya dengan gadis itu.

Seorang karyawan wanita yang selama ini menaruh hati pada Narendra mendatangi meja resepsionis. Dia ingin bertanya tentang siapa Khalisa. Sudah dua hari ini dia melihat keberadaan gadis itu dan dua hari ini juga dia melihat kedekatan Khalisa dengan pria idamannya.

"Lila, gadis itu siapanya Pak Wiranata?" tanya Delima. Dia karyawan baru, sehingga belum mengenal banyak karyawan lain dan juga belum begitu mengenal kehidupan seorang Narendra.

"Dia Khalisa, adik Pak Wiranata." jawab Kalila. Dia juga belum mengenal Khalisa. Pimpinan Wiranata Group itu sempat mengatakan kalau dia sedang menunggu adiknya yang baru mulai bekerja hari ini pada asisten pribadinya yang kebetulan terdengar ditelinga Lila.

"Pantas saja mereka sangat dekat." ucap Delima yang disetujui Lila dengan menganggukkan kepala. Lila bahkan iri melihat adik bosnya itu diusap sayang seperti yang Narendra lakukan pada Khalisa.

***

Sonia terlihat duduk berdua Shinta saat Narendra dan Khalisa masuk ke dalam restoran tempat mereka janji bertemu. Setelah bicara panjang lebar dengan Shinta. Sonia mengajak sahabatnya itu makan siang bersama. Tidak lupa dia mengabari Narendra. Awalnya dia hanya ingin Narendra saja yang datang. Tapi pria itu terlanjur menyebut nama Khalisa membuat Sonia mengiyakan apa yang Narendra katakan.

"Kalian habis bertemu?" tanya Narendra begitu melihat keberadaan Shinta.

"Ya, kami membahas beberapa perubahan." ucap Shinta yang langsung menutup mulutnya. Hampir saja dia membongkar permintaan Sonia yang membuatnya pusing tujuh keliling.

Setelah memesan menu makan yang mereka inginkan, keempat orang itu berbincang sambil menunggu pesana mereka. Sampai seseorang menyapa dan minta bergabung.

"Boleh bergabung?"

...◇◇◇...

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

Kecewa pada Viola kali ya maksudnya

2024-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cinta Pertama
2 Bab 2. Ayah
3 Bab 3. Melihat
4 Bab 4. Mengakhiri
5 Bab 5. Yang Terakhir
6 Bab 6. Merayakan Keberhasilan
7 Bab 7. Pasangan Yang Serasi
8 Bab 8. Selingkuh
9 Bab 9. Mulai Bekerja
10 Bab 10. Rencana Sonia
11 Bab 11. Bertemu
12 Bab 12. Sebuah Rasa Baru
13 Bab 13. Perubahan Narendra
14 Bab 14. Mas Mencintai Kamu
15 Bab 15. SONIA VS VIOLA
16 Bab 16. Galau
17 Bab 17. Permintaan Sonia
18 Bab 18. Pengakuan Sonia
19 Bab 19. Memberi Izin
20 Bab 20. Acara Penting
21 Bab 21. Bertunangan
22 Bab 22. Rencana Yang Gagal
23 Bab 23. Gagal
24 Bab 24. Rahasia
25 Bab 25. Mengikuti Kata Hati
26 Bab 26. Surat Perjanjian
27 Bab 27. Menjelang Hari Pernikahan
28 Bab 28. Hilang
29 Bab 29. Permintaan Diana
30 Bab 30. Hari Pernikahan
31 Bab 31. Gangguan Kecil
32 Bab 32. Pertama Kali
33 Bab 33. Tentang Abian
34 Bab 34. Rahasia Diana
35 Bab 35. Tiba di Jepang
36 Bab 36. Membaca Bukti
37 Bab 37. Rencana Diana
38 Bab 38. Kabar Buruk
39 Bab 39. Masa lalu
40 Bab 40. Tidak Ingat
41 Bab 41. Pria Itu
42 Bab 42. Bertemu Sonia
43 Bab 43. Kediaman Wiranata
44 Bab 44. Pamit
45 Bab 45. Accident
46 Bab 46. Baik-baik Saja
47 Bab 47. Menikah
48 Bab 48. Terpaksa
49 Bab 49. Menemui Pelaku
50 Bab 50. Setelah Satu Bulan
51 Bab 51. Yang terjadi
52 Bab 52. Sakit?
53 Bab 53. Pertanyaan Khalisa
54 Bab 54. Ketahuan
55 Bab 55. Cinta Jadi Benci
56 Bab 56. Hamil
57 Bab 57. Ada Dua
58 Bab 58. Bawaan Bayi
59 Bab 59. Karlina
60 Bab 60. Musuh Lama
61 Bab 61. Pernikahan Viola
62 Bab 62. Keinginan Khalisa
63 Bab 63. Waspada
64 Bab 64. Diperalat
65 Bab 65. Malam Itu
66 Bab 66. Ditahan
67 Bab 67. Ditangkap
68 Bab 68. Semoga Cepat Berakhir
69 Bab 69. Mau Bicara
70 Bab 70. Ancaman
71 Bab 71. Ungkapan Cinta Khalisa
72 Bab 72. Tidak Sadarkan Diri
73 Bab 73. Hati Hati
74 Bab 74. Salah Paham
75 Bab 75. Ke Rumah Sakit
76 Bab 76. Setitik Cahaya
77 Bab 77. Sudah Waktunya
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1. Cinta Pertama
2
Bab 2. Ayah
3
Bab 3. Melihat
4
Bab 4. Mengakhiri
5
Bab 5. Yang Terakhir
6
Bab 6. Merayakan Keberhasilan
7
Bab 7. Pasangan Yang Serasi
8
Bab 8. Selingkuh
9
Bab 9. Mulai Bekerja
10
Bab 10. Rencana Sonia
11
Bab 11. Bertemu
12
Bab 12. Sebuah Rasa Baru
13
Bab 13. Perubahan Narendra
14
Bab 14. Mas Mencintai Kamu
15
Bab 15. SONIA VS VIOLA
16
Bab 16. Galau
17
Bab 17. Permintaan Sonia
18
Bab 18. Pengakuan Sonia
19
Bab 19. Memberi Izin
20
Bab 20. Acara Penting
21
Bab 21. Bertunangan
22
Bab 22. Rencana Yang Gagal
23
Bab 23. Gagal
24
Bab 24. Rahasia
25
Bab 25. Mengikuti Kata Hati
26
Bab 26. Surat Perjanjian
27
Bab 27. Menjelang Hari Pernikahan
28
Bab 28. Hilang
29
Bab 29. Permintaan Diana
30
Bab 30. Hari Pernikahan
31
Bab 31. Gangguan Kecil
32
Bab 32. Pertama Kali
33
Bab 33. Tentang Abian
34
Bab 34. Rahasia Diana
35
Bab 35. Tiba di Jepang
36
Bab 36. Membaca Bukti
37
Bab 37. Rencana Diana
38
Bab 38. Kabar Buruk
39
Bab 39. Masa lalu
40
Bab 40. Tidak Ingat
41
Bab 41. Pria Itu
42
Bab 42. Bertemu Sonia
43
Bab 43. Kediaman Wiranata
44
Bab 44. Pamit
45
Bab 45. Accident
46
Bab 46. Baik-baik Saja
47
Bab 47. Menikah
48
Bab 48. Terpaksa
49
Bab 49. Menemui Pelaku
50
Bab 50. Setelah Satu Bulan
51
Bab 51. Yang terjadi
52
Bab 52. Sakit?
53
Bab 53. Pertanyaan Khalisa
54
Bab 54. Ketahuan
55
Bab 55. Cinta Jadi Benci
56
Bab 56. Hamil
57
Bab 57. Ada Dua
58
Bab 58. Bawaan Bayi
59
Bab 59. Karlina
60
Bab 60. Musuh Lama
61
Bab 61. Pernikahan Viola
62
Bab 62. Keinginan Khalisa
63
Bab 63. Waspada
64
Bab 64. Diperalat
65
Bab 65. Malam Itu
66
Bab 66. Ditahan
67
Bab 67. Ditangkap
68
Bab 68. Semoga Cepat Berakhir
69
Bab 69. Mau Bicara
70
Bab 70. Ancaman
71
Bab 71. Ungkapan Cinta Khalisa
72
Bab 72. Tidak Sadarkan Diri
73
Bab 73. Hati Hati
74
Bab 74. Salah Paham
75
Bab 75. Ke Rumah Sakit
76
Bab 76. Setitik Cahaya
77
Bab 77. Sudah Waktunya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!