Eps. 18. "Teman Lama Ibu"

        Di malam harinya di kediaman rumah Imran. "Slurpppp!!!, ah... Imran yang tengah menikmati segelas kopi sembari melihat langit-langit yang sedang di penuhi kelap kelip cahaya bintang.

        Sembari memegang segelas kopi, Imran seketika melirik jam tangannya dan menghela nafas.

       "Fyuuuh!!, uda jam 10 malam aja."

       Tiba-tiba terdengar suara nada dering ponsel berasal dari kamar Ibunya.

       Kring.... Kring...

       "Bu, ada yang nelpon tu." Panggil Imran memberi tahu pada sang Ibu.

       Ibu yang kebetulan saat itu sedang menyetrika baju di bilik kamar dengan cepat Ibu meraih ponselnya, entah siapa yang menelepon Ibunya malam malam begini.

       Saat hendak memencet tombol hijau panggilan tersebut mendadak mati tanpa sebab.

       "Emang siapa yang nelpon Bu?," Tanya Imran merasa penasaran.

       "Enggak tau tuh, pas mau Ibu pencet tombol hijau nya eh tau tau di matikan panggilan nya." Seru Ibu yang melanjutkan setrikanya.

       "Ah mungkin orang iseng aja kali Bu." Balas Imran yang berada di luar rumah.

       "Mungkin aja kali ya nak?."

       "Hem iya Bu."

       "Oh ya Mran, Uda larut malam loh cepat masuk nggak baik duduk malam-malam di luar terlalu lama entar masuk angin macam almarhum ayah kamu."

       "Oh iya Bu bentar lagi." Jawab Imran sambil menghabiskan kopinya yang hanya sekali teguk lagi saja.

       Akan tetapi, ketika hendak beranjak berdiri ingin masuk ke dalam rumah tiba-tiba sebuah mobil mewah yang mendadak berhenti tepat berada di halaman rumahnya Imran.

       Tin... Tin... Tin... (Suara klakson mobil),

       "Mobil siapa ini?, kok berhentinya di halaman rumah ku." Gumam Imran penasaran. Dan sampai turun lah seseorang wanita cantik yang memakai blazer dengan penampilan nya yang sangat keren abis.

       "Wanita tersebut tidak lain adalah Ibunya Cici. Orang tua dari pada temannya Imran sendiri.

        "Assalamualaikum nak, Ibunya ada?." Ucap wanita tersebut yang menanyakan Ibunya Imran.

        "Ibu ada di dalam, sebentar ya Bu, saya panggil dulu. Ibu tunggu di sini dulu." Balas Imran yang kemudian langsung memanggil Ibunya.

        Belum sempat memanggil, Ibunya yang juga ikut mendengar suara klakson mobil tersebut ingin mencoba menghampiri nya.

        "Eh nak. Siapa yang datang malam-malam begini ke rumah kita?, Tanya Ibu merasa penasaran.

        "Gak tau tuh Bu. Coba Ibu sambut deh tuh orangnya lagi di depan nanyain Ibu si tadi." Jawab Imran.

        "Nyariin Ibu?, siapa ya? jadi penasaran." Kata Ibu yang mencoba menghampiri wanita tersebut.

        "Halo Bu Wati apa kabar?.." Sapa Bu Farida yang tampak begitu sudah akrab sama Ibunya Imran.

        "Oooh kamu toh Ida..." Sambut Ibunya Imran penuh kesenangan.

        Dan ternyata Ibunya Cici ini sendiri adalah teman lama dari pada Ibunya Imran, mereka berteman sudah sejak mereka waktu kecil dulu.

              "Alhamdulillah baik Bu Ida, kamu sendiri gimana kabarnya?, uda lama juga ya kita nggak jumpa."

             "Iya Ni Wat, kira-kira terakhir kita jumpa waktu kita mau masuk SMP ya. Idiihh makin gemuk aja ya cin.."

             "Ah biasa aja kali. Oh ya ngomong-ngomong ada apa gerangan ni malam malam begini ke mari."

             "Jadi begini..." Kata Ida terpotong.

             "Eh sampai lupa.. Mari masuk dulu masa ngobrol nya berdiri di depan pintu begini, kesan nya gak etis di lihat orang nanti." Kata Bu Wati yang mengajak Bu Farida teman lamanya itu.

             "Ha, jadi apa ni cerita say.?"

             "Jadi begini sis, kebetulan suami saya kan habis beli gedung tuh di daerah Danau Toba, jadi rencananya dalam beberapa hari ini mau di jadikan usaha ala resto gitu. Nah untuk green opening nya akhir pekan ini, kira-kira anak kamu ada nggak yang bisa bantuin saya."

             "Emangnya suami kamu sendiri gak bisa apa Far kalau ngerjain sendiri?," tanya Ibu lagi.

             "Enggak bisa Wat. Saat itu juga dia mau keluar kota ada hal yang lebih penting katanya. Tapi kamu tenang aja deh Wat, di sana nanti akan ada yang bakal bantuin kok. Entar pamannya Cici juga ikut bantuin di sana, gimana?"

             "M,, gimana ya Far?. Eh coba entar aku tanya dulu sama anaknya mau atau enggak dia nya?. Takut nya nanti aku ngambil keputusan sepihak dan dia gak mau, kan gak enak sama dianya juga." Balas Ibu yang tak mau mengambil keputusan sepihak.

             "Oooh gitu ya Wat, oke deh. Entar aku tunggu kabar baik nya aja ya. Soal gaji, kamu gak usah khawatir udah aku atur itu semuanya." Seru Bu Farida.

            "Oh iya iya Far, entar aku kabarin deh kamu secepatnya."

            "Yasudah kalau gitu aku permisi pulang dulu ya." Ucap Bu Farida sambil meminta izin untuk balik pulang ke rumah.

            "Oh iya iya Fari... Hati-hati ya di jalan".

      Tidak berselang lama Imran pun datang menghampiri Ibunya dan berkata;

            "Bu, tadi itu siapa? kok Ibu bisa akrab gitu?. Padahal Ibu kan baru kenal juga tadi."

           "Oooh itu. Itu Bu Farida teman lama Ibu dulu sewaktu Ibu masih SMP. Sebenarnya dia kemari cuma mau nanyain kamu nak, katanya teman Ibu tadi kamu mau di ajak kerja di salah satu restoran milik suaminya itu." Ujar Ibu memberi tau kepada Imran.

           "Kerja Bu?, tapi kan Imran masih sekolah Bu."

           "Bukan kerja tetap nak, tapi untuk beberapa minggu aja. Em kan lumayan sewaktu kamu liburan kamu bisa kerja juga terus dapat uang." Balas Ibu memberi saran.

          "Oooh oke deh Bu, demi Ibu dan adik-adik aku siap melakukan apa saja asal bisa buat ibu senang." Jawab Imran yang tak mau kehilangan kesempatan emas.

          "Nah gitu dong, itu baru anak Ibu yang paling baik." Ujar Ibunya yang mencoba merayu Imran.

"Ah ibu bisa aja kalau soal merayu Imran. Lagian Imran kan selalu baik sama Ibu, sejak kapan Imran pernah membantah atas semua perintah Ibu, nggak ada kan?." Jawab Imran sambil tersenyum manis tipis.

"Hehehe... Iya iya deh.." Lanjut Ibunya yang kemudian masuk ke dalam rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!