••Kericuhan Di Kafe •• Next Eps. 15

          Tidak berselang lama, tiba-tiba terdengar suara laki-laki mudah tampan yang menyapa Cici.

         "Woi murid baru." Ucap pria tersebut dari kejauhan.

         "Wehe brader... Tumben loh ke kafe." Kata si Dimas yang berdiri menyambutnya.

         "Iya ni Bray, kenalin ini teman baru gua Imran namanya." Ujar Dimas memperkenalkan Imran.

         Sesaat Imran pun berjabat tangan dalam memperkenalkan dirinya ke pada laki-laki tersebut.

         "Hai, kenalin nama saya Imran Setiawan, pindahan dari sekolah Abdi Sejati Pekanbaru Riau.

         "Oooh salken ya, gua Iqbal salah satu murid sini juga tapi gua kelas 11 A."

          "Eh Mas, jadi ini murid baru yang elo kasih tau kemarin itu!? Ucap Iqbal sambil melirik Imran yang berkesan menyepelekan.

         "Sekarang tinggal di mana Bro?," ucap Iqbal bertanya pada Imran.

         "Sekarang aku tinggal di desa bersama Ibuku." Balas Imran.

         "Pantas!."

         "Pantas apa nya?." Balas Imran memotong perkataan yang di gantung oleh Iqbal.

         "Kagak!, kagak ngapa-ngapa!. Yauda gua mau cabut dulu!" Seru Iqbal yang tidak melanjutkan perkataannya dan justru pamit pergi meninggalkan Imran dan juga Dimas.

         "Eh kok cepat bener Lo cabut Bray?, kagak mau gabung apa?, mari nobar sama kita-kita." Kata Dimas yang mencoba mengajak Iqbal.

               Sedikit info;

         Iqbal ini adalah salah satu mahasiswa tampan, gagah, dan juga sikapnya yang terkenal sama seperti Cici. Memiliki sikap yang sombong dan tidak terlalu suka dalam bergaul terhadap anak yang berada jauh dari kastanya.

         Selain sikapnya yang angkuh nan sombong itu, Iqbal juga salah seorang mahasiswa yang temperamental dan gampang emosian.

          Sebelum Iqbal beranjak pergi, sejenak ia berbicara kepada Cici.

         "Oh ya Ci, entar selepas pulang sekolah ada kesibukan nggak?" Kata Iqbal yang tampak begitu akrab dengan Cici.

         "Emang kenapa?"

         "Enggak papa sih, niatnya gue mau ngajak elo ke bioskop ntar sore. Gimana?, elo keberatan kagak?."

         "Ke bioskop ya Bal. Duh, gimana ya? bukannya gue nolak ni soalnya gue ada kursus musik juga entar sore." Ya itu hanyalah alasan Cici belaka saja.

         "Oooh gitu ya Ci, oke lah nggak papa. Em, mungkin lain kali elo ada waktu buat gua elo bisa cariin gua ya Ci." Seru Iqbal berkata dengan sikapnya yang begitu tampak agresif.

         "Hem ia.. ia..!" Jawab Cici cuek.

         "Eh Ci, sini mari elo makan kagak ni!? asik ngobrol aja Lo di situ. Gua abisin juga ni makanan elo!" Panggil Ririn yang begitu lahap menyantap hidangan tersebut.

         "Eum... Tunggu Woi!, enak aja Lo main makan makan aja!. Punya gue itu setan!." Balas Cici kesal.

"Makanya buruan!, dari tadi asik ngobrol aja lo sampai lupa makan!. Entar kalau bel sekolah uda bunyi baru tiarap Lo macam di kejar-kejar setan. Hahahaha..." Ledek Ririn yang tertawa terkekeh kekeh.

Tidak berselang lama setelah kepergian Iqbal, meja makan Imran di hampiri dua wanita cantik berkulit putih dan bertubuh bohay yang saling senggol senggolan dalam niat memberikan sebuah kotak yang berisikan bekal makan siang.

"Hei cowok ganteng..." Ucap Tiwi salah satu mahasiswi cantik, putih, berusia 17 tahun.

"Hai juga!," Jawab Imran singkat saja.

"Emm loh uda sarapan belum?, em kalau belum kebetulan gue ada roti ni. Enak Lo rasanya, entar pasti Lo bakal ketagihan jamin gue." Ucap Tiwi penuh percaya diri sembari menyodorkan makanan nya kepada Imran.

"Eh apa-apaan!, jangan makan makanan yang itu Mran. Yang ada entar elo bakal keracunan lagi." Kata Dina yang tampak tidak suka terhadap Tiwi.

"Bagus mulut Lo ya Din kalau ngomong!, jangan asal bicara mulut lo!. Asal Lo tau ya, makanan gue ini makanan yang sehat, bersih, dan higenis untuk di konsumsi." Balas Tiwi yang merasa tidak terima dirinya di sepelekan.

"Halah!, higenis apaan?. Coba sini gue liat!" Dina langsung merampas makanan tersebut dari tangan nya Tiwi.

"Tuh liat!, apaan ni!?, makanan uda expairet begini Lo bilang sehat!. Cewek macam apa Lo mau ngercuni cowok yang gak punya salah apa-apa sama Lo!" Kata Dina yang mencoba menuduh Tiwi.

"Wah gila ni cewek!, Lo jangan gitu dong Din!, gue gak terima ya elo nuduh nuduh gue ngasih makanan yang Uda expairet gitu!" Ujar Tiwi merasa tidak terima dirinya di tuduh.

"Halah gak usah cari cari pembelaan dah Lo Wi!, uda jelas-jelas kue yang elo kasih uda gak layak untuk di konsumsi.!" Jawab Dina yang tidak mau kalah.

"Uda ya Wi, mending kue Lo ini cocok nya di buang aja ke tong sampah seperti ini." Dina benar-benar membuang kue tersebut ke tong sampah yang berada tepat di sampingnya.

" Dina..! loh benar-benar keterlaluan ya! tunggu Lo di sini!" Tiwi yang semakin emosi sejenak menghampiri Rizal yang sedang asik menikmati just Alpukat miliknya. Dan tiba-tiba saja just tersebut di rampas paksa oleh Tiwi dan lanjut menghampiri Dina yang berdiri tepat di samping Dimas.

Dan benar saja, jus tersebut di siramkan ke wajah Dina sampai mengenai seluruh seragam nya beserta sampai seluruh rambut nya yang juga ikut terkena siram.

Byuuurr...

"Nih.. Lo rasain ni!, makanya jadi cewek gak usah sok belagu, di kira gue bakal takut sama elo?, hah!" Ujar Tiwi yang tampak merasa sangat puas setelah dirinya berhasil menyiramkan segelas jus alpukat ke wajah Dina.

"Tiwi..! Brengsek Lo ya!." Teriak Dina dengan rambutnya yang sudah basah kuyup terkena siraman jus alpukat.

"Wow seru.. ada acara eksklusif ni. Ayo streaming kan, bakal bisa jadi berita terupdate ni di sosmed." Ucap salah seorang mahasiswa yang mulai merekam dari kejadian itu.

Dina yang juga tidak mau kalah, dirinya juga mengambil sebuah segelas yang berisikan minuman bersoda lalu lanjut ia siramkan ke wajah Tiwi.

Byuuurr...

Kini giliran Tiwi yang mendapatkan balasan, seluruh seragam yang kenakan seketika langsung berubah menjadi warna merah dari yang awalnya putih bersih.

Dan terjadilah adu mulut di kafe tersebut antara Tiwi dengan Dina, yang membuat suasana kafe tersebut seketika pecah akibat kegaduhan yang mereka berdua perbuat.

Sementara itu Imran yang awalnya hanya diam mencoba menahan diri, tampak begitu geram dan langsung beranjak bangkit dari tempat duduknya.

"Uda stop...!"

"Kalian berdua ni kenapa si!? yang gilak nya kalian, atau apa!. Macam nggak ada kerjaan lain aja selain buat keributan di kafe ini!. Sekarang aku tanya la sama kalian berdua. Apa untungnya la kalian berantem-berantem di sini?, apa yang kalian anggarkan di sekolah ini!?" Ucap Imran yang membuat mereka tak bisa berkata apa-apa lagi. Mereka langsung terdiam terpaku membisu menunduk malu.

"Hu... Dasar cewek-cewek gak jelas!, yang jauh lebih cantik di sini aja di cuekin, kok kalian berdua pula yang pande pandean melangkah duluan, kalian rasakan lah akibatnya. Hahaha..." Sahut Cici yang sedari tadi menyaksikan ulah mereka sambil tertawa kecil.

"Bener tuh Ci, elo yang cantik, yang bohay aja di cuekin... Eh si gagang gagang sapu ini malah mau nyerobot duluan. Mati kali ah.. Hahahaha...." Timpal Ririn yang juga tertawa terbahak bahak melihat kelakuan kedua siswi tersebut.

"Lihat, lihat!. Banyak anak-anak lainnya di sini yang ikut menyaksikan perseteruan kalian!, gak malu kalian?. Mau di taruh mana la muka kalian setelah kejadian ini!?, ku tanya lah sama kalian. Hah.!" Seru Imran menasehati.

Terpopuler

Comments

Diky Prayogo

Diky Prayogo

Enak kali jadi Imran, di rebutin 3 cewek sekaligus. /Smile//Smile//Smile/

2024-02-22

0

parida

parida

Mantap kali ah di episode ini... Semangat terus thor.

2024-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!